Professional Documents
Culture Documents
Desa banyubiru merupakan salah satu desa pendiri batik tradisional. Banyubiru di
kenal sebagai desa batik khas ngawi yang berusaha terus bertahan ditengah arus
persaingan hebat batik-batik daerah lainnya. Salah pemilik usaha batik sidomulyo bernama
suwandi. Motif yang bisa dibuat oleh pembatik desa banyubirubn adalah gringsing, bokor
kencono, dan sido mukti. Motif yang menjadi andalan ngawi adalah motif gringsing.
Sejarah ngawi tak lepas dari sejarah majapahit, mulai dari situs arca benteng diwonorejo
kedunggalar, lalu situs pertapaan di tajungsari jogorogo, ternyata ada juga yang berada di
desa banyubiru, widodaren ngawi. Lokasinya berada di dusun kuncen desa banyubiru,
widodaren ngawi atau tepatnya di lahan milik perhutani, di petak 21 D, RPH Kenteng,
BKPH Walikukun, KPH Ngawi. Menurut TIM BPCB ( Balai pelestarian cagar budaya )
Trowulan yang melakukan penelitian di lokasi, arca dan batu kuno tersebut merupakan
situs pertapaan peninggalan majapahit.
Kecamatan : Widodaren
Desa : Banyubiru
Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Desa Kauman, Kecamatan Widodaren
Keadaan TOPOGRAFI Desa, secara umum keadaan topografi Desa adalah daerah dataran
tinggi.
2. IKLIM
Iklim desa Tropis sebagaimana di desa-desa lain. Wilayah Indonesia Mempunyai 2 iklim
yaitu kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola
tanam yang ada di Desa Banyubiru Kecamatan Widodaren.
3. KONDISI JALAN
4. LUAS WILAYAH
a. Pemukiman : 140 ha
b. Sawah : 628 ha
c. Ladang/tegalan : 562,76 ha
d. Hutan : 340 ha
e. Perikanan/kolam : - ha
5. LOKASI DESA
6. KONDISI DESA
a. Dataran perbukitan : - ha
7. KONDISI TANAH
a. Subur : 1190, 76 ha
Tabel 1. Kondisi sarana dan prasarana umum Desa secara garis besar adalah sebagai
berikut :
Kepala desa adalah sebutan pemimpin desa di indonesia. Kepala desa merupakan
pimpinan tertinggi dari pemerintah desa. Masa jabatan kepala desa 6 (enam) tahun dan
dapat diperpanjang lagi untuk 3 kali masa jabatan berikutnya berturut-turut atau tidak.
Pemilihan kepala desa atau yang disingkat dengan Pilkades adalah suatu pemilihan kepala
desa secara langsung oleh warga desa setempat. Berbeda dengan lurah yang merupakan
pegawai negeri sipil, kepala desa merupakan jabatan yang dapat diduduki oleh warga
biasa. Kepala desa dilantik oleh bupati atau walikota. Pemilihan kepala desa banyubiru
yaitu sama dengan pemiliohan kepala desa lainnya, semua dusun desa banyubiru ikut serta
berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa banyubiru. Kepala desa banyubiru setelah
kepilih menjadi seorang kepala desa mempunyai wewenang antara lainnya :
4. Menyusun dan mengajuan rancangan dan peraturan desa mengenai anggaran pendapatan
dan belanja desa ( APB Desa ) untuk di bahas dan ditetapkan bersama BPD
Kepala desa dilarang menjadi pengurus partai politik ( namun boleh menjadi
anggotapartai politik ), merangkap jabatan sebagai ketua atau anggota BPD dan lembaga
kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai anggota DPRD terlibat dalam kampanye
pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah. Kepala desa dapat
diberhentikan atas usul pimpinan BPD Kepada bupati/walikota melalui camat berdasarkan
keputusan musyawarah BPD.Istilah lurah seringakali rancu dengan jabatan kepala desa.
Dijawa pada umumnya, dahulu pemimpin dari sebuah desa dikenal sebagai denagn istilah
lurah. Namun dalam konteks pemerintahan indonesia sebuah kelurahan dipimpin oleh
lurah, sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa. Perbedaan yang jelas di antara keduanya
adalah lurah juga seorang pegawai negeri sipil yang bertanggung jawab kepada camat,
sementara kepala desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat ( bisa berbeda-beda
antar desa ) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepala desa (Pilkades).
Pemilihan kepala desa dipilih langsung melalui pemilihan kepala desa ( pilkades ) oleh
penduduk desa setempat. Usia minimal kepala desa adalah 25 tahun dan ia harus
berpendidikan paling rendah SLTP, dan termasuk penduduk desa setempat
penyelenggaraan pemilihan kepala desa dilakukan oleh panitia pemilihan, yang dibentuk
oleh BPD. Dan anggotanya terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga
kemsyarakatan, dan tokoh masyarakat. cara pemilihan kepala desa dapat bervariasi antara
desa satu dengan lainnya. Pemilihan kepala desa dan masa jabatan kepala desa dalam
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
yang diakui keberadaanya berlaku ketentuan hukum adat setempat. Pilkades sangat
membantu masyarakat desa karena merupakan wadah demokrasi untuk masyarakat dalam
hal kebebasan untuk dipilih atau memilih pimpinan desa, untuk memimpin
kepemerintahan desa kedepan sesuai dengan hati nurani masyarakat di desa.
B. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA BANYUBIRU
KEPALA DESA
BADAN
PERMUSYAWARATA
N DESA ( BPD )
SEKRETARIS DESA
Suwoyo
KAUR.
KASIE.
PERENCANAAN
PELAYANAN
Aji Sukino, S.Pd
Subandi
Keterangan :
BAB III
A. Urusan Pemerintahan
Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa; melaksanakan
pembangunan desa; pembinaan kemasyarakatan desa; dan pemberdayaan masyarakat desa.
Kepala desa memiliki wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
mengangkat dan memberhentikan perangkat desa; memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan dan aset desa; menetapkan peraturan desa; menetapkan anggaran pendapatan
dan belanja desa; membina kehidupan masyarakat desa, membina ketenteraman dan
ketertiban masyarakat, membina dan meningkatkan perekonomian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif yang sebesar-besarnya
untuk kemakmuran masyarakat desa, mengembangkan sumber pendapatan desa,
mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan,
kesejahteraan masyarakat desa, mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat
desa, kepala desa mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kepala desa memiliki hak mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah
desa, mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa, menerima penghasilan tetap
setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan
kesehatan, mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat desa.
Kepala desa memiliki kewajiban memegang teguh dan mengamalkan
B. Urusan Ekonomi
C. Urusan Keamanan
3. melaksanakan kegiatan pemantauan evaluasi dan pelaporan setiap kali terjadi kejadian
perkara
4. melaksanakan kegiatan pemantauan dan pelaporan setiap kali terjadi bencana alam
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Desa dan sekretaris Desa
yang sejalan dengan tugas pokonya.
1. menyusun program dan kebijakan pemerintah desa dalam rangka pelayanan kepada
penyelenggaraan urusan pemerintah umum
2. penyusunan program dan rencana kegiatan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
dalam penyelenggraan urusan keamanan
21. Becak :-
3. Tingkat Pendidikan
4. Kependudukan
5. Jumlah Penduduk
Sosial Budaya terdiri dari 2 kata yaitu sosial dan budaya. Sosial ialah sesuatu yang
dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antar warga. Kondisi sosial
yang biasa dilakukan oleh penduduk setempat ialah menjenguk tetangga yang sakit atau
melahirkan secara bersama-sama, membantu tetangga yang sedang kesusahan dengan
sukarela tanpa adanya paksaan. Sedangkan untuk kebudayaannya sendiri, Desa Terentang
Baru tidak memiliki kebudayaan yang khas. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang
campuran sehingga tidak adanya sebuah budaya khas yang dapat ditunjukan
BAB V
BAB VI
KETUA
Supiyanto, S.Pd
WAKIL KETUA
SYAHRONI
SEKRETARIS
Suwardi, S.Pd
BENDAHARA
Drs. Sajuri
c. Sutarno, SE
d. Zainuddin, S.Sos
e. Susilo
f. Wagiman
g. Rokhaani
Pengisian anggota BPD Dilaksankan oleh panitia yang ditetapkan dengan keputusan
kepala Desa banyubiru. Adapun jumlah panitia paling banyak 3 orang dan unsur
masyarakat paling banyak 8 orang. Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah
pemilihan. Pada waktu penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPD paling
lambat 3 bulan sebelum masa keanggotaan BPD Berakhir.
Pedoman pemilihan BPD Desa Banyubiru berdasarkan ketentuan pasal 8 ayat 1 Perda
No.10 Tahun 2006 tentang Perubahan pertama atas Perda Kab. Ngawi No.4 Tahun
2005 tentang Pembentukan BPD, Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan
bupati. Dalam musyawarah pemilihan BPD Tersebut, ketua BPD atau pemimpin
musyawarah menyampaikan kembali poko-pokok aturan mengenai BPD antara lain :
b. anggota BPD
2. anggota BPD sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 terdiri dari ketua RW,
pemangku adat, golongan profesi, pemuka gama, dan tokoh pemuka masyarakat
lainnya
3. masa jabtan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali
untuk 1 tahun kali masa jabatan berikutnya.
c. jumlah anggota BPD ( jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling
sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang dengan memperhatikan luas wilayah
jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa.
d. pimpinan BPD
1. Pimpinan BPD terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang wakil ketua, 1 orang sekretaris
2. pimpinan BPD sebagaimana yang diatur pada ayat 1, dipilih dari dan oleh anggota
BPD secara langsung dalam rapat BPD diadakan secara khusus
3. rapat pemilihan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu
oleh anggota termuda
Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan
dibantu oleh anggota termuda. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara
langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus. Peresmian pengangkatan
anggota BPD ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota, yang sebelum memangku
jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama di hadapan masyarakat
yang dipandu oleh bupati/walikota.
e. Fungsi BPD
BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat. setelah ketua BPD atau pimpinan musyawarah
menyampaikan pokok-pokok aturan mengenai BPD acara dilanjutkan dengan
pencalonan anggota BPD dengan mekanisme sebagai berikut :
3. jumlah calon anggota dibagi sebanyak jumalah RW, misalnya jumlah anggota BPD
9 Orang sementara RW didesa tersebut berjumlah 8 maka masing-masing RW
mencalonkan satu orang, dan untuk Rw dengan jumlah penduduk terbanyak dapat
mengajukan 2 calon. Setelah proses pemilihan dengan mekanisme musyawarah
sebagaimana dimaksud selesai dan menghasilkan anggota BPD yang baru untuk
periode 6 tahun berikutnya, maka hasil mufakat tersebut dituangkan dalam berita
acara hasil rapat tentang musyawarah pemilihan BPD yang dilampiri daftar hadir,
undangan dan segera disampaikan kepada bupati untuk ditetapkan dengan keputusan
bupati.
1. Masa Jabatan anggota BPD adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih untuk masa
keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut atau tidak berturut-turut .
Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah/janji.
2. Pemberhentian anggota
a. Meninggal Dunia
d. Berakhir masa jabatanya dan telah diresmikan anggota BPD yang baru;
1. Hak anggota
b. mengajukan pertanyaan;
e. memperoleh tunjangan.
2. Kewajiban anggota
BPD bertugas menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat
Mekanisme dan hubungan kerja BPD dan Kepala Desa sangat baik di mana
antara kades dengan BPD adalah satu kesatuan pemerintahan desa dalam mengedepankan
check and balance untuk kepentingan masyarakat desa, di mana saling mengisi dan
melengkapi sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Badan Perwakilan Desa
sebagai mitra kerja dari Kepala Desa, maka hubungan kedua lembaga tersebut tidak dapat
dipisahkan dan dalam menjalankan kinerjanya Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa
harus berdasarkan Peraturan Daerah yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
Biaya BPD berasal dari APBN dan kas desa yang berasal dari pasal, yang besarnya
ditentukan melalui Peraturan Desa. Pendanaan BPD, ditetapkan setiap tahunnya dalam
APB Desa dan dipergunakan untuk :
a. Biaya rapat-rapat.
Badan Perwakilan Daerah bertanggung jawab kepada Kepla desa dan keseluruhan
masyarakat. Pertanggung jawaban BPD bersama kepala desa menetapkan peraturan desa.
BPD bertugas untuk menampung aspirasi masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti
untuk kesejahteraan masyarakat desa.
Kendala pelaksanaan tugas dan peran BPD sejauh ini tidak ada, dalam menjalankan
tugas dan perannya sebagai lembaga desa. Semua permasalahan yang muncul dapat
diselesaikan secara bersama-sama. Semua pelaksanaan tugas BPD sesuai dengan aturan
yang berlaku. Efektifitas peran dan fungsi BPD, Keberadaan BPD di Desa Terentang
Baru, sangat efektif dan sangat di butuhkan untuk mengontrol dan mengawasi jalannya
pemerintahan desa dan menyampaikan aspirasi masyarakat.
BAB VIII
B. Dasar Hukum
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);
9. Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 71 Tahun 2015 tentang tata cara
pembagian dan penetapan rincian dana Desa setiap Desa di Kabupaten
Batang Hari Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Batang Hari
Tahun 2015 Nomor 71);
10. Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 28 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa da Rencana Kerja
Pemerintah Desa.