Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Pengetahuan
1. Tahu ( know )
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima sebelumnya.
7
2. Memahami ( comprehension )
Memahami diartikan kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang dikeahui da dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
3. Aplikasi ( aplication )
Apikasi diartikan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4. Analisis ( Analysis )
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau objek kedalam
bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi
dan ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis ( synthesis )
Sintesis merupakan kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyususn
formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.
6. Evaluasi ( Evaluation )
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek.8
2.1.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap stimulus
atau objek.Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu
untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu terhadap suatu objek akibat
pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut (Koentjaraningrat, 1983). Menurut
Sarwono (1997), sikap merupakan kecenderungan merespons (secara positif atau
negatif) orang, situasi atau objek tertentu. Sikap mengandung suatu penelitian
8
emosional atau afektif (senang, benci, sedih), kognitif (pengetehuan tentang suatu
objek) dan konatif (kecenderungan bertindak).8
1. Menerima ( receiving )
Menerima berarti bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek.
2. Merespon ( responding )
Merespon berarti memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap.
3. Menghargai
Menghargai berarti individu mengajakn orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah.
4. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab berarti bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dipilihnya dengan segala risiko.
2.1.3 Tindakan
a. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan perilaku yang
akan diambil adalah merupakan tindakan tingkat pertama.
b. Respon Terpimpim (guided response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
sengan contoh adalah merupakan indicator tindakan tingkat dua.
9
c. Mekanisme (mechanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
mencapai tindakan tingkat tiga.
d. Adopsi (adaption)
Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik.Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa
mengurangikebenaran tindakan tersebut.8
2.3 Skabies
2.3.1 Defenisi
Skabies ( The itch, gudik, budukan, gatal agogo ) adalah penyakit kulit
yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian
hominis dan produknya.3
2.3.2 Etiologi
2.3.5 Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan.Gatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap sekretadan eksreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira
sebulan setelah infestasi.Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemukannya papul vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul
erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.3
1. Pruritus nokturna
Rasa gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau
skabies lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok
Dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.
Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya,
sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau
tersebut. Dikenal keadaan hiposensitisasi, yang seluruh anggota
keluarganya terkena.Walaupun mengalami infestasi tungau, tetapi tidak
memberikan gejala.Penderita ini bersifat sebagai pembawa (carrier).
3. Adanya terowongan (kunikulus)
Terowongan ini terdapat pada tempat-tempat predileksi yang berwarna
putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata
panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.
Jika timbul infeksi sekunder, ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul,
ekskoriasi dan lain-lain). Tempat predileksinya biasanya merupakan
tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian
depan, areola mamae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria)
dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan
telapak kaki.
13
Selain skabies dengan manifestasi klinis yang klasik, terdapat pula bentuk-
bentuk khusus skabies sebagai berikut:
dirasakan.Hal inimungkin disebabkan status imun yang berkurang dan kondisi ini
berhubungan dengankonversi penyakit menjadi bentuk lesi berkrusta. Pada
penderita umumnya, lesi skabies berkrusta pada penderita AIDSmengandung
tungau dalam jumlah besar dan sangat menular.7
g. Skabies yang ditularkan oleh hewan
Sarcoptes scabiei variancanis bisa menyerang manusia yang
pekerjaannyaberhubungan erat dengan hewan tersebut, misalnya anjing, kucing
dan gembala.Lesitidak pada daerah predileksi skabies tipe humanus tetapi pada
daerah yang seringberkontak dengan hewan peliharaan tersebut, seperti dada,
perut, lengan. Masainkubasi jenis ini lebih pendek dan sembuh sendiri bila
menjauhi hewan tersebut danmandi sampai bersih oleh karena varietas hewan
tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.7
2.3.8 Diagnosis
1. Kerokan kulit
2. Mengambil tungau dengan jarum
3. Epidermal shave biopsy
4. Kuretase terowongan
5. Tes tinta burowi
6. Tetrasiklin topikal
7. Apusan kulit
8. Biopsi plong (Punch biopsy)
9. Dermoskopi
10. Polymerase Chain Reation (PCR)5
menggunakan skalpel steril nomor 15. Kerokan diletakkan pada kaca objek,
ditetesi dengan minyak mineral atau minyak imersi, diberi kaca penutup lalu
diperiksa di bawah mikroskop dengan pemebesaran 20x atau100x maka akan
terlihat tungau, telur atau Fecal pellet.7
1. Kerokan harus dilakukan pada lesi yang utuh (papul, terowongan) dan
tidak dilakukan pada tempat dengan lesi yang tidak spesifik.
2. Sebaiknya lesi yang akan dikerok diolesi terlebih dahulu dengan
minyakmineral agar tungau dan produknya tidak larut, sehingga dapat
menemukan tungau dalam keadaan hidup dan utuh.
3. Kerokan dilakukan pada lesi di daerah predileksi.
4. Kerokan harus dilakukan di superfisial karena tungau terdapat dalam
stratum korneumdan menghindari terjadinya perdarahan.7
Ada pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan The great
immitator karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal.1
Adapun diagnosis banding skabies yaitu :
1. Prurigo
Berupa papul-papul yang gatal dengan predileksi pada bagian ekstensor
ekstremitas.
2. Gigitan serangga
Biasanya jelas timbul sesudah terdapat gigitan dan efloresensianya
urtikaria papuler.
3. Folikulitis
Efloresensi berupa pustula miliar dikelilingi daerah yang eritema.4
17
2.3.10 Penatalaksanaan
1. Promotif
a. Edukasi kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh
infestasi parasit dimana penyakit ini berhubungan dengan
higienitas yang rendah dan terangkanjuga bahwa penyakit ini
sangat menular.
b. Dalam pengobatan, pasien mandi sore dengan air hangat dan
keringkan badan.Aplikasikan skabisid topikal 3 x 24 jam di seluruh
kulit, termasuk bagianwajah, kecuali area sekitar mata, hidung dan
mulut, lebih tebal pada lesi yanghebat. Hindari menyentuh mulut
dan mata dengan tangan. Setiap 24 jam,pasien boleh mandi, namun
mengaplikasikan skabisid kembali. Setelah 3x 24jam, pasien mandi
dengan bersih dan tidak boleh mengulangi penggunaanskabisid
setelah itu.
c. Ganti pakaian, handuk, sprei yang telah digunakan pasien dan bila
perlu direndamdengan air panas.
d. Kontrol berobat setelah 7 hari kemudian.7
2. Preventif
a. Edukasi kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan
kebersihan perorangan dan lingkungan, antara lain kebiasaan
mandi 2 kali sehari denganmenggunakan sabun dan menggosok
anggota badan dengan baik sertakeramas pada sore hari, memotong
kuku secara rutin 1 kali seminggu,membersihkan lantai rumah
dengan baik, tidak menggantung pakaian dan membuka jendela
rumah pada siang hari sebagai pencahayaan dan ventilasi.
b. Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota
keluargaserumah.
c. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan
pengobatan yangsama dan ikut menjaga kebersihan.7
18
3. Kuratif
a. Topikal
1. Belerang endap (sulfur presipitatum)
Kadar 4-20% dalam bentuk salap atau krim dan dapat
dipakai pada bayi berumur kurang dari dua
tahun.Penggunaan obat topikal ini tidak boleh kurang dari
tiga hari karena tidak efektif terhadap stadium
telur.Kekurangannya yaitu berbau, mengotori pakaian dan
terkadang menimbulkan iritasi.
2. Emulsi benzil-benzoas
Kadar 20-25% diberikan setiap malam selama tiga hari dan
obat opikal ini efektif terhadap semua stadium.
Kekurangannya yaitu sering memberi iritasi dan terkadang
makin gatal setelah dipakai.
3. Gama benzena heksa klorida (gamexan)
Kadar 1% dalam bentuk krim atau losio dan pemberiannya
cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala maka diulangi
seminggu kemudian. Obat ini termasuk obat pilihan karena
efektif terhadap semua stadium, mudah digunakan dan
jarang menimbulkan iritasi.Obat ini tidak dianjurkan pada
anak di bawah enam tahun dan wanita hamil, karena toksik
terhadap susunan saraf pusat.
4. Krotamiton
Kadar 10% dalam bentuk krim atau losio.Obat ini
mempunyai dua efek, yaitu sebagai anti skabies dan anti
gatal dan pemberiannya harus dijauhkan dari mata, mulut
dan uretra.
5. Permetrin
Kadar 5% dalam bentuk krim dan pemberiannya hanya
sekali dan dihapus setelah sepuluh jam. Bila belum sembu,
19
2.3.11 Prognosis
Sumber Penularan
Perilaku
Perilaku Perilaku
Kurang Benar
Tepat
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DANDEFINISI OPERASIONAL
Gambaran Perilaku
1.Pengetahuan Skabies
2.Tindakan
3.Sikap
22
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi penelitian. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan teknik
yaitu teknik total sampling, dimana semua anggota populasi diambil sebagai
sampel dengan banyak sampel adalah 62 orang.
24
penyusunan data kedalam bentuk tabel sehingga akan mudah dibaca dan
dipahami dan selanjutnya data siap untuk dianalisis.
d. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dan dapat
memberikan makna yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian.Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent).Analisis data yang digunakan
peneliti yaitu uji Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara
gambaran perilaku santri tentang skabies dan pencegahannya.
PENGETAHUAN
Indikator Skor
Baik 15 – 20
Sedang 8 – 14
Buruk <7
SIKAP
27
Indikator Skor
Baik 12 – 16
Sedang 7 – 11
Buruk <6
TINDAKAN
Indikator Skor
Baik 8 – 10
Sedang 4–7
Buruk <3
28
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.2.1 Umur
Umur adalah bilangan tahun terhitung sejak lahir sampai dengan tahun
terakhir seseorang melakukan aktivitas.Umur seseorang demikian besarnya dalam
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2003).Umur
responden merupakan karakteristik responden yang membedakan tingkat
29
30.00% 37.10%
32.26% 30.65%
20.00%
10.00%
0.00%
12 13 14
80.00%
69.35% 67.74%
70.00% 65%
60.00%
50.00%
Baik
40.00%
sedang
30.00% 24.19% Kurang
19.35% 19.35%
20.00% 11.29%
11.29% 12.90%
10.00%
0.00%
Pengetahuan Sikap Tindakan
BAB VI
PEMBAHASAN
BAB 7
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS KORESPONDEN
Nama :
Umur :
Kelas :
Alamat :
1. PENGETAHUAN
1. Apa penyebab penyakit skabies ?
a. Tungau kecil yaitu Sarcoptes scabiei
b. Kuman
c. Tungau
2. Bagaimana cara penularan penyakit skabies ?
a. Melalui sentuhan langsung dengan kulit penderita skabies
b. Skabies tidak bisa menular
c. Melalui kontak langsung dan melalui kontak tidak langsung seperti
memakai handuk yang menderita skabies
3. Pada bagian tubuh mana saja yang bisa terkena skabies ?
a. Bagian kelamin
b. Sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipatan
ketiak, bagian depan perut, bokong dan alat kelamin.
38
2. SIKAP
Jawaban
NO Pertanyaan
Setuju Kurang Tidak
Setuju Setuju
1 Tidak saling bertukar pakaian dengan
penderita skabies/kudis
2 Saling bertukar handuk dengan penderita
skabies.
3 Tidur pada satu tempat tidur dengan
penderita scabies
4 Penyakit skabies harus diwaspadai.
5 Penderita skabies harus dijauhi.
6 Menjaga jarak dengan penderita skabies
sangat perlu dilakukan.
7 Kebersihan diri dan lingkungan sangat
perlu dijaga agar terbebas dari penyakit
skabies.
8 Bila dijumpai kasus dengan penyakit
skabies, harus segera mungkin dilakukan
pengobatan untuk mencegah penularan.
41
3. TINDAKAN
1. SKOR PENGETAHUAN
Soal
No Nama Umur P P P P P P P P P P Total Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. P 12 1 0 2 2 1 2 2 1 0 0 11 Sedang
2. P 13 2 1 0 1 1 2 1 0 2 2 12 Sedang
3. P 14 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 5 Kurang
4. P 12 1 2 0 2 1 1 2 1 0 1 11 Sedang
5. P 14 1 2 1 0 1 0 0 1 1 2 9 Sedang
6. L 12 1 0 1 2 1 2 1 2 1 1 12 Sedang
7. L 13 2 0 1 1 0 1 0 1 0 0 6 kurang
8. L 12 1 2 0 0 1 0 1 2 1 1 9 Sedang
9 L 13 0 1 1 0 2 1 0 1 2 1 9 Sedang
10 P 14 1 2 0 2 1 2 1 1 1 2 13 Sedang
11 P 13 2 0 1 1 0 1 2 1 0 2 10 Sedang
12 P 13 0 1 1 2 2 0 2 1 2 0 11 Sedang
13 L 12 1 0 2 1 2 1 0 0 2 1 10 Sedang
14 P 12 2 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6 kurang
15 L 12 2 0 2 2 1 0 2 1 0 2 12 Sedang
16 L 12 0 1 2 1 2 0 1 2 0 1 10 Sedang
17 P 14 2 0 1 2 2 0 1 0 2 2 12 Sedang
18 P 14 2 2 1 0 0 2 1 0 2 1 11 Sedang
19 L 13 2 0 1 1 2 2 1 0 1 2 12 Sedang
20 P 14 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18 Baik
21 L 12 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 Sedang
22 P 12 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 Baik
23 P 13 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 16 Baik
24 P 13 2 0 1 1 1 0 0 1 1 0 7 kurang
25 P 12 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 13 Sedang
26 P 14 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 17 Baik
27 P 14 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Sedang
28 P 12 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 18 Baik
29 P 14 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 kurang
30 L 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
31 L 12 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10 Sedang
32 L 13 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13 Sedang
33 P 14 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 18 Baik
43
34 L 14 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 Sedang
35 L 12 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 6 kurang
36 L 14 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 14 Sedang
37 L 13 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 18 Baik
38 L 14 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 Sedang
39 L 13 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 13 Sedang
40 L 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
41 L 13 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6 kurang
42 L 13 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 17 Baik
43 L 13 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Sedang
44 L 14 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 16 Baik
45 L 12 2 2 1 2 1 1 2 2 0 1 14 Sedang
46 L 12 2 1 1 0 2 1 1 1 0 1 10 Sedang
47 L 13 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 16 Baik
48 L 14 2 2 1 2 1 0 2 2 0 2 14 Sedang
49 L 13 1 2 1 2 1 1 2 0 1 2 13 Sedang
50 L 13 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 18 Baik
51 L 14 1 2 1 0 1 2 1 0 1 2 11 Sedang
52 L 14 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 17 Baik
53 L 13 1 1 2 0 1 1 0 1 1 1 9 Sedang
54 L 13 1 1 0 2 2 2 1 0 1 2 12 Sedang
55 l 12 1 1 2 1 0 1 1 0 2 1 10 Sedang
56 L 12 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 15 Baik
57 l 14 1 0 1 0 1 1 2 0 1 1 8 Sedang
58 L 13 1 1 2 1 1 2 0 1 1 2 12 Sedang
59 L 12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 Baik
60 L 12 1 2 2 0 1 2 1 0 2 2 13 Sedang
61 L 13 1 1 1 2 0 1 1 0 1 2 10 Sedang
62 L 13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
Jumlah Pengetahuan :
Baik :7
Sedang : 43
Kurang : 12
44
2. SKOR SIKAP
No Nama Umur Soal Total Kategori
P P P P P P P P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 P 12 1 0 2 2 1 2 2 1 11 Sedang
2 P 13 2 1 1 2 1 2 1 0 10 Sedang
3 P 14 2 1 0 1 0 1 0 0 5 Kurang
4 P 12 1 2 0 2 1 1 2 1 10 Sedang
5 P 14 1 2 1 2 1 0 1 1 9 Sedang
6 L 12 2 0 1 2 1 2 0 2 10 Sedang
7 L 13 2 0 1 1 0 1 0 1 6 Kurang
8 L 12 1 2 1 1 1 0 1 2 9 Sedang
9 L 13 2 1 1 0 2 1 0 1 8 Sedang
10 P 14 1 2 0 2 1 2 1 1 10 Sedang
11 P 13 2 2 1 1 0 1 2 1 10 Sedang
12 P 13 2 1 1 2 2 0 2 1 11 Sedang
13 L 12 1 1 2 1 2 1 1 1 10 Sedang
14 P 12 1 1 0 1 1 0 1 0 5 Kurang
15 L 12 2 1 2 2 0 1 2 1 11 Sedang
16 L 12 1 1 2 1 0 2 1 2 10 Sedang
17 P 14 2 0 1 2 0 2 1 0 8 Sedang
18 P 14 2 2 1 1 1 2 1 1 11 Sedang
19 L 13 2 1 1 1 2 2 1 0 10 Sedang
20 P 14 2 2 1 2 1 2 2 2 14 Baik
21 L 12 2 2 1 1 2 1 1 0 10 Sedang
22 P 12 2 2 2 2 2 2 1 2 15 Baik
23 P 13 2 1 2 2 2 2 2 1 14 Baik
24 P 13 1 0 1 0 1 2 0 0 5 Kurang
25 P 12 2 1 0 1 2 2 1 1 10 Sedang
26 P 14 2 2 2 2 2 2 2 2 16 Baik
27 P 14 2 1 0 2 1 1 2 2 11 Sedang
28 P 12 2 2 2 2 2 2 1 2 15 Baik
29 P 14 1 0 0 1 1 1 0 0 4 Kurang
30 L 14 2 1 2 1 1 1 1 1 10 Sedang
31 L 12 2 1 0 1 0 2 1 0 7 Sedang
32 L 13 2 1 0 1 2 1 1 1 9 Sedang
33 P 14 2 2 1 2 1 1 2 2 13 Baik
34 L 14 1 2 1 0 1 2 1 1 9 Sedang
35 L 12 1 1 2 0 1 1 0 0 6 kurang
36 L 14 2 2 1 0 2 1 0 2 10 Sedang
37 L 13 2 2 1 2 2 2 2 2 15 Baik
38 L 14 1 2 1 1 0 2 1 0 8 Sedang
39 L 13 1 2 2 0 1 2 1 1 10 Sedang
40 L 13 2 1 1 2 2 1 1 1 11 Sedang
45
41 L 13 1 1 0 1 2 0 0 0 5 Kurang
42 L 13 2 1 1 2 2 1 2 1 12 Baik
43 L 13 2 1 1 2 1 1 1 0 9 Sedang
44 L 14 2 2 2 1 2 1 1 1 12 Baik
45 L 12 2 1 1 1 1 2 1 1 10 Sedang
46 L 12 1 1 2 1 1 0 1 1 8 Sedang
47 L 13 2 2 1 2 2 2 1 2 14 Baik
48 L 14 2 2 1 1 1 1 1 2 11 Sedang
49 L 13 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Sedang
50 L 13 2 2 1 2 1 1 1 2 12 Baik
51 L 14 1 2 1 1 1 1 1 1 9 Sedang
52 L 14 2 2 2 1 1 2 2 2 14 Baik
53 L 13 2 2 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
54 L 13 2 2 2 1 1 1 1 1 11 Sedang
55 l 12 1 2 2 1 1 1 1 1 10 Sedang
56 L 12 2 2 2 2 2 2 2 2 16 Baik
57 l 14 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Sedang
58 L 13 1 2 1 1 1 0 1 1 8 Sedang
59 L 12 2 2 1 2 2 2 1 1 13 Baik
60 L 12 1 2 1 1 1 1 1 1 9 Sedang
61 L 13 2 2 2 1 1 1 1 1 11 Sedang
62 L 13 2 2 2 2 1 1 2 2 14 Baik
Jumlah Sikap :
Baik : 15
Sedang : 40
Kurang :7
46
3. SKOR TINDAKAN
41 L 13 1 0 1 1 0 3 Kurang
42 L 13 2 1 2 2 2 9 Baik
43 L 13 2 2 1 1 1 7 Sedang
44 L 14 2 1 2 2 2 9 Baik
45 L 12 2 0 1 1 1 5 Sedang
46 L 12 2 2 1 1 1 7 Sedang
47 L 13 2 2 2 1 1 8 Baik
48 L 14 2 1 1 2 1 7 Sedang
49 L 13 2 2 1 1 0 6 Sedang
50 L 13 2 1 2 2 1 8 Baik
51 L 14 2 2 1 1 1 7 Sedang
52 L 14 2 1 2 2 2 9 Baik
53 L 13 2 1 2 1 1 7 Sedang
54 L 13 2 2 1 1 1 7 Sedang
55 L 12 2 1 1 2 1 7 Sedang
56 L 12 2 2 2 2 1 9 Baik
57 L 14 2 0 1 2 0 5 Sedang
58 L 13 1 1 1 1 1 5 Sedang
59 L 12 2 2 2 2 2 10 Baik
60 L 12 1 1 2 1 1 6 Sedang
61 L 13 2 0 0 1 2 5 Sedang
62 L 13 2 2 2 1 2 9 Baik
Jumlah Tindakan :
Baik : 12
Sedang : 42
Kurang :8