Professional Documents
Culture Documents
Vrms
Vint
2
dari kolom fluida. Didefinisikan secara empiris sbb : Overpressure biasanya diakibatkan oleh kompaksi yang
PH = ρ f gz 3) cukup cepat pada batuan yang permeabilitasnya rendah
sehingga air yang ada didalamnya tidak dapat keluar dan
dimana z, ρf, g adalah tinggi kolom fluida, densitas fluida terperangkap didalamnya yang berakibat terjadinya
dan percepatan gravitasi. Densitas fluida sangat bergantung penyimpang tekanan dari tekanan hidrostatiknya. Zona
pada jenis fluidanya tidak bergantung pada bentuk dan overpressure akan memiliki nilai tekanan efektif yang
ukuran fluidanya. Overburden pressure (S) adalah tekanan kecil dan memiliki porositas yang besar, sehingga dengan
yang timbul akibat berat dari matriks batuan dan fluida besarnya porositas akan mengakibatkan penurunan pada
yang mengisi pori pada formasi, dirumuskan sbb : kecepatan. Hubungan inilah yang sering digunakan untuk
z memprediksi tekanan pori menggunakan data seismik.
S = g ∫ ρ b ( z ) dz 4) Proses prediksi tekanan pori dari kecepatan interval diawali
0 dengan perhitungan densitas sebagi fungsi dari kedalaman
dimana ρb adalah bulk density sebagi fungsi kedalaman. dengan menggunakan metode Gardner yang secara empiris
Tekanan efektif atau differential stress adalah tekanan yang hubungannya dapat ditulis sbb :
bekerja pada kerangka batuan, dirumuskan sbb : ρ b = a (V int) b 6)
σ =S− p 5) dimana ρ(h) merupakan nilai rata-rata densitas sedimen
Nilai σ akan mengontrol proses kompaksi dari batuan berdasarkan kedalamannya. Nilai densitas ini akan
sedimen. Tidak semua batuan mengalami kompaksi yang digunakan pada saat perhitungan S. Contoh dari
normal, ada kalanya batuan terganggu pada saat proses penggunaan differential stress untuk prediksi tekanan pori
kompaksi, sehingga akan menurunkan nilai σ dan telah dilakukan oleh Eaton (1975) dan Bowers (1995).
mengakibatkan terjadinya overpressure atau geopressure. Eaton dan Bowers membuat hubungan empiris antara
Geopressure dapat terjadi karena tekanan porinya kecepatan dengan differential stress sbb :
terganggu dan memiliki nilai yang lebih besar dari tekanan
hidrostatiknya. Zona overpressure hanya berlaku untuk
v = v0 + Aσ B
7)
litologi shale, karena batuan ini hanya terdiri dari dua dimana v0 merupakan kecepatan dari sedimen yang belum
komponen saja yaitu air dan butiran shale yang seragam. terkompaksi namun tersaturasi fluida (air) dalam kasus ini
diambil kecepatan 1500 m/s. Nilai A dan B menggunakan
nilai teoritis dimana nilai A=4.4567 dan B=0.8168. dengan
demikian differential stress dapat ditentukan sbb :
σ = (( v − v 0 ) / A ) 1 / B ) 8)
Dengan didapatkannya nilai S dan σ, maka tekanan pori
dapat diprediksi dengan menggunakan persamaan (5).
3
Hasil dan Diskusi Hasil migrasi domain kedalaman (PSDM) menggunakan
kecepatan interval hasil dari coherency inversion dan telah
diiterasi sebanyak 3 kali dengan menggunakan metode
model-based tomography memperlihatkan bahwa model
kecepatan yang diraih sudah cukup baik. Hal ini terlihat
dari nilai semblance residual horizontal dan vertikal yang
mendekati nol, begitu juga dengan depth gather yang
memperlihatkan bentuk yang lurus. Dengan menggunakan
model kecepatan interval yang tepat, image dari suatu
penampang seismik dapat diperbaharui dan juga
mendapatkan model kecepatan interval yang dapat
digunakan untuk prediksi tekanan pori
Overpressure zone
4
tekanan penutupnya maka fluida akan terperangkap dengan
baik di reservoir tersebut karena terhambat oleh batuan
penutupnya yang memiliki tekanan labih besar.
Jika di buat persamaan nilai spesific gravity (SG) yang
setara dengan tekanan pori dapat dilihat bahwa untuk zona
prospek nilai SG akan semakin meningkat bahkan langsung
melonjak naik pada shale. Hal ini diperkirakan adanya
overpressure sehingga diperlukan nilai SG yang lebih besar
untuk menahan tekanan ini. Saat memasuki zona target
berupa batugamping nilai SG menurun kembali, hal ini bisa
diindikasikan bahwa pada zona target yang berupa
batugamping bisa terjadi loss circulation dimana untuk
menanggulanginya bisa dilakukan dengan memberikan
nilai SG yang lebih rendah. Namun demikian ini semua
merupakan prediksi dari data seismik, sehingga tidak bisa
juga kita mempercayai 100% dan selama pengeboran bisa
dilakukan pemeriksaan terhadap prediksi ini. Namun
prediksi ini dapat dijadikan quick look untuk melihat Gambar 9. Penampang tekanan efektif hasil prediksi dari
kondisi tekanan bawah permukaan. kecepatan interval dengan menggunakan metode Eatons
dan Bowers. Warna hijau pada posisi usulan sumur M-0A
Kesimpulan menunjukkan nilai yang lebih rendah dari shale sekitarnya,
sehingga diperkirakan rendahnya efektif pressure
Penggunaan metode coherency inversion sangat membantu berhubungan dengan keberadaan zona overpressure.
dalam mendapatkan model kecepatan interval yang lebih
baik dan lebih benar dibandingkan dengan metoda Dix,
sehingga dengan didapatkannya model kecepatan interval
yang baik dapat menghasilkan image yang lebih baik pula
pada saat di migrasi dalam domain kedalaman (PSDM) dan
juga bisa dijadikan input untuk memprediksi tekanan pori
dengan lebih baik.
Hasil prediksi tekanan efektif dan tekanan pori pada posisi
umur usulan M-0A menunjukkan adanya nilai tekanan
efektif yang rendah pada zona shale tepat diatas reservoir
yang bisa diindikasikan sebagai adanya zona overpressure
seperti yang terdapat pada sumur acuan M-01. namun
demikian shale pada posisi ini memiliki sealing capacity
yang baik untuk bisa memerangkap hidrokarbon.
Pustaka / References
Castagna, J. P., 1993, The Leading Edge, 12, 172–179. Gambar 10. Penampang tekanan pori yang dihasilkan dari
Dutta, N.C, 2002, Geopressure Prediction Using Seismic hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai tekanan pori
Data : Current Status and The Road Ahead, untuk zona reservoir pada usulan M-0A lebih rendah
GEOPHYSICS, 67, 2012-2041 tekanannya dari shale yang ada diatasnya. Shale yang
Fagin, Stuart, 1999, Model-Based Depth Imaging, Society berada diatas zona reservoir memiliki sealing capacity
Of Exploration Geophysicists yang baik.
Sayers, C.M, G.M. Johnson, and G. Denyer, 2002, Predrill
Pore-pressure Prediction Using Seismic Data,
GEOPHYSICS, 67, 1286-1292. Ucapan Terima Kasih