You are on page 1of 12

PENINGKATAN MENULIS TEKS DISKUSI MENGGUNAKAN MODEL

PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NEGERI 2 PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:

ROSSA SARI DEWI


NIM F1012131040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENINGKATAN MENULIS TEKS DISKUSI MENGGUNAKAN PENINGKATAN
MENULIS TEKS DISKUSI MENGGUNAKAN MODEL
PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NEGERI 2 PONTIANAK

Rossa Sari Dewi, Nanang Heryana, Ahmad Rabiul Muzammil


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: rossasaridewii@gmail.com

Abstract
The research problem of this study is, how the process and learning outcomes of student in
discussion text by using problem based learning models in VIII C class in the academic year
2016/2017. The purpose of this study was to describe the planning; implementation and
evaluation of learning proses in writing discussion text by using the problem based learning
model in VIII C class in the academic year 2016/2017. This Action Research was conducted in
two cycles as below. this study showed that the average of students’ learning outcome before
doing classroom action research was 66.64, and the result of students writing by using
problem based learning model in the first cycle showed an improvement on the average of
students learning outcome that was 75.48 and the result on the second cycle was 79.10.Based
on this study, the researcher suggest the teacher in SMP Negeri 2 Pontianak can take the
advantage of problem based learning model that increase students participation in teaching
learning process and pay attention on the shortage of this learning model.
Keywords: Writing Skill, Discussion Tekt, Problem Based Learning

Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas Permasalahan yang menyebabkan


empat aspek yaitu berbicara, membaca, rendahnya keterampilan menyusun teks diskusi
menyimak, dan menulis. Satu di antara aspek secara tertulis peserta didik di antaranya: (1)
belajar bahasa yang harus dikuasai adalah siswa kesulitan dalam menguasai isi,
menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan mengembangkan sebuah tulisan, dan merangkai
penyampaian pesan, ide, pikiran dengan setiap masalah yang ada di kehidupan nyata, (2)
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau siswa kurang memahami struktur dan kaidah
medianya. Pembelajaran di sekolah khususnya dari teks diskusi, (3) siswa kurang menguasai
mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat kosa kata yang tepat untuk digunakann, (4)
sebuah keterampilan menulis teks diskusi. siswa kesulitan dalam mengembangkan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dan kalimat, yakni menjabarkan kalimat utama
pengalaman sewaktu PPL di kelas VIII SMP menjadi kalimat penjelas, dan (5) dalam
Negeri 2 Pontianak, didapatkan data bahwa menulis, siswa kurang memperhatikan tanda
secara umum keterampilan menyusun teks baca, penggunaan huruf dan kepaduan paragraf.
diskusi yang dimiliki oleh siswa masih rendah. model yang tepat oleh guru untuk memperbaiki
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kualitas konsep yang diajarkan dalam proses
oleh peneliti dengan guru bahasa Indonesia pembelajaran yang lebih efektif, kritis dan
kelas VIII SMP Negeri 2 Pontianak yaitu inovatif, yaitu model problem based learning
Endang Rahayuningsih, S.Pd., pada 14 (PBL).
Agustus 2016 ialah keterampilan siswa dalam Keterampilan menulis adalah salah satu
menulis teks diskusi termasuk dalam kategori keterampilan berbahasa yang produktif dan
rendah. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ekspresif yang dipergunakan untuk
yang ditetapkan pihak sekolah dalam mata berkomunikasi secara tida tidak langsung dan
pelajaran bahasa Indonesia dengan nilai 75. tidak secara tatap muka dengan pihak lain
(Tarigan, 2008:3). Menurut Rofi’uddin dan merupakan suatu keterampilan menuangkan
Zuhdi (1999: 159) keterampilan menulis pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu,
tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, penulis mengenai isu yang akan dibahas. Pada
atau pengungkapan perasaan dengan bagian ini, sebaiknya diambil jalan tengah
menggunakan bahas tulis. Tujuan menulis mengenai masalah yang akan dibahas agar
secara umum menurut Semi (1996:14) adalah simpulan yang diambil tidak menimbulkan
untuk menceritakan sesuatu, untuk memberikan masalah lagi.
petunjuk atau pengarahan, untuk menjelaskan Knapp dan Watkins (dalam Mahsun,
sesuatu, untuk menyakinkan,untuk merangkum. 2014:112) memaparkan tahapan dalam
Kegiatan menulis merupakan bagian yang pembelajaran teks sebagai berikut: 1) Tahap
tidak dapat dipisahkan dari seluruh proses pemodelan, 2) Tahap bekerja sama membangun
belajar seseorang, terutama dalam dunia atau mengembangkan teks, 3) Tahap
pendidikan. Manfaat menulis menurut Horiston membangun atau mengembangkan teks secara
dalam Darmadi (1996: 3-4) sebagai berikut:1) mandiri. Tahapan di atas adalah tahapan secara
kegiatan menulis adalah sarana untuk umum dalam pembelajaran teks.Peneliti
menemukan sesuatu, dalam artian dapat memfokuskan pada pembelajaran menyusun
mengangkat ide dan informasi yang ada di alam teks diskusi secara mandiri yang berarti
bawah sadar pemikiran kita, 2) kegiatan pembelajaran mengenai struktur teks dan unsur
menulis dapat memunculkan ide baru, 3) kebahasaan telah dilaksanakan.
kegiatan menulis dapat melatih kemampuan Model PBL merupakan pembelajaran
mengorganisasi dan menjernihkan berbagai berdasarkan masalah, telah dikenal sejak zaman
konsep atau ide yang kita miliki, 4) kegiatan Jonh Dewey. Dewey mendeskripsikan
menulis dapat melati sikap objektif yang ada pandangan tentang pendidikan dengan sekolah
pada diri seseorang. sebagai cermin masyarakat yang lebih besar
Teks diskusi adalah teks yang berisi dan kelas akan menjadi laboratorium untuk
tentang sebuah wacana yang bermasalah. penyelidikan dan penuntasan masalah
Menurut Mulyadi (2014:130) “teks diskusi kehidupan nyata (Arends, 2008:46). Menurut
adalah sebuah teks yang berisi sebuah Arends (dalam Amir, 2009:21) model PBL
isu/masalah yang diperdebatkan oleh beberapa merupakan suatu pendekatan pembelajaran di
orang”. Teks diskusi berupa tulisan, sedangkan mana siswa dihadapkan pada masalah autentik
diskusi saja berupa kegiatan wicara. Struktur (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat
teks diskusi menurut Zabadi dkk. (2014:121) menyusun pengetahuannya sendiri,
menjelaskan teks diskusi terdiri atas tiga bagian mengembangkan keterampilan tingkat tinggi
sebagai berikut: 1)Isu atau masalah adalah dan inkuiri, memandirikan siswa dan
suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi meningkatkan kepercayaanya dirinya. Dari
atau akan terjadi pada masa mendatang yang pendapat tersebut dapat dipahami bahwa PBL
menyambut masalah ekonomi, moneter,sosial, atau pembelajaran berbasis masalah adalah
politik, hukum, bencana alam, kematian, suatu model pembelajaran yang menggunakan
maupun tentang kritis. Pada bagian isu, penulis masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
teks akan memperkenalkan isu yang akan peserta didik untuk belajar, dengan membangun
dibahas, 2) Argumen atau pendapat adalah cara berpikir kritis dan terampil dalam
informasi berdasarkanbuah pemikiran/perkiraan pemecahan masalah, serta mengkostruksi
mengenai sesuatu hal. Pendapat ini terdiri dari pengetahuan dan konsep yang esensial dari
dua pandangan yang berbeda, yaitu ada materi pelajaran.
pandangan yang mendukung dan menentang, 3) Tujuan pembelajaran menulis
Simpulan atau saran adalah pendapat terakhir menggunakan model PBL untuk belajar
yang mengandung informasi berdasarkan berpikir kritis menuangkan ide, gagasan secara
uraian-uraian sebelumnya. Pada bagian sistematis. Menurut Daryanto (2014:30) tujuan
simpulan, penulis menyimpulkan dan PBL sebagai berikut: 1) Keterampilan berpikir
merekomendasikan posisi atau pendapat akhir dan keterampilan memecahkan masalah.
Maksudnya, siswa berlatih untuk memikirkan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
secara kritis, kreatif dalam memecahkan menunjukkan perkembangan kemampuan
masalah, 2) Pemodelan peranan orang dewasa. peserta didik dalam suatu periode tertentu.
Maksudnya, model yang dapat menemukan ide, Informasi perkembangan peserta didik dapat
gagasan secara sendiri, dapat mengatasi berupa hasil karya terbaik peserta didik selama
masalah dan dapat menyimpulkan masalah, 3) proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam
Belajar pengarahan sendiri. Maksudnya, penghargaan, atau bentuk informasi lain yang
menemukan informasi, pengetahuan dengan terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata
usaha sendiri untuk memecahkan masalah. pelajaran. Dari informasi perkembangan itu
Menurut (Tan dalam Amir, 2009:22) peserta didik dan guru dapat menilai kemajuan
karakteristik yang tercangkup dalam proses belajar yang dicapai dan peserta didik terus
model PBL yaitu: 1) Masalah digunakan berusaha memperbaiki diri. Penilain dengan
sebagai awal pembelajaran, 2) Biasanya, portofolio dapat dipakai untuk penilaian
masalah yang digunakan merupakan masalah pembelajaran yang dilakukan secara
dunia nyata yang disajikan secara langsung, 3) kolaboratif. Penilaian kolaboratif dalam PBL
Masalah membuat siswa tertantang untuk dilakukan dengan cara evaluasi diri (self
mendapat pembelajaran di ranah pembelajaran assesment) dan peer assesment. Self assessment
yang baru, 4) Memanfaatkan sumber adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta
pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu didik itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan
sumber saja. Pencarian, evaluasi serta hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan
penggunaan pengetahuan ini menjadi kunci yang ingin dicapai oleh peserta didik itu sendiri
penting. dalam belajar. Peer assessment adalah penilian
Menurut Sani (2014:157) tahapan dimana peserta didik berdiskusi untuk
pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut: memberikan penilaian upaya dan hasil
1) Memberikan orientasi permasalahan kepada penyelesaian tugas-tugas yang diselesaikan
peserta didik. Maksudnya guru menyajikan sendiri maupun teman dalam kelompoknya, 2)
permasalahan, membahas tujuan pembelajaran, Penilaian portofolio bertujuan agar guru dapat
memaparkan kebutuhan logistik untuk melihat bagaimana peserta didik merencanakan
pembelajaran, memotivasi peserta didik untuk pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta
terlibat aktif, 2) Mengorganisasikan peserta didik menunjukkan pengetahuan dan
didik untuk penyelidikan. Maksdunya, guru keterampilannya.Penilaian kinerja
membantu peserta didik dalam mendefinisikan memungkinkan peserta didik menunjukkan apa
dan mengorganisasikan tugas belajar atau yang dapat mereka lakukan dalam situasi yang
penyelidikan untuk menyelesaikan sebenarnya.
permasalahan. 3) Pelaksanaan investigasi. Kelebihan dan kekurangan model PBL
Maksudnya, guru mendorong peserta didik menurut Shoimin (2014:132) sebagai berikut:
untuk memperoleh informasi yang tepat, 1) Siswa didorong untuk memiliki kemampuan
melaksanakan penyelidikan dan mencari memecahkan masalah dalam situasi nyata,
penjelasan solusi, 4) Mengembangkan dan 2)Siswa memiliki kemampuan membangun
menyajikan hasil. Maksudnya, guru membantu pengetahuannya sendiri melalui aktifitas
peserta didik merencanakan produk yang tepat belajar, 3)Pembelajaran berfokus pada masalah
dan relevan, seperti laporan, rekaman video dan sehingga materi yang tidak ada hubungannya
sebagainya untuk keperluan penyampaian hasil, tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengurangi beban siswa dengan menghafal
penyelidikan. Maksudnya, guru membantu atau menyimpan informasi. Kekurangan model
peserta didik melakukan refleksi terhadap PBL tidak dapat ditetapkan untuk setiap materi
proses penyelidikan yang mereka lakukan. pembelajaran, ada bagian guru berperan aktif
Penilaian yang relevan dalam PBL antara dalam menyajikan materi. PBL lebih cocok
lain sebagai berikut: 1) Penilaian portofolio untuk pembelajaran yang menurut kemampuan
peserta didik adalah penilaian berkelanjutan
tertentu yang kaitannya dengan pemecahan mengamati masalah secara individu untuk
masalah. mendefinisikan permasalahan, 5) siswa
METODE PENELITIAN mencoba untuk mengembangkan ide dengan
Metode yang peneliti gunakan dalam melakukan investigasi/penyelidikan masalah
penelitian ialah metode deskriptif. Metode yang dianalisis secara mandiri, 6) Siswa
deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah mengolah ide untuk mengembangkan dan
yang diselidiki dengan menggambarkan atau menyajikan akhir ini, hasil secara individu, 7)
melukiskan keadaan subjek atau objek siswa mempresentasikan dan mengevaluasi
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, proses penyelidikan di depan kelas, 8) pada
dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan kegiatan akhir ini, siswa bersama guru
fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya menyimpulkan materi pembelajaran.
(Nawawi, 2002:63). Bentuk penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap Observasi
Bentuk penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Observasi adalah mengamati hasil atau
Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2014:4) dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan
penelitian yang menghasilkan data deskriptif siswa dalam proses pembelajaran menyusun
seperti kata-kata tertulis dan lisan dari orang teks diskusi menggunakan model PBL.
yang diamati. Lokasi penelitian di SMP Negeri
2 Pontianak terletak di Jalan Selayar No.1, Tahap Refleksi
Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Refleksi bertujuan untuk melihat kelebihan
Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini dan kekurangan berdasarkan hasil pengamatan
dilakukan mulai tanggal 5 Januari 2017 sampai yang telah dilakukan. Analisis data dilakukan
dengan tanggal 27 Januari 2017. Subjek pada dengan melihat tes setiap siklus, catatan
penelitian ini adalah siswa kelas VIII C. lapangan dan lembar pengamatan. Bertujuan
Prosedur yang digunakan dalam penelitian untuk melihat kelebihan dan kekurangan
ini adalah tindakan kelas atau lebih dikenal berdasarkan hasil observasi yang telah
PTK. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari dilakukan. Hasil refleksi ini menjadi acuan
4 tahap, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan untuk kegiatan siklus berikutnya.
tindakan, 3) pengamatan atau observasi, 4) Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang
refleksi pada akhir tindakan. digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan
dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam
Tahap Perencanaan meningkatkan keterampilan menyusun teks
Langkah-langkah yang harus ditempuh diskusi menggunakan model PBL belajar
dalam perencanaan ini, yaitu: 1) Menetapkan mengajar di dalam kelas khususnya untuk
tujuan pembelajaran, 2) Membuat dan meningkatkan. Indikator kinerjanya, yaitu: 1)
menyiapkan instrumen penelitian berupa Adanya kesesuaian antara perencanaan dan
lembar observasi, 3) Menyusun instrumen, baik proses pelaksanaan pembelajaran, 2) Adanya
instrumen proses maupun instrumen hasil. perubahan yang terlihat dari kemampuan guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Tahap Pelaksanaan menggunakan model PBL, 3) Adanya
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perubahan sikap siswa dalam keterampilan
pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: 1) Pada menyusun teks diskusi menggunakan model
kegiatan pendahuluan ini, guru meminta ketua PBL, 4) Adanya peningkatan nilai rata-rata
kelas memimpin siswa yang lain untuk berdoa siswa menjadi 75. Sumber data dalam
sebelum pembelajaran dimulia, 2) Siswa penelitian ini adalah Endang Rahayuningsih,
merespon salam dari guru serta merespon S.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa
pertanyaan guru terkait kondisi kelas dan siswa, Indonesia, Siswa kelas VIII C berjumlah 37
3) Siswa menerima informasi tentang hubungan orang, RPP dan lembar observasi yang dibuat
materi yang akan dipelajari sesuai dengan oleh guru bersama peneliti mengenai
prosedur yang akan dijalankan, 4)siswa keterampilan menyusun teks diskusi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian Data kuantitatif didapatkan dari hasil tes
ini yaitu: 1) Observasi, 2) Studi dokumenter, 3) menulis teks diskusi siswa setelah mengikuti
Teknik pengukuran. Alat pengumpulan data, pembelajaran keterampilan menulis teks diskusi
yaitu: 1) Pedoman observasi, 2) Kamera dan melalui model PBL. Data kuantitatif dapat
dokumen siswa, 3) Pedoman penilaian. Teknik dianalisis dengan menggunakan analisis
analisis data dalam penelitian ini ada dua data statistik deskriptif, misalnya mencari nilai rata-
yang dapat dikumpulkan oleh penulis, yakni rata dan persentase keberhasilan siswa. Nilai
data kualitatif dan data kuantitatif. Langkah- rata-rata siswa tersebut kemudian
langkah yang akan dilakukan dalam analisis diklasifikasikan dalam kategori sangat baik-
data penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) sempurna, cukup-baik, sedang-cukup dan
Mengelompokan aspek yang diamati melalui sangat kurang-kurang.
pelaksanaan yang direncanakan, mengamati
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran HASIL PENELITIAN DAN
menyusun teks diskusi menggunakan model PEMBAHASAN
PBL dan hasil belajar siswa ketika
pembelajaran berlangsung, 2) Menganalisis Hasil Penelitian
terlaksana atau tidaknya setiap aspek yang Pendeskripsian hasil penelitian ini
diamati pada setiap pembelajaran sesuai dengan disajikan dalam siklus-siklus pembelajaran
yang telah direncanakan, 3) Menentukan aspek yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil
yang dinilai pada hasil pembelajaran pada penelitian terdiri atas hasil tes. Hasil tes pada
setiap siklusnya, 4) Menganalisis hasil belajar tindakan siklus I dan II adalah hasil tes
siswa dalam menyusun teks diskusi pada setiap menyusun teks diskusi setelah mengikuti
siklus, 5) Mengelompokan aspek-aspek yang pembelajaran dengan model PBL kelas VIII C
diamati berdasarkan sikap siswa mengikuti SMP Negeri 2 Pontianak dengan jumlah peserta
pembelajaran setiap siklus, 6) Mengadakan didik 37 siswa yang terdiri 13 siswa laki-laki
refleksi terhadap hasil yang diperoleh pada dan 24 siswa perempuan.
setiap siklus, 7) Menyimpulkan hasil yang
diperoleh pada setiap siklus.

Hasil menyusun teks diskusi siswa pada siklus I menjadi 3,62. Berdasarkan data hasil menyusun
setelah menggunakan model PBL mengalami teks diskusi siswa, dari siklus I ke siklus II juga
peningkatan dengan rata-rata 75,48. Nilai mengalami peningkatan.
keterampilan siswa menyusun teks diskusi
menggunakan model PBL pada siklus II dengan
rata-rata 79,10 atau dengan rata-rata meningkat

Tabel 1. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus 1 dan Siklus 2

Skor
No Aspek Yang Diamati Siklus I Siklus II
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
3 3
2. Memeriksa kesiapan siswa 3 4
3. Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa
2 3
4. Menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa 2 3
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana
5.
kegiatan 2 4
6. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran menyusun 4
teks diskusi 3
Mengaitkan materi pembelajaran menyusun informasi
7.
dengan pengetahuan yang relevan 2 3
Mengaitkan materi pembelajaran menyusun teks diskusi
8.
dengan realitas kehidupan 3 4
Melaksanakan pembelajaran menyusun teks diskusi sesuai
9.
dengan kompetensi yang akan dicapai 2 3
Melaksanakan pembelajaran menyusun teks diskusi dengan
10.
model PBL secara runtut 2 4
Siswa membaca teks diskusi kembali (teks model) berjudul
11. “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”
(hal 117-118) 2 3
Guru menanya tentang penyusunan teks diskusi kepada
12. siswa untuk mengingat kembali pemahaman tentang
menyusun teks diskusi. 3 3
Guru menjelaskan model PBL dalam pembelajaran
13.
menyusun teks diskusi 2 3
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang
14.
bentuk atau struktur teks diskusi 3 3
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menyusun
15. teks diskusi dengan kerangka masalah yang sudah
disiapkan guru. 2 4
16. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2 3
Melaksanakan pembelajaran menyusun teks sesuai dengan
17.
waktu yang direncanakan 2 3
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
18.
belajar/media pembelajaran 2 3
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi
19.
guru, siswa, sumber belajar 2 3
20. Merespon positif partisipasi siswa 3 3
21. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 2 4
22. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 3 3
23. Menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar 2 3
24. Memantau kemajuan belajar 3 4
25. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 2 4
26. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 3 4
27. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3 4
28. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 3 3
29. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 3
30. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 4
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
31.
atau kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan 3 4
Jumlah Skor 76 106
Rata-rata Skor Siklus 1 dan Siklus 2 2,45 3,41
Tes dalam penelitian ini berupa tes menyusun teks diskusi. Tes disajikan dalam
tertulis dan dalam bentuk tes individu, tes bentuk lembar kerja siswa (LKS). Berikut ini
individu bertujuan untuk mengetahui akan disajikan hasil tes siswa secara individu.
kemampuan siswa secara individu dalam

Tabel 2. Perolehan Skor Hasil Pengamatan Keterampilan Proses Siklus 1 dan Siklus 2

Aspek Siklus 1 Siklus 2


Yang Diamati Skala Skor % Skor %
27-30 3 8,1 7 18,9
22-26 30 81,0 23 62,2
Isi
17-21 4 10,8 7 18,9
13-16 0 0 0 0
18-20 1 2,7 6 16,2
14-17 34 91,8 31 83,8
Struktur
10-13 2 5,4 0 0
7-9 0 0 0 0
18-20 1 2,7 4 10,8
14-17 33 89,1 31 83,8
Kosakata
10-13 3 8,1 2 5,4
7-9 0 0 0 0
18-20 1 2,7 0 0
14-17 30 81,0 36 97,3
Kalimat
10-13 6 16,2 1 2,7
7-9 0 0 0 0
9-10 2 5,4 7 18,9
7-8 24 64,8 16 43,2
Mekanik
4-6 11 29,7 14 37,8
1-3 0 0 0 0

Hasil belajar peserta didik dihitung diberi soal evaluasi secara individu. Adapun
dengan perhitungan rata-rata kelas setelah rata-rata kelas hasil belajar. Peserta didik
dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Belajar Peserta Didik Secara Individu pada Siklus 1 dan Siklus 2

Siklus 1 Siklus 2
Jumlah nilai dari semua peserta didik
2793 2927

Rata-rata kelas 75,48 79,10


Pembahasan Penelitian pada siklus II, 3) Peneliti dan kolaborator
Pembahasan merupakan sebuah bagian berdiskusi melaksanakan siklus II pada
yang menyajikan hasil dari sebuah proses tanggal Rabu, 18 Januari 2018 dan Jumat, 20
penelitian secara lebih luas. Dalam hal ini, Januari 2017, 4) Menyiapkan lembar
akan dibahas peningkatan keterampilan observasi yang digunakan sebagai alat untuk
menyusun teks diskusi menggunakan model mengamati pembelajaran menyusun teks
PBL. Siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 diskusi menggunakan model PBL.
Pontianak Tahun Pembelajaran Hasil perencanaan dalam penelitiaan
2016/2017.Bagian ini akan dibahas hal-hal ini dijabarkan dalam dua siklus, berikut hasil
yang berkaitan dengan perencanaan, dari perencanaan siklus I dan siklus II.
pelaksanaan, mengevaluasi, dan hasil belajar Perencanaan yang dilakukan dalam pada
siswa pada siklus I dan II. Pembahasan siklus I dapat disimpulkan bahwa persentase
mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
evaluasi pembelajaran mengacu pada hasil dibuat guru 55,76%. dengan demikian, guru
observasi terhadap kegiatan guru dalam belum berhasil merancang rencana
proses pelaksanaan pembelajaran menyusun pelaksanaan pembelajaran dengan maksimal.
teks diskusi menggunakan model PBL. Pada Sedangkan, perencanaan pada siklus II hasil
hasil belajar, pembahasan mengacu pada persentase telah dibuat guru adalah 82,7%.
hasil tes siswa dalam keterampilan menyusun Dengan demikian, guru sudah berhasil
teks diskusi. Dengan demikian, akan dilihat merancang rencana pelaksanaan
perbandingan antara hasil tes pada siklus I pembelajaran dengan maksimal. Berdasarkan
dan II. hasil dari perencanaan siklus I dan siklus II
jika dibandingkan hasil dari kedua siklus
tersebut, maka pada siklus II sudah mencapai
Perencanaan Pembelajaran Menyusun
nilai yang sudah baik.
Teks Diskusi Menggunakan Model PBL
Siklus I dan II
Pembahasan mengenai perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran Menyusun
pembelajaran menyusun teks diskusi
Teks Diskusi Menggunakan Model PBL
menggunakan model PBL siklus I dilakukan
Siklus I dan II
pada hari Jumat, 6 Januari 2017. Peneliti
Pelaksanaan siklus I berisi penerapan
berdiskusi dengan ibu Endang
model PBL untuk meningkatkan
Rahayuningsih, S.Pd terlebih dahulu untuk
keterampilan menyusun teks diskusi.
menyatukan pendapat mengenai
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama dua
pembelajaran menyusun teks diskusi
kali pertemuan dalam setiap siklus. Adapun
menggunakan model PBL. Didasarkan pada
waktu pelaksanaannya dimulai pada hari
menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP),
Rabu, 11 Januari 2017 dan Jumat, 13 Januari
menyiapkan alat evaluasi, menyiapkan
2017. Pelaksanaan pembelajaran yang
lembar observasi. Pada siklus II perencanaan
berlangsung pada siklus I sebagai berikut.
dilakukan pada hari Senin, 16 Januari 2017.
Pada kegiatan pendahuluan, akvivitas yang
Peneliti dan guru mempersiapkan berbagai
dilaksanakan adalah sebagai berikut. (1)
hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
Peserta didik menjawab salam guru pada
pembelajaran menyusun teks diskusi
awal pelajaran. (2) Guru menanyakan kondisi
menggunakan model PBL. Adapun kegiatan
peserta didik sehat atau tidak. (3) Guru
yang dilakukan pada tahap perencanaan
mengabsen kehadiran peserta didik. (4)
yaitu: 1) Peneliti dan guru mengamati
Peserta didik menerima informasi tentang
kekurangan pada RPP siklus I untuk
keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
dijadikan acuan pada siklus berikutnya, 2)
pembelajaran yang akan dilaksanakan. (5)
Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk
Peserta didik menerima informasi
melakukan diskusi dan persiapan observer
kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan
dalam pembelajaran menyusun teks diskusi
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang disimpulkan bahwa kegiatan guru pada
akan dilaksanakan. (6) Peserta didik proses tindakan/pelaksanaan belum
dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan- dilaksanakan secara maksimal dan perlu
pertanyaan yang berkaitan dengan ditingkatkan pada siklus II.
penyusunan teks diskusi. Pada siklus II pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan berisi penerapan penerapan model PBL untuk
pembelajaran siklus I terdiri atas lima tahap meningkatkan keterampilan menyusun teks
kegiatan sesuai dengan model pembelajaran diskusi. Siklus II dilaksanakan selama 2 kali
berbasis masalah, yaitu 1) orientasi masalah, pertemuan (4x40 menit). Alokasi waktu
2) mengorganisasikan peserta didik untuk tersebut telah disesuaikan dengan waktu yang
penyelidikan, 3) membimbing penyelidikan, telah ditetapkan di SMP Negeri 2 Pontianak.
4) mengembangkan dan menyajikan hasil, Waktu pelaksanaannya pada Rabu, 18
serta 5) menganalisis dan mengevaluasi September 2017 dan Jumat, 20 Januari 2017.
pemecahan masalah. Pembelajaran yang berlangsung pada siklus
Kegiatan inti yang dilakukan pada II sebagai berikut.
kegiatan pembelajaran siklus I yaitu Pada kegiatan pendahuluan, akvivitas
mengamati. Peserta didik membaca teks yang dilaksanakan adalah sebagai berikut. (1)
diskusi, untuk memahami kembali Peserta didik menjawab salam guru pada
struktur/bentuk teks diskusi (isu, argumen, awal pelajaran. (2) Guru menanyakan kondisi
simpulan) dan unsur kebahasaan/ciri-ciri peserta didik sehat atau tidak. (3) Guru
bahasa (penggunaan konjungsi perlawanan, mengabsen kehadiran peserta didik. (4)
penggunaan kohesi leksikal, kohesi Peserta didik menerima informasi tentang
gramatikal, penggunaan modalitas). Misalnya keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan
teks berjudul “Bolehkan Pelajar Membawa pembelajaran yang akan dilaksanakan. (5)
Telepon Seluler ke Sekolah?” (hal 77-78). Peserta didik menerima informasi
Kegiatan dilanjutkan dengan menanya kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan
tentang penyusunan teks diskusi untuk pembelajaran dan langkah pembelajaran yang
mempertajam pemahaman berdasarkan akan dilaksanakan. (6) Peserta didik
bentuk atau struktur dan ciri-ciri dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-
kebahasaannya. pertanyaan yang berkaitan dengan
Pada kegiatan mengumpulkan penyusunan teks diskusi.
informasi, peserta didik mencari informasi Pertemuan kegiatan pembelajaran
dari berbagai sumber tentang teks diskusi siklus II ada empat tahap. Pada tahap
tentang bentuk atau struktur (isu, mengamati. Peserta didik membaca teks
argumentasi, simpulan) untuk mempertajam diskusi, untuk memahami kembali
pemahaman. Kegiatan dilanjutkan struktur/bentuk teks diskusi (isu, argumen,
menalar/mengasosiasi yakni mengidentifikasi simpulan) dan unsur kebahasaan/ciri-ciri
data atau informasi yang telah diperoleh dan bahasa (penggunaan konjungsi perlawanan,
menyusun teks diskusi dengan teks masih penggunaan kohesi leksikal, kohesi
acak yang sudah disiapkan guru. Kegiatan gramatikal, penggunaan modalitas). Misalnya
inti diakhiri dengan menyampaikan susunan teks berjudul “Dampak Internet bagi Pelajar”
teks yang baik dan benar secara lisan. (buku siswa, hlm 126-127). Kegiatan
Kelompok lain menanggapi saran kelompok dilanjutkan dengan menanya
lain untuk perbaikan tulisan. tentang penyusunan teks diskusi untuk
Berdasarkan paparan di atas mempertajam pemahaman berdasarkan
pelaksanaan pembelajaran siklus I yang bentuk atau struktur dan ciri-ciri
terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan kebahasaannya.
inti dan kegiatan penutup maka, dapatlah Pada kegiatan mengumpulkan
hasil persentase rata-rata dari keseluruhan informasi, peserta didik mencari informasi
aspek yaitu 60,86%. Dari hasil tersebut dapat dari berbagai sumber tentang teks diskusi
tentang bentuk atau struktur (isu, persentase rata-rata dari keseluruhan aspek
argumentasi, simpulan) untuk mempertajam yaitu 84,8%. Dari hasil tersebut dapat
pemahaman. Kegiatan dilanjutkan disimpulkan bahwa kegiatan guru pada
menalar/mengasosiasi yakni mengidentifikasi proses tindakan/pelaksanaan siklus II sudah
hal-hal penting berdasarkan data atau dilaksanakan secara maksimal.
informasi yang telah diperoleh untuk
menyusun teks diskusi dengan kerangka
masalah yang sudah disiapkan guru. Kegiatan Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks
inti diakhiri dengan menyampaikan hasil teks Diskusi Siklus I dan II
diskusi yang telah dibuat oleh kelompok. Hasil tes diperoleh dari tes yang
Kelompok lain menanggapi dan memberikan diberikan kepada siswa. Berkaitan dengan tes
saran untuk perbaikan tulisan. keterampilan menyusun teks diskusi, ada
Berdasarkan paparan pelaksanaan di lima aspek penting yang dinilai. Berikut ini
atas dapat disimpulkan bahwa, data yang adalah hasil tes keterampilan menyusun teks
diperoleh dari pengamatan pelaksanaan diskusi sebelum melakukan penelitian yaitu
pembelajaran siklus II yang terdiri dari 66,6, siklus I yaitu 75,48 dan siklus II yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan 79,10.
kegiatan penutup maka, dapatlah hasil

80

75
79,10
75,48
70
66,64

65
Sebelum PTK Siklus I Siklus II
Series1

Grafik 1. Hasil Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Diskusi Sebelum PTK, Siklus 1
dan Siklus 2

SIMPULAN DAN SARAN Januari 2017. Hasil dari persentase perencanaan


Simpulan pada siklus II hasil persentase telah dibuat guru
Perencanaan pembelajaran menyusun teks adalah 82,7%. Ini menunjukan adanya usaha
diskusi menggunakan model Problem Based guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
Learning siklus I dilakukan pada hari Jumat, 6 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Januari 2017. Peneliti berdiskusi dengan Ibu menyusun teks diskusi telah terlaksana dengan
Endang Rahayuningsih, S.Pd telah merancang efektif. Keefektifan tersebut terlihat dari
dengan baik. Pada siklus I hasil dari persentase meningkatnya hasil persentase yang terlaksana
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah pada setiap siklus dari rancangan pelaksanaan
dibuat guru adalah 55,76%. Pada siklus II kegiatan pembelajaran. Pada siklus I
perencanaan dilakukan pada hari Sabtu, 16 pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup maka, dapatlah hasil DAFTAR RUJUKAN
persentase rata-rata dari keseluruhan aspek Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi. 1999.
yaitu 60,86%.Pada siklus II dapat disimpulkan Pendidikan Bahasa dan Sastra In
bahwa, data yang diperoleh dari pengamatan donesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Dirjen
pelaksanaan pembelajaran siklus II yang terdiri Dikti, Depdikbud.
dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan Amir, M.T. 2013. Inovasi Pendidikan Melalui
kegiatan penutup maka, dapatlah hasil Problem Based Learning Bagaimana
persentase rata-rata dari keseluruhan aspek Pendidik Memberdayakan Pemelajar di
yaitu 84,8%. Dari hasil tersebut dapat Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana
disimpulkan bahwa kegiatan guru pada proses Prenada Media Group
tindakan/pelaksanaan siklus II sudah Arend, Richad. 2008. Learning to Teach.
dilaksanakan secara maksimal. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Hasil yang diperoleh siswa sebelum Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan
menggunakan model PBL rata-rata 66,64. Hasil Kemampuan Menulis Panduan untuk
menyusun teks diskusi siswa pada siklus I Mahasiswa dan Calon Mahasiswa.
setelah menggunakan model PBL mengalami Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
peningkatan dengan rata-rata 75,48. Nilai Mahsun. 2014. Teks Dalam Pembelajaran
keterampilan siswa menyusun teks diskusi Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
menggunakan model PBL pada siklus II dengan Jakarta: Rajawali
rata-rata 79,10. Berdasarkan data hasil Meleong, Lexy. 2014. Metodelogi Penelitian
menyusun teks diskusi siswa, dari siklus I ke Kualitatif. Bandung: PT REMAJA
siklus II juga mengalami peningkatan. Jadi, ROSDAKARYA.
simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian
model PBL dapat meningkatkan keterampilan Deskriptif. Yogyakarta: Gajah Mada
menyusun teks diskusi siswa kelas VIII C SMP University Press.
Negeri 2 Pontianak. Sani, Abdullah Ridwan. 2014. Pembelajaran
Saintifik Untuk Implementasi
Saran Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi
Berdasarkan uraian mengenai penelitian Aksara.
tindakan kelas yang telah peneliti dan guru Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar
laksanakan, dalam hal ini peneliti diharapkan Keterampilan Menulis. Bandung:
guru dapat menggunakan model PBL dalam Angkasa.
proses pembelajaran menyusun teks diskusi. Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2013. Bahasa
Kemudian, guru juga harus menambahkan Indonesia Wahana Pengetahuan.
umpan-umpan yang dapat memancing siswa Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
untuk lebih aktif dan berpikir secara kritis Kebudayaan.
sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.

You might also like