You are on page 1of 6

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA

DENGAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH


DENGUE (DBD) DI KELURAHAN
MOGOLAING

Marini Avilia Wowiling


Sefti Rompas
Michael Karundeng

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstract: Dengue fever is a public health problem in Indonesia and still being up to date
problem. Based on a survey of PHC Gogagoman health center that Mogolaing villages are with
Dengue Fever cases with the highest number of 24 cases. Perpose: This study aims to determine
the relation of knowledge and family attitude with the Prevention of Dengue hemorrhagic fever
(DHF) in the Mogolaing district. Research Methods: This study was conducted with a cross-
sectional method, the selection of samples with purposive sampling with a sample of 100 families.
Research Outcome: Analysis of the data using statistical test Chi Square with a limit of
significance α = 0.05. Based on test results obtained probability value for the relation with family
knowledge with dengue fever prevention of 0.000 (p> 0.05), while for the relation of family
attitude with dengue prevention is 0.002 (P <0.05). Conclusion: The conclusion of this study is
There is a Relations of Knowledge and Family Attitudes with dengue fever prevention in
Mogolaing district. It is Suggested to health officials to improve the prevention of dengue fever
with counseling to families in order to continue routine mosquito nets eradication. Suggestion: It
is suggested to the family in Mogolaing to improve knowledge, attitude and active role in the
prevention of dengue fever.
Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of Dengue Fever Dengue

Abstrak: Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia dan masih menjadi masalah kesehatan yang up to date. Berdasarkan survei dari
Puskesmas Gogagoman didapatkan bahwa kelurahan Mogolaing merupakan kelurahan dengan
kasus Demam Dengue tertinggi dengan jumlah 24 kasus. Tujuan untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan dan Sikap keluarga dengan Pencegahan Demam berdarah dengue (DBD) di
kelurahan Mogolaing. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross
sectional, pemilihan sampel dengan perpposive sampling dengan jumlah sampel 100 keluarga.
Analisa data mengunakan uji statistik chi Square dengan batas kemaknaan α = 0,05. Hasil
Penelitian: Berdasarkan Hasil uji didapatkan nilai probabilitas untuk hubungan pengetahuan
keluarga dengan pencegahan demam berdarah dengue sebesar 0,000 (p>0,05), sedangkan untuk
hubungan sikap keluarga dengan pencegahan demam berdarah dengue sebesar 0,002 (p<0.05).
Kesimpulan: Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap keluarga dengan Pencegaha demam
berdarah dengue di kelurahan Mogolaing. Disarankan kepada petugas-petugas kesehatan untuk
lebih meningkatkan pencegahan demam berdarah dengue dengan penyuluhan kepada keluarga-
keluarga agar tetap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Saran: kepada
keluarga-kelarga di kelurahan Mogolaing untuk meningkatkan Pengetahuan, sikap dan peran
aktif dalam pencegahan demam berdarah.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Demam Berdarah dengue

PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue merupakan berjumlah 66 kasus. Hasil survey
salah satu masalah kesehatan masyarakat di didapatkan laki-laki memiliki kasus
Indonesia dan masih menjadi masalah tertinggi dibanding dengan perempuan,
kesehatan yang up to date (Hanim, 2013). dimana laki-laki 38 kasus dan perempuan
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah 28 kasus (Puskesmas Gogagoman, 2013).
Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh virus Dari survei Puskesmas Gogagoman
dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus berdasarkan kelurahan wilayah kerjanya di
Aedes (terutama A. aegypti dan A. dapatkan bahwa kelurahan Mogolaing
albopictus). Peningkatan kasus setiap sebagai kelurahan dengan kasus Demam
tahunnya berkaitan dengan sanitasi Dengue tertinggi. Pada tahun 2.013
lingkungan dengan tersedianya tempat Kelurahan Mogolaing memiliki 24 kausus
perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana positif demam dengue yang telah teruji di
yang berisi air jernih (Suhendro, bagian laboraturium (Puskesmas
Nainggola,L. Chen,K & Pohan, H.T, 2009). Gogagoman, 2013).
Pada tahun 2012, jumlah penderita Berdasarkan uraian diatas, peneliti
Demam berdarah dengue di Indonesia yang tertarik melakukan penelitian mengenai
dilaporkan sebanyak 90.245 kasus dengan Hubungan Pengetahuan dan Sikap keluarga
jumlah kematian 816 orang (Incidence dengan pencegahan Demam Berdarah
Rate/Angka kesakitan= 37,11 per 100.000 Dengue (DBD) di Kelurahan Mogolaing.
penduduk dan CFR= 0,90%) (Depertemen
Kesehatan Indonesia, 2012). METODE PENELITIAN
Berdasarkan data Depertemen Penelitian ini menggunakan metode
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun pendekatan penelitian menggunakan cross
2012 diperoleh data insiden Demam sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan
Berdarah Dengue (per 1.000) 68,79 dengan di kelurahan Mogolaing dimulai dari
jumlah penderita Demam Berdarah Dengue penyusunan rancangan penelitin sampai
yaitu 1.640 kasus (Depertemen Kesehatan penyusunan skripsi yaitu dari bulan
Sulawesi Utara, 2012). Februari sampai Agustus 2014.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Populasi dalam penelitian ini adalah
Kotamobagu mengenai kasus Demam seluruh Keluarga yang berada khususnya
Berdarah Dengue tiga tahun terakhir dari kelurahan Mogolaing yaitu 2.821 kepala.
tahun 2011 sampai 2013 didapatkan bahwa Pengambilan sampel dalam penelitian ini
2011 (94 kasus), 2012 (168 kasus dengan 1 dilakukan dengan teknik purposive
kematian) sedangkan 2013 (155 kasus sampling. Dengan besar sampel berjumlah
dengan 1 kematian). Berdasarkan jenis 51 sampel.
kelamin tercatat bahwa laki-laki 83 kasus Instrumen yang digunakan dalam
dan Perempuan 72 kasus (Dinas Kota penelitian adalah kuesioner untuk mengukur
Kotamobagu, 2013). Pengetahuan keluarga terdiri dari 10
Puskesmas gogagoman merupakan pertanyaan. Dikatakan Pengetahuan Baik
wilayah kerja Puskesmas di Kota jika skor jawaban responden 7-10 benar,
Kotamobagu dengan kasus Demam Cukup jika skor jawaban responden 4-6
Berdarah Dengue tertinggi Pada tahun 2013 benar dan Kurang jika skor jawaban
responden adalah 0-3 benar. Untuk Tabel 3. Distribusi menurut Pekerjaan
mengukur sikap keluarga terdiri dari 5
Banyaknya Reponden
pertanyaan. Dikatakan sikap baik jika Pekerjaan
N %
jawaban responden adalah 4-5 tidak setuju.,
Buruh 3 3,0
Cukup apabila jawaban responden adalah 2- Guru 2 2,0
3 tidak setuju dan Kurang, apabila jawaban IRT 42 42,0
responden adalah 0-1 tidak setuju. Untuk Petani 3 3,0
mengukur pencegahan keluarga terdiri dari PNS 18 18,0
Sopir 5 5,0
10 pertanyaan. Dikatakan Pengetahuan Baik
Swasta 21 21,0
jika skor jawaban responden 7-10 benar, Tukang 1 1,0
Cukup jika skor jawaban responden 4-6 Wiraswasta 5 5.0
benar dan Kurang jika skor jawaban Total 100 100,0
responden adalah 0-3 benar.
Tabel 4. Distribusi menurut Pendidikan
Pengolahan data melalui tahap: Editing,
Coding, Data Entry, Cleanin. Analisa data Banyaknya responden
Pendidikan
yang terdiri dari analisa univariat dan N %
SD 9 9,0
analisa Bivariat yang menggunakan uji chi-
SMP 20 20,0
square dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05
SMA/SMEA/SMK 52 52,0
dengan menggunakan software Computere D3 5 5,0
statisti. Etika dalam penelitian ini S1 14 14,0
ditekankan pada Informed Consent, Total 100 100,0
Anonimity dan Confidentialy. Tabel 5. Distribusi kategori pengetahuan.
HASIL dan PEMBAHASAN Banyaknya Responden
Pengetahuan
Tabel 1. Distribusi menurut Peran Keluarga n %
Baik 36 36,0
Cukup 48 48,0
Banyak Responden
Peran Keluarga Kurang 16 16,0
n %
Total 100 100,0
Istri 66 66,0
Tabel 6 . Distribusi kategori Sikap.
KK 34 34,0
Banyaknya Responden
Total 100 100,0 Sikap
n %
Tabel 2. Distribusi menurut umur Baik 32 32,0

Banyak Responden Cukup 45 45,0


Umur
N % Kurang 23 23,0
20-30 Tahun 30 30,0 Total 100 100,0

40 40,0 Tabel 7. Distribusi kategori Pencegahan.


31-40 Tahun
41-50 Tahun 21 21,0 Banyaknya Responden
Pencegahan
>50 Tahun 9 9,0 N %
Total 100 100,0 Baik 25 25,0
Cukup 40 40,0
Kurang 35 35,0
Total 100 100,0
Table karakteristik responden penelitian predisposisi untuk berbuat terhadap objek
memperlihatkan bahwa mayoritas dengan cara-cara tertentu (Saam, Z., &
responden berperan sebagai istri, pada Wahyuni, S. 2013). Dari teori tersebut maka
kelompok umur 31-40 tahun, dengan keluarga perlu mempunyai keyakinan
pekerjaan terbanyak sebagai Ibu rumah terhadap cara pencegahan yang akan
tangga dan pendidikan sebagian besar dilakukan demi menurunkan angka kejadian
Pendidikan menengah (SMA/SMK/SMEA). demam berdarah di kelurahan Mogolaing.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian sebagian besar
Montung (2012), menunjukan bahwa responden melakukan pencegahan demam
terdapat hubungan antara umur dengan berdarah dalam kategori cukup. teori dari
tindakan masyarakat dalam pencegahan Proverawati & Rahmawati (2012),
DBD di wilayah kerja Puskesmas kolongan Pencegahan atau perilaku kesehatan
Minahasa Utara. Dimana umur reponden merupakan kemampuan dan kesadaran
terbanyak merupakan usia produktif yang sehingga anggota keluarga atau keluarga
mampu memodifikasi lingkungan menjadi dapat menolong dirinya sendiri di bidang
lingkungan yang menjamin kesehatan. kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
Hasil yang diperoleh ditemukan kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
responden terbanyak sebgai Ibu rumah Dapat dikatakan bahwa keluarga di
tangga, ini sesuai dengan peran responden Mogolaing perlu melakukan pencegahan
terbanyak sebagai istri. Dimana ibu rumah Demam berdarah dengue lebih efektif untuk
tangga mempunyai orientasi dan aktivitas di menurunkan angka kejadian DBD dan dapat
rumah saja sehingga lebih mengenal mempertahan status kesehatan keluarga.
keadaan lingkungan rumah. Dari hasil tabulasi silang diperoleh
Hasil penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar responden mempunyai
Heraswati (2008), membuktikan bahwa pengetahuan Baik dengan melakukan
terdapat hubungan antara tingkat pencegahan cukup. Namun dapat dilihat
pendidikan dengan tindakan kepala juga terdapat 6 responden berpengetahuan
keluarga menggerakan anggota keluarga baik namun melakukan pencegahan demam
dalam pencegahan penyakit DBD. berdarah dengue kurang. Dari hasil analisa
Dari karakteristik reponden diatas dapat tanpa menggunakan uji stasistik didapatkan
dikatakan memiliki pengaruh terhadap bahwa reponden bekerja sebagai PNS dan
pencegahan demam berdarah dengue Swasta. Hal ini dapat mempengaruhi cara
(DBD). pencegahan Demam berdarah karena
sebagian besar responden kurangnya memperhatikan keadaan
berpengetahuan Cukup. Pengetahuan atau kesehatan lingkungan rumah akibat dari
ranah kognitif merupakan domain yang kesibukan pekerjaan yang dilakukan di luar
sangat penting dalam membentuk tindakan rumah.
seseorang (Notoatmodjo, 2012). Sehingga Hasil ditemukan terdapat 2 reponden
semakin baik pengetahuan seseorang dapat memiliki pengetahuan kurang namun
melakukan tindakan pencegahan yang lebih mempunyai pencegahan baik ini di
efektif. karenakan kedua responden adalah ibu
Sikap keluarga terbanyak berada di rumah tangga yang aktivitasnya dirumah
kategori cukup. Berdasarkan teori dari saja dan lebih memperrhatikan keadaan
Calhoun dan Acocella (1990) yang lingkungan rumah.
menyatakan sikap adalah sesuatu yang Hasil uji chi square diperoleh nilai p =
melekat pada keyakinan-keyakinan dan 0,000 dengan tingkat kemaknaan α = 0,05
perasaan-perasaan terhadap suatu objek dan maka p < 0,05. Sehingga hasil penelitian ini
menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan Tengah, Medan. Penilitian ini dilakukan
yang signifikan antara pengetahuan pada 100 responden dengan hasil Penelitian
keluarga dengan pencegahan Demam Menunjukkan Bahwa Dari Hasil Uji
berdarah dengue, maka Ho ditolak dan Ha Statistik Diketahui Ada hubungan tingkat
diterima. Pengetahuan responden dengan Kejadian,
Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas Ada hubungan Sikap dengan Kejadian
menunjukan bahwa sebagian besar DBD, serta Ada hubungan tindakan dengan
responden mempunyai sikap cukup dengan Kejadian DBD. Sehingga Suhardiono
melakukan pencegahan demam berdarah (2005), mengungkapkan bahwa
dengue cukup. Meningkatnya Kejadian DBD Disebabkan
Dari tabulasi silang didapatkan 6 Oleh Karena Perilaku Masyarakat Yang
responden memiliki sikap baik namun Kurang Baik Yang Dapat Menjadi Faktor
pencegahan demam dengue kurang di Resiko Terjadinya Penyakit DBD.
sebabkan karena faktor pekerjaan yang Berdasarkan penelitian dari Supriyanto
sebagian besar bekerja sebagai PNS dan (2011) membuktikan bahwa dengan judul
swasta. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap,
Adapun hasil yang berbeda dimana Praktik keluarga tentang pemberantasan
ditemukan 3 reponden memiliki sikap sarang nyamuk (PSN) dengan Kejadian
kurang namun melakukan pencegahan Baik. demam berdarah dengue di wilayah kerja
2 responden memiliki pekerjaan Buruh dan Puskesmas Tlogosari Wetan kota Semarang.
swasta dan pada kelompok umur 20-30 Dimana terdapat hubungan antara
tahun dapat dikatakan yang dapat pengetahuan, sikap, praktik keluarga
mempengaruhi cara pencegahan adalah tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk
usia. Diman usia yang produktif merupakan (PSN) dengan kejadian Demam Berdarah
usia yang mampu memodifikasi lingkungan Dengue di wilayah kerja Puskesmas
menjadi lingkungan yang menjamin Tlogosari Wetan Kota Semarang.
kesehatan. Sedangkan salah satu Pengetahuan dan Sikap keluarga yang
respondennya bekerja sebagai ibu rumah baik dapat memberikan pencegahan demam
tangga. berdarah dengue yang efektif sehingga
Hasil uji chi square diperoleh nilai p = dapat menurunkan angka kejadian dan
0,002 dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 meningkatkan derajat kesehatan keluarga.
maka p < 0,05. Sehingga hasil penelitian ini
menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan SIMPULAN
yang signifikan antara Sikap keluarga Berdasarkan hasil penelitian tentang
dengan pencegahan Demam berdarah Hubungan Pengetahuan dan Sikap keluarga
dengue, maka Ho ditolak dan Ha diterima. dengan Pencegahan Demam berdarah
Berdasarkan hasil penelitian yang dengue di kelurahan Mogolaing, maka
dilakukan di kelurahan Mogolaing dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :
dibuktikan bahwa terdapat hubungan antara 1. Teridentifikasi bahwa sebagian besar
pengetahuan dan sikap keluarga dengan keluarga di kelurahan Mogolaing
pencegahan demam berdarah. memiliki pengetahuan cukup.
Hasil ini sesuai dengan penelitian 2. Teridentifikasi bahwa sebagian besar
sebelumnya yang dilakukan oleh keluarga di kelurahan Mogolaing
Suhardiono (2005) dengan judul Sebuah memiliki sikap cukup.
Analisis Faktor Risiko Perilaku Masyarakat 3. Teridentifikasi bahwa sebagian besar
Terhadap Kejadian Demam Berdarah keluarga di kelurahan Mogolaing
Dengue (DBD) Di Kelurahan Helvetia memiliki pencegahan cukup.
4. Ada hubungan pengetahuan dan sikap Puskesmas Gogagoman. (2013). Profil
keluarga dengan pencegahan demam Demam berdarah dengu. Kota
berdarah dengue di kelurahan Kotamobagu.
Mogolaing Proverawati, A., & Rahmawati, E. (2012).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Yogyakarta : Nuha Medika,
DAFTAR PUSTAKA hlm. 82-83.
Depertemen Kesehatan Indonesia. (2011) Saam, Z., & Wahyuni, S. (2013). Psikologi
Data penduduk sasaran program Keperawatan. Jakarta : Rajawali Pers,
pembangunan kesehatan 2011-2014. hlm. 61-62 & 64-65.
http://www.depkes.go.id (online), Suhardiono. (2005). Analisis Faktor Risiko
tanggal 14 Juli 2014, pkl 08.00 WITA. Perilaku Masyarakat Terhadap
Depertemen Kesehatan Sulawesi Utara. Kejadian Demam Berdarah Dengue
(2012). Profil Demam Berdarah (DBD) Di Kelurahan Helvetia Tengah,
Dengue. Medan. http://usu.ac.id.com (online)
http://www.bankdata.depkes.go.id tanggal 14 juli 2014, pkl 07.35 WITA.
(online) tanggal 11 april 2014, pkl 16.00 Suhendro., Nainggola, L., Chen, K., &
WITA. Pohan, T. H. (2009). Buku Ajar Ilmu
Dinas Kota Kotamobagu. (2013). Profil Penyakit Dalam. Jakarta Pusat :
Demam berdarah dengue. Kota InternaPublishing, hlm. 2773.
Kotamobagu. Supriyanto, H. (2011). Hubungan antara
Hanim, D. (2013). Modul Field pengetahuan, sikap, praktik keluarga
Labprogram Pengendalian Penykit tentang pemberantasan sarang nyamuk
menular : Demam Berdarah Dengue (psn) dengan kejadian demam berdarah
http://fk.uns.ac.id (online) tanggal akses dengue di wilayah kerja puskesmas
12 april 2014, pkl. 22.00 WITA. tlogosari wetan kota semarang.
Heraswati, D. N. (2008). Hubungan antara http://undip.ac.id.com (online) tanggal
tingkat pendidikan dengan tindakan 14 juli 20014, pkl 07.25 WITA.
kepala keluarga menggerakan anggota
keluarga dalam pencegahan penyakit
Demam Berdarah Dengue di desa
gondang tani wilayah kerja puskesmas
gondang kabupaten sragen.
http://download.portalgaruda.org
(online) tanggal 8 Agustus 2014, pkl
20.05 WITA.
Montung, D. (2012). Hubungan antara
umur dengan tindakan masyarakat
dalam pencegahan DBD di wilayah
kerja Puskesmas Kolongan Minahasa
Utara. http://fkm.unsrat.ac.id (online)
tanggal 8 Agustus 2014, pkl 20.00
WITA.
Notoatmodjo, S (2012). Promosi Kesehatan
dan Perilku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta, hlm. 138-140.

You might also like