Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
KELAS B 2017
KELOMPOK III
Nuur Rahmatul Asma (J1A117326)
Andi Ramlah Avianti (J1A117179)
Siti Sarbia (J1A117334)
Apriani (J1A117184)
Wa Pina Sugande (J1A117158)
Arliani Bahtiar (J1A117185)
Winda Sukma Dewi (J1A117162)
Erick Apriansyah Fauzi (J1A11200)
Wiwik Pratiwi (J1A117163)
Hesty Ega Mawarni (J1A117216)
KENDARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena atas berkat rahmatNya yang
berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
yang berjudul “Konsep Personal Mastery” dalam waktu yang tepat.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada nabi besar Muhammad Saw.
yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang
seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................................. 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi dalam organisasi salah satunya berasal dari pemimpin. Karena suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian ditentukan oleh pemimpin. Suatu
suatu pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu
organisasi pada suatu posisi yang penting. Motivasi dapat memberi energi yang
menggerakkan segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur
yang sangat erat dengan motivasi, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung
kepada kewibawaan dan kemampuan dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap
1
2
Adapun tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak
atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata movere, dalam
bahasa inggris, sering disepadankan dengan motivation yang berarti pemberian motif,
penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang
bertindak atau berperilaku dengan cara – cara motivasi yang mengacu pada sebab
munculnya sebuah perilaku, seperti faktor – faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai kehendak
untuk mencapai status, kekuasaan dan pengakuan yang lebih tinggi bagi setiap individu.
Motivasi justru dapat dilihat sebagai basis untuk mencapai sukses pada berbagai
segi kehidupan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan. Selain itu motivasi dapat
diartikan sebagai keadaan yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves,
Motivasi dalam Bahasa Indonesia, berasal dari kata motif yangberarti daya upaya
yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif merupakan tahap awal dari
motivasi. Motif dan daya penggerak menjadi aktif, apabila suatu kebutuhan dirasa
mendesak untuk dipenuhi. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang disebut motivasi.
Motivasi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah
laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
4
5
Beberapa ahli memberikan batasan tentang pengertian motivasi, antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut Mc. Donald, motivasi adaalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan.
2. Menurut Thomas M. Risk, motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk
belajar.
individu belajar.
berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh.
perangsangan tindakan kearah tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada
8. Menurut Abraham Maslow, motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan (tetap),
tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu kebanyakan
9. Menurut John W Santrock, motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, dan
mungkin pula tidak. Kalau bawahan telah menjalankan tugas yang diberikan kepadanya
dengan baik, itu adalah yang kita inginkan. Tetapi kalau tugas yang dibebankan tidak bisa
memang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan, tetapi mungkin juga ia
tidak mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik. Menjadi salah satu tugas dari
seorang pimpinan untuk bisa memberikan motivasi kepada bawahannya agar bisa bekerja
dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Setiap orang tidak hanya berbeda dalam
masalah keahlian dalam melakukan pekerjaan tetapi juga berbeda dalam masalah
motivasi atau semangatnya dalam melakukan suatu pekerjaan. Kedua faktor ini sangat
menentukan hasil pekerjaan yang diberikan kepadanya. Motivasi secara umum sering
diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri seseorang yang dapat mendorong,
motivasi 11 itu ada dalam diri seseorang dalam wujud niat, harapan, keinginan, dan
tujuan yang ingin dicapai. Motivasi seseorang tergantung pada kuat lemahnya motif
7
orang itu dalam melakukan suatu pekerjaan. Motif adakalanya diartikan sebagai suatu
dorongan dan gerak hati di dalam diri seseorang. Yang jadi masalah adalah motif mana
yang paling besar pengaruhnya terhadap aktivitas seseorang. Kalau kebutuhan telah
terpenuhi maka akan muncul kebutuhan yang lain, dimana akan timbul motif yang lain
pula. Dan motif yang baru muncul ini lah yang akan mempengaruhi orang tersebut.
mengikuti teori jamak, yakni seorang berperilaku atau bekerja karena adanya
terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Selanjutnya jika
kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan tingkat ketiga dan
Dasar dari teori ini adalah : a) Manusia adalah makhluk yang berkeinginan, ia
selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus dan hanya akan
berhenti bila akhir hayat tiba; b) Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak 21
pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator,
Ada beberapa urutan atau tingkatan kebutuhan yang berbeda kekuatannya dalam
a. Kebutuhan yang lebih rendah adalah yang terkuat, yang harus dipenuhi lebih
dahulu. Kebutuhan itu adalah kebutuhan fisik (lapar, haus, pakaian, perumahan
dan lain – lain). Dengan demikian kebutuhan yang terkuat yang memotivasi
b. Kekuatan kebutuhan dalam memotivasi tidak lama, karena setelah terpenuhi akan
melemah atau kehilangan kekuatannya dalam memotivasi. Oleh karena itu usaha
– tugasnya.
c. Cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi ternyata
lebih banyak daripada untuk memenuhi kebutuhan yang berada pada urutan yang
lebih. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan fisik, cara satu – satunya yang dapat
Motivasi juga dapat dipahami dari teori kebutuhan dasar manusia. Manusia
kebutuhan fisik, kemanan, perasaan memiliki, penghargaan dari orang lain, dan
Motivasi berbeda – beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.
Kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan yang melaksanakan sesuatu tugas
atau pekerjaan yang sulit. Orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri umum
yaitu :
moderat
2. Menyukai situasi – situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya – upaya
mereka sendiri, dan bukan karena faktor – faktor lain, seperti kemujuran misalnya
Selain itu ada 3 motivasi yang paling menentukan tingkah laku manusia, terutama
exelence.
untuk berada bersama – sama dengan orang lain, mempunyai hubungan afeksi
yang hangat dengan orang lain, atau selalu bergabung dengan kelompok bersama –
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG”. Akronim “ERG” dalam teori
Alderfer merupakan huruf – huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence
1. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan
untuk memuaskannya
Model dua faktor dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau
pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivational adalah hal – hal
yang mendorong seseorang untuk berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor- faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti
bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan
yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang
lain.
Sedangkan faktor – faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status
seseorang dengan rekan – rekan sekerjanya, kebijakan organisasi, kondisi kerja dan
sistem imbalan yang berlaku. Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan
teori Herzberg ialah menghitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih
berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah
5. Teori Keadilan
Teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghasilkan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan
imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
b) mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
pengalamannya
2. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat
3. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama
4. Peraturan perundang – undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan
kegiatan.
Setiap karyawan yang memahami dan menerima tujuan organisasi atau perusahaan,
dan merasa sesuai dengan dirinya akan merasa ikut bertanggung jawab dalam
mewujudkannya. Dalam keadaan seperti itu tujuan akan berfungsi sebagai motivasi
dalam bekerja, yang mendorong para pekerja memilih alternatif cara bekerja yang baik
Motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan
perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang
diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan
mendapatkannya.
Dalam hal ini berlakunya upaya yang dikenal dengan hukum pengaruh yang
bahwa agar cara – cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap
memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang selalu diakui dan dihormati,
Motif berprestasi dengan pemberdayaan SDM memiliki keterkaitan satu dengan yang
diberdayakan dengan optimal, maka motivasi untuk berprestasi dalam pekerjaan yang
a. Physiological drive, yaitu: Dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar, haus, seks
dan sebagainya.
sebagainya.
ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri
c. Motivasi obyektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada obyek atau tujuan
menaruh minat. Motivasi ini timbul karena adanya dorongan untuk menghadapi
a. Unlearned motives, adalah motivasi pokok yang tidak dipelajari atau motivasi
bawaan, yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, seperti dorongan makan, minum,
seksual, bergerak dan istirahat. Motivasi ini sering disebut motivasi yang
dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan mengejar jabatan.
Motivasi ini sering disebut motivasi yang diisyaratkan secara sosial, karena
a. Physiological drive, istilah ini digunakan untuk merujuk pada motivasi bawaan
(unlearned motives).
c. Cognitive motives, motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut
tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu
9. Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua yakni
b. Motivasi rohaniah, adalah kemauan. Kemauan itu pada setiap diri manusia
kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si pemuda tadi timbul
baru tersebut dapat dilakukan karena menghormati tamu atau mungkin karena
2) Momen pilih Momen pilih, dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif
keputusan. Satu alternatif yang akhirnya dipilih tersebut, yang akan menjadi
a. Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa
dirangsang dari luar. Sebagai contoh: orang yang gemar membaca, ia akan
mencari sendiri buku-buku yang dibacanya tanpa ada orang yang mendorong.
b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari
luar, sebagai contoh: seorang mahasiswa rajin belajar karena ada ujian
17
1. Motivasi Positif Motivasi positif terdiri dari dua macam yaitu motivasi umum dan
motivasi teknis. Pemimpin memberikan motivasi sesuai dengan hak-hak pegawai dan
keterampilan maupun pendidikan yang dapat membekali mereka untuk bekerja lebih
memberikan hak-hak pegawai yang harus diberikan kepada pegawai yang diatur
tidak disama ratakan akan tetapi disesuaikan dengan kinerja dan pelanggaran jika
ada yang melakukan pelanggaran. Selain itu motivasi berupa dengan adanya
kenaikan pangkat.
b. Motivasi Teknis Motivasi yang diberikan yang bersifat teknis atau beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh para pegawai. Seperti studi banding yang bertujuan
untuk menggali sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara tenis yang
18
akan dijadikan barometer dan perbandingan yang kemudian bisa dijadikan sebuah
pembaharuan yang aplikatif, baik untuk rencana kedepan dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang. Diklat juga merupakan salah satu dorongan untuk
dan juga saran. Komunikasi dua arah sangat penting untuk mencapai keberhasilan
Keberhasilan komunikasi dua arah di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh
Dengan sering adanya komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan akan
memberikan efek positif bagi pegawai dikarenakan pikiran akan saling terkoneksi
2. Motivasi Negativ Setiap yang melakukan pelanggaran pasti akan diberikan sanksi.
pelanggaran ringan sanksinya berupa teguran lisan dan tertulis. Pelanggaran sedang
berupa penurunan dan penundaan kenaikan pangkat, dan gaji berkala. Sedangkan
yang untuk pelanggaran berat, turun jabatan selama tiga tahun, dan pemberhentian
sebagai PNS. Penindakan pelanggaran ini berdasarkan PP No.53 tahun 2010 tentang
disiplin PNS. Namun sebelum memberikan sanksi, terlebih dahulu diawali dengan
19
masuk kerja harus ada izin tertulis. Dan setiap pelanggaran kedisiplinan terdapat
Motivasi ekstrinsik muncul dari luar diri seseorang, kemudian selanjutnya mendorong
orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi pada diri
orang tersebut untuk mengubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini kearah
Motivasi intrinsic adalah motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang dalam
diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian memengaruhi dia dalam melakukan
motivasi kepada bawahannya. Hal ini muncul dari anggapan (basic assumption) bahwa
profesional mengetahui tentang cara meningkatkan motivasi karyawan. Cara yang dapat
Berikan rasa hormat secara adil, demikian juga penghargaan. Adil tidak berarti sama
rata. Dengan demikian, dilihat dari aspek prestasi kerja, atasan tidak mungkin
memberikan penghargaan atau rasa hormat yang sama kepada semua orang. Berikan
sebagainya.
2. Informasi (information)
apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya. Informasikan
standar prestasi, tentukan dan beritahukan apa yang harus diperbuat. Kebanyakan
karyawan bertanya mengenai “apa yang harus mereka perbuat“ bukan menyatakan
3. Perilaku (behavior)
Usahakan mengubah perilaku sesuai dengan harapan bawahan dan dengan demikian
dia mampu membuat bawahan berperilaku atau berbuat sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh organisasi. Berikan pujian kepada bawahan yang rajin dan berprestasi
4. Hukuman (punishment)
21
Berikan hukuman kepada staf yang bersalah di ruang terpisah. Jangan menghukum
bawahan di depan orang lain, baik di depan rekan kerja maupun orang luar. Hukuman
yang diberikan di depan orang lain dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan
martabat.
5. Perintah (command)
Perintah yang diberikan kepada bawahan sebaiknya bersifat tidak langsung ([I]non-
6. Perasaan sense
Interaksi atasan dengan bawahan adalah interaksi antar manusia. Manusia adalah insan
yang penuh perasaan. Tanpa mengetahui bagaimana harapan bawahan dan perasaan
yang ada pada diri mereka, sangat sukar bagi pimpinan untuk memotivasi bawahan.
Perasaan dimaksud antara lain rasa memiliki, rasa partisipasi, rasa bersatu, rasa
2. Manfaat motivasi
produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja
dengan orang – orang yang termotivasi adalah : pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat. Artinya, pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala
waktu yang sudah ditentukan. Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi akan
membuat orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargai atau
diakui. Hal ini terjadi karena pekerjaannya itu betul – betul berharga bagi orang yang
termotivasi. Orang akan bekerja keras karena dorongan untuk menghasilkan suatu
PENUTUP
3 Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua yakni motivasi
4 Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua yakni motivasi
3.1 Kesimpulan
1. Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak atau
kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata movere, dalam bahasa
inggris, sering disepadankan dengan motivation yang berarti pemberian motif,
penimbulan motif, atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang
menimbulkan dorongan. Motivasi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk
memenuhi kebutuhan.
2. Ada beberapa macam teori motivasi :
a) Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchical of Needs Thry)
e) Teori Keadilan
3. Jenis-jenis motivasi
1) Physiological drive,
2) Social motives
1) Kebutuhan-kebutuhan organis
3) Motivasi obyektif
1) Unlearned motives
2) Learned motives,
1) Physiological drive,
2) Affiliative need,
3) Cognitive motives
4) Self-expression
5) Self-enhancement
4. Menurut beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua yakni
1) Motivasi intrinsik
2) Motivasi ekstrinsik
6. Bentuk-bentuk Motivasi
Motivasi Positif Motivasi positif terdiri dari dua macam yaitu motivasi umum dan
motivasi teknis. Bentuk-bentuk motivasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Motivasi Umum Motivasi yang bersifat umum yang dimaksud adalah memberikan
hak-hak pegawai yang harus diberikan kepada pegawai yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
2) Motivasi Teknis Motivasi yang diberikan yang bersifat teknis atau beberapa kegiatan
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya motivasi akan berfungsi sebagai penentu
B. Manfaat motivasi
Mindryati. 2015. Pengaruh Motivasi Dan Sikap Karyawan Terhadap Kinerja Di Bmt Pahlawan
Tulungagung [Skripsi]. Tulungagung (ID): Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Tulungagung.
Desi P.Y.L. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Yang Dipersepsikan
Karyawan Departement Front Office Di Hotel Grand Quality Yogyakarta [Skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
28