You are on page 1of 20

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA STATUS UJIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN APRIL 2019


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

STATUS UJIAN : SKIZOFRENIA YTT

Oleh:
Agung Sukriadi Harli
111 2018 2089

SUPERVISOR PENGUJI :
dr. Nur Indah Kadir, Sp.KJ, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AH
Umur : 48 tahun
Alamat : JL.Mangka Dg.Bombong - Gowa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA/SMK
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pasien masuk ke UGD Jiwa RSKD pada tanggal 23 Maret 2019 untuk
keempat kalinya diantar oleh keluarganya

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Diperoleh dari catatan medis, autoanamnesis, dan alloanamnesis dari :
Nama : Nn. P
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir :-
Alamat : JL.Mangka Dg.Bombong - Gowa
Hubungan dengan pasien: Anak Kandung

A. Keluhan Utama:
Gelisah
B. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
1. Keluhan dan gejala
Seorang pria diantar oleh keluarganya ke RSKD Dadi untuk ke 4
kalinya dengan keluhan gelisah,sering keluar rumah dan pulang larut
malam,pasien juga banyak berbicara,bila keluar rumah pasien
membawa pisau/badik dan pulang kerumah membawa bunga yang
dipotong pasien dari perumahan gowa lestari,membawa batu-batu kecil,
potongan-potongan besi dan bila ditegur oleh istrinya pasien marah,
pasie jarang makan,terbangun bila larut malam mandi teratur
2. Hendaya Fungsi
 Hendaya dalam bidang sosial : ada
 Hendaya dalam aspek pekerjaan : ada
 Hendaya dalam penggunaan waktu senggang : tidak ada
3. Faktor stressor psikososial : stressor tidak jelas
4. Hubungan gangguan sekarang dengan gangguan riwayat penyakit fisik
dan psikis sebelumnya
 Riwayat infeksi : -
 Riwayat trauma : -
 Riwayat kejang : -
 Riwayat merokok: -
 Riwayat alkohol : -
 Riwayart NAPZA: -

C. Riwayat Gangguan Psikiatri sebelumnya


Awal perubahan perilaku dialami pasien saat masih SMP, dimana
pada saat itu pasien kehilangan ayahnya yang meninggal akibat dibunuh
ditemukan 4 hari dikebun 4 tahun kemudian ibu pasien meninggal akibat
diguna-guna, pasien merupakan orang yang cenderung tertutup dan di
lingkungan tempat pasien bekerja pasien dikenal sebagai orang yang
bersahaja.
Pasien pernah dirawat terakhir tahun 2017 di RSKD mendapat
pengobatan serta rutin kontrol dipoli jiwa RS.Syech Yusuf, minum obat
teratur, selama habis dirawat pasien diistirahatkan cuti sakit di kantor
rektorat unhas dan kembali beraktivitas sekitar kurang lebih 2
minggu,semenjak itu pasien sering keluar malam.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir dalam normal dan cukup bulan. Kelahiran pasien dibantu
oleh dukun, pasien juga mendapatkan ASI eksklusif sampai berusia 2
tahun.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (1 – 3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan anak pada
umumnya.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( 4 – 11 tahun )
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien mulai bersekolah di SD
usia 6 tahun dan mengikuti pelajaran dengan baik serta berprestasi.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (usia 12 – 18 tahun)
Pasien tinggal bersama orang tuanya dan saudaranya. Pasien
melanjutkan sekolahnya hingga smp. Pergaulan pasien baik, dan
bermain dengan teman sebayanya.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Setelah lulus SMP, pasien tidak melanjutkan sekolah namun
mengambil paket c saat akan mendaftar PNS
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien masih berstatus sebagai PNS
c. Riwayat Kehidupan Pribadi
Pasien merupakan orang yang tidak terlalu pandai bergaul. Pasien
diketahui sangat tertutup dengan keluarga tetapi terbuka dengan
teman-temannya. Saat ini tinggal bersama kedua orangtua.

d. Riwayat Kehidupan Keluarga


Pasien merupakan anak ke-7 dari 7 bersaudara (♀,♀,♂,♂,♂,♀,♂)
memiliki hubungan baik dengan keluarganya. Pasien telah menikah
dan memiliki 5 anak .
Keterangan

= Perempuan

= Pasien

= Laki-Laki

III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI


a. Status Internus
Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 76x/menit, frekuensi pernapasan
24x/menit, Suhu 36,3 ºC, konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus. Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ditemukan kelainan.
b. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak; kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-),
pupil bulat dan isokor, reflex cahaya (+)/(+). Fungsi motorik dan
sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, dan tidak ditemukan
refleks patologis.

IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


a. Deskripsi umum
1. Penampilan : Seorang pria , wajah sesuai umur (48 tahun),
perawakan kurus, rambut lurus, kulit agak gelap, memakai kaos
hitam motif lamborgini , celana kaos hitam polos , perawatan diri
baik.
2. Kesadaran : Baik
3. Perilaku dan aktifitas psikomotor: tenang
4. Pembicaraan: Spontan, lancar, intonasi sedang
5. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
b. Keadaan afektif
1. Mood : Baik
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat dirabarasakan
c. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf pendidikan,Pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Daya ingat
a. Jangka panjang : baik
b. Jangka pendek : baik
c. Jangka segera : baik
4. Konsentrasi dan Perhatian : baik
5. Pikiran abstrak : baik
6. Bakat Kreatif : ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik

d. Gangguan Persepsi
 Halusinasi : tidak ada
 Ilusi : tidak ada
 Depersonalisasi : tidak ada
 Derealisasi : tidak ada
e. Proses berfikir
1. Produktivitas : membanjir
Kontuinitas : kadang asosiasi longar dan flight of ideas
Hendaya berbahasa: tidak ada
2. Isi pikiran
Preokupasi : tidak ada
Gangguan isi pikir : Waham kebesaran
f. Pengendalian Impuls : baik
g. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma Sosial : baik
2. Uji Daya Nilai : baik
3. Penilaian Realitas : kurang
4. Tilikan : derajat 1 (Penyangkalan)
h. Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya.

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


 Seorang pria usia 48 Tahun
 Pasien sering gelisah, keluar rumah 2 minggu terakhir
 Pasien sering pergi kemasjid dan pulang tengah malam
 Bila keluar rumah pasien membawa pisau/badik dengan alasan
membantu orang potomg ayam,pasien juga momotong bunga di
citraland
 Tidak tidur teratur, sering terbangun tengah malam
 Awal perubahan perilaku pada saat pasien masih smp akibat ayah
pasien yang meninggal akibat dibunuh dan 4 tahun setelahnya ibu
pasien meninggal akibat di guna-guna
 Pada tahun 2017 pasien pernah dirawat di RSKD Makassar
 Pasien melanjutkan pengobatannya di gowa namun dan berobat secara
rutin
VI. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I: Skizofrenia YTT (F.20.9)
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis didapatkan gejala klinis berupa
pola perilaku gelisah.sering keluar rumah sambal membawa benda tajam
dengan tujuan yang aneh, serta sering keluar rumah dan pulang tengah
malam. Keadaan ini mengakibatkan keluarga pasien terganggu dan tidak
nyaman (distress), sulit melakukan pekerjaan dengan benar, dan sulit
mengisi waktu luangnya dengan hal yang bermanfaat (disability), sehingga
dapat digolongkan Gangguan Jiwa.
Pada pemeriksaan juga ditemukan adanya hendaya berat dalam
menilai realita yaitu Waham kebesaran sehingga dapat digolongkan
Gangguan Jiwa Psikotik.
Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status internus
dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasikan
gangguan medis umum yang menimbulkan disfungsi otak maupun
gangguan yang secara patologis langsung mengakibatkan gangguan jiwa
yang diderita pasien saat ini, sehingga menurut PPDGJ-III didiagnosis
Gangguan Jiwa Psikotik Non Organik.
Pada pemeriksaan autoanamnesis ditemukan beberapa hal yang
bermakna yaitu adanya produktivitas pikiran yang membanjir,kadang
Asosiasi longgar dan flight of ideas serta adanya waham kebesaran tentang
diri pasien lebih dari 1 bulan sehingga berdasarkan PPDGJ III dapat
digolongkan ke diagnosis Skizofrenia YTT (F20.9)
Aksis II
Tidak memenuhi kriteria salah satu ciri kepribadian tertentu sehingga
pada pasien ini dikatakan belum mengarah ke salah satu ciri kepribadian.
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Stressor tidak jelas
Aksis V
GAF Scale sekarang 40-51 (gejala berat, disabilitas berat)

VII. DAFTAR MASALAH


 Organobiologik:
Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, namun karena terdapat
ketidak seimbangan neurotransmitter maka memerlukan
psikofarmakoterapi.
 Psikologik:
Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga memerlukan
psikoterapi.
 Sosiologi:
Didapatkan adanya hendaya dalam bidang sosial dan pekerjaan
sehingga memerlukan sosioterapi.
VIII. PROGNOSIS :
 Ad Vitam : Bonam

 Ad Functionam : Dubia ad bonam

 Ad Sanationam : Dubia ad bonam

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

- Adanya dukungan keluarga terhadap

kesembuhan pasien

IX. RENCANA TERAPI


 Risperidon 2 mg 2 x 1
 Clopazin 25 mg 0-0-1
 Trihexyphenydil 2 mg 3 x 1 ( bila EPS)
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya,
selain itu menilai efektifitas terapi dan kemungkinan efek sampingnya.

XI. DISKUSI
Berdasarkan PPDGJ III, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini
yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas):1
a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau
- Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar
masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil
keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan
- Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga
orang lain atau umumnya mengetahuinya.
b. - Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar atau
- Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh
suatu kekuatantertentu dari luar atau
- Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan
pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara
jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran,
tindakan atau penginderaan khusus).
- Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang
bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan
mukjizat.
c. Halusional Auditorik ;
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap
prilaku pasien .
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara
berbagai suara yang berbicara atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan
diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau
berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain) Atau paling
sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai
baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah
berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh
ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila
terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan
terus menerus.
f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang
tidak relevan atau neologisme.
g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi
tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor.
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial,
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neureptika.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi
(personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.1

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan


menggunakan kode lima karakter berikut: F20.X0 Berkelanjutan, F20.X1
Episodik dengan kemunduran progresif, F20 X2 episodik dengan
kemunduran stabil, F20.X3 Episode berulang , F20. X4 remisi tak
sempurna, F20.X5 remisi sempurna, F20.X8. lainnya, F20.X9. Periode
pengamatan kurang dari satu tahun.1,5

Subtipe skizofrenia yang umum pada ICD-10 dan DSM-IV:


 Paranoid
 Katatonik
 Hebefrenik(disorganized)
 Tak terinci(undifferentiated)
 Residual

Skizofrenia Tak Tergolongkan


Suatu tipe yang seringkali dijumpai pada skizofrenia. Pasien yang jelas
skizofrenik tidak dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam salah satu
tipe dimasukkan dalam tipe ini.
PPDGJ III mengklasifikasikan pasien tersebut sebagai tipe tidak terinci.
Kriteria diagnostic menurut PPDGJ III yaitu4:
 Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
 Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik,
atau
katatonik.
 Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca
skizofrenia.
Kriteria diagnostik menurut DSM-IV yaitu3:
Suatu tipe skizofrenia di mana ditemukan gejala yang memenuhi kriteria
A tetapi tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid, terdisorganisasi atau
katatonik.
Kriteria Diagnostik A:
 Gejala karakteristik: dua atau lebih berikut, masing – masing ditemukan
untuk bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang
jika diobati dengan berhasil):
1) Waham
2) Halusinasi
3) Bicara terdisorganisasi (misalnya sering menyimpang atau
inkoheren)
4) Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas
5) Gejala negative yaitu, pendataran afektif, alogia atau tidak ada
kemauan(avolition)
Catatan: hanya satu gejala criteria A yang diperlukan jika waham
adalah kacau atau halusinasi terdiri dari suara yang terus menerus
mengkomentari perilaku atau pikiran pasien, atau dua atau lebih
suara yang saling bercakap satu sama lainnya.
2.7 Pengobatan
Terdapat dua kaedah pengobatan skizofrenia yaitu3:
a. Medikasi antipsikotik
b. Intervensi psikososial
Walaupun medikasi antipsikotik adalah inti dari pengobatan skizofrenia,
penelitian telah menemukan bahwa intervensi psikososial dapat
memperkuat perbaikan klinis.
Antipsikotik
Pemilihan obat3:
Tiga kelas obat yang utama, yaitu antagonis reseptor dopamine,
risperidone dan clozapine.
1) Antagonis reseptor dopamine
Merupakan obat antipsikotik yang klasik dan efektif dalam
pengobatan skizofrenia. Obat ini memiliki dua kekurangan;
pertama,hanya sejumlah kecil pasien kemungkinan 25% cukup
tertolong. Kedua,obat ini disertai dengan efek yang merugikan
yang menggangu dan serius (paling utama ataksia dan gejala mirip
parkinsonisme berupa tremor dan rigitas). Contoh antagonis
reseptor dopamine adalah remoxipiride
2) Risperidone
Obat antipsikotik dengan aktivitas antagonis bermakna pada
reseptor serotonin tipe 2 (5 HT2) dan pada reseptor dopamine tipe
2 (D2). Obat ini menjadi lini pertama dalam pengobatan
skizofrenia.
3) Clozapine
Obat antipsikotik yang efektif dan suatu antagonis lemah terhadap
reseptor D2 tetapi antagonis kuat terhadap reseptor D4. Obat ini
pengobatan lini kedua.

Terapi psikososial
1. Terapi perilaku
Menggunakan hadiah ekonomi dan latihan keterampilan social
untuk meningkatkan kemampuan social, kemampuan memenuhi
diri social, latihan praktis dan komunikasi interpersonal.
2. Terapi berorientasi-keluarga
Terapi keluarga dapat diarahkan kepada berbagai macam
penerapan strategi menurukan stress dan mengatasi masalah dan
penglibatan kembali pasien ke dalam aktivitas.
3. Terapi kelompok
Biasanya memusatkan pada rencana, masalah dan hubungan dalam
kehidupan nyata. Efektif dalam menurunkan isolasi social,
meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas.
4. Psikoterapi individual
Terapi adalah membantu dan menambah efek terapi farmakologis.
Terbagi kepada psikoterapi suportif dan psikoterapi berorientasi-
tilikan.

2.8 Prognosis

Prognosis baik Prognosis buruk


Onset lambat Onset muda
Faktor pencetus yang jelas Tidak ada faktor pencetus
Onset akut Onset jelas
Riwayat social, seksual dan pekerjaan Riwayat social, seksual dan pekerjaan
pramorbid yang baik pramorbid yang buruk
Gejala gangguan mood(terutama gangguan
Perilaku menarik diri, autistic
depresi)
Menikah Tidak menikah, bercerai atau janda/duda
Riwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga skizofrenia
System pendukung yang baik System pendukung yang buruk
Gejala positif Gejala negative
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan
Tabel 1: Pembagian prognosis baik dan prognosis buruk3
DAFTAR PUSTAKA
1. Amir N. 2013. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI.
2. Mood Disorders. Dalam: Diagnostic and statistical Manual of Mental
Disorders, DSM-IV-TR 4th Ed. Arlington, Va: American Psychiatric
Association, Washington DC, 2005
3. Maslim R, dr,SpKJ. 2014. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya
4. Maslim R,dr,SpKJ. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan
Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5, Jakarta : Badan Penerbit FK UNIKA
Atma Jaya.
5. International Society for the Study of Trauma and Dissociation. 2011.
Guidelines for Treating Dissociative Identity Disorder in Adults, Third
Revision, Journal of Trauma & Dissociation, 12:2, 115-187
LAMPIRAN WAWANCARA
D: perkenalkan pak saya Agung Sukriadi Harli pak saya dari umi,pak kalau boleh
tau kenapa bapak sampai dibawa kesini.
P: Salah paham antara istri pertama dan kedua,cemburu antara istri pertama dan
kedua
D: pak tapi kemarin katanya bapak sering jalan-jalan keluar rumah sambal
membawa parang,besi besi atau kayu, dan pulang membawa bunga dan batu batu
kecil
P: jadi di goles itu goa lestari 70 persen orang selayar, nah keluarga saya
kebanyakan berdomisili di situ, jadi saya ambil bunga untuk saya bibit untuk
ditanam nanti dirumah,kalau batu kecil untuk diatas pot disimpan,kemudian saya
tebang pohon itu sudah amanah dari mantan ketua kpu sepupu saya, tapi diliat
sama tetangganya baru dilapor sama ibu” itu aji sembarang dia tebang di goa
lestari” padahal kan ini sudah amanah sebenarnya,nah karena saya belum ceklok
sore saya telponmi yaris supir grab antar saya ke unhas ceklok tapi dia tidak mau
jadi saya kasi tau” kau itu kalau saya minta tolong tidak mau kau bantu kalau
orang lain mau kau bantu kalau ada apa apa nanti terjadi di masjid jangan panggil
saya”
D: kenapa dimasjid pak?
P: kan perintah kapolri bahwa semua sarana ibadah itu dijaga untuk pilpres
siapatau ada teroris nanti dia tuduh lagi islam. Kan saya senkom sentra
komunikasi tni-polri jabatan di propinsi pengendali komunikasi,jadi seandainya
ada pangkatku minimal kombes karena saya tau semua info dimakassar ini.
D: pak bapak sering juga bicara bicara sendiri?
P: tidak,tidak ada itu dokter, saya itu biasa mengigau,karena biasa ada datangi
saya wali namanya H.Zainal abidin dia datangi saya setiap mau pilpres dia bilang
kapan kamu ungkap kematian bapakmu tahun 1980 mana keadilan saya,saya
bilang” sudahlah kubur dalam dalam,karena kalau diungkit tidak muat penjara
diselayar karena keluarga sendiri yang bunuh bapak saya, saya selalu ketemu
bapakku dalam mimpi makanya saya sering sedih merah mataku.
D: terakhir bapak kerja dimana?
P: saya itu pegawai tertutup ibu rector,saya ini punya indra keenam
D: siapa lagi orang besar kita kenal?
P: Semua dekan kenal saya, saya bahkan Tanya professor dia tidak bisa jawab
Bercerita terntang cara pegang binatang dan rem mobil, kemuadian pasien
mengaku punya banyak mobil dan mobil lamborgini dan lebih kaya dari JK
D: bagaimana kita rasa selama disini,senangji kita rasa?
P: senangji saya senang(lalu pasien berlelucon)
D:kita terakhir sekolah smp dan tamat?
P: saya tamat smp kerja berlayar,berlayar ke sulteng ambil kayu bawa kekupang
karena kan cepat meninggal orangtua
D: pak siapa presiden sekarang kita tau?
P: Jokowi
D: siapa kita pilih nanti ini?
P: saya pilih prabowo karena katanya nanti tahun 2030 indonesia bubar padahal
kan memang bukan Indonesia namanya tapi nusantara,meliputi brunei australi
new zeland Cuma selayar saja dia tidak kuasai,saya ini ahli sejarah
D: kita tahu semua di
P: seandainya ada title diatas professor itulah saya,saya disaudi bukan dioanggil
haji dipanggil syech,semua al quran saya tau isinya
D: mana kita lebih tinggi dari nabi Muhammad?
P: lebih tinggi dari Muhammad kita kan ummatnya
D: tapi tetap kita lebih tinggi dari professor di
P: iya jelas
D: pak kita tau sekarang pagi ,siang,atau sore
P: sekarang sore (lalu pasien tiba berbicara tentang turunan teman saya dan saya)
D: pak kita tau dimana ini ?
P: di bangsal palem rumah sakit dadi(kemudian mengenalkan nama nama
anaknya)
D:pak kita sd dimana dulu?
P: selayar di Sd smp selayar kecamatan,nilai ijazah 86 dan saya sengaja ranking 3
D:pak kemarin kita makan apa?
P: ayam paginya makan ikan
D: pak tadi kita masih ingat namaku:
P: eeeee Harlinya ji saya ingat
D: pak kalau air susu dibalas air tuba
P: kebaikan dibalas kejahatan
D: pak kita katanya jago olahraga sama menyanyi baru juaraki
P: iya pernah diselayar,saya juga pernah menyanyi diacara golkar dikasi uang
950 ( lalu pasien bernyanyi)
D: ada kita rasa dengar-dengar atau lihat lihat halusinasi
P: tidak ada(pasien bercerita ttg gerhana matahari dan bilang ya allah maha besar
engkau 1 wujud mu yang kau perlihatkan,nabi musa pingsan tapi saya tidak
D: bapak lebih jago berarti dari nabi musa
P: iya saya lebih jago
D: pernah kita rasa hilang setengah badanta
P: tidak
D: pernah kita merasa tidak berada didunia
P: Pernah 2013 saya seperti tidak dunia saya naik tangga dan lihat kursi itu
arasnya Allah
D: berarti bapak ini dari apa yang dicerita bapak ini orang besar
P: dimata Allah kecil tapi dimata orang biasa besar,jadi semua orang andi
bangsawan itu keluarganya saya bahkan saya lebih jago dari sultan hasanuddin
dia ndk haji saya haji bahkan saya syech( kemudian pasien cerita sudah akan
pulang dan punya banyak mobil 7 dan cerita nabi sulaiman
D: jadi bapak lebih kaya hebat dari nabi sulaiman?
P: kurang lebih sama,jadi saya ini setara sama nabi sulaiman
D: pak saya Tanya lagi, menurutta perkelahian atau kekerasan itu bagus atau
tidak
P: tidak baik kalau ada kekerasan harus dipisahkan biar saya jadi penengah kalau
bentrok tni polri nanti saya pisahkan tengahi
D: kalau ada dompet dijalan?
P: diliat alamatnya baru dikasi kembali,
D: pak kita merasa sakit dibawa kesini?
P: tidak saya ini sehat wal afiat ini Cuma salah paham
D: oiya kalau bgitu terima kasih banyak bapak.

You might also like