Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Oleh:
ERMA RAHMAWATI
A220130019
11
2
2
BAB I
PENDAHULUAN
diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan berbudi
luhur. Pendidikan juga perlu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan sistem proses
pembelajaran antara peserta didik dan sekolah. Guru sering mendapat berbagai
pembelajaran. Minat belajar siswa yang rendah menjadi salah satu penyebab
Menurut Slameto (1991: 57), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Menurut Winkel (1983: 38), minat adalah kecederungan untuk menetap dan
1
3
3
berarti minat siswa ditandai dengan rasa senang atau ketertarikan pada suatu objek
diminati oleh peserta didik. Salah satunya kelas VIII D terbukti pada saat proses
pembelajaran berlangsung minat belajar siswa masih rendah. Siswa yang sungguh-
sungguh memperhatikan guru dan memiliki minat belajar hanya 13 anak dari 32
peserta didik, sisanya 19 siswa tidak memiliki minat belajar dan cenderung sibuk
yang disampaikan oleh guru, ngobrol dengan teman sebangku, siswa kurang bisa
memberi tanggapan dan tidak berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
ketika diberi kesempatan untuk bertanya peserta didik hanya diam, disuruh menjawab
pertanyaan tidak bisa, dan cederung pasif selama proses pembelajaran berlangsung.
belajar peserta didik. Upaya yang telah dilakukan antara lain menggunakan
diri siswa muncul, mengubah cara mengajar dengan media seperti LCD dan
yang telah diberikan serta dipresentasikan di depan kelas. Berbagai solusi tersebut
ternyata belum berhasil untuk meningkatkan minat belajar siswa karena pada saat
menggunakan metode ceramah terdapat anak yang pasif, ramai sendiri, ngobrol
dengan temannya. Pada saat menggunakan metode diskusi peserta didik diam dan
kondusif.
B. Perumusan Masalah
pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2016/2017?”.
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian
merupakan upaya pokok yang akan dikerjakan di dalam pemecahan masalah. Tujuan
1. Tujuan Umum
siswa.
2. Tujuan Khusus
memiliki manfaat yang jelas. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
7
7
inovatif.
2. Manfaat Praktis
Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan.
pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan.
pembelajaran.
9
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
bervariasi. Setiap siswa dalam satu kelas mempunyai karakteristik kemampuan yang
berbeda-beda. Mulai dari tingkat minat belajar siswa yang rendah, sering tidak
Kabupaten Sukoharjo, yaitu kurangnya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran
itu dipaparkan dalam kajian teoritis sebagaimana uraian berikut ini agar dapat ditelaah
secara mendalam.
arti tenaga, kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara
(2005:265), dinamika diartikan sebagai gerak (dari dalam), tenaga yang menggerakkan
merupakan suatu tenaga yang menggerakan kekuatan dan semangat yang berkembang
dasar atau rencana verbal dalam bentuk diagram untuk menggambarkan atau
menjelaskan ciri-ciri dasar dari fenomena yang sedang dipelajari dan terutama
berfungsi sebagai penunjuk bagi pelaksanaan suatu penelitian. Paradigma adalah cara
berpikir atau kerangka berpikir untuk suatu penelitian. Menurut Ratna (2010:39),
acuan dasar yang menggambarkan pandangan dunia atau menjelaskan ciri-ciri dasar
Paradigma hati tersebut akan membangkitkan sikap positif terhadap belajar, sehingga
siswa siap melakukan olah pikir, rasa, dan raga dalam belajar. Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa paradigma pembelajaran merupakan acuan dasar dalam
menjelaskan ciri-ciri dasar yang sedang dipelajari untuk membangkitkan sikap positif,
masalah utama dalam pembelajaran dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta
didik. Hasil pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara
sebagaimana yang dikutip Trianto (2011: 4), terdapat tujuh macam pergeseran
komputer.
6) Sistem kerja terisolasi, bergeser menjadi sistem kerja melalui tim.
7) Konsentrasi eksklusif kompetitif menjadi sistem kerjasama.
2. Kajian tentang Strategi Reading Guide
a. Pengertian strategi. Menurut Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(1989: 859), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran
tertentu. Menurut Zain dkk. (2010: 5), strategi merupakan garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berdasarkan
12
12
uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana tindakan
Guide merupakan pembelajaran yang berbasis bacaan (teks) agar proses membaca ini
bisa efektif, maka guru memberikan pedoman (guide) membaca. Pedoman ini berisi
membaca.
psikomotorik.
8) Guru mudah mengetahui, memahami peserta didik yang malas dan rajin.
2) Siswa yang bosan dengan bacaan pasti tidak berminat untuk mencari jawaban.
berikut:
1) Guru memberikan teks/bacaan pada siswa.
2) Siswa membaca teks/bacaan tersebut.
3) Guru memberikan panduan membaca.
4) Siswa mencari kata-kata penting sebagai bahan menjawab pertanyaan dalam
panduan.
5) Klarifikasi dibantu oleh guru.
3. Kajian mengenai Strategi Active Debate
a. Pengertian strategi. Secara umum strategi merupakan garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Menurut J.R
daya yang ada dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun mulai dari
Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
b. Pengertian strategi Active Debate. Menurut Haryono (2009), “metode debat
merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan
bahwa “teknik debat aktif adalah cara untuk mencapai suatu tujuan (lebih bersifat
ada.
d. Kelemahan strategi Active Debate. Martini (2010:24) mengemukakan
diri.
3)Kegaduhan terjadi karena siswa tidak sabar ingin berpendapat.
e. Langkah-langkah penerapan strategi Active Debate. Menurut Zaini dkk.
untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama pada
kelompok “kontra”. Siswa atau mahasiswa yang lain duduk dibelakang para juru
pandangan mereka.
5) Setelah mendengar argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub
argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub kelompok memilih juru bicara,
memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong
15
15
untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Mintalah
mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan unntuk masing-masing argumen dari
yang menang, diskusikan apa yang peserta didik pelajari dari pengalaman debat
tersebut. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik
menurut mereka.
gabungan, atau susunan dari semua atau sebagian elemen dari suatu himpunan
Reading Guide kombinasi Active Debate adalah perpaduan dua strategi pembelajaran
yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Peserta didik yang
meningkatkan minat membaca dan lebih menghargai perasaan orang lain serta lebih
bertanggungjawab.
16
16
kejenuhan.
bermain perannya.
5) Bagi siswa yang kurang bisa mengutarakan atau jarang berbicara di depan
panduan.
5) Klarifikasi dibantu oleh guru.
17
17
materi pelajaran.
7) Bagi kelas kedalam dua tim. Mintalah satu kelompok yang “pro” dan
untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama pada
kelompok “kontra”. Siswa atau mahasiswa yang lain duduk dibelakang para juru
memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong
untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Mintalah
mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan unntuk masing-masing argumen dari
yang menang, diskusikan apa yang peserta didik pelajari dari pengalaman debat
tersebut. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik
menurut mereka.
12) Guru memberikan klarifikasi.
adalah kecenderungan jiwa yang relative menetap kepada diri seseorang dan biasanya
dan Sulistyorini (2012:173), minat adalah timbul atau muncul tidak secara tiba-tiba
melainkan akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau
bekerja, dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat
atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Berdasarkan pemaparan di atas, minat adalah suatu bentuk ketertarikan, perasaan suka,
dan kecenderungan terhadap suatu hal untuk memperhatikan tanpa ada yang menyuruh
dalam beraktifitas.
laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah
ciri khas manusia dan yang membedakan dengan binatang. Menurut Witherington
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa
kegiatan bagi setiap orang. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa,
belajar adalah suatu proses tingkah laku manusia yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
yaitu:
Artinya bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya
perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan dapat
yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah,
tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman yang dapat
memberi penguatan. Sesuatu itu dilakukan oleh seseorang bila dihadapkan pada
materi belajar yang memperkuat akan memberikan semangat atau dorongan untuk
dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas
bermain silat.
20
20
menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu
persoalan.
sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan
4) Belajar global (global whole learning), di sini bahan pelajaran dipelajari secara
anggapan bahwa belajar itu selalu berarah tujuan (intensional) karena dalam belajar
insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar.
reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah
pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
laku yang terlihat tidak terjadi secara segera dan oleh karena itu disebut laten.
terjadi di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif
10) Belajar produktif (productive learning), arti belajar produktif sebagai belajar
11) Belajar verbal (verbal learning), belajar verbal adalah belajar mengenai materi
uraian-uraian yang terdahulu, maka calon guru atau pembimbing seharusnya sudah
dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip belajar yang dapat
dilaksanakan dalam situasi atau kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut per-
kembangannya.
maupun non formal. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah, maka
penglihatan pada suatu objek. Aktivitas memandang dalam arti belajar adalah
perubahan tingkah laku positif. Aktivitas memandang dalam dunia pendidikan yang
dapat dikategorikan sebagai aktivitas belajar seperti halnya seorang pelajar yang
memandang papan tulis berisikan tulisan yang baru saja guru tulis. Hal ini
menimbulkan kesan dan selanjutnya tersimpan dalam otak oleh peserta didik.
dan mengecap merupakan indera manusia yang dapat dijadikan sebagai alat
23
23
apabila didorong oleh kebutuhan dan motivasi untuk mencapai tujuan dengan
4) Menulis atau mencatat. Menulis dan mencatat adalah kegiatan yang tidak
tetapi juga terdiri atas materi hasil analisis dari bahan bacaan.
tidak mesti harus membaca bulu belaka, akan tetapi juga membaca majalah,
koran, tabloid, jurnal-jurnal hasil penelitian, catatan hasil belajar atau kuliah
ringkasan dapat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali materi
dalam buku untuk masa-masa yang akan datang. Membuat ikhtisar belumlah
cukup untuk keperluan belajar yang intensif. Pada hal-hal yang penting saat
membaca perlu diberi garis bawah (underlining). Hal ini sangat membantu
diagram, dan bagan yang tercantum dalam buku berguna untuk memperjelas
24
24
penjelasan yang penulis uraikan, agar dapat memberikan gambaran kesan yang
baik. Adanya tabel, diagram, atau bagan dapat menumbuhkan pengertian dalam
waktu yang relatif singkat. Maka dari itu ketiga hal tersebut janganlah
diabaikan untuk diamati, karena ada hal-hal tertentu yang tidak termasuk dalam
8) Menyusun paper atau kertas kerja. Penulisan paper dituntut sesuai dengan
prosedur ilmiah yang baik, yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
dilihat dari sikap dan perbuatannya. Perbuatan mengingat dapat dilakukan bila
sesuatu. Ada taraf tertentu dalam berpikir, yaitu dari berpikir yang rendah
11) Latihan atau praktik. Latihan atau praktik adalah konsep belajar yang
cara berbuat. Berdasarkan hal ini latihan adalah belajar sambil berbuat. Latihan
termasuk cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Melalui banyak latihan
maka kesan-kesan yang diterima akan lebih fungsional dan latihan dapat
intelektual, emosi, sosial, fisik maupun moral agar dapat berkembang secara
sebagaimana dikutip Muhibbin Syah (2000: 113), ada beberapa fase-fase dalam
ada yang baru dan berdiri sendiri, ada juga yang berfungsi menambah,
pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih luas, siswa
pemula dengan fase ini akan berlangsung lebih mudah apabila disertai
1) Faktor intern atau faktor dalam diri sendiri. Faktor intern meliputi sebab yang
bersifat fisik dan sebab-sebab kesulitan belajar karena rohani. Sebab yang bersifat
fisik seperti halnya keadaan karena sakit, keadaan karena kurang sehat, dan keadaan
intelegensi, bakat, minat, motivasi, faktor kesehatan mental, dan tipe-tipe khusus
2) Faktor orang tua. Faktor orang tua berhubungan dengan faktor keluarga terkait
bagaimana cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, dan contoh atau
bimbingan dari orang tua. Suasana rumah atau keluarga, keadaan ekonomi keluarga
(miskin/kaya), faktor sekolah, dan faktor media masa serta lingkungan sekolah juga
2) Pengolahan data. Digunakan untuk mengetahui secara pasti apa saja penyebab-
penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dengan cara mengidentifikasi
kasus, membandingkan antar kasus, membandingkan dengan hasil tes, dan menarik
kesimpulan.
kesulitan belajar, keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar, dan
sebagainya.
diberikan untuk membantu mengatasi masalah yang telah ditetapkan pada tahapan
bersangkutan (yang mengalami masalah) sesuai dengan program yang telah disusun
yang telah diberikan berhasil dengan baik atau gagal dengan kata lain ada kemajuan
atau gagal sama sekali. Evaluasi dapat menggunakan alat berupa tes prestasi belajar
(achievement test).
disimpulkan bahwa, minat belajar adalah suatu bentuk perhatian perasaan senang,
1) Motivasi. Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik
yang bersifat internal ataupun eksternal. Minat merupakan perpaduan keinginan dan
akan sering dipelajari oleh siswa. Sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik
bahwa minat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa akan
hal tersebut keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa
terhadap pelajaran. Segala sesuatu yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruh
29
29
bagi perkembangan jiwa seorang siswa, oleh karena itu perhatian dan dukungan
dikehidupan yang akan datang, cita-cita tersebut akan terus dikejarnya sampai dapat
beberapa macam cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat anak
didik yaitu:
1) Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik sehingga dia rela
pengalaman yang dimiliki anak didik sehingga anak didik mudah menerima bahan
pelajaran.
yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif.
yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Menurut Fathurrohman dan Sulistyorini
(2012:264), proses adalah cara-cara atau tahapan perubahan yang terjadi karena faktor
tertentu, misalnya proses pendidikan adalah tahapan perubahan peserta didik menuju ke
arah yang positif karena pendidikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa proses adalah suatu perubahan tingkah laku yang terjadi karena
faktor tertentu.
b. Pengertian pembelajaran. Menurut Rusmono (2012:6-7), pembelajaran
merupakan suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu
memadai.
c. Pengertian proses pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3),
proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dan peserta didik
dimana akan diadakan proses evaluasi hasil belajar. Menurut Krida (2012: 8), proses
pembelajaran adalah segala upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan
diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan, serta diharapkan adanya
perubahan-perubahan yang lebih baik untuk mencapai suatu peningkatan yang positif
yang ditandai dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya proses belajar
31
31
mengajar yang efektif dan efisien, jadi proses pembelajaran adalah proses interaksi
antar peserta didik dan guru dalam proses belajar untuk mencapai tujuan.
membela bangsa dan tanah air Indonesia. Menurut Syarbini (2006:4), uraian
kecintaan, kesetiaan, keberanian membela tanah air dan bangsa dalam rangka
negaraan adalah urutan jalannya kegiatan antara peserta didik dengan guru serta
komponen belajar untuk mencapai tujuan dalam membina warga negara yang lebih
Ikhsan sebagaimana dikutip Setyadi dan Muhibbin (2011:5), mata pelajaran Pendidikan
membentuk warga negara yang ideal, yaitu warga negara yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan nilai sesuai dengan konsep dan prinsip Pendidikan Kewarga-
negaraan, maka dalam tiga dimensi itu harus ada penekanan pembelajaran yang
mengarah pada values. Hal itu bukan berarti meniadakan dimensi kognitif dan
keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan nilai pada peserta didik.
Kewarganegaraan
diajarkan oleh guru. Strategi Reading Guide kombinasi Active Debate merupakan
strategi pembelajaran aktif yang diterapkan oleh guru untuk memberikan semangat
baru pada siswa agar memiliki minat belajar lebih tinggi dalam mengikuti proses
Reading Guide kombinasi Active Debate dapat menuntut siswa agar memperhatikan
dipaparkan oleh guru. Kombinasi kedua strategi pembelajaran aktif ini dapat
PKn di kelas VII C SMP Negeri 5 Karanganyar tahun ajaran 2011/2012. Hasil
debat aktif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PKn
di kelas VII C SMP Negeri 22 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian
(18,75%) yang aktif dalam proses pembelajaran PKn meningkat menjadi 17 anak
Debat Aktif pada siklus II keaktifan siswa meningkat menjadi 25 anak (78,12%).
penerapan strategi Reading Guide dan Active Debate dalam proses pembelajaran dapat
belajar siswa ini dapat dilihat dari keaktifan peserta didik. Penelitian ini mencoba
minat dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran pada siswa kelas VIII D
C. Kerangka Pemikiran
34
34
merupakan model konseptual tentang teori dengan berbagai faktor yang telah
bersumber dari kajian teoritik dan sering diformulasikan dalam bentuk anggapan dasar.
sebuah kompas atau peta sebagai petunjuk untuk mencapai satu tujuan.
diKondisi Awal
bawah ini.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Diduga melalui
2016/2017”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan sampai
dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan Oktober 2016
2. Tahap Pelaksanaan x x x x x
a. Prasiklus x
b. Siklus 1 x x
c. Siklus 2 x x
3. Tahap Penyelesaian x x x x x
a. Penyelesaian Kerangka x x
Laporan
b. Penulisan Laporan x x
c. Revisi dan x x
Editing Laporan
d. Penyerahan x
Laporan
B. Subjek Penelitian
36
Menurut Arikunto (2010:172), subjek merupakan sumber data, dari mana suatu
data penelitian itu diperoleh. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner dan
wawancara, oleh karena itu subjek penelitian adalah responden atau orang yang
Kewarganegaraan yang diampu oleh seorang guru dan melibatkan guru tersebut
sebagai mitra kolaborasi, maka dari itu subjek dalam penelitian ini adalah:
C. Prosedur Penelitian
penelitian tindakan kelas melalui empat tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)
digunakan yaitu model yang disampaikan oleh Kemmis dan MC Taggart yang
melalui empat tahapan. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap
1. Siklus I
a. Perencanaan. Perencanaan tindakan penelitian ini mengacu hasil observasi
belajar siswa. Tindakan yang diterapkan pada identifikasi masalah antara lain:
39
39
Kabupaten Sukoharjo.
adalah:
bersifat fleksibel dimana kondisi kegiatan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
guru.
5) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai
memberikan kesimpulan.
7) Kembangkan sebuah pernyataan yang kontroversial yang berkaitan dengan
untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama pada
kelompok “kontra”. Siswa atau mahasiswa yang lain duduk dibelakang para juru
pandangan mereka.
11) Setelah mendengar argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub
argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub kelompok memilih juru bicara,
12) Lanjutkan kembali debat, juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk
memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong
untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Mintalah
mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari
yang menang, diskusikan apa yang peserta didik pelajari dari pengalaman debat
tersebut. Minta peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik
menurut mereka.
14) Guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan belajar terhadap kegiatan
pembelajaran.
c. Observasi. Observasi adalah suatu upaya mencatat segala peristiwa dan
penelitian ini bertindak sebagai pemberi solusi dan sebagai subjek yang
siswa di dalam kelas pada saat menerima tindakan dan mencatatnya sebagai bahan
mengkaji apa yang telah ada atau tidak terjadi. Refleksi merupakan pengkajian
42
42
Refleksi dilakukan oleh guru dan peneliti yang berupa diskusi untuk menelaah
adalah:
kinerja.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis data kualitatif yaitu data yang
berbentuk kata, kalimat, dan skema. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai
sumber meliputi:
Sukoharjo.
1. Pengumpulan data
Menurut Sugiyono (2013:224), teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
pengumpulan data, yaitu tes, kuesioner atau angket, wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
Metode observasi ini digunakan untuk mengamati minat belajar siswa kelas VIII D
sebagai berikut:
Wawancara merupakan sebuah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (intervieweer) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Menurut Arikunto (2010:227), secara garis besar ada dua macam pedoman
wawancara yaitu:
45
45
data dimana peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Syarat dalam melakukan wawancara, selain
dapat menggunakan alat bantu recorder, gambar, brosur, dan material lain yang
ini lebih bebas dibandingkan dengan jenis wawancara terstruktur karena bertujuan
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dengan meminta pendapat dan ide-
yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
ini sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau penelitian yang lebih
mendapatkan data awal dan memperkuat maupun memperjelas data yang telah
diperoleh dari metode observasi, yaitu data mengenai peningkatan minat belajar siswa
46
46
2016/2017.
Prinsip penulisan angket menyangkut tentang isi dan tujuan pertanyaan, bahasa
yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak
serta urutan pertanyaan. Pertanyaan harus dibuat dan disusun dalam skala
pengukuran dengan jumlah item yang mencukupi untuk mengukur variabel yang
diteliti. Bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan
pertanyaan bisa terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan yang
responden untuk menjawab secara cepat. Pertanyaan tidak menggiring ke hal yang
baik atau jelek, dan dibuat tidak terlalu panjang agar responden tidak jenuh dalam
mengisi. Urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari hal yang umum ke hal
yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit, karena secara
angket diberikan kepada responden maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya
47
47
terlebih dahulu. Penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan
yang dicetak dengan kertas bagus dan berwarna akan lebih menarik bagi
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
menjadi:
tertutup).
alternatif karena peneliti ingin mengetahui minat belajar siswa dalam proses
ditafsirkan dalam bentuk kalimat yang bersifat kualitatif. Tafsiran yang digunakan
untuk data kuantitatif menjadi data kualitatif adalah sangat berminat, berminat,
tidak berminat, dan sangat tidak berminat. Skoring atas jawaban tiap item dari
48
48
1) Pertanyaan atau pernyataan yang bersifat positif maka skoring untuk setiap
benar-benar yang dibutuhkan oleh peneliti. Ada dua macam validitas peneliti, yaitu
validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad
akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, sedangkan validitas eksternal
berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Menurut Arikunto dkk.
dan jenis).
c. Triangulasi sumber (mengambil data dari berbagai narasumber).
d. Triangulasi metode (menggunakan berbagai metode pengumpulan
data).
e. Triangulasi instrumen (menggunakan berbagai jenis alat/instrumen).
f.Triangulasi analitik (menggunakan berbagai metode/cara analisis).
49
49
Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi yaitu triangulasi teknik atau
metode pengumpulan data dan triangulasi sumber data. Dua macam triangulasi tersebut
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber sama dan
teknik yang berbeda. Triangulasi teknik atau metode dalam penelitian ini berupa
data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber data dalam penelitian ini
berasal dari informan yaitu guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan
seluruh data tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi atau resmi, gambar, foto,
dapat dilakukan melalui analisis data model Miles dan Huberman, dan model
Spradley. Menurut Miles dan Huberman sebagaima dikutip oleh Sugiyono (2013:246),
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan mengalir atau
50
50
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
uraian berikut.
a. Teknik analisis data model interaktif. Miles dan Huberman (1992:19-20) ada
dan verifikasi kesimpulan sebagai proses analisis yang saling menyusul antara
satu sama lain. Siklus teknik analisis data model interaktif dapat digambarkan
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data
Penarikan Kesimpulan
atau Verifikasi
b. Teknik analisis model alir. Langkah-langkah teknik analisis data model alir
pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta
yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data,
wilayah penelitian sampai laporan akhir lengkap tersusun. Reduksi data ini sama
dengan menyeleksi antara data yang diperlukan oleh penelitian dengan data yang
harus dibuang.
3) Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi yang memungkinkan
penelitian dilakukan. penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik,
jaringan kerja, bagan dan keterkaitan kegiatan atau tabel dan sejenisnya. Melalui
Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya
masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat
langkah teknik analisis data model alir menurut Miles dan Huberman
menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.
b. Reduksi data. Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema, dan polanya. Data yang telah
penelitian harus mengerti dan tanggapan terhadap sesuatu yang diteliti langsung di
data model alir dapat digambarkan dalam bentuk skema berikut ini.
selama Pasca
53
53
F. Instrumen Penelitian
pada awalnya merupakan suatu permasalahan yang belum jelas dan pasti, maka
instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen dalam penelitian ini dikembangkan oleh peneliti. Fokus masalah yang
akan dipelajari sudah jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen sederhana
yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang
G. Indiktor Kinerja
54
54
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah peningkatan minat belajar siswa
melalui penerapan strategi Reading Guide kombinasi Active Debate dalam proses