Professional Documents
Culture Documents
A. SPESIFIKASI UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Teknis Bangunan yang di Gunakan
3. Pekerjaan Persiapan
B. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
2. Pekerjaan Pondasi
3. Pekerjaan Beton Bertulang
4. Pekerjaan Dinding
5. Pekerjaan Plesteran
6. Pekerjaan Lantai dan Dinding Keramik
7. Pekerjaan Kayu
8. Pekerjaan Plafond Kalsyboard
9. Pekerjaan Penutup Atap
10. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
11. Pekerjaan Instalasi Listrik
13. Pekerjaan Pengecatan
14. Pekerjaan Instalasi Plumbing dan Sanitasi
15 Pekerjaan Lain-Lain
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN MCK KOMUNAL
PROGRAM :
PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN
AIR LIMBAH
KEGIATAN : PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH
LOKASI : GP. ALUE BU TUNONG KEC. PEUREULAK BARAT
KAB. ACEH TIMUR
TAHUN ANGGARAN : 2015
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, RAB dan
spesifikasi teknis yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
PASAL 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi teknis ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
2
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan
tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah
dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
a. Nama proyek
b. Pemilik proyek
c. Lokasi proyek
d. Jumlah biaya (kontrak)
e. Nama Pelaksana (KSM)
f. Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun
3.3.5 Pemasangan Bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi
atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus siku.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/URUGAN
3
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam gambar.
Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan
dalam Site Plan.
Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka
KSM harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug.
Pengurugan bekas galian pondasi, galian septicktank, pipa saluran air bersih dan pipa
saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm.
Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk
yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapisan berikutnya dan
dipadatkan kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang
bekas galian pondasi tertutup kembali.
Pengurugan dengan tanah timbun dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga
ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk
ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-
tiap lapis tersebut.
Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurungan dan
pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan
alat yang sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atsa
kesempurnaan pengurungan dan pemadatan.
Dibawah pondasi, dan dibawah pipa saluran air diurug dengan pasir pasangan setebal 10
cm dan dipadatkan.
PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI
4
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu kali
tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
c. Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2 dibawah pondasi dipasang
cerucuk kayu, gelam/kelukup/bakau yang ditumbuk hingga mencapai kedalaman tanah
keras.
d. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail.
Campuran yang digunakan : Plat tapak beton adukan 1 Pc:2 Ps:3 Kr. Pondasi beton
cyclopen dibuat dengan adukan 1 Pc:2 Ps:3 Kr yang diisikan 40 % batu kali. Pondasi
batu kali/belah dipasang dengan aperekat 1 Pc : 4 Ps. Pondasi batu bata dipasang
dengan perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar adukan 1 Pc : 4 Ps.
e. Untuk pondasi plat tapak beton bertulang Pedoman pelaksanaan, adukan dan
pembesian harus memenuhi pedoman pada pasal beton bertulang.
PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG
5
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
6.2.5 Besi beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu BJTP - 240 (tegangan
leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm).
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan
bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan direksi terlebih dahulu.
Jika KSM tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan
dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat
dengan catatan :
a. Harus ada persetujuan Direksi.
b. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab KSM.
6.2.6 Cetakan dan Acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai
dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam
pasal 5.1 PBI 1991.
6.2.7 Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah perbandingan 1 Pc : 2 Ps:3 Kr.
6.3.2 Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerjan dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan.
Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-
papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah
dapat dicabut pada saat beton dicoor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan,
maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan
6
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian
diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran
kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
6.3.3 Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara
sebagai berikut :
a. Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton.
b. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali
sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti
atau diperbaiki segera atas resiko KSM.
PASAL 7
PEKERJAAN DINDING
7
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang
telah mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur
lagi dengan adukan yang baru.
7.3.3 Pengukuran
Pengukuran (Uit-Zet) harus dilakukan oleh KSM secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat :
Semua pasangan dinding harus rata (Harizontal), dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang tidak
boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
7.3.4 Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata,
kecuali pasangan bata sudut.
7.3.5 Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-
tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya
disesuaikan dengan tebal dinding.
7.3.6 Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester).
7.3.7 Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan
plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan
plesteran seluruh bidang tembok.
7.3.8 Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan
sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah terpasang harus diberi
perawatan dengan cara membasahinya secara terus menerus paling sedikit 7
(tujuh ) hari setelah pemasangannya.
PASAL 8
PEKERJAAN PLESTERAN
diperbolehkan berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata
sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar
kayu panjang yang digerakkan secara horizontal dan vertikal.
8.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
8.3.5. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran.
8.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap
selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.
PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
PASAL 11
PEKERJAAN PLAFOND KALSYBOARD
11.3.4 KSM harus mengajukan 3 buah contoh untuk disetujui oleh Direksi Pengawas
dan Perencana.
11.3.5 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, kalsyboard dan material
yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
11.3.6 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan rangka,
penggantung dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat pemasangan.
11.3.7 Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang
dari persyaratan.
11.3.8 Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan
sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi kemiringan
yang diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
11.3.9 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, KSM wajib
menanyakan hal ini kepada Direksi Pengawas.
11.3.10 Pertemuan plafon dan dinding diberi list . Untuk bentuk dan pola plafond sesuai
dengan gambar kerja yang ada.
11.3.11 Setelah pemasangan, KSM wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab KSM.
11.3.12 Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-
petunjuk gambar.
11.3.13 Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan
kerapihan dan kekuatannya.
11.3.14 Bekas lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak terlihat
dan semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin kekuatannya.
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
12.1. Lingkup Pekerjaan
12.1.1 Kuda – kuda dan gording menggunakan dari bahan Baja ringan C.75.
12.1.2 Memasang atap seng genteng metal 0.25 mm.
12.1.3 Memasang rabung atap seng genteng metal tebal 0.25 mm.
PASAL 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
13.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu kayu dan daun
pintu alumanium, selanjutnya pada daun pintu alumanium dipasang grendel, kunci pintu
dan pegangan.
13.2. Persyaratan Bahan
13.2.1. Engsel-engsel dari kuningan sekualitas merek RCH Nylon ukuran 4" atau yang
setaraf.
13.2.2. Kunci pintu dipasang sekualitas merek Yalee 2 (dua) slaag (dua kali putar) atau
yang setaraf.
13.2.3. Grendel (sloot), kunci dan pegangan pintu alumanium berkualitas baik.
13.3. Pedoman Pelaksanaan
13.3.1. Daun pintu dipasang kunci tanam 2 ( dua ) slaag setara merk yalee, yang
berkualitas baik.
13.3.2Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan
dilakukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan
engsel ke pintu dan ke kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur
harus dilakukan dengan memutarkan dengan obeng, sehingga seluruh batang
masuk dan menempelkan kuat ke kayu yang dipasang.
13.3.3. Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang KSM wajib memperlihatkan
contoh tersebih dahulu untuk diminta persetujuan Direksi atau Pemberi Tugas.
13.3.4. Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka Direksi berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan diganti
dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya KSM.
13.3.5Grendel, kunci dan pegangan pintu alumanium dipasang 1 (satu) buah untuk
setiap daun pintu. Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik.
Untuk melengketkan alat tersebut ke daun pintu harus menggunakan mur.
PASAL 14
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
14.1. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik sebagai
suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan
12
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang bekerjanya sistim /
peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknis atau gambar
dokumen. Pekerjaan ini meliputi :
14.1.1 Pekerjaan di dalam Gedung.
1) Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya /
penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kabel /
konduktor pentanahan netral / badan panel.
2) Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis NYY untuk penghubung
antar panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan
(mesin AC, pompa-pompa dan lain-lain).
3) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur
penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
4) Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan material
bantu yang dibutuhkan.
5) Pengadaan dan pemasangan instalasi under floor duct lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan.
2) Saklar.
Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating minimum 10A /
250V. Saklar pada umumnya dipasang terhadap permukaan tembok, kecuali
bila ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar
harus dipasang pada ketinggian 140 cm. di atas lantai yang sudah selesai.
Saklar-saklar tersebut harus dipasang doos (kotak) yang sesuai.
Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop
kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian
110 cm. (di ruang basah dan pantry) dan 30 cm. (selain di ruang basah dan
pantry) dari permukaan lantai yang sudah selesai (finished) sesuai petunjuk
Pengawas. Saklar dan stop kontak ex MK.
3) Jumlah Kutub. Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral
dan pentanahan) dengan rating minimum 10A / 220V. Cara pemasangan
harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
14.3.2. Kabel-Kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi: kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-
barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan
pemasangan serta operasi dari semua sistim dan peralatan.
1) Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600V).
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN, LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi dan
peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau
dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Semua kabel dengan luas penampang
16 mm2 ke atas harus berurat banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel
daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2 , kecuali untuk
pemakaian kontrol pada sistim remote control yang panjangnya kurang dari
30 meter bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2 . Kecuali
disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel instalasi di
dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk kabel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam konduit
atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan di-klem / diikat dengan
pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya. Semua konduit,
kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam bangunan
harus diadakan secara lengkap. Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel
maksimum adalah 40%. Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
2) Kabel Tanah Tegangan Rendah.
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang
ditanam langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat
banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah
2,5 mm2 . Cara penanaman kabel secara langsung di dalam tanah (direct
burial) harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan
dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan menengah 20
kV. Apabila diperlukan penyambungan kabel dalam tanah, harus dilakukan
dengan alat penyambung khusus ( jointing kit ) tegangan rendah jenis epoxy
resin-cold pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang
benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti
14
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
anjuran pabrik pembuat jointing kit yang digunakan, sehingga diperoleh hasil
penyambungan yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi
yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
3) Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splin, connection dan lain-lain seperti karet,
PVC, vernished cambric, asbes, gelas, tape syntetic, splice case,
composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan,
lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang
dengan cara yang disetujui, menurut anjuran perwakilan pemerintah atau
pabrik pembuatnya.
4) Peralatan.
Untuk keperluan pemasangan kabel, KSM harus menyediakan sendiri
peralatan penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, penggantung dan
peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang horizontal maupun
vertikal.
Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya
pemasangan kabel tersebut.
5) Penggunaan Warna Kabel.
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa,
netral dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL,
yaitu sistim tegangan 220 V, 1 Fasa :
a. Hitam : Fasa
b. Biru : Netral
c. Kuning / Hijau : Pentanahan (G).
6) Pendukung Kabel.
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas daya dan
panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung
lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang
tanpa pendukung.
7) Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
14.3.3. Pengaman / Pemutus Daya.
1) Miniatur Circuit Breaker (MCB).
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752 Part 1 1977
atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk tegangan
sampai 220 VAC .
MCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed”, baik pada posisi
horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan
silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup
dan membuka kontak - kontak utamanya secara menyapu (wiping
action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah kontak
utama menutup kembali tanpa sengaja. Handle toggle MCB tiga fasa
harus dapat membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan
(simultan). Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
15
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
15.1. Lingkup pekerjaan
15.1.1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat ketembok, sambungan-
sambungan konstruksi kayu pada kuda-kuda dan lain-lain.
15.1.2. Menie besi untuk baut-baut dan besi strip.
15.1.3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen yang nampak, daun pintu panel,
ventilasi kayu dan lesplang.
15.1.4. Cat tembok untuk dinding yang diplester, bidang-bidang beton dan plafond.
15.2. Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
15.2.1. Menie kayu dan besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.2. Cat kayu sekualitas-sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.
15.2.3. Cat tembok sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex,Platon.
15.2.4. Plamur kayu dan dinding sekualitas Kuda Terbang, Polymix, Vinilex, Platon.
15.3. Pedoman pelaksanaan
15.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
15.3.2. Pekerjaan meni harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2
(dua) kali.
16
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
15.3.3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan
memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
Urutan pekerjaan sebagai berikut :
2 (dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar
1 (satu) kali lapis pengisian dengan plamur kayu
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali.
15.3.4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut
Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah
itu dilap dengan kain basah hingga bersih.
Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah
betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain
kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak
terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.
15.3.5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut
Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau
noda-noda mengelupas.
PASAL I6
PEKERJAAN PLUMBING / SANITASI
16.1 Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang
tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk di dalam
pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan testing terhadap seluruh
material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan. Ketentuan-
ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis
tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan, juga termasuk ke
dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini
adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar
yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat teknis khusus atau
gambar dokumen. Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah
sebagai berikut :
16.1.1. Instalasi Air Bersih
1) Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di
luar bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar
rencana dan spesifikasi tekniknya.
2) Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi
plumbing serta peralatan-peralatannya.
3) Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang
17
Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik
ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum
pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi
pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan
harus tidak terjadi pengurangan volume air.
3) Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh KSM.
4) KSM harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
5) Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap
perlu.
6) Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah
termasuk tenggung jawab KSM.
7) Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik oleh
Pengawas.
16.4 Pompa Air Bersih
16.4.1 Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum 70% pada
sekitar + 10 % dari titik kerjanya.
16.4.2 Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.
16.4.3 Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
16.4.4 Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang khusus
untuk air minum.
16.4.5 Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau sejenisnya
yang khusus untuk air minum.
16.4.6 Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces terbuat
dari tungsteen carbide.
16.4.7 Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain air.
16.4.8 Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
16.4.9 Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan baja tunggal
(base plate).
16.4.10 Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran air ke
saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
16.4.11 Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan suara di
atas normal ( 50 dB A ).
16.4.12 Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven) dengan kopling
fleksibel.
16.4.13 Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
16.4.14 Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch yang mendapat
sinyal dari water level control yang diletakan di dalam ground reservoir.
PASAL 18
FINISHING DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
22