Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Hematologi adalah ilmu tentang darah dan jaringan pembentuk darah yang
merupakan salah satu sistem organ terbesar dalam tubuh makhluk hidup. Darah
membentuk 6%-8% dari berat tubuh total dan terdiri dari sel-sel darah yang
tersuspensi di dalam suatu cairan yang disebut plasma. Tiga jenis sel darah utama
adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit. Cairan
plasma membentuk 45%-60% dari volume darah total, sel darah merah
menempati sebagian besar volume sisanya (Sacher dan Richard, 2000).
Darah merupakan jaringan yang terdiri dari sel yang sudah terspesialisasi
dalam menjalankan fungsi fisiologis tubuh. Darah terdiri dari trombosit, eritosit,
dan leukosit, dimana darah sendiri mengalir didalam sistem sirkulasi yang terdiri
atas arteri, vena, kapiler, dan jantung. Darah berfungsi sebagai transport substansi
seperti nutrisi, gas, dan hormon, dan berbagai hal yang menjaga kehomeostatisan
tubuh (Simamora et al., 2017).
Sel darah merah mempunyai konsentrasi internal yang dijaga agar sel
darah merah dapat berfungsi optimal. Kondisi pada lingkungan eksternal yang
berbeda, sel darah akan menunjukan respon sel berupa pengkerutan atau
pembengkakan. Respon sel darah merah dapat dipelajari dengan menempatkan
darah di dalam medium hipotonik, isotonik atau hipertonik. Struktur sel darah
dapat menjadi abnormal akibat dari perubahan media lingkungan, hal ini terjadi
karena adanya aliran meteri dari media lingkungan ke dalam selnya. Praktikum
kali ini kita akan melakukan pengamatan konsentrasi, bentuk dan struktur sel dan
waktu pembekuan darah pada manusia (Paulsen, 2000).
Apabila terjadi luka, akan berlangsung proses pembekuan darah. Dimulai
ketika bagian tubuh terluka, maka trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim
trombokinase. Dibantu dengan faktor antihemofilia akan membantu sintesis
protombin dan dengan pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah, enzim
trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin, selanjutnya trombin
akan mengaktivkan protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehingga tidak
mengeluarkan darah secara terus menerus (Schmidt, 1997).
B. Tujuan
Tujuan praktikum hematologi kali ini adalah untuk:
1. Memahami respon sel darah merah terhadap berbagai macam media yang
mempunyai konsentrasi osmotis berbeda dan mengetahui konsentrasi internal
sel darah merah.
2. Memahami bentuk dan struktur sel dan membandingkan bentuk dan struktur
sel darah katak dan manusia.
3. Memahami proses pembekuan darah dan menentukan lamanya waktu
pembekuan darah pada manusia.
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
B. Cara Kerja
A. Hasil
Data Perhitungan
1. Perhitungan sel darah merah manusia
D x Kalibrasi
Sel ke 1 = 1 x 3,3 = 3,3 μm
Sel ke 2 = 1,5 x3,3 = 4,95 μm
Sel ke 3 = 2 x 3,3 = 6,6 μm
Sel ke 4 = 1 x 3,3 = 3,3 μm
Sel ke 5 = 1,5 x 3,3 = 4,95 μm
Total = sel ke 1+2+3+4+5 = 23,10 = 4,62 μm
5 5
2. Perhitunga sel darah katak
d1 d 2
x kalibrasi
2
Sel ke 1 = 1 + 0,5 x 2 = 1,5 μm
2
Sel ke 2 = 3/2 x 2 = 3 μm
Sel ke 3 = 3/2 x 2 = 3 μm
Sel ke 4 = 3,5/2 x 2 =3,3 μm
Sel ke 5 = 3/2 x 2 = 3 μm
Total = sel ke 1+2+3+4+5 = 14,14 = 2,8 μm
5 5
Gambar 3. 1 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.2 Sel Darah Merah pada
Konsentrasi 0,2 % Manusia pada Konsentrasi 0,2
Gambar 3. 3 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.4 Sel Darah Merah pada
Konsentrasi 0,4 % Manusia pada Konsentrasi 0,4 %
Gambar 3. 5 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.6 Sel Darah pada Manusia
Konsentrasi 0,6 % Konsentrasi 0,6 %
Gambar 3.7 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.8 Sel Darah Merah Manusia
Konsentrasi 0,9 % Konsentrasi 0,9 %
Gambar 3. 9 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.10 Sel Darah Merah Manusia
Konsentrasi 1 % Konsentrasi 1 %
Gambar 3. 9 Sel Darah Merah Katak Gambar 3.10 Sel Darah Merah Manusia
Konsentrasi 1 % Konsentrasi 1 %
B. Pembahasan
Dwi, Jo. 2011. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung:
Evelyn, F., 1989. Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Surabaya : Sinar Wijaya.
Ikehara, S., Hajime, S., Kenji, I., & Fiends., 2015. Plasma Blood Coagulation
Without Involving the Activation of Platelets and Coagulation Factors.
Plasma Process and Polym, (12) 1, pp. 1348–1353
Jati, W. 2007. Aktif Biologi. Jakarta: Ganeca exact.
Kahar, H., 2017. Pengaruh Hemolisis Terhadap Kadar Serum Glutamate Pyruvate
Transaminase (SGPT) Sebagai Salah Satu Parameter Fungsi Hati. The
Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist, (2) 1, pp. 38-
46.
Lessy, Armiyanti, Darus, S. P., & Gerung G., 2013. Uji Aktivitas Antikoagulan Pada
Sel Darah Manusia dari Ekstrak Alga Coklat Turbinaria Ornata. Jurnal
Pesisir dan Laut Tropis. 2(1), pp. 21-27.
Malik, M. I., Ellyza, N., & Asterina., 2015. Hubungan Hiperglikemia dengan
Prothrombin Time pada Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Aloksan.
Jurnal Kesehatan Andalas, (4) 1, pp. 182-189.
Paulsen, D. F., 2000. Histology and Cell Biology: Examination and Board Review.
Singapura: Mc Graw-Hill Books.
Simamora, R. D., Edwin, B., A. & Ari A., 2017. Kesesuaian Tipe Tensimeter
Air Raksa dan ensimeter Pegas Terhadap Pengukuran Tekanan
Darah pada Usia Dewasa, Jurnal Kedokteran Diponegoro, (6) 2,
pp: 1208-1216.
Tan, Y., Sun, D., Huang, W., & Wang, J., 2010, Mechanical Characterization of
Human Red Blood Cell Under Different Osmotic Conditions by Robotic
Manipulation With Optical Tweezers. Biomedical Enginceering, 57 (7) :
1816-1825.
Watson, R., 1997. Anatomi Dan Fisilogi Untuk Perawat, Edisi 10. Jakarta :
EGC.
Yrama Widya.
Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Purwokerto: Fakultas Biologi UNSOED.