Professional Documents
Culture Documents
(Skripsi)
Oleh
ADE OKTAVIANI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
Oleh
ADE OKTAVIANI
Pabrik etil akrilat berbahan baku asam akrilat dan etanol direncanakan
didirikan di Cilegon, Banten. Pendiriaan pabrik berdasarkan pertimbangan
ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang
mudah didapatkan, dan kondisi lingkungan. Pabrik direncanakan memproduksi
etil akrilat sebanyak 50.000 ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330
hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah asam akrilat sebanyak 5.051,0160
kg/jam dan etanol sebanyak 3.227,0380 kg/jam. Penyediaan kebutuhan utilitas
pabrik terdiri dari unit pengadaan air, pengadaan steam, pengadaan listrik dan
udara instrument, pengadaan air pendingin, dan pengolahan limbah. Bentuk
perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line
dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 130 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp 251.603.594.524
Working Capital Investment (WCI) = Rp 44.400.634.328
Total Capital Investment (TCI) = Rp 296.004.228.852
Break Even Point (BEP) = 47,78%
Shut Down Point (SDP) = 24,01%
Pay Out Time before taxes (POT)b = 2,4 tahun
Pay Out Time after taxes (POT)a = 2,8 tahun
Return on Investment before taxes (ROI)b = 27,42%
Return on Investment after taxes (ROI)a = 21,93%
Discounted cash flow (DCF) = 21,90%
Mempertimbangkan paparan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pabrik etil akrilat layak untuk dikaji lebih lanjut dari segi proses maupun
ekonominya.
By
ADE OKTAVIANI
Oleh
ADE OKTAVIANI
Skripsi
pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
selaku mahasiswa Jurusan Teknik Kimia angkatan 2010. Di saat yang sama,
selama 7 semester.
Pada Juli 2013 penulis menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan
yang berasal dari Fakultas Ekonomi, ISIP, MIPA, dan Teknik. Dalam masa ± 30
Keluarga, memberi pelatihan produksi virgin coconut oil (VCO) dan pupuk
kompos berbahan baku kulit kakao kepada warga, menggelar bimbingan belajar
melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. Pindo Delli Pulp and Paper Mills II
Karawang, Jawa Barat. Penulis menjalani KP selama 21 hari di Cautic Soda Plant
dengan tugas khusus Evaluasi Performa Heat Exchanger Evaporator E1301 dan
Penulis aktif di beberapa organisasi, yakni sebagai Wakil Ketua Divisi Islam
Diwaktu yang bersamaan beliau juga menjabat sebagai Wakil Ketua Biro BBQ FT
(Bimbingan Baca Qur’an Fakultas Teknik). Setahun setelahnya, yakni masa bakti
dan Studi Islam Fakultas Teknik) dan juga sebagai Anggota Divisi Islam
Keuangan.
privat dan juga pengalaman bekerja sebagai customer service di IZI (Inisiatif
Dan, berbuat baik saja, pada saat yang tepat, Dia akan
menunjukkan KuasaNya.
SANWACANA
maghfiroh juga taufiq-Nya kepada hamba-Nya yang lemah dan aniaya ini. Laa
ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minazh zhoolimiin. Shalawat beserta
mengangkat derajat manusia ke tingkat yang amat mulia. Semoga kita semua
Skripsi yang berjudul “Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan
Etanol dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun” ini disusun oleh penulis guna
Berikut ini adalah semua insan yang telah membantu penulis dari awal kegiatan
skripsi hingga selesainya laporan. Tak ada yang bisa penulis persembahkan selain
ucapan terima kasih yang dalam dan do’a yang tulus. Semoga kalian semua
henti, pengorbanan kalian yang luar biasa, waktu, tenaga, kasih sayang, dan
do’a yang tak pernah bisa aku balas dengan apapun. Walau Bapak tak
dengan syurgaNya.
2. Kakak dan adik tercinta (Hanafi, Habibi, Hadidi, dan Dadi Satria), serta
segenap keluarga besar, yang tak lelah bertanya, memberi motivasi, dan
3. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
4. Bapak Ir. Azhar, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung sekaligus orang tua yang memberi semangat baru bagi penulis.
sekaligus pencerahan.
Akademik, yang selalu memberi motivasi dan nasihat kepada penulis dari
7. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T. selaku Penguji I yang telah memberikan saran,
8. Bapak Heri Rustamaji, S.T., M.Eng. selaku Penguji II, yang telah
memberikan saran, arahan, dan tambahan ilmu untuk perbaikan tugas akhir
ii
ini dan juga dengan terbuka menjadi tempat bertanya penulis hingga penulis
9. Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Kimia, juga para pegawai Dekanat
10. Febrasari Almania, seorang teman yang sudah penulis anggap seperti saudara
tanggung dalam segala hal. Semoga menara cahaya yang membuat iri para
Raafi’.
11. Tri Yuni Susanti, kawan seperjuangan yang menghadapi beragam fenomena
bermimpi juga memantik impian. Penulis pintakan pada Allah ar-Rosyiid at-
12. Mita Saraswati, kawan seperjuangan di akhir masa hidup di kampus, sesekali
kawan curhatan tentang masa depan, sesekali kawan berbagi makanan, kawan
13. Saudari dalam lingkaran-lingkaran yang pernah terukir, atas semangat dan
do’anya, semoga Allah tetapkan ukhuwah terjalin sampai nanti, hati terpaut
karena iman sampai nanti, sampai nanti Allah izinkan kita melingkar di
JannahNya.
iii
penulis terdorong secara moril untuk menyelesaikan apa yang ia mulai.
Semoga kita semua dijumpakan kembali oleh Allah Al-Jaami’ di masa depan
dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika saat berpisah, aamiin yaa
15. Adik-adik yang baru ku jumpai di sini, tapi kalian memberi warna dalam
hidup, menjaga aku sampai bisa bertahan disini. Reni, Yuli, Ulpeh, Desfa,
Laili, Wanda, Nita, Anggun, Endah, Soraya, Laila, Indah, Ranti, Liza, Vera,
Novia, Ana, yang tanpa kalian, mungkin aku tengah terhempas dalam dunia
yang melenakan ini. Semoga kita tetep temen sampai nanti ya. (Aku loh,
16. Dan pihak-pihak lainnya yang turut berjasa sehingga laporan ini akhirnya
Pepatah berkata tiada sesuatu yang sempurna di dunia; begitu pun skripsi ini.
Penulis sangat menyadarinya, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat dinantikan sebagai bahan perbaikan untuk tulisan-tulisan yang akan datang.
segala sesuatu.
Ade Oktaviani
iv
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
D. Analisa Pasar.......................................................................................... 4
1. Bahan Baku........................................................................................ 9
2. Utilitas ............................................................................................... 9
3. Tenaga Kerja ...................................................................................... 9
4. Fasilitas Transportasi........................................................................ 10
5. Keadaan Iklim dan Tanah ................................................................. 10
6. Peraturan Pemerintah dan Keadaan Masyarakat................................ 10
A. Bahan Baku.......................................................................................... 51
B. Bahan pembantu................................................................................... 52
C. Produk ................................................................................................. 52
ii
C. Unit Penyedia Udara Instrumen .......................................................... 133
iii
B. Evaluasi Ekonomi .............................................................................. 179
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
8. Harga Komponen pada Proses Esterifikasi (Molbase, 2017; ICIS, 2017) ..... 22
9. Harga Komponen pada Proses Esterifikasi (Molbase, 2017; ICIS, 2017) ..... 24
10. Harga Komponen pada Proses Etilen (Molbase, 2017; ICIS, 2017) ............. 25
13. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Asetilena (Yaws, 1999) ... 28
15. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Oksidasi Propilena (Yaws,
1999) .......................................................................................................... 30
17. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Oksidasi Propilena (Yaws,
1999) .......................................................................................................... 32
18. Perubahan Entalpi Standar pada T 298 K (Yaws, 1999) .............................. 33
19. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Esterifikasi (Yaws, 1999) 34
21. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Etilen (Yaws, 1999)......... 37
23. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999) ..................... 38
24. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999) ..................... 40
25. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999) ..................... 41
Khusus Ibukota Jakarta nomor 1608 tahun 1988 tanggal 26 September 1988)
................................................................................................................. 114
vi
39. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Proses ........................................ 170
47. Acceptable Payout Time untuk Tingkat Resiko Pabrik .............................. 180
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
A. Latar Belakang
penggunaan bahan baku yang tersedia di dalam negeri dan memperkokoh struktur
esternya.
Salah satu ester dari asam akrilat yang banyak dibutuhkan sebagai produk
intermediat adalah etil akrilat. Etil akrilat memiliki rumus molekul C5H8O2 dan
disebut juga etil propenoat atau acrylic acid ethyl ester. Etil akrilat berbentuk
cairan yang berbau sangat menyengat dan akan stabil di bawah kondisi
Etil akrilat diproduksi dengan proses esterifikasi yang mereaksikan asam akrilat
dengan alkohol, dan menghasilkan air sebagai produk samping. Etil akrilat banyak
penggunaan etil akrilat dalam formulasi cat latex akan menghasilkan cat anti air,
serta tahan terhadap kerusakan akibat hujan, angin, dan panas. Dengan banyaknya
kegunaan etil akrilat dalam kehidupan sehari-hari, maka pabrik etil akrilat perlu
2) Dengan adanya pabrik ini di dalam negeri, maka impor etil akrilat dapat
dikurangi.
kimia lain, yang menggunakan etil akrilat sebagai bahan baku utama atau
B. Kegunaan Produk
Ester akrilik yang termasuk di dalamnya etil akrilat, tidak dijual untuk pemakaian
membuat beberapa produk kimia. Secara khusus ester akrilik digunakan untuk
adhesives. Berikut ini penjelasan kegunaan etil akrilat pada berbagai produk
polimer:
1) Coatings
Sebagai contoh dalam industri otomotif, ada tiga lapisan yang secara umum
digunakan yaitu:
3
a) Lapisan cat dasar berbasis air (waterborne), sebagai proteksi terhadap korosi
ketidakberimbangan substrat
c) Lapisan berpigmen
Cat dasar dapat berupa poliakrilat berbasis waterborne. Sistem waterborne atau
sistem pelarut rendah semakin banyak digunakan pada fillers dan lapisan dasar
metalik. Resin akrilik dengan gugus hidroksil yang direaksikan dengan resin
melamin atau isosianat, digunakan dalam clearcoat (Ullmann’s, 2003). Resin itu
sendiri merupakan komponen utama dalam cat yang berfungsi untuk merekatkan
halus, dan tahan cuaca. Sebagai contoh, penggunaan etil akrilat dalam formulasi
cat latex akan menghasilkan cat anti air, serta tahan terhadap kerusakan akibat
2) Adhesives
suatu bahan yang sama ataupun berbeda jenis materialnya. Misalnya logam
Bahan baku asam akrilat diperoleh dari PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI),
beralamat di Kawasan Industri Panca Puri Jalan Raya Anyer Km.122 Ciwandan,
Etanol diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical beralamat di Jalan Raya Solo
Seragen Km. 11,4 Kemiri, Surakarta, dengan kapasitas produksi sebesar 50.000
kL/tahun
D. Analisa Pasar
Analisis pasar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa besar minat pasar
terhadap suatu produk. Adapun analisis pasar meliputi data impor, data konsumsi
1. Data Impor
Berikut ini data impor etil akrilat di Indonesia pada beberapa tahun terakhir:
45000
40000
35000
y = 1507.2x - 3E+06
30000 R² = 0.5719
25000
20000
15000
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 1.1, maka diperkirakan kebutuhan etil akrilat Indonesia pada tahun 2020
adalah sebesar:
2. Data Konsumsi
Konsumsi etil akrilat yang paling banyak digunakan pada pabrik bahan pelapis
adhesive dan tekstil, sehingga kebutuhan etil akrilat dapat diwakilkan oleh pabrik
6
bahan pelapis, adhesive, dan tekstil. Berikut ini beberapa pabrik bahan pelapis,
Dari tabel di atas diketahui total produksi logam sebesar 415.000 ton/tahun
Dari tabel di atas diketahui total produksi adhesive sebesar 59.000 ton/tahun
Dari tabel di atas diketahui total produksi tekstil sebesar 695.600 ton/tahun
3. Data Produksi
Pabrik yang memproduksi etil akrilat di Indonesia adalah PT. Nippon Shokubai
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah output yang dapat diproduksi
optimum dimana jumlah dan jenis produk yang dihasilkan dapat menghasilkan
Berdasarkan data impor, data konsumsi dan data pabrik yang telah ada di
KP = DK – DI – DP
8
Dimana:
Jadi:
KP = DK – DI – DP
KP = 147.594 Ton
Dari rumus diatas, didapatkan kapasitas produksi pada tahun 2028 sebanyak
yang akan tumbuh pada tahun 2028 maka kapasitas perancangan pabrik etil akrilat
F. Lokasi Pabrik
letak lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan pabrik tersebut saat produksi
maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu pemilihan lokasi yang tepat
dari pabrik akan menghasilkan biaya produksi dan distribusi yang seminimal
mungkin, serta dapat menekan biaya produksi dan dapat memberikan keuntungan-
keuntungan lain.
9
transportasi, utilitas, maupun tersedianya tenaga kerja. Lokasi yang dipilih untuk
pendirian Pabrik Etil Akrilat adalah di Cilegon, Banten. Berikut ini pertimbangan
1. Bahan Baku
Bahan baku pembuatan etil akrilat adalah asam akrilat dan etanol. Pabrik yang
memproduksi asam akrilat adalah PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI) yang
beralamat di Cilegon dan etanol diperoleh dari PT. Indo Acidatama Chemical
Kemiri, Surakarta. Sehingga dilihat dari segi bahan baku, maka pemilihan lokasi
2. Utilitas
Listrik Negara) dan produksi dari unit utilitas. Untuk kebutuhan air dapat disuplai
dari air sungai yang terlebih dahulu diproses di unit pengolahan air agar layak
pakai. Air sungai tersebut digunakan sebagai air proses, air pendingin, dan air
sanitasi.
3. Tenaga Kerja
Sumber tenaga kerja di daerah ini cukup banyak dan dapat diperoleh dengan
engineer. Penerimaan tenaga kerja untuk pabrik etil akrilat ini dapat mengurangi
4. Fasilitas Transportasi
baku dan pemasaran produk. Banten memiliki sarana transportasi darat, laut, dan
udara yang cukup baik. Tersedianya sarana transportasi darat, laut dan udara dapat
distribusi hasil produksi dan diharapkan hubungan antar daerah tidak mengalami
hambatan.
Iklim yang baik (kelembaban udara, intensitas panas matahari, curah hujan, dan
angin) serta kondisi tanah yang baik mempengaruhi kelancaran proses produksi
sekaligus menjadi faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik
A. Jenis-Jenis Proses
Ada beberapa macam reaksi untuk menghasilkan etil akrilat, yaitu sebagai
berikut:
Proses Reppe telah dikomersilkan sejak tahun 1950. Reaksi ini melibatkan
asetilena, karbon moksida, dan alkohol (metil, etil, butyl, dll.) untuk membentuk
ester akrilat. Proses berlangsung pada temperatur 150°C dan tekanan 30 atm
dalam larutan nikel karbonil atau asam hidroklorik cair. Nikel karbonil bertindak
Proses Reppe menggunakan asetilena ini menghasilkan yield sebesar 80%, tetapi
Nikel karbonil yang digunakan sebagai katalis memiliki sifat mudah menguap,
sedikit berbau, dan sangat beracun. Sehingga pabrik harus dirancang khusus untuk
memastikan penanganan yang baik untuk nikel karbonil. (Orthmer, 1991). Berikut
C H + C H OH + CO → C H O
2. Proses Ketena
Proses ketena adalah proses hidrolisis asam asetat atau aseton menjadi ketena.
-H2O +CH2
CH COOH → C H O → C H O
sulfat. Proses penanganan hasil buangan berupa HCN dan NH HSO menjadi
Proses ini merupakan oksidasi katalitik terhadap propilena dalam fasa uap untuk
menghasilkan asam akrilat. Kemudian esterifikasi asam akrilat dan etanol dengan
katalis asam atau kation exchange resin akan membentuk etil akrilat. Proses
Reaksi 1: C H + O → C H O + H O
Reaksi 2: C H O + O → C H O
13
Selektivitas yang tinggi dapat diperoleh dengan optimalisasi komposisi katalis dan
kondisi reaksi untuk masing-masing proses. Proses kontinyu dua tahap tanpa
isolasi membentuk akrolein telah dilakukan oleh Toyo Soda Company. Campuran
propilen, udara, dan air di konversi menjadi akrolein di rekator pertama. Effluent
dari reaktor pertama akan masuk ke dalam reaktor kedua, dimana akrolein
dioksidasi menjadi asam akrilat. Kemudian produk diserap dalam air untuk
meskipun banyak teknologi proses dan katalis yang telah di kembangkan oleh
Chemical Co. dan Mitsubishi Petrochemical Co. bahkan mengacu untuk semua
plants dan ada juga yang menggabungkan dengan milik mereka pribadi.
Proses oksidasi dilakukan dalam reaktor fixed-bed tipe shell and tube (panjang 3-5
m dan diameter 2,5 cm) dengan pendingin (garam cair) di bagian shell. Propilena
reaktor pertama. Komposisi umpan 5-7% propilena, 10-30% steam dan udara.
tidak terjadi oksidasi di pipa menuju rekator kedua. Campuran gas yang kaya akan
mana sama dengan rekator pertama, tetapi menggunakan katalis selektif untuk
bergantung pada kondisi. Effluent akan didinginkan dari 250°C menjadi 80°C.
Yield yang diperoleh dari tahap oksidasi ini adalah 75-86%, bergantung pada
Selanjutnya asam akrilat di reaksikan dengan etanol pada reaksi esterifikasi untuk
C H O + C H OH → C H O + H O
(Othmer, 1998)
Esterifikasi asam akrilat dapat dilakukan dalam fase uap. Akan tetapi dalam skala
dengan mereaksikan asam akrilat, etanol, dan asam sulfat sebagai katalis. Rentang
dalam Reaktor Alir Tangki Bepengaduk (RATB) pada temperatur 60°C sampai
80°C. Berikut ini reaksi proses esterifikasi yang berlangsung di dalam reaktor:
C H O + C H OH → C H O + H O
6. Proses Etilena
Dalam proses ini, asam sulfat dan etilena di-spray-kan ke dalam reaktor.
dalam reaktor sebesar 110 °C sampai 130 °C dan tekanan 130 psig sampai 200
C H O + C H → C H O
bottom reactor. Light ends dari crude ethyl acrylate keluaran recovery distillation
tower yang mengandung sebagian besar etil akrilat, etilena yang tidak bereaksi
dan yang tidak dapat dikondensasi lainnya, di pisahkan dari material cairan di
dalam gas liquid separator dan dihilangkan melalui bagian atas separator. Cairan
dari gas liquid separator masuk ke dalam light ends distillation tower.
sulfur dioksida, dietil eter dan etilena dihilangkan dari light ends distillation
melalui bagian atas tower. Etilena dapat dibuang atau di daur ulang untuk di
dan menghasilkan etil akrilat dengan kemurnian lebih dari 95%. (US. Patent
B. Pemilihan Proses
Pemilihan proses bertujuan untuk menentukan proses mana yang akan dipilih
sehingga menguntungkan baik dari segi ekonomi, energi dan investasi alat.
1. Tinjauan Ekonomi
oleh pabrik per kg produk yang dihasilkan pada masing-masing proses yang akan
proses di atas.
a) Proses Asetilena
C H ( ) + CO( ) + C H OH( ) → C H O ( )
BM C H = 26
BM C H OH = 46
1000 gr
Jumlah produk C H O =
100 gr⁄mol
= 10 mol
Yield = 80%
Massa C H O
mol C H O =
BM C H O
1000 gr
=
100 gr⁄mol
= 10 mol
mol C H O
Yield =
mol C H
10 mol
0,8 =
mol C H
mol C H = 12,5 mol
C H ( ) + CO( ) + C H OH( ) → C H O ( )
Maka:
26 gr 1 kg
C H = 12,5 mol × ×
1 mol 1000 gr
= 0,325 kg
28 gr 1 kg
CO = 12,5 mol × ×
1 mol 1000 gr
= 0,35 kg
46 gr 1 kg
C H OH = 125 mol × ×
1 mol 1000 gr
= 0,575 kg
18
100 gr 1 kg
C H O = 10 mol × ×
1 mol 1000 gr
= 1 kg
berikut ini:
EP = 1,4262 $⁄kg
EP = 71314424.06 $⁄tahun
EP = 954.971.000.000 Rp⁄tahun
b) Oksidasi Propilena
Oksidasi Propilena
C H ( ) + O ( ) → C H O( ) + H O( )
1
C H O( ) + O ( ) → C H O ( )
2
C H ( ) + 1,5 O ( ) → C H O ( ) + H O( )
Massa C H O
mol C H O =
BM C H O
1000 gr
=
72 gr⁄mol
= 13,89 mol
mol C H O
Yield =
mol C H
13,89 mol
0,75 =
mol C H
mol C H = 18,5 mol
C H ( ) + 1,5 O ( ) → C H O ( ) + H O( )
Maka:
42 gr 1 kg
18,5 mol × ×
C H = 1 mol 1000 gr
= 0,78 kg
31 gr 1 kg
27,8 mol × ×
O = 1 mol 1000 gr
= 0.89 kg
72 gr 1 kg
C H O = 13,89 mol × ×
1 mol 1000 gr
1 kg
18 gr 1 kg
H O = 13,89 mol × ×
1 mol 1000 gr
0,25 kg
Proses Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
C H O + C H OH → C H O + H O
Mula-mula x x
Bereaksi 10 10 10 10
Sisa x-10 x-10 10 10
Maka:
Mol mula-mula
x-0,9x = x-10
0,9x = 10
x = 11,1 mol
C H O = x
= 11,1 mol
C H OH = x
= 11,1 mol
Maka:
72 gr 1 kg
11,1 mol × ×
C H O = 1 mol 1000 gr
= 0,8 kg
46 gr 1 kg
11,1 mol × ×
C H OH = 1 mol 1000 gr
= 0,51 kg
100 gr 1 kg
C H O 10 mol × ×
= 1 mol 1000 gr
= 1 kg
18 gr 1 kg
H O 10 mol × ×
= 1 mol 1000 gr
= 0,18 kg
Tabel 8. Harga Komponen pada Proses Esterifikasi (Molbase, 2017; ICIS, 2017)
EP = 1,04703 $⁄kg
EP = 52.351.500 $⁄tahun
EP = 701.038.936.500 Rp⁄tahun
c) Proses Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
C H O + C H OH → C H O + H O
Mula-mula x x
Bereaksi 10 10 10 10
Sisa x-10 x-10 10 10
Mol mula-mula
x-0,9x = x-10
0,9x = 10
x = 11,1 mol
C H O = x
= 11,1 mol
C H OH = x
= 11,1 mol
Maka:
72 gr 1 kg
11,1 mol × ×
C H O = 1 mol 1000 gr
= 0,8 kg
46 gr 1 kg
11,1 mol × ×
C H OH = 1 mol 1000 gr
= 0,51 kg
100 gr 1 kg
C H O 10 mol × ×
= 1 mol 1000 gr
= 1 kg
18,01 gr 1 kg
H O 10 mol × ×
= 1 mol 1000 gr
= 0,18 kg
Tabel 9. Harga Komponen pada Proses Esterifikasi (Molbase, 2017; ICIS, 2017)
berikut ini:
EP = 1,480561756 $⁄kg
EP = 74.028.087 $⁄tahun
EP = 991.310.000.000 Rp⁄tahun
d) Proses Etilena
C H O () + C H ( ) → C H O ()
C H O () + C H ( ) → C H O ()
Mula-mula x x
Bereaksi 10 10 10
Sisa x-10 x-10 10
Mol mula-mula
x-0,8x = x-10
0,8x = 10
x = 12,5 mol
C H O = x
= 12,5 mol
C H = x
= 12,5 mol
Maka:
72 gr 1 kg
12,5 mol × ×
C H O = 1 mol 1000 gr
= 0,9 kg
28 gr 1 kg
11,1 mol × ×
C H = 1 mol 1000 gr
= 0,35 kg
100 gr 1 kg
C H O 10 mol × ×
= 1 mol 1000 gr
= 1 kg
Tabel 10. Harga Komponen pada Proses Etilen (Molbase, 2017; ICIS, 2017)
berikut ini:
EP = 1,376421 $⁄kg
EP = 68821050 $⁄tahun
EP = 921.583.000.000 Rp⁄tahun
2. Tinjauan Termodinamika
Perubahan entalpi (∆H) menunjukkan panas reaksi yang dihasilkan ataupun panas
reaksi yang dibutuhkan selama proses berlangsungnya reaksi kimia. Dalam hal
ini, pada reaksi pembentukkan etil akrilat. Besar atau kecil nilai ∆H tersebut
juga energi yang dibutuhkan dan cost yang harus dikeluarkan. Sedangkan ∆H
proses namun membutuhkan energi untuk penyerapan panas agar reaksi tetap
1) Proses Asetilena
C H ( ) + CO( ) + C H OH( ) → C H O ( )
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
28
Tabel 13. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Asetilena (Yaws,
1999)
∆
∫ dT = ((ΔA) + ( T (τ + 1)) + ( T (τ + τ + 1)) + ( ))(T − T )
.
Dimana: τ = , maka:
29
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
ΔC 3,26 × 10
dT = ((−85,606) + 298 (1,42 + 1)
R 2
−4,16 × 10 2,54 × 10
+ 298 (1,42 + 1,42 + 1) + ))(423 − 298)
3 1,42 × 298
∫ dT = −2856,58 kJ⁄kmol
ΔC
R dT = −23749,63 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (423 K) = ∆H° + R dT
R
a) Oksidasi Propilena
C H ( ) + O ( ) → C H O( ) + H O( )
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 15. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Oksidasi Propilena
(Yaws, 1999)
∆
∫ dT = ((ΔA) + ( T (τ + 1)) + ( T (τ + τ + 1)) + ( ))(T − T )
.
Dimana: τ = , maka:
31
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
ΔC −5,81 × 10
dT = ((82,352) + 298 (2,02 + 1)
R 2
1,50 × 10 −1,58 × 10
+ 298 (2,02 + 2,02 + 1) + ))(603 − 298)
3 2,02 × 298
ΔC
dT = 41998,889 kJ⁄kmol
R
ΔC
R dT = 349178,76 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (603 K) = ∆H° + R dT
R
1
C H O( ) + O ( ) →C H O ( )
2
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 17. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Oksidasi Propilena
(Yaws, 1999)
∆
∫ dT = ((ΔA) + ( T (τ + 1)) + ( T (τ + τ + 1)) + ( ))(T − T )
.
Dimana: τ = , maka:
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
33
ΔC 8,08 × 10
dT = ((−1,16.102) + 298 (1,59 + 1)
R 2
−1,93 × 10 1,89 × 10
+ 298 (1,59 + 1,59 + 1) + ))(473 − 298)
3 1,18 × 298
∫ dT = −17071,89 kJ⁄kmol
ΔC
R dT = −141935,7 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (473 K) = ∆H° + R dT
R
b) Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 19. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Esterifikasi (Yaws,
1999)
∆
∫ dT = ((ΔA) + ( T (τ + 1)) + ( T (τ + τ + 1)) + ( ))(T − T )
.
Dimana: τ = , maka:
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
ΔC
R dT = 15.145,1756 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (353 K) = ∆H° + R dT
R
3) Proses Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
∆
∫ dT = ((ΔA) + ( T (τ + 1)) + ( T (τ + τ + 1)) + ( .
))(T − T )
Dimana: τ = , maka:
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
ΔC −0,701013
dT = ((117,488) + 298 (1,18 + 1)
R 2
0,00135387 −8,7. 10
+ 298 (1,18 + 1,18 + 1) + ))(353 − 298)
3 1,18 × 298
∫ dT = 1820,0832 kJ⁄kmol
ΔC
R dT = 15132,172 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (353 K) = ∆H° + R dT
R
4) Proses Etilena
C H O () + C H ( ) → C H O ( )
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 21. Koefisien Regresi untuk Komponen pada Proses Etilen (Yaws, 1999)
C
= A + BT + CT + DT
R
Dimana: τ = , maka:
ΔC dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + × ln τ
R T τ. T 2 ln τ
ΔC ΔB ΔC ∆D
dT = ((ΔA) + T (τ + 1) + T (τ + τ + 1) + ))(T − T )
R 2 3 τ. T
ΔC −0,86848 0,00371
dT = ((58,18) + 298 (1,35 + 1) + 298 (1,35 + 1,35 + 1)
R 2 3
−8. 10
+ ))(403 − 298)
1,35 × 298
∫ dT = 22446,385 kJ⁄kmol
ΔC
R dT = 186619,25 kJ⁄kmol
R
ΔC
∆H° (353 K) = ∆H° + R dT
R
Energi Gibbs standar menunjukkan spontan atau tidak spontannya suatu reaksi
kimia. ΔGo bernilai positif (+) menunjukkan bahwa reaksi tersebut tidak dapat
Sedangkan ΔGo bernilai negatif (-) menunjukan bahwa reaksi tersebut dapat
berlangsung secara spontan dan hanya sedikit membutuhkan energi. Oleh karena
itu, semakin kecil atau negatif ΔGo maka reaksi tersebut akan semakin baik karena
untuk berlangsung spontan energi yang dibutuhkan semakin kecil. Berikut ini
1) Proses Asetilena
C H ( ) + CO( ) + C H OH( ) → C H O ( )
Nilai ∆G° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 23. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999)
Karena nilai ∆G° (298 K) = −149870 kJ⁄kmol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
∆C dT
. = −85,606 3,26 × 10 × 298
R T
∆C dT
. = −1879,481 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = −15626,01 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
RT . = −6609801 kJ⁄kmol
R T
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
423
∆G = −230950 − −230950 − (−149870) + (−15626,01) − (−6609801)
298
∆G = 6478315,5 kJ⁄kmol
40
a) Oksidasi Propilena
Reaksi 1:
C H ( ) +O ( ) → C H O( ) + H O( )
Nilai ∆G° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel
Tabel 24. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999)
Karena nilai ∆G° (298 K) = −387840 kJ⁄mol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
41
∆C dT
. = 82,352 −5,81 × 10 × 298
R T
∆C dT
. = 2425,7937 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = 20168,049 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
RT . = 12161333 kJ⁄kmol
R T
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
603
∆G = (−341980) − ( (−341980 − (−387840) )) + 20168,049 − 12161333
298
∆G = −12575943 kJ⁄kmol
Reaksi 2:
1
C H O( ) + O ( ) →C H O ( )
2
Nilai ∆G° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 25. Perubahan Energi Gibbs Standar pada T 298 K (Yaws, 1999)
= [−286,06] − [−55,98 + 0]
= -230,08 kJ⁄mol
Karena nilai ∆G° (298 K) = −230080 kJ⁄kmol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
∆C dT
. = −1,16.102 8,08. 10 − 1 × 298
R T
∆C dT
. = −1257,106 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = −10451,58 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
RT . = −4943595 kJ⁄kmol
R T
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
473
∆G = (−255230) − (−255230 − (−230080)) + (−10451,58) − (−4943595)
298
∆G = 4567671,7 kJ⁄kmol
b) Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
43
Karena nilai ∆G° (298 K) = −222560 kJ⁄mol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
∆C dT
. = 117,488 −0,70101 × 298
R T
∆C dT
. = −1683,738 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = −13998.6 kJ⁄kmol
R T
∆
. = −4941505 kJ⁄kmol
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
353
∆G = −48200 − (−48200 − (−222560)) + −13998.6 − (−4941505)
298
44
∆G = 4672765,5 kJ⁄kmol
∆G = −3335505 kJ⁄kmol
3) Proses Esterifikasi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
Karena nilai ∆G° (298 K) = −222560 kJ⁄mol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
∆C dT
. = 117,488 −0,70101 × 298
R T
∆C dT
. = −1683,738 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = −13998 kJ⁄kmol
R T
∆
. = −4941505 kJ⁄kmol
45
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
353
∆G = −48200 − (−48200 − (−222560)) + −13998 − (−4941505)
298
∆G = 4672765,5 kJ⁄kmol
4) Proses Etilena
C H O () + C H ( ) → C H O ()
Nilai ∆H° masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Karena nilai ∆G° (298 K) = −192380 kJ⁄mol, maka reaksi bersifat spontan.
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
∆C dT ∆D τ+1 τ−1
. = ΔA ΔB. T + ΔC. T + x ln τ
R T τ. T 2 ln τ
46
∆C dT
. = 59,18 −0,86848 × 298
R T
∆C dT
. = 2667,4645 kJ⁄kmol
R T
∆C dT
R . = 22177,3 kJ⁄kmol
R T
∆
. = 8937451,7 kJ⁄kmol
T ∆C ∆C dT
∆G = ∆H − (∆H − ∆G ) + R dT − RT .
T R R T
403
∆G = −92300 − (−92300 − (−192380)) + 22177,3 − 8937451,7
298
∆G = −9142917 kJ⁄kmol
1) Yield tertinggi dihasilkan pada proses esterifikasi yaitu sebesar 90%. Ini
maka dipilih proses esterifikasi fasa cair dengan bahan baku asam akrilat dan
etanol.
C. Deskripsi Proses
Bahan baku disimpan dalam tangki penyimpanan bahan baku ST-101 untuk asam
akrilat, ST-102 untuk etanol, dan ST-103 untuk asam sulfat pada temperatur
ruangan 30°C dan tekanan 1 atm. Dari tangki penyimpanan, ketiga bahan
49
dialirkan oleh pompa (P-101) menuju pemanas untuk menaikkan suhunya menjadi
C H O () + C H OH( ) → C H O () + H O( )
Reaksi berlangsung pada temperatur 80°C pada tekanan 220-230 mmHg dengan
katalis asam sulfat. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk
dihasilkan reaksi.
akrilat, etanol, dan air yang bebas asam akrilat akan menuju kondensor (CD-301)
dan masuk kedalam separator (SP-301) untuk memisahkan antara fasa gas dan
Sebagian besar etanol yang diekstraksi dari etil akrilat dan beberapa asam akrilat
melalui bagian atas kolom ekstraksi. Produk yang mengandung etil akrilat, air,
dan sisa bahan lainnya, diumpankan menuju kolom distilasi dehidrasi (DT-302).
Air dan by-product didistilasi overhead dari kolom distilasi dehidrasi (DT-302)
50
keluaran dari bottom kolom distilasi dehidrasi (DT-302) yang mengandung etil
Satu atau dua kolom distilasi dapat digunakan untuk mendapatkan etil akrilat
dengan spesifikasi kualitas komersil. Dalam proses pembuatan etil akrilat, perlu di
ketika menuju tangki penyimpanan sehingga aman pada saam penyimpanan atau
A. Bahan Baku
1. Asam Akrilat
Rumus Molekul C H O
Rumus Bangun
2. Etanol
Rumus Molekul C H OH
Rumus Bangun
Komposisi 70 % C H OH (30% H O)
B. Bahan pembantu
1. Asam Sulfat
Rumus Molekul H SO
Rumus Bangun
C. Produk
1. Etil Akrilat
Rumus Molekul C H O
53
Rumus Bangun
2. Air
Rumus Molekul H O
Rumus Bangun
A. Simpulan
pabrik etil akrilat dari asam akrilat dan etanol dengan kapasitas 50.000 ton/tahun
B. Saran
kesimpulan bahwa pabrik etil akrilat dengan kapasitas 50.000 ton per tahun layak
Brownell, L.E., Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design,
Michigan
Chie I-Lung, Chen Kay, Kuo Chien-Lin, 2008, Overall control strategy of a
coupled reactor/columns process for the production of ethyl acrylate,
Journal of Process Control, 215-231
Dougherty Edward F, L. C., Seates Mark O., P., & L James, P.H. (1985, 26
Maret). Patent No.4.507.495. Amerika Serikat.
nd
Evans, Equipment Design Handbook ed., Gulf
Publishing Co., Houston.
Geankoplis, C.J., 2003, Transport Processes and Unit Operations, 4nd ed.,
Prentice-Hall International, Tokyo
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book
Company, Singapura
Ludwig, E.E., 1965, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plants, volume 1, Gulf Publishing Company, Houston
Mc Cabe. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering, Jilid 2nd, Ed. 4th. Mc
Graw Hill Book Company : New York
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., West, R.E., 2003, Plant Design and Economics
for Chemical Engineers, 5th ed., Mc-Graw Hill, New York.
Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abbott, M.M., 2001, Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 6th ed, McGraw-Hill Book Company,
Inc., New York.
Sugiharto, et. Al., 1987. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Nomor : 1608 tahun 1988, Tanggal : 26 September 1988 :
Jakarta
Treyball, R.E., 1984. Mass Transfer Operation, 3rd ed. McGraw-Hill Book
Company, Inc., New York.
Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, 3rd ed., Butterworths series in
chemical engineering, USA.
www.bps.go.id, Badan Pusat Statistik, Data Impor, diakses pada tahun 2017.
187
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Companies Inc.,
USA.