Professional Documents
Culture Documents
3. Jelaskan tujuan
4. jelaskan peran perawat dan klien
5. berikan kesempatan klien untuk
bertanya
Tahap Kerja melakukan < melakukan melakukan
(bobot 6) 6 item 6-8 item 9-11 item
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Raba kembali arteri untuk memastikan
adanya pulsasi daerah yang akan ditusuk
sesudah dibersihkan dengan kapas
bethadine secara sirkuler. Setelah 30 detik
kita ulangi dengan kapas alkohol dan
tunggu hingga kering.
3. Bila perlu obat anethesi lokal gunakan
spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat
(adrenalin 1 %), kemudian suntikan 0,2-0,3
cc intracutan dan sebelum obat
dimasukkan terlebih dahulu aspirasi untuk
mencegah masuknya obat ke dalam
pembuluh darah.
4. Lokalisasi arteri yang sudah
dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri
dengan cara kulit diregangkan dengan
kedua jari telunjuk dan jari tengah
sehingga arteri yang akan ditusuk berada
di antara 2 jari tersebut.
5. Spuit yang sudah di heparinisasi
pegang seperti memegang pensil dengan
tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam
arteri yang sudah di fiksasi tadi.
- Pada arteri radialis posisi jarum 45
derajat.
- Pada arteri brachialis posisi jarum 60
derajat.
- Pada arteri femoralis posisi jarum 90
derajat.
Sehingga arteri ditusuk, tekanan arteri
akan mendorong penghisap spuit
sehingga darah dengan mudah akan
mengisi spuit, tetapi kadang-kadang darah
tidak langsung keluar. Kalau terpaksa
dapat menghisapnya secara perlahan-
lahan untuk mencegah hemolisis. Bila
tusukan tidak berhasil jarum jangan
langsung dicabut, tarik perlahan-lahan
sampai ada dibawah kulit kemudian
tusukan boleh diulangi lagi kearah
denyutan.
6. Sesudah darah diperoleh sebanyak 2
cc jarum kita cabut dan usahakan posisi
pemompa spuit tetap untuk mencegah
terhisapnya udara kedalam spuit dan
segera gelembung udara dikeluarkan dari
spuit.
7. Ujung jarum segera ditutup dengan
gabus / karet.
8. Bekas tusukan pungsi arteri tekan
dengan kapas alkohol campur dengan
bethadine.