Professional Documents
Culture Documents
1. Mengapa Ny. Erna, usia 27 tahun melahirkan bayinya di Rumah Sakit secara sectio
secaria atas indikasi plasenta previa pada usia gestasi 30-31 minggu?
- Syarat persalinan normal :
o Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam
tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin
- Kenapa sc : karna persyaratan untuk pervaginam tidak terpenuhi terutama usia
gestasi dan komplikasi seperti plasenta previa
2. Bagaimana interpretasi Penilaian skor APGAR pada bayi tersebut? (5/8 dengan berat
badan lahir 1400 gram dan panjang badan 40 cm)
- Apgar adalah sebuah metode penilaian cepat untuk menilai keadaan klinis bayi
baru lahir pada usia 1 menit dan 5 menit , yang dinilai terdiri atas 5 komponen,
yaitu frekwensi jantung (pulse), usaha nafas (respiration), tonus otot (activity),
refleks pada ransangan (grimace) dan warna kulit (appearance)
- Pengukuran menit pertama : untuk menilai bagaimana ketahanan bayi
melewati proses persalinan.
- Pengukuran menit kelima : menggambarkan sebaik apa bayi dapat bertahan
setelah keluar dari rahim ibu
- Interpretasi : 5/8 ?
- Interpretasi
o 5/8 : ?
o 1400 gr : N
o 40 cm : N
3. Mengapa dilakukan penilaian maturitas fisik dan maturitas neuromuskular untuk
menentukan Ballard Score? Bagaimana kemungkinan hasilnya?
- Mengapa : untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir
- (t)
4. Mengapa Bayi Ny.Erna kemudian dirawat di ruangan NICU? apa perwatan yang
dapat dilakukan?
- Mengapa :
o Neonatal Intensive Care Unit (NICU) merupakan suatu unit perawatan
intensif untuk bayi baru lahir usia 0 sampai dengan 28 hari yang
memerlukan perawatan khusus misalnya bayi yang lahir dengan berat
badan rendah, mengalami gangguan sistem pernafasan (asfiksia),
mengalami kesulitan dalam proses persalinan, maupun bayi yang
terlahir secara prematur.
o bayi yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna
mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
- Monitoring status kesehatan bayi merupakan hal yang sangat penting untuk
deteksi awal adanya masalah kesehatan (misalnya apnea, aritmia, dan
hipoksemia) serta potensial komplikasi (misalnya kejang). Parameter fisiologis
yang harus dimonitor selama bayi menjalani perawatan di unit perawatan
intensif antara lain adalah :
o Suhu tubuh, sebagai indikator keefektifan termoregulasi
o Denyut jantung, menunjukkan indeks fungsi jantung dan kondisi stress
pada bayi
o Frekuensi pernafasan, berguna untuk mengevaluasi kejadian apnea
berulang
o Persentase hemoglobin yang diikat oleh oksigen (SpO 2), untuk
mengkaji efisiensi aktivitas sistem pernafasan secara kontinyu
o Elektrokardiogram (ECG)
5. Mengapa Satu jam setelah perawatan di ruangan NICU, bayi Ny. Erna mengalami
sesak nafas dengan frekuensi nafas 75x/menit disertai dengan retraksi intercostal,
frekuensi jantung 150x/menit? Bagaimana interpretasi nya? Apa hubungannya
dengan riwayat lahir kurang bulan?
- Interpretasi
ny. erna melahirkan saat usia gestasi 30-31 minggu, berdasarkan tabel berat
badan janin berkisar 1300-2000 gr dan panjang janin 37.5 -40 cm. sehingga
tidak terjadi PJT.
PJT dapat terjadi akibat insufisensi plasenta, plasenta previa. meskipun
beberapa kondisi seperti kelainan kongenital, infeksi, penyalahgunaan obat dan
bahan kimiawi juga dapat menyebabkan kondisi tersebut. Insufisiensi plasenta
sering dihubungkan dengan adanya suatu kondisi dimana terjadi gangguan
toleransi sistem imun maternal pada materno-feto interface yang berakibat
pada gangguan invasi tofoblas ke desidua pada saat proses plasentasi sehingga
terjadi gangguan invasi plasenta yang akan menyebabkan perfusi uteroplasenta
yang buruk. Invasi trofoblas yang tidak adekuat akan meyebabkan terjadinya
komplikasi-komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, PJT, Abortus berulang,
solutio plasenta sedangkan proses invasi yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan terjadinya plasenta akreta, perkreta, inkreta, penyakit trofoblas
gestasional, choriocarcinoma
produksi berlebihan dari sitokin proinflamasi mengakibatkan ekspresi sitokin
proinflamasi tumor necrosis factor α (TNF-α) dan interferon-γ (IFN-γ) meningkat
secara signifikan. TNFα, salah satu sitokin proinflamasi tersebut, menghambat
penyerapan asam amino oleh fetus sehingga menyebabkan terjadinya hipoksia
intra uterin. Mekanisme TNFα dalam menghambat perkembangan janin adalah
dengan cara apoptosis sel trofoblas dan mengakibatkan terjadinya disfungsi
plasenta.
7. bagaimana tumbuh kembang bayinya di kemudian hari nanti?