Professional Documents
Culture Documents
Abstrak— Pada penelitian ini dilakukan proses filtrasi dengan dan sumur resapan yang kurang memenuhi persyaratan dengan
menggunakan sand filter sebagai salah satu metode dalam baik ditinjau dari kualitas maupun tata letaknya terhadap
pengolahan air bersih. Pada sand filter proses penyaringan sumber pencemar. Bakteri coliform adalah golongan bakteri
terjadi pada media filter yang sangat halus, seperti media filter intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia.
pada unit slow sand filter. Kecepatan penyaringan yang
Bakteri coliform merupakan bakteri indikator keberadaan
diinginkan pada sand filter ini adalah kecepatan seperti pada unit
rapid sand filter. Sehingga sand filter ini adalah penggabungan bakteri patogenik dan masuk dalam golongan mikroorganisme
antara kelebihan yang dimiliki slow sand filter dan rapid sand yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini
filter. Variasi pada penelitian ini yaitu: tebal media pasir 80 cm dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah
dengan rate filtrasi 5 m3/m2.jam, tebal media pasir 80 cm dengan terkontaminasi oleh patogen atau tidak.
rate filtrasi 7,5 m3/m2.jam, tebal media pasir 100 cm dengan rate Selain bakteri coliform, penurunan kualitas air disebabkan
filtrasi 5 m3/m2.jam, tebal media pasir 100 cm dengan rate filtrasi pula oleh adanya kekeruhan. Kekeruhan terjadi disebabkan
7,5 m3/m2.jam, tebal media pasir 120 cm dengan rate filtrasi 5 oleh adanya zat tersuspensi dalam air. Zat tersuspensi yang
m3/m2.jam dan tebal media pasir 120 cm dengan rate filtrasi 7,5 terdapat dlam air terdiri dari berbagai macam zat, misalnya
m3/m2.jam. Pada penelitian ini digunakan air baku yaitu air Kali
lumpur, pasir halus, lempung dan sebagainya. Kekeruhan
Surabaya dengan nilai rata-rata total coliform 90.000 per 100 ml
sampel dan nilai rata-rata kekeruhan 87,4 NTU. Dihasilkan adalah salah satu pertimbangan penting dalam air bersih
bahwa penyisihan total coliform pada variasi tebal media 120 cm karena dari segi estetika, kemampuan filtrasi dan desinfeksi.
dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam dengan nilai efisiensi sebesar 99% Kualitas air yang menjadi sumber air bersih bagi makhluk
dan kekeruhan paling baik terjadi pada variasi panjang variasi hidup harus ditingkatkan. Oleh karena itu dibutuhkan
tebal media 100 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam dengan nilai teknologi untuk mengolah air tersebut agar kualitasnya
efisiensi sebesar 98,27%. meningkat. Teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi yang
sederhana, murah dan mudah dalam pengoperasiannya. Salah
Kata Kunci— sand filter, slow sand filter, rapid sand filter, total
satu teknologi yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut
coliform, kekeruhan.
adalah dengan menggunakan unit pengolahan air sand filter
[2].
I. PENDAHULUAN
Menurut SNI 3981:2008 [3] saringan pasir lambat adalah
bak saringan yang menggunakan pasir sebagai media filter
A ir merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk
hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk
hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi
dengan ukuran butiran sangat kecil, namun mempunyai
kandungan kuarsa yang tinggi. Proses penyaringan
berlangsung secara gravitasi, sangat lambat dan simultan pada
agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta
seluruh permukaan media. Proses penyaringan merupakan
makhluk hidup yang lain.
kombinasi antara proses fisik (filtrasi, sedimentasi dan
Sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan
adsorpsi), proses biokimia dan proses biologis [4].
dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta
Sedangkan rapid sand filter adalah salah satu jenis
mil-kubik) yang secara langsung dapat digunakan untuk
unit filtrasi yang mampu menghasilkan debit air yang lebih
kepentingan manusia, 97% dari sumber air tersebut terdiri dari
banyak dibandingkan slow sand filter, namun kurang efektif
air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang baru dalam keadaan
untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring.
mencair dapat digunakan. Keperluan sehari-hari terhadap air,
Selain itu, debit air yang cepat menyebabkan lapisan bakteri
berbeda untuk tiap tempat dan untuk tiap tingkatan kehidupan.
yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan
Semakin tinggi taraf kehidupan semakin meningkat jumlah
terbentuk sebaik apa yang terjadi slow sand filter, sehingga
keperluan akan air [1].
membutuhkan proses desinfeksi yang lebih intensif [5].
Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan
Ukuran media pasir berkisar antara 0,5-2 mm, dengan laju
tercemarnya air sumur oleh bakteri golongan coliform yang
aliran 5-15 m/jam dan waktu operasi berkisar antara 1-3 hari
diakibatkan dari kepadatan penduduk, buruknya sistem
[6].
pembuangan limbah masyarakat, pembuatan wc, septik tank
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-77
Kelemahan yang dimiliki slow sand filter kecepatan sebesar 4,5 sedangkan yang dianjurkan dalam kriteria desain
penyaringan yang rendah sehingga akan membutuhkan nilai UC yang dianjurkan adalah kurang dari 5.
ruangan yang cukup luas [7]. Kecepatan penyaringan pada 2. Pengkuran porositas media
slow sand filter berkisar antara 0,1-0,4 m/jam atau 20-50 kali Dari hasil pengukuran porositas media didapatkan besar
lebih lambat dari saringan pasir cepat [8]. Untuk mengatasi porositas media pasir yaitu:
masalah tersebut, diperlukan suatu modifikasi saringan pasir Volume pasir awal = 100 ml
lambat dengan tetap mempertahankan kemudahan dalam Volume pasir akhir = 94 ml
penggunaannya. Melihat rapid sand filter yang memiliki Volume air = 35 ml
kecepatan penyaringan yang lebih besar maka hal tersebut Porositas media = (Volume air / Volume pasir akhir) x
dapat digunakan untuk memadukan kelebihan antara rapid 100%
sand filter dan slow sand filter. = (35 ml / 94 ml) x 100%
= 37%
Jadi didapatkan porositas media pasir sebesar 37%.
II. ALAT DAN BAHAN
3. Pengujian ketahanan media
Peralatan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah: Hasil pengujian ketahanan medai pasir didapatkan setelah
1.Reaktor merendam media pasir didalam HCL selama 24 jam. Media
Rangkaian reaktor disusun secara tertutup. Reaktor terbuat dari pasir sebelum direndam seberat 25 gram, selanjutnya setelah
pipa berbahan PVC jenis AW dengan diameter 20 cm. terbuat media pasir direndam dalam larutan HCl selam 24 jam
dari pipa PVC jenis AW diameter 20 cm dengan ketinggian beratnya menjadi 23,5 gram. Maka terjadi pengurangan berat
total 165 cm (kedalaman free broad 10 cm, kedalaman air tidak lebih dari 2%.
diatas media 10 cm, ketebalan media pasir 80 cm, ketebalan 4. Pengukuran densitas media
media penyangga 15 cm, dan kedalaman under drain 10 cm. Berat media pasir yang dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml
2. Inlet terbuat dari pipa PVC yang dipasang pada bagian atas adalah 100 gram. Kemudian terjadi peningkatan volume
dengan dilengakapi manometer sebagi alat ukur tekanan, sebear 56 ml, sehingga didapatkan densitas media pasir
Bagian inlet ini dilengkapi dengan penahan cucuran air baku sebesar 1800 kg/m3.
diatas media pasir supaya tidak merusak permukaan pasir.
3. Outlet dilengkapi dengan manometer untuk mengukur B. Pelaksanaan Penelitian
tekanan yang hilang akibat penyaringan. Pada bagian outlet Penelitian dilakukan selama 30 menit. Air sampel yang
dilengkapi dengan bak penampung air hasil penyaringan digunakan adalah air baku Kali Surabaya. Variabel yang
dengan muka air diatas permukaan media penyaring yaitu 5 digunakan pada penelitian ini adalah:
cm, hal ini dilkaukan agar media filter selalu teredam air. 1. Besarnya rate filtrasi
4. Bak pengisi air dengan volume 100 liter yang dilengkapi 2. Ketebalan media
dengan pompa yang selalu mengisi air pada bak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 6 pasangan
5. Pompa sentrifugal untuk mengalirkan air dari bak pengisi air variabel tebal media pasir dan rate filtrasi yaitu:
ke filter. 1. Tebal media pasir 80 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam
6. Media yang digunakan adalah media pasir. Media yang 2. Tebal media pasir 80 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam
sudah dilakukan penelitian pendahuluan kemudian diisikan 3. Tebal media pasir 100 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam
pada filter. Ketebalan media pasir sesuai dengan kriteria 4. Tebal media pasir 100 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam
desain menurut Schluz, 1984 bahwa kedalaman pasir antara 5. Tebal media pasir 120 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam
1,0-1,4 m. 6. Tebal media pasir 120 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam
C. Analisis Data
III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
Analisa data dan pembahasan dilakukan terhadap data yang
Penelitian ini terdiri atas tahap yaitu tahap penelitian diperoleh dari hasil analisa yang meliputi data nilai kekeruhan
pendahuluan, pelaksanaan penelitian, analisa data penelitian dan kandungan nilai coliform. Adapun parameter yang diuji
dan pembahasan serta penarikan kesimpulan. adalah:
1. Coliform
A. Penelitian Pendahuluan Bakteri coliform merupakan bakteri indikator di dalam air
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui adanya pencemaran tinja dalam analisis
jenis dan spesifikasi media filter yang akan digunakan pada kualitas air. Keberadaan coliform dalam air dapat
penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian menunjukkan adanya pencemaran oleh mikrooganisme
pendahuluan adalah sebagai berikut: patogen penyebab penyakit. Menurut Peraturan Menteri
1. Analisa ayakan media Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010) [9]., kehadiran
Dari analisa ayakan media yang dilakukan di Laboratorium bakteri coliform tidak diharapkan dalam air minum dengan
Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil didapatkan diameter kadar yang diijinkan adalah sebesar 50 MPN/100 ml sampel.
pasir sebesar 0,2-0,35 mm. Hal tersebut sesuai dengan kriteria Penentuan jumlah bakteri coliform menggunakan metode
desain yang untuk nilai Effektive Size (ES) pada media pasir MPN, dimana Tabel Hopkins sebagai acuan dalam
unit slow sand filter yaitu sebesar 0,15-0,35 mm. Dari hasil menentukan jumlah kandungan bakteri coliform dalam sampel
perhitugan didapatkan besarnya nilai Uniform Coefficient yaitu air.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-78
2. Kekeruhan
Kekeruhan di dalam air disebabkan oleh adanya air
tersuspensi, seperti lempung, lumpur, zat organik, plankton
dan zat-zat halus lainnya. Kekeruhan merupakan sifat optis
suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang
melaluinya [10]. Kekeruhan pada penelitian ini dengan
menggunakan Turbidimeter. Kekeruhan pada air dapat
menurunkan kualitas air dari segi estetika. Oleh sebab itu,
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010) kekeruhan yang diperbolehkan
untuk air bersih maksimal sebesar 25 NTU. Analisis
kekeruhan dilakukan pada inlet dan effluen sand filter setiap 5
menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit dan 30 menit.
Analisia dilakukan di Laboratorium Teknik Lingkungan FTSP
ITS.
Gambar. 6. Jumlah Coliform dengan Variasi Tebal Media Pasir 120 cm dan
Rate filtrasi 5 m3/m2/jam
Gambar. 4. Jumlah Coliform dengan Tebal Media Pasir 100 cm dan Rate
filtrasi 5 m3/m2/jam
Gambar. 7. Jumlah Coliform dengan Tebal Media Pasir 120 cm dan Rate
filtrasi 7,5 m3/m2/jam
Gambar. 11. Grafik Penurunan Nilai Kekeruhan Tebal Media Pasir 100 cm
dan Rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Raini, Dina. 1995, Ketahanan Air Nasional, UII
Yogyakarta
[2] Said, 1999. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Unhas,
Makasar.
Gambar. 13. Grafik Penurunan Nilai Kekeruhan Tebal Media Pasir 120 cm [3] SNI 3981:2008. Saringan Pasir Lambat
dan Rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam [4] Josephinne, Marieanna. 2008. Evaluasi Single Stage Dry
Slow Sand Filetr Dalam Menyisihkan Beberapa Polutan
Berdasarkan data-data pada grafik sebelumnya Fisis Dari Air Permukaan. Bandung.
menunjukkan bahwa efisiensi penurunan kekeruhan untuk [5] Astari, Safira dan Rofiq Iqbal. 2007. Kehandalan Saringan
variasi tebal media 80 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam; tebal Pasir Lambat Dalam Pengolahan Air. ITB, Bandung W.-
media pasir 80 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam; tebal media K. Chen, Linear Networks and Systems (Book style).
pasir 100 cm dan rate filtrasi 5 m3/m2/jam; tebal media pasir Belmont, CA: Wadsworth (1993) 123–135.
100 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam; tebal media pasir 120 [6] Herlambang, Arie. 2008. Modifikasi dan Peningktan
cm dan tekanan rate filtrasi 5 m3/m2/jam; tebal media pasir Kinerja Unit Sarpalam Kapasitas 5 Liter/Detik di Desa
120 cm dan rate filtrasi 7,5 m3/m2/jam yang paling baik Somba kecamatan Sendana Kabupaten Majene Sulawesi
adalah untuk pasangan variasi tebal media 100 cm dan rate Selatan. BPPT, Jakarta.
filtrasi 5 m3/m2/jam. [7] Chen, J. Paul. (2005). Gravity Filtration. Handbook of
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tebal media Environmental Engineering, Vol. 3: Physicochemical
maka semakin besar pula penurunan kekeruhannya. Hal ini Treatment Processes, halaman 501-504.
disebabkan oleh banyak dan lamanya air melewati media pasir [8] Schulz, C.r, dan D.A. Okun. 1984. Surface Water
sehingga semakin tebal media pasir maka semakin banyak pula Treatment for Communities in Developing Countries’,
zat-zat penyebab kekeruhan yang tersaring pada media pasir. John Wiley and Sons, Inc., New York.
Saat proses adsorbsi terjadi pengurangan partikel yang lebih [9] Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
kecil dan partikel tersuspensi seperti partikel koloid dan 492/Menkes/Per/IV/2010)
partikel terlarut. Dari hasil analisis diketahui bahwa penurunan [10] Sumestri, 1984, Evaluation Of Roughing And Slow Sand
kekeruhan telah terjadi pada pertama dilakukan sampling. Hal Filters For Water Treatment, Water, Air, and Soil
ini disebabkan adanya proses adsorpsi selama melalui media Pollution, 120: 21–28.
penyaring akibat perbedaan muatan permukaan media dengan [11] Huisman., 1974, Slow Sand Filter for Small Water
partikel tersuspensi dan koloidal di sekitarnya. Bahan-bahan Treatment Systems, J. Environ. Eng. Sci 1, pages : 339 –
inorganik yang ada dalam air sampel akan teradsorpsi pada 348
media penyaring. Karena bahan organik memiliki muatan
negatif, maka pada awal pengoperasian belum terjadi
pengurangan bahan organik melalui proses adsorbsi. Setelah
proses filtrasi berjalan dan banyak partikel bermuatan positif