You are on page 1of 27

BAB I

SEJARAH DAN GAMBARAN WILAYAH DESA BANYUBIRU

A Sejarah Desa Banyubiru

Banyubiru adalah sebuah Desa di wilayah Kecamatan Widodaren, Kabupaten


Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Banyubiru merupakan daerah berpengaruh di kecamatan
Widodaren perkembangan pesat serta kemajuannya bahkan di ikuti oleh anak muda yang
sekarang tumbuh dewasa. Kelurahan banyubiru terdiri dari beberapa desa yakni Desa
Banyubiru, Desa Jenak, Desa Sukorjo, Desa Babatan, Desa Tempurjo, Desa Bulak Pepe,
Desa Gadon dan Desa Kuncen. Desa banyubiru juga terdapat pasar tradisional yang di
berinama yaitu pasar bandung. Pasar bandung merupakan satu-satunya pasar tradisional
yang dimiliki oleh warga desa banyubiru. Pasar bandung buka setiap hari pasaran kliwon
dan pahing.

Desa banyubiru merupakan salah satu desa pendiri batik tradisional. Banyubiru di
kenal sebagai desa batik khas ngawi yang berusaha terus bertahan ditengah arus
persaingan hebat batik-batik daerah lainnya. Salah pemilik usaha batik sidomulyo bernama
suwandi. Motif yang bisa dibuat oleh pembatik desa banyubirubn adalah gringsing, bokor
kencono, dan sido mukti. Motif yang menjadi andalan ngawi adalah motif gringsing.
Sejarah ngawi tak lepas dari sejarah majapahit, mulai dari situs arca benteng diwonorejo
kedunggalar, lalu situs pertapaan di tajungsari jogorogo, ternyata ada juga yang berada di
desa banyubiru, widodaren ngawi. Lokasinya berada di dusun kuncen desa banyubiru,
widodaren ngawi atau tepatnya di lahan milik perhutani, di petak 21 D, RPH Kenteng,
BKPH Walikukun, KPH Ngawi. Menurut TIM BPCB ( Balai pelestarian cagar budaya )
Trowulan yang melakukan penelitian di lokasi, arca dan batu kuno tersebut merupakan
situs pertapaan peninggalan majapahit.

B. Gambaran Wilayah Desa Banyubiru

Kecamatan : Widodaren

Desa : Banyubiru

1. KONDISI UMUM DESA

Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Desa Kauman, Kecamatan Widodaren

b. sebelah Selatan : Desa Jagir, Kecamatan Sine

c. Sebelah Barat : Desa Pakah, Kecamatan Mantingan

d. sebelah Timur : Desa Kedung Gudel, Kecamatan Widodaren

Keadaan TOPOGRAFI Desa, secara umum keadaan topografi Desa adalah daerah dataran
tinggi.

2. IKLIM

Iklim desa Tropis sebagaimana di desa-desa lain. Wilayah Indonesia Mempunyai 2 iklim
yaitu kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola
tanam yang ada di Desa Banyubiru Kecamatan Widodaren.

3. KONDISI JALAN

a. Jalan tanah : 2.100 M

b. Jalan Keras : 30.200 M

c. Jalan Beton : 13.100 M

d. Jalan Aspal : 2.600 M

4. LUAS WILAYAH

a. Pemukiman : 140 ha

b. Sawah : 628 ha

c. Ladang/tegalan : 562,76 ha

d. Hutan : 340 ha

e. Perikanan/kolam : - ha

5. LOKASI DESA

a. Jarak Desa ke Kecamatan : 10 km


b. Waktu tempuh ke Kecamatan : 20
menit

c. Waktu tempuh ke pusat fasilitas umum ( pasar, kesehatan, pemerinatahan ) : 20


menit

4. Ketersediaan angkatan Umum :-

6. KONDISI DESA

a. Dataran perbukitan : - ha

b. Curah Hujan rata-rata : 8 ha

7. KONDISI TANAH

a. Subur : 1190, 76 ha

b. Tidak Subur : 140 ha

8. SARANA DAN PRASARANA DESA

Tabel 1. Kondisi sarana dan prasarana umum Desa secara garis besar adalah sebagai
berikut :

Balai SD / TK Polindes Jalan Jalan Jalan Irigasi Masjid /


Desa kabupate kecamatan Desa Mushola
n
Unit Unit unit Km Km km km unit
2 9 1 35 10 4800 5 72
BAB II

PEMILIHAN KEPALA DESA DAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN


DESA BANYUBIRU

A. PEMILIHAN KEPALA DESA

Kepala desa adalah sebutan pemimpin desa di indonesia. Kepala desa merupakan
pimpinan tertinggi dari pemerintah desa. Masa jabatan kepala desa 6 (enam) tahun dan
dapat diperpanjang lagi untuk 3 kali masa jabatan berikutnya berturut-turut atau tidak.
Pemilihan kepala desa atau yang disingkat dengan Pilkades adalah suatu pemilihan kepala
desa secara langsung oleh warga desa setempat. Berbeda dengan lurah yang merupakan
pegawai negeri sipil, kepala desa merupakan jabatan yang dapat diduduki oleh warga
biasa. Kepala desa dilantik oleh bupati atau walikota. Pemilihan kepala desa banyubiru
yaitu sama dengan pemiliohan kepala desa lainnya, semua dusun desa banyubiru ikut serta
berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa banyubiru. Kepala desa banyubiru setelah
kepilih menjadi seorang kepala desa mempunyai wewenang antara lainnya :

1. Memimpin penyelenggaran pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan


bersama badan permusyawaratan desa ( BPD )

2. Mengajukan rancangan peraturan desa

3. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD

4. Menyusun dan mengajuan rancangan dan peraturan desa mengenai anggaran pendapatan
dan belanja desa ( APB Desa ) untuk di bahas dan ditetapkan bersama BPD

Kepala desa dilarang menjadi pengurus partai politik ( namun boleh menjadi
anggotapartai politik ), merangkap jabatan sebagai ketua atau anggota BPD dan lembaga
kemasyarakatan, merangkap jabatan sebagai anggota DPRD terlibat dalam kampanye
pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah. Kepala desa dapat
diberhentikan atas usul pimpinan BPD Kepada bupati/walikota melalui camat berdasarkan
keputusan musyawarah BPD.Istilah lurah seringakali rancu dengan jabatan kepala desa.
Dijawa pada umumnya, dahulu pemimpin dari sebuah desa dikenal sebagai denagn istilah
lurah. Namun dalam konteks pemerintahan indonesia sebuah kelurahan dipimpin oleh
lurah, sedangkan desa dipimpin oleh kepala desa. Perbedaan yang jelas di antara keduanya
adalah lurah juga seorang pegawai negeri sipil yang bertanggung jawab kepada camat,
sementara kepala desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat ( bisa berbeda-beda
antar desa ) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan kepala desa (Pilkades).
Pemilihan kepala desa dipilih langsung melalui pemilihan kepala desa ( pilkades ) oleh
penduduk desa setempat. Usia minimal kepala desa adalah 25 tahun dan ia harus
berpendidikan paling rendah SLTP, dan termasuk penduduk desa setempat
penyelenggaraan pemilihan kepala desa dilakukan oleh panitia pemilihan, yang dibentuk
oleh BPD. Dan anggotanya terdiri dari unsur perangkat desa, pengurus lembaga
kemsyarakatan, dan tokoh masyarakat. cara pemilihan kepala desa dapat bervariasi antara
desa satu dengan lainnya. Pemilihan kepala desa dan masa jabatan kepala desa dalam
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan
yang diakui keberadaanya berlaku ketentuan hukum adat setempat. Pilkades sangat
membantu masyarakat desa karena merupakan wadah demokrasi untuk masyarakat dalam
hal kebebasan untuk dipilih atau memilih pimpinan desa, untuk memimpin
kepemerintahan desa kedepan sesuai dengan hati nurani masyarakat di desa.
B. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA BANYUBIRU

KEPALA DESA

Drs. Kundari, M.Ag

BADAN
PERMUSYAWARATA
N DESA ( BPD )

SEKRETARIS DESA

Suwoyo

KAUR.
KASIE.
PERENCANAAN
PELAYANAN
Aji Sukino, S.Pd
Subandi

KAUR. TATA KAUR.


USAHA DAN KEUANGAN
KASIE. KASIE. UMUM
Sapari
PEMERINTAHAN KESRA
Sriyono
Salam Sixnawati S

KASUN. KASUN. KASUN. KASUN.

Agus Priyanto Supardi Warsito


Tabel 2. Daftar Perangkat Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi

No Nama Tempat & L/P Pend Jabatan Mulai


tgl.lhr Bekerja
1 Dra, Kundari, M.Ag Ngawi, 21-06- P S2 Kepala 17-07-2013
1965 Desa
2 Suwoyo Ngawi, 03-05- L SLTA Sekretaris 10-12-1012
1965
3 Salam Ngawi, 04-07- L SLTA Kasie. 15-08-1992
1958 Pem
4 Sapari Ngawi, 14-06- L SLTA Kaur. 15-08-1992
1962 Keuangan
5 Sriyono Ngawi, 15-06- L SLTA Tata usaha 15-08-1992
1967
6 Aji Sukino Ngawi, 08-03- L S1 Kaur. 30-12-2009
1984 Perenc
7 Agus Priyanto Ngawi, 05-08- L SLTA Kasun 04-10-2012
1975
8 Supardi Ngawi, 02-03- L SLTA Kasun 15-05-2001
1968
9 Warsito Ngawi, 19-02- L SLTA Kasun 20-03-2003
1980
10 Sixnawati S Ngawi, 07-06- P SLTA Kasie. 26-06-2014
1976 Kesra
11 Subandi Ngawi, 20-07- L SLTA Kasie. 30-12-2009
1972 Pelayanan

Keterangan :

1. Hubungan Konsultatif Kades dan BPD

2. Hubungan Kemitraan Kades dan LKMD/LPM

3. Hubungan Perintah Kades dan Perangkat desa

BAB III

BIDANG – BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN

A. Urusan Pemerintahan
Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa; melaksanakan
pembangunan desa; pembinaan kemasyarakatan desa; dan pemberdayaan masyarakat desa.
Kepala desa memiliki wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;
mengangkat dan memberhentikan perangkat desa; memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan dan aset desa; menetapkan peraturan desa; menetapkan anggaran pendapatan
dan belanja desa; membina kehidupan masyarakat desa, membina ketenteraman dan
ketertiban masyarakat, membina dan meningkatkan perekonomian desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif yang sebesar-besarnya
untuk kemakmuran masyarakat desa, mengembangkan sumber pendapatan desa,
mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan,
kesejahteraan masyarakat desa, mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat
desa, kepala desa mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Kepala desa memiliki hak mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah
desa, mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa, menerima penghasilan tetap
setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan
kesehatan, mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat desa.
Kepala desa memiliki kewajiban memegang teguh dan mengamalkan

B. Urusan Ekonomi

Urusan Ekonomi Desa Banyubiru terdapat beberapa diantarnya adalah sebagai


berikut :

1. Mencatatat dan melaksanakan kegiatan adminitrasi pembangunan

2. mencatat dan menggerakan swadyamasyarakat dalam pembangunan desa

3. mencatat dan menghimpun data potensi desa serta menganalisis dan


memeliharanya untuk dikembangkan

4. mencatatat dan melaksanakan serta mempersiapkan bahan guna musyawarah


perencanaan pembangunan ( Musrebng desa )
5. Mencatat dan melaksanakan pembinaan bidang perkoperasian, pertanian,
pengairan, perekonomian, dan pembangunan lingkungan hidup

6. Mencatat dan mengikuti serta melaporkan perkembangan keadaan

7. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa

C. Urusan Keamanan

Urusan keamanan membantu kepala desa menyusun rencana, pelaksanaan,


pengendalian, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksaan tugas bidang kesejahteraan
rakyat yang meliputi :

1. menyusun program dan rencana kegiatan limnas hansip desa

2. melaksanakan kegiatan ketentraman dan ketertiban desa

3. melaksanakan kegiatan pemantauan evaluasi dan pelaporan setiap kali terjadi kejadian
perkara

4. melaksanakan kegiatan pemantauan dan pelaporan setiap kali terjadi bencana alam

5. Melaksanakan kegiatan keseimbangan yang menangani masalah ketentraman dan


ketertiban di Desa ( FKPM )

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Desa dan sekretaris Desa
yang sejalan dengan tugas pokonya.

Fungsi keamanan sebagai berikut :

1. menyusun program dan kebijakan pemerintah desa dalam rangka pelayanan kepada
penyelenggaraan urusan pemerintah umum

2. penyusunan program dan rencana kegiatan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
dalam penyelenggraan urusan keamanan

3. pelaporan, monitoring dan evaluasi penyelenggraan keamanaan

4. Penyusunan data dan laporan penyelenggaraan keamanaan


BAB IV

DESKRIPSI KONDISI DAN POTENSI DESA BANYUBIRU

A. Potensi dan Kondisi Ekonomi Desa Banyubiru


Masyarakat desa banyubiru sebagaian besar mata pencariannya adalah Petani, rata
rata masyarakat desa banyubiru memiliki sawah yang cukup besar dan pendapatannya pun
cukup besar. Masyarakat desa banyubiru juga banyak yang berdagang misalnya
membangun kios, warung, dan pedagang kecil. Desa banyubiru juga memiliki sebuah
pasar tradisional.

1. Daftar Struktur Mata Pencarian Penduduk Desa Banyubiru

1. Pemilik Sawah : 879 Orang

2. Penyewa/Penggarap : 482 Orang

3. Buruh Tani : 626 Orang

4. Pemilik Ternak Sapi : 3 orang

5. Pemilik Ternak Kmabing : 180 Orang

6. Pemilik Ternak Ayam : 2 Orang

7. Pemilik Ternak Kerbau : 280 Orang

8. Pemilik Ternak Itik : 2 Orang

9. Buruh Pertenakan : 6 Orang

10. Pemilik Kolam Ikan : 2 Orang

11. Pemilik Keramba/sejenis : - Orang

12. Buruh Perikanan : - Orang

13. Pemilik Usaha Kerajinan : 5 Orang

14. Pemilik Usaha Industri : 8 Orang

15. Buruh Industri : 39 Orang

16. PNS : 90 Orang

17. Pasar Desa : 1 Unit

18. Warung : 52 Unit


19. Kios : 17 Unit

20. Pedagang Kecil : 55 Orang

21. Becak :-

22. Ojek : 8 Orang

23. Tukang Kayu/batu : 144 Orang

24. Tukang Jahit : 8 Orang

25. Buruh Lepas : 424

2. Tingkat Kesejahateraan Mayarakat

Tabel 3. Tingkat kesejahteraan masyarakat

KAYA SEDANG RTM


435 KK 1285 Jiwa 1006 KK 3065 Jiwa 638 KK 3149 Jiwa

3. Tingkat Pendidikan

Tabel 4. Tingkat pendidikan

Tidak Tamat SD SD SMP SLTA Sarjana


1331 2730 1401 1194 263

4. Kependudukan

a. Jumlah Penduduk : 7502 Jiwa

b. Laki-laki : 3699 Jiwa

c. Perempuan : 3803 Jiwa

d. Jumlah Kepala Keluarga : 2080 KK

5. Jumlah Penduduk

a. Usia 0-14 thn : 1527 Jiwa

b. Usia 15-49 thn : 4222 Jiwa


c. Usia 50 thn Ke atas 1753 Jiwa

B. Kondisi sosial Budaya

Sosial Budaya terdiri dari 2 kata yaitu sosial dan budaya. Sosial ialah sesuatu yang
dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antar warga. Kondisi sosial
yang biasa dilakukan oleh penduduk setempat ialah menjenguk tetangga yang sakit atau
melahirkan secara bersama-sama, membantu tetangga yang sedang kesusahan dengan
sukarela tanpa adanya paksaan. Sedangkan untuk kebudayaannya sendiri, Desa Terentang
Baru tidak memiliki kebudayaan yang khas. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang
campuran sehingga tidak adanya sebuah budaya khas yang dapat ditunjukan

C. Keadaan dan Kehidupan Politik Desa

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat


yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik
sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non-
konstitusional. Keadaan dan Politik desa Terentang Baru, kecamatan Batin XXIV,
kabupaten Batanghari sudah berjalan dengan baik terbukti dengan masyarakat desa
tersebut yang menunjuk perwakilan rakyat untuk menjadi kepala desa dengan melalui
pemilihan langsung. Adanya sekretaris desa, BPD (Badan Perwakilan Desa), kepala
urusan umum, dan kepala dusun sebagai bukti perangkat desa yang dipilih melalui rakyat
maupun perwakilan rakyat dari setiap dusun yang ada di desa Terentang Baru.. Masyarakat
desa Terentang Baru yang terdiri dari berbagai strata sosial dari mulai petani sampai
anggota dewan memiliki kesadaran akan pentingnya ikut serta dalam berpartisipasi
dibidang politik. Sejauh ini keadaan politik di desa Terentang Baru mampu berjalan
dengan baik dan aman terkendali tanpa adanya suatu kendala yang sulit untuk diselesaikan.

BAB V

SUMBER KEUANGAN DAN PENDAPATAN DESA BANYUBIRU


A. Sumber Keuangan dan Pendapatan Desa

BAB VI

MANAJEMEN PENGELOLAAN PEMERINATAHAN DAN KEUANGAN

A. Manajemen Pengelolaan Pemerintahan dan Keuangan

Tabel 5. Masyarakat desa banyubiru mengelola kerja pemerintahannya sebagai berikut :


Bulan Mekanisme Kerja
Januari Pelaksanakaan Program kerja tahun berjalan, APB Desa, Perdes
di luar APB Desa dan Penyusunan perhitungan anggaran tahaun
lalu dapat ditetapkan dengan perdes setelah mendapat
persetujuan
Februari Penyusunan LPJ Tahunan kepala desa untuk tahun lalu
Maret Penyampaian LPJ Oleh kepala Desa kepada Bupati melalui
Camat dan penyampaian laporan penyelenggaraan pemerintah
desa kepada BPD
April Evaluasi pelaksanaan program kerja, APB Desa dan Perdes
lainnya, maupun tinjauan lapangan (perangkat desa BPD serta
LPMD)
Mei Penyampaian hasil evaluasi kepada kepala desa dan
penyampaain informasi tentang kenyataan yang hidup
berkembang dalam masyarakat desa oleh BPD kepada kepala
Desa
Juni Penyusunan Rancangan perubahan APB Desa dan Perdes
lainnya ( jika perlu) oleh kades, BPD, Dan LPMD
Juli Pembahasan rancangan APB Desa dan Perdes lainnya (oleh
kades, BPD dan LPMD) termasuk di dalamnya mengenai
pelaksanaan BB-GRM
Agustus Penyusunan rancangan program kerja tahun yang akan datang
(kades dan BPD di ikutsertakan pula LPMD) dan paling lambat
perubahan APB Desa dan Perdes lainnya telah dibahas dan
disahkan setelah mendapatkan persetujuan BPD
September Rancangan Program kerja di bahas, di sempurnakan (kades,
BPD, LPMD) kemudian dituangkan dengan keputusan kepala
desa dan pelaksanaan perubahan APB Desa dan Perdes lainnya
Oktober Program kerja siap dilaksanakan pada tahun yang akan datang
(dan sebagai bahan acuan penyusunan APB Desa Perdes yang
lainnya dan LPJ Kepala desa
November Penyusunan rancangan peraturan desa (APB Desa yang akan
datang dan perdes diluar APB Desa) oleh kepala desa atau BPD
Desember Pembahasan dan penetapan peraturan desa (APB Desa tahun
yang akan datang dan perdes yang lain) setelah mendapatkan
persetujuan BPD dan tindak lanjuti dengan keputusan kepala
desa
BAB VII

BADAN PERWAKILAN DESA BANYUBIRU

A. Sejarah Dan Latar belakang BPD Desa Banyubiru

Badan Perwakilan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam


penyelenggaraan pemerintah desa. BPD dapat dianggap sebagai parlemen desa. BPD
merupakan lembaga baru di desa pada era otonomi daerah di Indonesia. BPD muncul
untuk mengawasi kinerja dari perangkat desa dan membantu dalam penyelenggaraan desa.
BPD sebagai badan pertimbangan perangakat desa dalam menentukan kebijakan desa.
BPD sebagai perwakilan masyarakat yang menampung menghimpun, merumuskan dan
menyalurkan aspirasi masyarakat. Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota.

B. Struktur Organisasi BPD Desa Banyubiru

KETUA

Supiyanto, S.Pd

WAKIL KETUA

SYAHRONI
SEKRETARIS

Suwardi, S.Pd

BENDAHARA

Drs. Sajuri

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

Zainal arifin Muryadi Sutarno, SE Zainuddin

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

Susilo Wagiman Rokhani


C. Keanggotan BPD Desa Banyubiru

Berikut beberapa anggota BPD Desa banyubiru beserta jabatannya :

1. Ketua : Supiyanto, S.Pd

2. Wakil Ketua: Syahroni

3. Sekretaris : Suwardi, S.Pd

4. Bendahara : Drs. Sajuri

5. Anggota : a. Zainal Arifin


b. Muryadi

c. Sutarno, SE

d. Zainuddin, S.Sos

e. Susilo

f. Wagiman

g. Rokhaani

E. Pencalonan, Pemilihan, dan Penetapan anggota BPD Desa Banyubiru

1. Pencalonan BPD Desa Banyubiru

Pengisian anggota BPD Dilaksankan oleh panitia yang ditetapkan dengan keputusan
kepala Desa banyubiru. Adapun jumlah panitia paling banyak 3 orang dan unsur
masyarakat paling banyak 8 orang. Unsur masyarakat merupakan wakil dari wilayah
pemilihan. Pada waktu penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPD paling
lambat 3 bulan sebelum masa keanggotaan BPD Berakhir.

Berikut Persyaratan Pencalonan anggota BPD :

a. bertakwa kepada tuhan yang maha esa

b. memegang teguh dan mengamlakan pancasila, melaksanakan undang-undang dasar


republik indonesia tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan negara
republik indonesia dan bhineka tunggal ika.

c. berusia paling rendah 20 tahun atau sudah/pernah menikah

d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat

e. bukan sebagai perangkat pemerintah Desa

f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD

g. Wakil penduduk desa yand dipilih secara demokratis

h. bertempat tinggal diwilayah pemilihan


Masa kerja keanggotaan BPD selama 6 tahun sejak tanggal pengucapan sumpah/janji
sama seperti masa kerja kepala desa. Sebagaimana dimkasud pada perbu No 9 tahun
2007 Bab III pasal 3 ayat 2 bahwa penentuan calon BPD dari wilayah dusun meliputi :

1. unsur ketua RW sebanyak-banyaknya 2 orang

2. unsur pemangku adat sebanyak-banyaknya 2 orang

3. unsur golongan profesi sebanyak-banyaknya 2 orang

4. unsur pemuka agama sebanyak-banyaknya 2 orang

5. unsur tokoh atau pemuka masyarakat lainnya sebanyak-banyaknya 2 orang

Untuk menetapakan jumlah anggota BPD sesuai junm

2. Pemilihan BPD Desa Banyubiru

Pedoman pemilihan BPD Desa Banyubiru berdasarkan ketentuan pasal 8 ayat 1 Perda
No.10 Tahun 2006 tentang Perubahan pertama atas Perda Kab. Ngawi No.4 Tahun
2005 tentang Pembentukan BPD, Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan keputusan
bupati. Dalam musyawarah pemilihan BPD Tersebut, ketua BPD atau pemimpin
musyawarah menyampaikan kembali poko-pokok aturan mengenai BPD antara lain :

a. kedudukan BPD ( BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan


desa ).

b. anggota BPD

1. anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan


keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat

2. anggota BPD sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 terdiri dari ketua RW,
pemangku adat, golongan profesi, pemuka gama, dan tokoh pemuka masyarakat
lainnya

3. masa jabtan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat atau diusulkan kembali
untuk 1 tahun kali masa jabatan berikutnya.
c. jumlah anggota BPD ( jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling
sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang dengan memperhatikan luas wilayah
jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa.

d. pimpinan BPD

1. Pimpinan BPD terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang wakil ketua, 1 orang sekretaris

2. pimpinan BPD sebagaimana yang diatur pada ayat 1, dipilih dari dan oleh anggota
BPD secara langsung dalam rapat BPD diadakan secara khusus

3. rapat pemilihan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu
oleh anggota termuda

Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan
dibantu oleh anggota termuda. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara
langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus. Peresmian pengangkatan
anggota BPD ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota, yang sebelum memangku
jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama di hadapan masyarakat
yang dipandu oleh bupati/walikota.

e. Fungsi BPD

BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat. setelah ketua BPD atau pimpinan musyawarah
menyampaikan pokok-pokok aturan mengenai BPD acara dilanjutkan dengan
pencalonan anggota BPD dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Setiap RW harus mengajukan calon BPD

2.Apabila RW yang pertama memperoleh kesempatan pertama telah mencalonkan


salah satu unsur masyarakat, maka calon dari RW berikutnya mencalonkan dari
unsur yang berbeda. Misalnya : dari RW 01 telah mencalonkan tokoh agama, maka
calon dari RW 02 dari unsur yang lain, seperti unsur pemuda, demikian seterunsya,
sehingga seluruh RW terwakili dan seluruh unsur terakomodasi

3. jumlah calon anggota dibagi sebanyak jumalah RW, misalnya jumlah anggota BPD
9 Orang sementara RW didesa tersebut berjumlah 8 maka masing-masing RW
mencalonkan satu orang, dan untuk Rw dengan jumlah penduduk terbanyak dapat
mengajukan 2 calon. Setelah proses pemilihan dengan mekanisme musyawarah
sebagaimana dimaksud selesai dan menghasilkan anggota BPD yang baru untuk
periode 6 tahun berikutnya, maka hasil mufakat tersebut dituangkan dalam berita
acara hasil rapat tentang musyawarah pemilihan BPD yang dilampiri daftar hadir,
undangan dan segera disampaikan kepada bupati untuk ditetapkan dengan keputusan
bupati.

3. Penetapan anggota BPD Desa Banyubiru

Hasil musyawarah dan mufakat, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7 (tujuh)


hari disampaikan kepada camat untuk ditetapkan sebagai anggota BPD.

F. Masa Jabatan Dan Pemberhentian anggota BPD Desa Banyubiru

1. Masa Jabatan anggota BPD adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih untuk masa
keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut atau tidak berturut-turut .
Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah/janji.

2. Pemberhentian anggota

a. Meninggal Dunia

b. Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri;

c. Tidak lagi memenuhi syarat dan atau melanggar Sumpah/janji;

d. Berakhir masa jabatanya dan telah diresmikan anggota BPD yang baru;

e. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan yang berlaku;

f. Melanggar tata tertib;

g. Berpindah penduduk atau bertempat tinggal diluar Desa yang bersangkutan;

h. Bekerja diluar wilayah desa/kabupaten/propinsi/negara lebih dari 4 bulan berturut-turut


sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya sebagai anggota BPD;

i. Melanggar larangan BPD


G. Hak dan kewajiban anggota BPD Desa Banyubiru

1. Hak anggota

a. mengajukan rancangan peraturan desa;

b. mengajukan pertanyaan;

c. menyampaikan usul dan pendapat;

d. memilih dan dipilih dan;

e. memperoleh tunjangan.

2. Kewajiban anggota

a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 dan mentaati


segala peraturan perundang-undangan;

b. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;

c. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia;

d. menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;

e. memproses pemilihan Kepala Desa;

f. mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan;

g. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat

H. Wewenang dan Tugas BPD Banyubiru

1. BPD mempunyai wewenang :

a. membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa;

b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan kepala


desa;

c. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa;

d. membentuk panitia pemilihan kepala desa;


e. menggali, menampung, menghimpun, merumuskan, dan menyalurkan aspirasi
masyarakat dan;

f. menyusun tata tertib BPD.

2. Tugas BPD Banyubiru

BPD bertugas menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat

I. Mekanisme dan hubungan kerja BPD dengan Kepala Desa

Mekanisme dan hubungan kerja BPD dan Kepala Desa sangat baik di mana
antara kades dengan BPD adalah satu kesatuan pemerintahan desa dalam mengedepankan
check and balance untuk kepentingan masyarakat desa, di mana saling mengisi dan
melengkapi sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Badan Perwakilan Desa
sebagai mitra kerja dari Kepala Desa, maka hubungan kedua lembaga tersebut tidak dapat
dipisahkan dan dalam menjalankan kinerjanya Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa
harus berdasarkan Peraturan Daerah yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

J. Pendanaan atau anggaran BPD Banyubiru

Biaya BPD berasal dari APBN dan kas desa yang berasal dari pasal, yang besarnya
ditentukan melalui Peraturan Desa. Pendanaan BPD, ditetapkan setiap tahunnya dalam
APB Desa dan dipergunakan untuk :

1. Biaya kegiatan administrasi BPD

2. Biaya Operasional BPD meliputi :

a. Biaya rapat-rapat.

b. Biaya perjalanan dinas.

c. Honor anggota dan kegiatan-kegiatan lain

K. Pertanggung jawaban BPD

Badan Perwakilan Daerah bertanggung jawab kepada Kepla desa dan keseluruhan
masyarakat. Pertanggung jawaban BPD bersama kepala desa menetapkan peraturan desa.
BPD bertugas untuk menampung aspirasi masyarakat yang kemudian ditindak lanjuti
untuk kesejahteraan masyarakat desa.

L. Kendala Pelaksanaan Tugas BPD Desa Banyubiru

Kendala pelaksanaan tugas dan peran BPD sejauh ini tidak ada, dalam menjalankan
tugas dan perannya sebagai lembaga desa. Semua permasalahan yang muncul dapat
diselesaikan secara bersama-sama. Semua pelaksanaan tugas BPD sesuai dengan aturan
yang berlaku. Efektifitas peran dan fungsi BPD, Keberadaan BPD di Desa Terentang
Baru, sangat efektif dan sangat di butuhkan untuk mengontrol dan mengawasi jalannya
pemerintahan desa dan menyampaikan aspirasi masyarakat.

BAB VIII

PERATURAN DESA BANYUBIRU

A. Proses Pembuatan Peraturan Desa Banyubiru


Tata cara penyusunan peraturan desa sebagai berikut:
1. Rancangan peraturan Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa dan
diserahkan kepada BPD.
2. Rancangan peraturan Desa wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa
untuk mendapatkan masukan.
3. Rancangan peraturan Desa ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas
dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
4. Rancangan peraturan Desa yang telah disepakati bersama disampaikan
oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa kepada kepala Desa untuk
ditetapkan menjadi peraturan Desa paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak
tanggal kesepakatan.
5. Rancangan peraturan Desa wajib ditetapkan oleh kepala Desa dengan
tanda tangan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak diterimanya
rancangan peraturan Desa dari pimpinan Badan Permusyawaratan Desa.
6. Peraturan Desa dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat sejak diundangkan dalam lembaran Desa yang di siapkan oleh
sekretaris.
7. Peraturan Desa yang telah diundangkan disampaikan kepada bupati/
walikota sebagai bahan pembinaan dan pengawasan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah diundangkan.
8. Peraturan Desa wajib disebarluaskan oleh Pemerintah Desa kepada seluruh
masyarakat desa.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang system Perencanaan


Pebangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Nasinal Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5459);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan


Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagimana telah diubah
pada Peraturan Pemerintah Noomor 47 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5549);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang


bersumber dai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2094);

8. Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 70 Tahun 2015 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Batang Hari Tahun 2015
Nomor 70);

9. Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 71 Tahun 2015 tentang tata cara
pembagian dan penetapan rincian dana Desa setiap Desa di Kabupaten
Batang Hari Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Batang Hari
Tahun 2015 Nomor 71);

10. Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 28 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa da Rencana Kerja
Pemerintah Desa.

You might also like