Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
NOMOR : 445.4/033/PKMPDPC/2018
TENTANG
PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN:
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
Suminah
NOMOR : 445.4/033/PKMPDPC/2018
TENTANG : PELAYANAN FARMASI UPT
PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok kerja,
stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan perlu
diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau jika
dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan
rumus:
Q = SK + SP (WT x D) – SS
Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata – rata per minggu/ per bulan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a) Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
b) Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan apabila terdapat
pemakaian yang melebihi rencana.
c) Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala UPT Puskesmas
Pondok Pucung tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya
masih mempunyai persediaan banyak.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
1. Sebagai petugas penanggung jawab Gudang Obat di UPT Puskesmas Pondok Pucung
bertugas:
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
a. Menerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan.
b. Memeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan.
c. Menyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan.
d. Mendistribusikan obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
kesehatan.
e. Mengendalian penggunaan persediaan.
f. Melaksanakan pencatatan dan Pelaporan.
g. Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan.
h. Menyusun persediaan obat dan perbekalan kesehatan.
i. Membuat permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke UPT. Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
j. Menyusun laporan ke UPT. Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
2. Sebagai petugas penanggung jawab Apotek di UPT Puskesmas Pondok Pucung
bertugas:
a. Menyimpan, memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan yang
dikeluarkan maupun yang diterima oleh Apotek UPT Puskesmas Pondok Pucung
dalam bentuk SBBK dan buku catatan mutasi obat.
b. Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan UPT. Farmasi Dinas
Kesehatan Kota Tanggerang Selatan.
c. Menyerahkan obat sesuai resep kepada pasien.
d. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien.
Pelayanan obat 24 jam di UPT Puskesmas Pondok Pucung dilaksanakan oleh perawat
atau bidan yang pada saat pelayanan sedang melaksanakan tugas piket jaga. Dalam
pelaksanaannya perawat atau bidan piket jaga harus:
3. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
Sumber penyediaan obat di UPT Puskesmas Pondok Pucung berasal dari Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di UPT
Puskesmas Pondok Pucung adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN dan FORNAS
yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT Puskesmas Pondok Pucung
diajukan oleh Kepala UPT Puskesmas Pondok Pucung kepada UPT. Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub
unit ke apotek dilakukan secara periodik menggunakan SBBK sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPT Puskesmas
Pondok Pucung sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Pondok Aren.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan untuk UPT Puskesmas Pondok Pucung.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
2. Menentukan Jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari UPT. Farmasi Kota Tangerang Selatan.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung Kebutuhan Obat dengan cara
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
rumus:
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
1. Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh karena
itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta efektif dan efisien secara
berkesinambungan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan
perencanaan dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatan dan
pelaporan serta supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
Pelayanan obat 24 jam dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasien pada Instalasi
gawat darurat 24 Jam terbatas dan Instalasi rawat Inap
2. Tujuan dilaksanakannya pelayanan obat 24 jam di UPT Puskesmas Pondok Pucung adalah
agar :
a. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien UGD 24 jam terbatas dan pasien dapat
terlayani secara optimal selama 24 jam
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
b. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan
obat 24 Jam
3. Pelayanan obat 24 jam di UPT Puskesmas Pondok Pucung dilaksanakan oleh perawat atau
bidan yang pada saat pelayanan sedang melaksanakan tugas piket jaga. Dalam
pelaksanaannya perawat atau bidan piket jaga harus :
a. Menulis obat yang dikeluarkan dari apotek pada resep pasien
b. Memberi etiket pada obat yang diresepkan.
c. Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep.
d. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat.
e. Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
f. Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di apotek.
4. Analisis dan evaluasi dilakukan oleh petugas pengelola obat untuk menentukan obat –
obat yang harus disediakan pada pelayanan obat 24 jam dan memastikan keamanan obat
di apotek.
1. Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di UPT Puskesmas Pondok Pucung
dilaksanakan oleh dokter/dokter gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan sebagai
berikut:
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi
b. Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di UPT Puskesmas Pondok Pucung.
2. Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang pengobatan karena
sesuatu hal (misal: menghadiri rapat dll), maka tugas pengobatan dan pemberian resep
didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang farmasi, yaitu perawat/perawat gigi/bidan yang bertugas pada hari itu
3. Petugas yang berhak memberikan resep di apotek adalah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang farmasi, yaitu
a. Apoteker
b. Asisten Apoteker, apabila tenaga Apoteker tidak ada
Penyediaan obat dan Pengelolaan Obat di UPT Puskesmas Pondok Pucung dilaksanakan oleh :
1. Apoteker sesuai kompetensinya
2. Asisten Apoteker sesuai kompetensinya, apabila tenaga Apoteker tidak ada.
3. Petugas kesehatan lain yang sesuai kompetensinya memiliki pengetahuan dan pengalaman
di bidang farmasi, yaitu: Perawat/Perawat gigi/Bidan.
Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan melaksanakan penyedian obat
tidak dapat dipenuhi, maka petugas tersebut harus mengikuti pelatihan khusus yang diberikan
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
oleh Dinas kesehatan Kota Tangerang Selatan untuk melaksanakan tugas manajemen
kefarmasian.
1. Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di UPT Puskesmas Pondok Pucung
dilaksanakan oleh Dokter/Dokter gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan sebagai
berikut :
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi
b. Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di UPT Puskesmas Pondok Pucung
2. Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang pengobatan karena
sesuatu hal (misal: menghadiri rapat), maka tugas pengobatan dan pemberian resep
didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang farmasi, yaitu perawat/perawat gigi/bidan yang bertugas pada hari itu
3. Petugas yang berhak memberikan resep di apotek adalah petugas yang memiliki
Kompetensi dibidang farmasi, yaitu :
a. Apoteker
b. Asisten Apoteker, apabila tenaga Apoteker tidak ada
1. Peresepan
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPT Puskesmas Pondok
Pucung untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien.
Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar
obat berhasil, resep harus rasional
b. Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya
Tepat indikasi penyakit.
Tepat pemilihan obat.
Tepat dosis.
Tepat cara pemberian obat.
Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai
bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga
resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
c. Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap di UPT Puskesmas Pondok Pucung harus tercantum:
Tanggal penulisan resep.
Nama pasien.
Umur pasien.
Alamat pasien.
Diagnosis penyakit.
Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat
Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.
Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
Kode pasien Umum, JKN, Kartu Sehat
d. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan :
1. Nama Obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara Pemakaian dan Aturan Pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak
tersedia
8. Penggunaan Sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat
kepada pasien atau keluarga pasien.
2. Pemesanan Obat
Sumber penyediaan obat di UPT Puskesmas Pondok Pucung berasal dari Dinas kesehatan
kota Tangerang Selatan. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di UPT Puskesmas
Pondok Pucung adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT Puskesmas Pondok
Pucung diajukan oleh Kepala UPT Puskesmas Pondok Pucung kepada UPT. Farmasi Dinas
kesehatan Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
permintaan dari sub unit ke apotek dilakukan secara periodik menggunakan SBBK sub unit.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPT
Puskesmas Pondok Pucung sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan
Pondok Aren.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan untuk UPT Puskesmas Pondok Pucung
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah Kunjungan resep
c. Jadwal distribusi obat dari UPT. Farmasi Kota Tangerang Selatan.
d. Sisa stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
4. Pengelolaan Obat
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan
kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
a. perencanaan dan permintaan,
b. penerimaan,
c. penyimpanan dan distribusi,
d. pencatatan dan pelaporan serta supervisi dan evaluasi pengelolaan obat
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan
sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi
resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus
rasional
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan
dan rawat inap di UPT Puskesmas Pondok Pucung harus tercantum:
L. Rekonsiliasi Obat
Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau perawat mengenai
perubahan terapi yang terjadi. Apoteker bertanggung jawab terhadap informasi Obat
yang diberikan.
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien dari
efek samping penggunaan obat kadaluarsa/Rusak
Dalam menangani obat kadaluwarsa/rusak, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas farmasi mengidentifikasi semua obat yang kadaluwarsa / rusak di ruang
penyimpanan obat (gudang obat dan apotek)
2. Petugas farmasi mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsanya
3. Petugas farmasi mengidentifikasi obat yang kadaluarsa / rusak di ruang
penyimpanan obat.
4. Petugas mencatat jumlah, nomor bacth dan tanggal kadaluwarsanya yang ada di
gudang obat dan apotek puskesmas
5. Petugas mengidentifikasi obat yang kadaluarsa / rusak di sub unit eksternal
puskesmas (posbindu dan pusling)
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK PUCUNG
Jl. Santunan Jaya RT 01 RW 03 Kel. PondokPucungKecPondokAeren – Tangerang Selatan
HP. 08119927976, e-mail :pkmpondokpucung@gmail.com
6. Petugas mencatat jumlah, nomor bacth dan tanggal kadaluwarsanya yang ada di sub
unit eksternal puskesmas
7. Petugas memisahkan obat kadaluarsa / rusak dari penyimpanan obat lainnya
8. Setiap 6 bulan sekali Petugas membuat Laporan dan berita acara obat kadaluwarsa /
rusak
9. Laporan dan berita acara obat kadaluwarsa / rusak dengan lampiran jenis dan
jumlah obat yang kadaluarsa / rusakdiserahkan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan.
10. Obat – obat yang kadaluwarsa / rusak yang sudah dipisah dikirim kembali ke UPT.
Farmasi untuk dimusnahkan atau dimusnahkan di puskesmas, dengan prosedur :
Mengajukan permohonan ijin pemusnahan obat rusak dan kedaluwarsa kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Apabila memungkinkan mengajukan permohonan personil saksi pemusnahan
obat kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Pengelolaan obat efek samping obat adalah suatu proses kegiatan pematauan setiap
respon terhadap obat yang merugikan atau yang tidak di harapkan yang terjadi pada
dosis normal yang di gunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan
terapi serta mengelola obat efek samping di Puskesmas.
Langkah - langkah pencatatan, pemantauan dan pelaporan efek samping obat:
a. Petugas kesehatan dipoli menerima ESO dari pelanggan
b. Petugas kesehatan dipoli mencatat ke dalam buku laporan ESO
c. Petugas kesehatan dipoli menyerahkan buku laporan ESO ke Petugas Farmasi
d. Petugas farmasi merekap semua buku laporan ESO dari petugas kesehatan dipoli
e. Petugas farmasi memilih ESO yang belum pernah terjadi
f. Petugas farmasi mencatat identitas pasien
g. Petugas farmasi membuat laporan ESO