Professional Documents
Culture Documents
ii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2018/2019
ii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2018/2019
iii
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2018/2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segenap puji dan syukur kita panjatkan kehadiratAllah SWT
atas tersusunnya Buku Panduan Blok 3.6 untuk tutor dan mahasiswa pada tahun akademik
2018/2019. Panduan ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai aktivitas
pembelajaran di Blok 3.6 sesuai dengan jadwal kegiatan akademik yang terdapat di dalamnya. Selain
itu di dalam buku ini terdapat 6 skenario yang akan digunakan sebagai trigger dalam diskusi tutor.
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun buku panduan ini dan para
kontributor. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat dan dapat dipedomani agar aktivitas
pembelajaran blok berjalan dengan baik. Kami juga menyadari bahwa kemungkinan masih ada
kekurangan dalam penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
perlukan.
iv
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri 2018/2019
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada blok ini adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2016 yang telah
mengikuti blok 1.1 sampai 3.5.
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada
tutor dalam waktu 2 x 24 jam
2. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori.
3. Diskusi Pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur
yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan
fasilitator akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di
hadiri oleh pakar yang terkait.
4. Kuliah Pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
5. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
6. Belajar Mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri,
suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang
lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar sendiri adalah
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa :
1. Buku teks
2. Majalah dan jurnal
3. Internet (e-library)
4. Nara Sumber
5. Laboratorium
C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan
1. Panduan tutorial (Students Guide)
2. Penuntun Praktikum
3. CD Rom
4. Preparat dan peraga praktikum
5. Panduan skills lab
EVALUASI MAHASISWA
NO KOMPONEN BOBOT
1 Penilaian Tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis (MCQ,PAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut :
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80 %
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusipleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan Praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam Kuliah Pengantar 80%
e. Nilai lulus ujian pratikum 60%
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan
didasarkan atas persyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir
mengikuti tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik
adalah tugas dalam bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran
pada skenario dari tutorial yang tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa
yang bersangkutan harus mengulang blok
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program Studi
kedokteran Unimal tahun 2009
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
50-59 D 1 Kurang
0-49 E 0 Sangat Kurang
KP 3.6.1.2 Menilai APGAR skor dan asfiksia neonatorum dr. Mauliza, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.1.4 Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dr. Mauliza, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.1 Hipoglikemia pada neonatus serta penatalaksanaannya dr. Julia Fitriany, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.2 Pemberian asupan bagi neonatus berisiko tinggi dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.3 Tatalaksana cairan dan elektrolit pada neonatus dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.4 Hiperbilirubinemia pada neonatus dr. Julia Fitriany, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.5 Masalah hematologi yang sering ditemui pada neonatus dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
II
KP 3.6.2.6 Gawat nafas pada neonatus dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.7 Kelainan jantung yang sering ditemui pada neonatus dr. Julia Fitriany, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.2.8 Kelainan SSP, Kejang pada neonatus dan Ensefalopati dr. Mauliza, M.Ked (Ped), Sp.A
Iskemik Hipoksik
KP 3.6.2.9 Peran pencitraan pada kelainan kongenital dr. Muhammad Adi, Sp. Rad
KP 3.6.3.2 Infeksi SSP, Tetatus anak dan neonatorum, dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
III
KP 3.6.3.3 poliomielitis, rabies, malaria serebral dan spondilitis TB dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.3.7 Gangguan tingkah laku/ conduct disorder pada anak dr. Mu’ammar Hamidy, Sp.KJ
KP 3.6.4.2 Defisiensi vitamin dan mineral pada anak dr. Julia Fitriany, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.4.4 Akromegali dan gigantisme pada anak dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.4.6 Cushing disease dan Addison disease dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A
IV
KP 3.6.4.7 Pubertas prekoks dan hipogonadisme dr. Julia Fitriany, M.Ked (Ped), Sp.A
KP 3.6.4.8 Stress keluarga dan parental sustain abuse dr. Mu’ammar Hamidy, Sp.KJ
KP 3.6.4.9 Riwayat keluarga dengan gangguan mental dan single parent dr. Mu’ammar Hamidy, Sp.KJ
family
KP 3.6.4.10 Gangguan perkembangan mental anak dan remaja dr. Mu’ammar Hamidy, Sp.KJ
KP 3.6.4.11 Disorder of sex development pada anak dr. Mu’ammar Hamidy, Sp.KJ
KP 3.6.5.1 Gangguan endokrinologi pada usia lanjut dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
KP 3.6.5.5 Problem dermatologik pada usia lanjut dr. M. Mimbar Topik, M.Ked (DV) Sp.DV
V
KP 3.6.5.6 Penyakit keganasan pada usia lanjut dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
KP 3.6.5.7 Gangguan dan penyakit ginekologik serta aspek seksualitas Dr. dr. Rajuddin, Sp.OG, K.FER
pada golongan usia lanjut
KP 3.6.5.9 Gangguan nutrisi dan prinsip penanganan masalah nutrisi dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD
pada usia lanjut
KP 3.6.5.10 Kelainan kronis dan interaksi obat serta zat gizi pada usia dr. Mawaddah Fitria, Sp.PD
lanjut
KP 3.6.5.11 Kelainan gigi dan mulut serta kebutuhan gigi palsu pada usia drg. Anita Syafrida, M.Kes
lanjut
KP 3.6.6.1 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
KP 3.6.6.2 Penatalaksanaan perioperative pada penderita usia lanjut dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
KP 3.6.6.3 Prinsip program rehabilitasi medik secara komprehensif pada dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
usia lanjut
VI
KP 3.6.6.4 Pelayanan social-kesejahteraan pada usia lanjut dr. Maulina Debbyousha, Sp.PD
KP 3.6.6.5 Penggunaan obat secara rasional pada usia lanjut dr. Yuziani, M. Si
KP 3.6.6.6 Hukum dan etika dalam pelayanan usia lanjut dr. Mawaddah Fitria, Sp.,PD
KP 3.6.6.7 Meninggal bermartabat dan perumatan hospis dr. Mawaddah Fitria, Sp.,PD
08.30 – 09.20 KP 3.6.1.2 KP 3.6.1.5 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
I 11.30 - 12.20 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
11.30 - 12.20 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
14.20 – 15.10 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
08.30 – 09.20 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
11.30 - 12.20 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
VII
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
14.20 – 15.10 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
14.20 – 15.10 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
15.10 – 16.00 BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI
DAFTAR REFERENSI
1. Aras WS. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi V. Pusat
Penerbit IPD.
2. Buku Ajar Farmakologi dan Terapi. 2007. Edisi V. Departemen Farmakologi
dan Terapi FKUI. Jakarta.
3. Buku Ilmu Kedokteran Forensik. 1997. Kedokteran Forensik FK UI.
4. Fanaroff AA, Martin RJ. 2006. Neonatal-Perinatal Medicine, Disease of the
fetus and infant, 8th edition. Mosby Elsevier.
5. Guyton, AC 1990, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi 3, EGC,
Jakarta.
6. Guyton, AC & Hall, JE 2012, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11,
EGC, Jakarta.
7. Hazard’s Geriatric Medicine and Gerontology, 6th edition. 2009. McGraw
Hill.
8. Kaplan and Sadock. Comprehensive Text Book of Psychiatry.
9. Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edidi 10. EGC Jakarta.
10. Kliegman R, Behrman RE, Jensen HB, Stanton BF. 2007. Nelson Textbook of
Pediatri, 18th edition. Sauders Elsevier.
11. Mardjono M, Sudarta P. Neurologi Klinis Dasar
12. PPDGJ III .
13. Sadler, TW 2009, Embriologi Kedokteran Langman, edisi 10, EGC, Jakarta.
14. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
15. Sperlling MA. 2008. Pediatric Endocrinology, 3rdedition. Saunders Elsevier.
16. Textbook of Medical Physiology, Guyton AC, Hall JE, 11thedition, Saunders
Elsevier, 2006.
Bayi Baru
Penilaian dan
Gangguan Pada Perawatan
Berbagai Sistem Lahir
Organ Bayi
Baru Lahir
Gangguan
Gangguan neurologi,
Nutrisi, emosional, dan
Metabolik, perilaku serta
Anak gangguan
Endokrin, serta
imunisasi pada mental serta
kelompok disorder of sex
berisiko development
pada anak
berisiko
Lansia
MODUL 1
Penilaian dan Perawatan Bayi Baru Lahir
SKENARIO 1 :
BBLR
Ny. Erna, usia 27 tahun melahirkan bayinya di Rumah Sakit secara sectio secaria atas
indikasi plasenta previa pada usia gestasi 30-31 minggu. Penilaian skor APGAR pada
bayi tersebut 5/8 dengan berat badan lahir 1400 gram dan panjang badan 40 cm. Dokter
muda yang ikut mendampingi persalinan tersebut melakukan penilaian maturitas fisik
dan maturitas neuromuskular untuk menentukan Ballard Score. Bayi Ny.Erna kemudian
dirawat di ruangan NICU untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.
Satu jam setelah perawatan di ruangan NICU, bayi Ny. Erna mengalami sesak nafas
dengan frekuensi nafas 75x/menit disertai dengan retraksi intercostal, frekuensi jantung
150x/menit. Suami Ny. Erna yang mendampingi kelahiran anaknya mendapatkan
penjelasan dari dokter yang merawat bahwa kondisi seperti ini bisa terjadi pada bayi yang
lahir kurang bulan. Suami Ny.Erna juga menanyakan kepada dokter apakah bayinya
mengalami pertumbuhan janin terhambat? dan bagaimana tumbuh kembang bayinya di
kemudian hari nanti ?.
MODUL 2
Gangguan berbagai sistem pada Bayi Baru Lahir
SKENARIO 2 :
Jaundice
Bayi Ny. Siska, usia 1 hari, berat badan 1600 gram dirujuk ke Rumah Sakit dengan
keluhan sesak nafas dan kejang. Setelah dilakukan anamnesa pada bidan yang merujuk
diketahui bayi Ny. Siska mengalami asfiksia berat saat lahir dengan usia kehamilan 32
minggu. Hasil pemeriksaan rontgen thorax menunjukkan hyaline membrane disease
grade 1dan kemungkinan adanya patent ductus arteriosus dan patent foramen ovale.
Dokter kemudian menginstruksikan untuk memasang iv line dan orogastric tube untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi bayi Ny. Siska.
Selama beberapa hari perawatan di ruang NICU, bayi Ny. Siska mengalami
jaundice. Dokter muda yang turut merawat bayi Ny. Siska kemudian menelusuri referensi
mengenai kemungkinan penyebab jaundice pada bayi Ny. SisKa apakah berkaitan dengan
kelainan hematologi atau kelainan pada sistem hepatobilier.
MODUL 3
Gangguan neurologi, emosional dan perilaku
serta gangguan mental dan disorder of sex development pada anak
SKENARIO 3 :
Kasus yang beragam
Rendi, Dedi, Surya dan Rosa merupakan dokter muda yang sedang menjalani
kepaniteraan klinik senior di bagian ilmu kesehatan anak. Rendi merawat seorang anak
usia 2 tahun yang mengalami kejang dengan frekuensi 1 kali yang disertai dengan
demam. Dedi merawat seorang anak laki-laki usia 7 tahun yang mengalami kejang terus
menerus setelah mengalami luka pada kaki akibat tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik
dijumpai adanya trismus, risus sardonicus dan opistotonus. Di poliklinik anak, Surya
mendapatkan kasus seorang anak laki-laki usia 3 tahun yang mengalami keterlambatan
bicara dan ganguan interaksi sosial. Sedangkan Rosa melakukan penyuluhan tentang
disorder of sex development pada anak dan gangguan mental pada anak pada pengunjung
di poliklinik anak.
MODUL 4
Gangguan Nutrisi, Metabolik, Endokrin,
serta Imunisasi pada kelompok berisiko
SKENARIO 4 :
Retno dan Desi
Retno, anak perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke Puskesmas menemui
dr.Rahmat dengan keluhan tidak nafsu makan dan terlihat kurus dibandingkan anak
seusianya. Dari anamnesa diketahui bahwa Retno belum pernah mendapatkan imunisasi.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan BB: 6Kg, PB 65 cm, old man face, iga
gambang, baggy pants dan otot atrofi. Dokter Rahmat khawatir akan kondisi Retno dan
mengatakan bahwa saat ini Retno juga mengalami defisiensi mikronutrien. Dokter
Rahmat kemudian menganjurkan Retno untuk dirawat inap. Sebelum menuju ruang
rawat inap ibu Retno bertanya apakah saat usia sekarang ini Retno masih dapat dilakukan
imunisasi?
Pada ruang poli disebelahnya dr. Elis sedang menangani seorang pasien bayi
perempuan, Desi, usia 25 hari yang dibawa oleh ibunya karena ada hal yang aneh pada
kemaluan anaknya. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada genitalia dijumpai labia mayora
menyatu dan klitoris tampak membesar dan terlihat seperti penis yang kecil. Dokter Elis
mengatakan bahwa kemungkinan Desi mengalami gangguan produksi hormon pada
korteks adrenal. Dokter Elis kemudian menyarankan agar Desi di rujuk ke Rumah Sakit.
MODUL 5
GERIATRI
SKENARIO 5 :
Derita Nek Rani
Nenek Rani, usia 67 tahun sekarang hanya bisa terbaring di tempat
tidurnya setelah 3 bulan yang lalu terjatuh di kamar mandi. Dokter mengatakan
bahwa nek Rani mengalami fraktur femur proksimal dan menolak untuk dibawa
ke rumah sakit. Keadaannya semakin hari semakin lemah, badannya tampak
sangat kurus dan mengalami inkontinensia urin.
Satu minggu ini nenek mengalami demam tinggi dan menolak untuk
makan sehingga anaknya memberikan antipiretik dan multivitamin yang dibeli di
depot obat. Melihat keadaan nek Rani yang tidak membaik, anaknya membawa
nek Rani ke rumah sakit untuk dirawat. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit
nek Rani tampak gelisah dan meracau sehingga setelah sampai di IGD rumah
sakit nek Rani mendapatkan perawatan intensif. Dokter menjelaskan bahwa
penyakit yang dialami nek Rani sudah berat. Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
120 x/menit, pernafasan 28 x/menit dan suhu 39◦C serta didapatkan tanda-tanda
dehidrasi. Terdapat juga ulkus dekubitus stadium IV pada punggung dan bokong.
Keesokan harinya keadaan nenek makin memberat, kesadaran sopor, ujung jari
tangan dan kaki teraba dingin. Pada malam harinya nenek dinyatakan meninggal.
Bagaimana seharusnya pengkajian paripurna dan tatalaksana komprehensif yang
harus dilakukan pada kasus di atas?
MODUL 6
Geriatri dan Permasalahannya
SKENARIO 5 :
Usia lanjut
Kakek Anan, 70 tahun, ditemani oleh anaknya datang ke poliklinik penyakit
dalam di sebuah rumah sakit dengan keluhan sering mengalami hoyong terutama
saat bangun tidur. Riwayat terjatuh ketika bangun tidur dialami 2 hari sebelum
kakek datang berobat. Kakek sering nyeri sendi di sendi jari-jari tangan dan lutut
terutama jika cuaca dingin. Kakek Anan mengalami penurunan nafsu makan sejak
3 minggu terakhir, sehingga sering dijumpai rasa mual dan rasa penuh di bagian
ulu hati. Kakek juga mengalami gatal-gatal dikulit terutama ketika terkena sabun.
Kakek Anan sekarang mudah lupa dan sulit mengenal orang terutama sanak
saudara terdekat serta kakek juga mudah tersinggung dan sedih yang sangat
tampak dalam 3 bulan terakhir. Riwayat penyakit lainnya, kakek Abdul di
diagnosa menderita karsinoma paru sejak 1 tahun yang lalu dan menolak
mendapatkan pengobatan
Pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 43 kg, tinggi badan 165 cm, tanda
vital frekuensi jantung: 90 x/menit, frekuensi nafas: 20 x/menit, TD: 170/90
mmHg. Pada kepala: tampak hematom di pelipis kanan, rambut dipenuhi uban,
mulut merot ke kiri dan gigi geligi sudah tidak dijumpai. Pada kulit tampak sangat
kering, keriput dan dijumpai lesi makula hiperpigmentasi di dorsum pedis dekstra
dan sinistra.
Dokter kemudian menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan darah rutin,
kadar gula darah serta pemeriksaan kimiawi darah lainnya. Kakek Anan kemudian
diberikan 5 macam obat dan dianjurkan untuk berobat ke poliklinik neurologi
serta berobat kembali ke poli penyakit dalam.
Bagaimana anda menjelaskan kondisi kakek Anan?
Lampiran 1
TIM PENGELOLA
BLOK 3.6 PEDIATRI dan GERIATRI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial I Tutorial I Tutorial II Tutorial I Tutorial II
14/5/19 17/5/19 14/5/19 17/5/19 14/5/19 17/5/19 14/5/19 17/5/19 14/5/19 17/5/19
I dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
20/5/19 23/5/19 20/5/19 23/5/19 20/5/19 23/5/19 20/5/19 23/5/19 20/5/19 23/5/19
II dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
28/5/19 31/5/19 28/5/19 31/5/19 28/5/19 31/5/19 28/5/19 31/5/19 28/5/19 31/5/19
III dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
11/6/19 14/6/19 11/6/19 14/6/19 11/6/19 14/6/19 11/6/19 14/6/19 11/6/19 14/6/19
IV dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
18/6/19 21/6/19 18/6/19 21/6/19 18/6/19 21/6/19 18/6/19 21/6/19 18/6/19 21/6/19
V dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
25/6/19 28/6/19 25/6/19 28/6/19 25/6/19 28/6/19 25/6/19 28/6/19 25/6/19 28/6/19
VI dr.Cut Khairunnisa,M.Kes Juwita Sahputri, MKT dr. Yuziani, M.Si Rizka Sofia, MKT Fury Maulina, MPH
1. dr.Mauliza,M.Ked(Ped),Sp.A
1 Senin/20/5/19 9.30-11.20 2.dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Noviana Zara, MKM
3.dr.Iskandar Albin,.Sp.OG
1. dr.Julia Fitrany,M.Ked(Ped),Sp.A
2 Senin/27/5/19 9.30-11.20 2. dr.Mauliza,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Noviana Zara, MKM
3. dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
4. dr.Muhammad Adi ,Sp.Rad
3 Senin/10/6/19 9.30-11.20 1. dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A dr.Noviana Zara, MKM
2. dr.Mu’ammar Hamidy,Sp.KJ
1. dr.Julia Fitrany,M.Ked(Ped),Sp.A
2. dr.Mardiati,M.Ked(Ped),Sp.A
4 Senin/17/6/19 9.30-11.20 3. dr.Mauliza,M.Ked(Ped),Sp.A Harvina Sawitri, SKM., MKM
4.dr.Mu’ammar Hamidy,Sp.KJ
5.Dr.Siti Maryam,M.Kes
1.dr.Maulina Debbyousha,Sp.PD
2.dr.Basli.Sp.S
3.dr.Syarifah,Sp.M
5 Jum at/21/6/19 9.30-11.20 4.dr.M.Mimbar Topik,M.Ked(DV)Sp.DV Harvina Sawitri, SKM., MKM
5.Dr.dr.Rajuddin,Sp.OG,KFER
6. dr.Mu’ammar Hamidy,Sp.KJ
7.dr.Mawaddah Fitria,Sp.PD
8.drg.Anita Syafrida,M.Kes
1. dr.Maulina Debbyousha,Sp.PD
6 Senin/24/6/19 9.30-11.20 2.dr.Yuziani,M.Si Harvina Sawitri, SKM., MKM
3.dr.Mawaddah Fitria,Sp.PD
Lampiran 3
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
hipotetis dan mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam
konteks ini:
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman,
dengantujuan untuk saling pengertian
Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak
lengkapdalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah
ini akan membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
Output tertulis
daftar hipotesis atau penjelasan
Lampiran 4
6. Mengevaluasi secara teratur : apakah para mahasiswa puas dengan proses yang
sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan
7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal
prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok
8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif
9. Membina kepemimpinan kelompok
10. Mengamati adanya masalah perilaku (Mahasiswa dominan, diam,dsb) dan
memecahkannya
11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan
12. Memperhatikan efisiensi waktu