INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN TEMPAT PEMROSESAN
AKHIR (TPA) TALANGAGUNG SEBAGAI KAWASAN WISATA EDUKASI
(Studi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang)
Maya Auliya Agustin, Riyanto, Farida Nurani
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang Email : auliyagstn@gmail.com
Abstract : Regional Innovation in Management of Talangagung Landfill As Educational
Tourism (A Study at Environment Agency of Malang Regency). Basesd on Law Number 18, 2008 about Waste Management at least implement a system of controlled landfill. Local Governments are expected to change the viewpoints community against waste in general, as well as on a landfill specifically. Based on the foregoing, the environmental agency of Malang Regency apply innovation management of the Talangagung Landfill as educational tours. This research aims to discover, describe, and analyze the application of innovation management of the Talangagung Landfill as educational tours, as well as the impact of the application of those innovations based on principle of sustainable development. This type of research is descriptive research with the kind of qualitative approaches. The technique of data collection was through interviews, observation, and documentation. As for data analysis using Creswell analysis. The results of this research show that the innovation management of the Talangagung Landfill as education goes well. In addition, the application of innovations in the Talangagung Landfill gives a positive impact according to principles of sustainable development. But in its application still contained some shortcomings and obstacles that need to be immediately addressed by the Environment Agency of Malang Regency.
Key Words: Innovation, Final Processing Landfill, Educational Tourism
Abstrak : Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Talangagung Sebagai Kawasan Wisata Edukasi (Studi Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah yang mengharuskan TPA minimal menerapkan sistem controlled landfill (gali urug terkendali). Pemerintah daerah diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap sampah pada umumnya, serta pada TPA secara khusus. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang menerapkan inovasi pengelolaan TPA Talangagung sebagai kawasan wisata edukasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis penerapan inovasi pengelolaan TPA Talangagung sebagai kawasan wisata edukasi, serta dampak dari penerapan inovasi tersebut berdasar prinsip pembangunan berkelanjutan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun analisis data menggunakan model analisis Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pengelolaan TPA Talangagung sebagai kawasan wisata edukasi berjalan dengan baik. Selain itu, penerapan inovasi di TPA Talangagung memberikan dampak positif sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan. Namun dalam penerapannya masih terdapat beberapa kekurangan dan kendala yang perlu segera ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang.
Kata Kunci : Inovasi, Tempat Pemrosesan Akhir, Wisata Edukasi
Pendahuluan Seiring dengan penetapan Undang- bahwa sebagai pusat wisata edukasi, jumlah Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang kunjungan wisata ke TPA Talangagung Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa pada tahun 2017 sebanyak 2.912 orang. pemerintah daerah harus menutup tempat Bahkan gas metan sebagai pengganti LPG pemrosesan akhir sampah yang sudah disalurkan kepada 200 kepala menggunakan sistem pembuangan terbuka keluarga di sekitar TPA. dan berubah menjadi sistem lahan urug Ketika berada di TPA Talangagung, tekendali. Kabupaten Malang mulai pengunjung juga disuguhkan dengan menerapkan amanat Undang-Undang pemandangan hijau pepohonan, kebun tersebut dengan dikeluarkannya Peraturan organik, taman bermain untuk anak, Daerah Nomor 2 Tahun 2018 tentang pemandian air hangat “Susu Tante Jupe”, Pengelolaan Sampah. Disisi lain, serta disediakan pula rest area sehingga Kabupaten Malang sebagai daerah terluas TPA tidak tampak kumuh seperti pada kedua di Jawa Timur memiliki masalah umumnya. Berbagai bentuk inovasi yang produksi sampah yang tinggi setiap telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan tahunnya dan kurangnya kesadaran Hidup Kabupaten Malang berdasar pada masyarakat dalam pengurangan sampah. Rencana Strategis Dinas Lingkungan Diperlukan suatu upaya atau terobosan Hidup Kabupaten Malang tahun 2016-2021 untuk menanggulangi masalah sampah dan dituangkan secara lebih rinci dalam melalui bentuk inovasi. Rencana Kerja Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Malang Kabupaten Malang melalui program melalui Dinas Lingkungan Hidup berupaya inovasi pengelolaan persampahan yang untuk menyelesaikan masalah tersebut dilaksanakan pada tahun 2018 sebagai melalui penerapan program inovasi berikut: pengelolaan TPA Talangagung sebagai Urgensi dari penelitian mengenai kawasan wisata edukasi.Inovasi daerah inovasi pengelolaan TPA Talangagung menurut Kee (2005) dalam (Noor, sebagai kawasan wisata edukasi didasarkan 2013:110) adalah proses meningkatkan pada kenyataan bahwa sampah merupakan kemampuan penciptaan nilai dan potensi sumber masalah yang membutuhkan suatu pertumbuhan melalui penguatan inovatif cara inovatif dalam mengelolanya. Lebih kompetensi oleh proses kreatif daerah. lanjut Kabupaten Malang merupakan Lebih lanjut konsep wisata edukasi sendiri daerah pertama yang mendapatkan disebutkan oleh Hermawan et al, (2017:25) penghargaan Top Inovator Wisata Edukasi sebagai aktivitas pariwisata yang dilakukan melalui pengelolaan TPA Talangagung. wisatawan dan bertujuan utama untuk Kemudian daripada itu mengenai memperoleh pendidikan dan pembelajaran pandangan setiap orang pada umumnya Transformasi TPA Talangagung mengenai TPA sebegai suatu tempat yang sebagai kawasan wisata edukasi yaitu bau dan kotor karena dipenuhi dengan dengan mengajak masyarakat belajar sampah. Padahal sampah yang memilah sampah dan memberikan dimanfaatkan dan diolah kembali dapat pembelajaran tentang inovasi TPA yang menjadi sumber daya baru. TPA sebagai menghasilkan energi terbarukan dari tempat akhir pemrosesan sampah perlu sampah, yaitu berupa pemanfaatan gas untuk berinovasi dalam mengelola sampah metan sebagai pengganti gas LPG menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan (Liquified Petroleum Gas), serta menjadi sekitarnya. sumber energi listrik baru (Infografis TPA Berdasarkan latar belakang diatas, Talangagung, 2017). Berdasar pada data maka ditetapkan permasalahan dalam Laporan Informasi Kinerja Pengelolaan penelitian sebagai berikut : Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten 1. Penerapan program inovasi Dinas Malang (2017) menyatakan Lingkungan Hidup Kabupaten Malang dalam pengelolaan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) Talangagung sebagai c. Complexity (kerumitan), artinya kawasan wisata edukasi berdasar pada suatu inovasi mempunyai tingkat Rencana Kerja Tahun 2018 kerumitan yang boleh jadi lebih 2. Dampak dari penerapan inovasi Dinas tinggi dibandingkan dengan inovasi Lingkungan Hidup Kabupaten Malang sebelumnya. pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) d. Triability (kemungkinan dicoba), Talangagung sebagai kawasan wisata artinya inovasi hanya bisa diterima edukasi berdasar prinsip pembangunan apabila telah teruji dan terbukti berkelanjutan mempunyai keuntungan atau nilai lebih dibandingkan dengan inovasi Tinjauan Pustaka yang lama. A. Inovasi Daerah e. Observability (kemudahan di 1. Pengertian Inovasi Daerah amati), artinya inovasi harus juga West dan Farr yang dikutip Ancok dapat diamati, dari segi bagaimana (2012:34) menjelaskan bahwa inovasi bekerja dan menghasilkan sesuatu adalah pengenalan dan penerapan yang lebih baik. dengan sengaja dari suatu gagasan, proses, produk dan prosedur baru pada 3. Tipologi Inovasi unit yang menerapkannya yang Mulgan & Albury (Muluk, dirancang untuk memberikan 2008:44-45) berpendapat bahwa dalam keuntungan bagi individu, kelompok, suatu inovasi sektor publik dapat organisasi, dan masyarakat luas. Lebih dikatakan berhasil jika merupakan hasil lanjut oleh Kee (2005) dalam (Noor, kreasi dan implementasi dari tipologi 2013:110) menjelaskan bahwa inovasi inovasi sektor publik, diantaranya daerah adalah proses meningkatkan sebagai berikut: kemampuan penciptaan nilai dan a. Inovasi produk atau layanan yang potensi pertumbuhan melalui berasal dari perubahan bentuk dan penguatan inovatif kompetensi oleh desain produk atau layanan. proses kreatif daerah. b. Inovasi proses berasal dari gerakan pembaharuan kualitas yang 2. Atribut Inovasi berkelanjutan dan mengacu pada Suwarno (2008:12) memiliki kombinasi perubahan organisasi, padangan mengenai inovasi yaitu prosedur, dan kebijakan yang meskipun dalam mendefinisikan dibutuhkan untuk berinovasi. inovasi para ahli tidak memiliki c. Inovasi metode pelayanan adalah pemahaman yang sama, namun secara perubahan baru dalam hal umum dapat disimpulkan bahwa berinteraksi dengan pengguna inovasi memiliki beberapa atribut layanan atau cara baru dalam sebagai sesuatu yang dapat memberikan pelayanan. mempengaruhi suatu inovasi dalam d. Inovasi dalam strategi/kebijakan penerapannya dapat diterima atau yang mengacu pada visi, misi, tidak oleh suatu anggota sistem sosial, tujuan dan strategi baru beserta diantaranya sebagai berikut: alasannya yang berangkat dari a. Relative Advantage (keuntungan realitas yang ada. relatif), artinya suatu inovasi harus e. Inovasi dalam interaksi sistem yang mempunyai keunggulan dan nilai mencakup cara baru atau yang lebih dibandingkan dengan inovasi diperbaharui dalam berinteraksi sebelumnya. dengan aktor-aktor lain atau dengan b. Compatibility (kesesuaian), artinya kata lain adanya perubahan dalam suatu inovasi juga mempunyai sifat tata kelola pemerintahan (changes kesesuaian dengan inovasi yang in governance). digantinya.
B. Pembangunan Berkelanjutan alam yang berbentuk padat. Sementara 1. Pengertian Pembangunan menegenai pengelolaan sampah Berkelanjutan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Marlina (2010: 54) menyatakan tentang Pengelolaan Sampah bahwa pembangunan berkelanjutan menjelaskan yag dimaksud sebagai tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu pengelolaan sampah adalah kegiatan lingkungan saja. Pembangunan sistematis, menyeluruh, dan berkelanjutan juga mencakup tiga berkesinambungan yang meliputi lingkup kebijakan, seperti pengurangan dan penanganan sampah. pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan. 2. Pengelolaan Tempat Pemrosesan Namun demikian, secara umum Akhir (TPA) pembangunan berkelanjutan selalu Fitri (2013:10) menyebutkan bahwa dikaitkan dengan pelestarian TPA merupakan tempat pembuangan lingkungan alam serta generasi masa terakhir bagi sampah-sampah yang depan. berada pada suatu wilayah tertentu. TPA harus memproses dan 2. Prinsip-Prinsip Pembangunan mengembalikan sampah ke media Berkelanjutan lingkungan secara aman bagi manusia Haris dalam Fauzi (2004: 30) dan lingkungan, sehingga TPA harus melihat konsep pembangunan dirancang sebagai tempat dimana berkelanjutan harus memenuhi 3 (tiga) sampah akan diisolasi secara aman agar prinsip, yaitu keberlanjutan ekonomi, tidak menimbulkan gangguan terhadap keberlanjutan lingkungan, dan lingkungan. keberlanjutan sosial. a. Keberlanjutan ekonomi artinya Metode Penelitian mampu menghasilkan barang dan Jenis penelitian yang digunakan adalah jasa secara kontinu agar dapat terus penelitian deskriptif dengan pendekatan memelihara keberlanjutan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah (1) pemerintahan. Penerapan program inovasi Dinas b. Keberlanjutan lingkungan artinya Lingkungan Hidup Kabupaten Malang harus mampu memelihara sumber dalam pengelolaan Tempat Pemrosesan daya secara stabil, menghindari Akhir (TPA) Talangagung sebagai kawasan eksploitasi sumber daya alam dan wisata edukasi berdasar pada Rencana fungsi penyerapan lingkungan Kerja Tahun 2018. (2) Dampak dari secara berlebihan. penerapan inovasi Dinas Lingkungan c. Keberlanjutan sosial artinya Hidup Kabupaten Malang pada Tempat dimaknai sebagai sistem yang Pemrosesan Akhir (TPA) Talangagung mampu mencapai kesetaraan, sebagai kawasan wisata edukasi berdasar penyediaan layanan sosial termasuk prinsip pembangunan berkelanjutan. kesehatan, pendidikan, gender, dan Lokasi Penelitian ini adalah di akuntabilitas politik. Kabupaten Malang dengan situs penelitian yaitu pada Dinas Lingkungan Hidup C. Pengelolaan Sampah dan TPA Kabupaten Malang dan Tempat (Tempat Pemrosesan Akhir) Pemrosesan Akhir (TPA) Talangagung. 1. Pengelolaan Sampah Teknik pengumpulan data yang telah Pemerintah Daerah Kabupaten digunakan dalam penelitian ini yaitu Malang Nomor 2 Tahun 2018 tentang melalui wawancara, observasi, Pengelolaan Sampah menjelaskan dokumentasi. Instrumen penelitian antara bahwa sampah sebagai sisa kegiatan lain yaitu peneliti sendiri, pedoman sehari-hari manusia dan/atau proses wawancara, catatan lapangan. Analisis data
menggunakan analisis data kualitatif jaringan resirkulasi air lindi, serta menurut Creswell (2016:264) bahwa instalasi penangkap gas metan. analisis data merupakan proses b. Inovasi produk yang dihasilkan dari perkelanjutan yang membutuhkan refleksi proses penanganan dan pengelolaan terus-menerus terhadap data, mengajukan sampah di TPA Talangagung terdiri pertanyaan-pertanyaan analitis, dan atas: gas metan atau biogas, meter menulis catatan singkat sepanjang gas metan, pemanggang sate gas penelitian. Kemudian keabsahan data metan, oven gas metan, kompor dengan cara pengamatan yang dilakukan nonaku, generator gas metan, lampu secara terus-menerus, trianggulasi sumber petromak gas metan, pupuk data, dan membicarakan dengan orang lain. kompos, dan air lindi atau pupuk cair, dan menjadikan TPA Talangagung sebagai tempat Pembahasan pembelajaran penanganan dan A. Penerapan program inovasi Dinas pengelolaan sampah. Lingkungan Hidup Kabupaten c. Inovasi metode pelayanan di TPA Malang dalam pengelolaan Tempat Talangagung berupaya Pemrosesan Akhir (TPA) meningkatkan pelayanan kepada Talangagung sebagai kawasan wisata masyarakat untuk meningkatkan edukasi berdasar pada Rencana kesehatan masyarakat, melestarikan Kerja Tahun 2018 lingkungan, dan menjadikan 1. Penanganan dan Pengelolaan sampah sebagai sumber daya. Sampah Dalam fungsinya terkait pelayanan Proses penanganan sampah di TPA publik, penanganan dan Talangagung dimulai dari penimbunan pengelolaan sampah di TPA atau pemadatan sampah; dan penutupan Talangagung merubah metode timbunan sampah (covering). Lebih pelayanan dari yang semula hanya lanjut pengelolaan sampah di TPA tempat untuk menampung sampah Talangagung melakukan pengelolaan menjadi sebuah tempat yang lebih air lindi, serta penangkapan dan bermanfaat sebagai kawasan wisata pemanfaatan gas metan. Melalui 2 (dua) edukasi. kegiatan pengelolaan sampah tersebut sebagai dasar inovasi TPA 2. Peningkatan peran serta Talangagung sebagai kawasan wisata masyarakat dalam pengurangan edukasi, sebab TPA Talangagung sampah dilakukan melalui menjadi daerah pertama di Indonesia penerapan inovasi pengelolaan yang menjadikan TPA sebagai kawasan TPA Talangagung menjadi wisata edukasi. Penelitian ini melihat kawasan wisata edukasi proses penanganan dan pengelolaan Penelitian ini melihat peningkatan sampah di TPA Talangagung berdasar peran serta masyarakat dalam teori tipologi inovasi Menurut Mulgan pengurangan sampah dilakukan melalui & Albury, yaitu: penerapan inovasi pengelolaan TPA a. Inovasi proses yang dilakukan di Talangagung menjadi kawasan wisata TPA Talangagung yaitu adanya edukasi berdasar teori atribut inovasi perubahan dalam sistem oleh Suwarno, yaitu: penanganan dan pengelolaan a. Relative adventage atau keuntungan sampah yang sebelumnya relatif yang dimiliki oleh TPA menggunakan sistem open dumping Talangagung yaitu sejak atau dalam artian sampah dibiarkan menggunakan sistem controlled menumpuk begitu saja. Kemudian landfill TPA Talangagung mulai berubah menjadi sistem controlled tertata pengelolaannya dan menjadi landfill atau lahan urug terkendali kawasan wisata edukasi yang yang telah dilengkapi dengan
banyak dikunjungi oleh berbagai yang memiliki persepsi positif pihak. terhadap TPA. b. Compatibility atau kesesuaian yaitu TPA Talangagung melakukan B. Dampak dari penerapan inovasi pengelolaan persampahan lebih Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten lanjut, dan membuat pupuk kompos Malang pada Tempat Pemrosesan menggunakan mesin pencacah yang Akhir (TPA) Talangagung sebagai memberikan peningkatan kawasan wisata edukasi berdasar keefsienan waktu dan tenaga. prinsip pembangunan berkelanjutan Kemudian proses purifikasi gas 1. Dampak Ekonomi juga dilakukan pada tiga gas Dibuktikan melalui pendistribusian sekaligus yang dihasilkan oleh gas metan secara gratis sehingga sampah, yaitu CO2, H2S, dan H2O. masyarakat mampu menghemat c. Compability atau kerumitan yaitu pengeluaran kebutuhan gas dan dari upaya untuk merubah sistem pengeluaran untuk berlibur. TPA pengelolaan sampah, memberikan Talangagung mampu meningkatkan fasilitas pembelajaran terkait pendapatan dan menjadi lapangan pengelolaan dan pemanfaatan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar sampah, serta mengikutsertakan TPA. masyarakat dalam rangka pengurangan sampah dengan 2. Dampak Lingkungan dibentuknya KSM Desa Terpenuhinya upaya pemeliharaan Talangagung. keanekaragaman hayati, stabilitas d. Triability atau kemungkinan dicoba ruang udara, dan fungsi ekosistem dilakukan melalui kegitaan di TPA Talangagung. Melalui memberdayakan masyarakat adanya ruang terbuka hijau, disekitar TPA baik melalui kegiatan pengelolaan air lindi untuk sharing untuk menunjang meminimalisir pencemaran, baik itu pelaksanaan kegiatan dari fasilitas pencemaran air, pencemaran tanah, composting dan TPST3R yang dan pencemaran udara, serta dapat terdapat dilokasi TPA Talangagung. menjaga ekosistem alam sesuai Selain itu, inovasi pengelolaan TPA dengan alurnya. Talangagung sebagai kawasan wisata edukasi telah direplikasi oleh 3. Dampak Sosial lebih dari 80 kota/kabupaten di Ditunjukkan melalui diterimanya Indonesia sebagai wujud keberadaan TPA Talangagung oleh kesungguhan dan kesadaran akan masyarakat, peningkatan kesehatan manfaat inovasi, serta dengan masyarakat karena berkurangnya diterimanya berbagai penghargaan pencemaran air, tanah, dan udara yang dibidang inovasi. bersumber dari TPA. Selanjutnya e. Observability atau kemudahan adanya daya dukung masyarakat dalam diamati dilakukan melalui keberlanjutan TPA melalui pemberian pembelajaran kepada terbentuknya Kelompok Swadaya pengunjung sesuai dengan Mayarakat (KSM) dan tingkatan usia serta keperluan pengorganisasian Bank Sampah kunjunga ke TPA Talangagung. dilakukan oleh masyarakat, dan Meskipun dapat diketahui bahwa meningkatkan kebersamaan dan rasa hanya masyarakat sekitar TPA dan saling memiliki melalui kegiatan penggiat lingkungan yang disebut sharing untuk belajar bersama dan sebagai KSM (Kelompok Swadaya menampung semua pendapat terkait Masyarakat) di Kabupaten Malang pengelolaan sampah.
Kesimpulan berkelanjutan, yaitu dampak ekonomi, Berdasarkan pembahasan diatas dapat dampak lingkungan, dan dampak sosial. diambil kesimpulan bahwa inovasi Walaupun dalam penerapan program pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir tersebut masih terdapat kekurangan yang (TPA) Talangagung sebagai kawasan membutuhkan upaya peningkatan program wisata edukasi dalam penerapannya sudah inovasi beserta kerjasama yang lebih antara berjalan dengan baik dan sesuai dengan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas dasar peraturan perundangan yang berlaku. Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Lebih lanjut melalui penerapan program dengan pihak pengelola TPA Talangagung inovasi tersebut dapat memberikan dampak beserta masyarakat. dari ruang lingkup pembangunan
Daftar Pustaka
Ancok, Djamaluddin. 2012. Kepemimpinan dan Inovasi. Jakarta: Erlangga.
Creswell, J.W. 2016. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fitri, R., 2013. Kajian Air Lindi di Tempat Pembuangan Akhir Terjun Menggunakan Metode Thornwaite. Tesis. PPs USU, Medan. Hermawan, Hary. dkk. 2017. Buku Panduan Wisata Edukasi Kampung Tulip. Bandung: STP ARS. Infografis TPA Talangagung, 2017. Marlina, Ani. 2010. Karakteristik untuk Mendefinisikan Sustainable. Jakarta: Wordpress. Muluk M.R Khairul. 2008. Knowledge Management: Kunci Sukses Inovasi Pemerintah Daerah. Malang: Bayumedia Publishing. Noor, Irwan. 2013. Desain Inovasi Pemerintah Daerah. Malang: UB Press. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi Di Sektor Publik. Jakarta: STIA-LAN Press. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Bagi Lingkungan Masyarakat Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang
Learn Mandarin Chinese with Paul Noble for Beginners – Complete Course: Mandarin Chinese Made Easy with Your 1 million-best-selling Personal Language Coach
Next Steps in Mandarin Chinese with Paul Noble for Intermediate Learners – Complete Course: Mandarin Chinese Made Easy with Your 1 million-best-selling Personal Language Coach