Professional Documents
Culture Documents
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih
(Smeltzer & Bare, 2013). Sedangkan menurut Price & Wilson (2006)
alat tekanan dara baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer)
darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan
meningkat.
lain :
2.1.4 Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC 7
atau kolagen).
nafas, sakit pada bagian dada, bengkak pada kedua kaki atau perut
a) Umur
b) Ras
c) Genetik
d) Geografis
dipegunugan
e) Jenis Kelamin
p-value 0,439.
f) Kegemukan
i) Rokok
meliputi :
h) Menghindari stress
Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik
b) Stroke
darah yang sudah lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada
c) Kerusakan ginjal
d) Kerusakan penglihatan
menjadi kabur
a) Hematokrit
c) Urinalisis
f) EKG
hipertensi
kerusakan di glomerulus
h) Rasio albumin/kreatinin
i) Klirens kreatinin
j) Nilai renin.
20
akut. Jika tekanan darah diastolik di atas sekitar 105 mmHg, mungkin
2) Olahraga teratur
3) Pembatasan natrium
4) Manajemen stres
5) Berhenti merokok
itu, pasien juga dapat diberi penghambat ACE atau penyekat reseptor
21
dibagi 2 yaitu :
1) Pengobatan Farmakologis
Dua kelas obat tersedia sebagai terapi lini pertama : diuretik dan
penyekat beta.
menghindari hipokalemia.
bilateral.
2) Pendekatan Nonfarmakologi
lebih dari 1 ons ethanol per hari, batasi intake natrium 2 gram (5
relaksasi, visualisasi.
dan magnesium.
24
(Kusumawati, 2011).
sebagai berikut:
a. Pengalaman emosi.
seperti rasa takut akan binatang buas, api, suara keras dan
atau dangkal.
Seseorang yang sedang mengalami rasa takut atau marah akan dapat
dilihat dari gerak gerik tubuhnya, tetapi akan lebih jelas nampak
pada roman mukanya. Wajah yang memarah dengan raut muka yang
tegang, mata melotot dan gigi gemeretak adalah eksprei roman muka
dipengaruhi kebudayaan.
merupakan suatu motif sebab keduanya berasal dari kata latin yang
hal positif dan ada pula yang mengarah ke hal negatif.Ada emosi yang
intensitasnya, tetapi ada juga yang sangat lemah dan halus.Ada emosi
yang menunjukkan manifestasi dari pribadi yang sehat dan kurang sehat
(Sukmadinata, 2011).
28
terancam oleh sesuatu.Pada rasa takut ancaman ini lebih khusus dan
terlalu kuat dan dialami dalam tempo yang cukup panjang, maka
Salah satu skala yang memiliki nilai reabilitas yang tinggi dan
terjadinya afek positif dan afek negatif dalam satu waktu dengan
menggunakan skala Likert. Afek positif dan afek negatif yang dijadikan
item pada alat ukur ini adalah afek yang dipilih oleh Watson dkk.
(1988) dari item yang termasuk ke dalam 20 kategori afek Zevon dan
antara ‘pada saat ini’, ‘hari ini’, ‘beberapa hari yang lalu’, ‘beberapa
minggu yang lalu’, ‘tahun lalu’, dan ‘secara umum’. Instruksi tersebut
seperti ‘pada saat ini’ dan ‘hari ini’ sensitif terhadap fluktuasi mood
luas daripada sekedar ‘pada saat ini’ dan ‘hari ini’, tapi masih cukup
Sedangkan skor untuk dimensi afek negatif didapatkan dari nilai item:
digunakan adalah skala tingkat. Setiap item akan dijawab dengan angka
dalam tingkat sangat kecil atau tidak sama sekali pada satu waktu,
dengan cara mengurangi mean dari afek positif dengan mean afek
emosi itu sendiri dan menimbulkan kecemasan (McCubbin at, al, 2014).
Fortmann, 2013).
34
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Gambaran Respon Emosional Pada Penderita Hipertensi
Penyebab
Umur
Ras
Genetik Tekanan darah
Geografis penderita hipertensi
Jenis Kelamin
Kegemukan
Respon Emosional
berupa stress
Makanan dan minuman
Rokok