You are on page 1of 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI ANAK USIA 0 – 5

TAHUN DENGAN STATUS GIZI ANAK (STUDI ANALITIK DI POSYANDU


DUSUN SUKABUMI DESA SIMAN KECAMATAN KEPUNG TAHUN 2008)
Sukatmi*, Christianto Nugroho*, Erni Agustina**
*) Dosen Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri
**) Perawat RSUD Pare

ABSTRACT
Nutrition status of child represent situation of body as effect of consumption and usage of nutrition Age
child of under five year represent faction which is to anger easily to problem of and health of nutrition among
others is problem less protein energy representing the problem of especial nutrition in Indonesia. Intention of
this research is to identify relation link knowledge of mother about age child nutrition 0-5 year with status of
nutrition child in Posyandu of Sukabumi Countryside of Siman District Besiege year 2008.
The research design is correlation study with population counted 37 and people of sample 34 responder
with data sampling consecutive, collected by giving questionnaire at mother and observation of heavy child.
Afterwards data analyzed by using correlation test of spearman with value of significance 0,05.
From result of research got by most good enough knowledgeable mother bring in hand age child nutrition
0-5 year that is equal to 58.8% and most status of child nutrition in level of good nutrition is 55,9%. From
result of correlation test of spearman got by value of significance 0,263 > 0,05 meaning H0 accepted. This
matter explain that do not there are relation link among between knowledge of mother about age child nutrition
0-5 year with status of child nutrition .
The knowledge on the child nutrition are vital importance owned by mother, in order to can correct
upbringing at its ducky especially in accomplishment of its requirement of him. But, knowledge had by mother is
not solely absolute factor influence its child nutrition status. Because there is many other factor, like economic
status of family, food sanitation, appetite eat, amount and many other factor.

Keywords : knowledge, mother, nutrition of age child 0-5 year, status of nutrition

PENDAHULUAN pada Posyandu yang dilaksanakan pada bulan Juli, ibu


Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan yang hadir dan melakukan penimbangan pada
proses tumbuh kembang anak. Sehingga pemenuhan anaknya adalah berjumlah 41 orang dan hasil
kebutuhan gizi secara adekuat turut menentukan penimbangan pada anaknya berdasarkan penulisan di
kualitas tumbuh kembang anak (Suandi, 1998). KMS adalah 23 (56%) anak pada pita hijau, 29 % atau
Tetapi, sekarang banyak ditemukan kasus gizi buruk 12 anak berada pada pita kuning dan yang BGM
yang masih terjadi dan disebabkan karena minimnya sebanyak 6 anak (14%). Pada bulan Agustus, register
pengetahuan tentang gizi, terutama di kalangan ibu penimbangan Posyandu mencatat ada 40 ibu yang
yang merupakan pengasuh dalam keluarga. Anak usia melakukan penimbangan pada anaknya. Dengan hasil
di bawah lima tahun (balita) merupakan golongan anak (47,5%) berada pada pita hijau, 14 anak pada
yang rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi pita kuning (35%) dan 7 anak berada di BGM
diantaranya adalah masalah kurang energi protein (17,5%). Sedangkan pada Posyandu bulan September,
(KEP) yang merupakan masalah gizi utama di didapatkan 31 ibu mengikuti penimbangan anaknya.
Indonesia (www.gizi.net). Ada 19 anak berada di pita hijau (61,2%), anak
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri pada tahun 2007 (balita) yang berada di pita kuning sebanyak 5 anak
jumlah penderita gizi buruk 10 bayi ( (16,1%) dan sisanya berada di BGM yaitu 7 anak
www.kompas.com) Berdasarkan data yang diperoleh (22,5%). Dari data ini, didapatkan jumlah rata-rata ibu
peneliti dari buku register penimbangan di Posyandu yang datang ke Posyandu setiap bulannya dan
Dusun Sukabumi Desa Siman Kecamatan Kepung, melakukan penimbangan pada anaknya adalah

Jurnal AKP 26 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


sebanyak 37 orang, rata-rata anak di pita hijau Tabulasi silang diatas menunjukkan bahwa ada
sebanyak 20 anak, berada di pita kuning 10 anak dan kecenderungan semakin baik tingkat pengetahuan
di BGM 7 anak. maka resiko terjadinya gangguan gizi, terutama KEP
Beberapa penelitian menjelaskan, dampak semakin kecil.
jangka pendek gizi buruk terhadap perkembangan Hasil uji statistik dengan korelasi Spearman
anak adalah menjadi apatis, mengalami gangguan didapatkan nilai sig.( 2 - tailed) 0,263 > 0,05
bicara dan gangguan perkembangan lain. Sedangkan memberikan pengertian bahwa tidak terdapat
dampak jangka panjangnya adalah penurunan skor hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi anak
test IQ, penurunan perkembangan kognitif, penurunan usia 0 – 5 tahun dengan status gizi anak. Correlation
integrasi sensori, gangguan pemusatan perhatian, Coefficient menunjukkan angka +0,197. menunjukkan
gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja hubungan positif antara kedua variabel, tetapi dengan
merosotnya prestasi akademik di sekolah. Apabila kekuatan hubungan yang sangat rendah.
keadaan ini terus berlanjut, maka akan mempengaruhi
kualitas sumber daya manusia sebagai generasi PEMBAHASAN
penerus bangsa.
Peningkatan pengetahuan ibi tentang gizi balita Berdasarkan dari hasil pengujian korelasi Spearman
melalui upaya pendidikan kesehatan yang dilakukan didapatkan nilai sig.( 2 - tailed) 0,263 > 0,05
di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit juga memberikan pengertian bahwa tidak terdapat
diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi anak
menanggulangi masalah gizi balita. Berdasarkan usia 0 – 5 tahun dengan status gizi anak. Correlation
uraian di atas, Posyandu dan Puskesmas merupakan Coefficient menunjukkan angka +0,197. menunjukkan
salah satu upaya untuk mananggulangi masalah gizi hubungan positif antara kedua variabel, tetapi dengan
dan sebagai ujung tombak untuk melakukan skrining kekuatan hubungan yang sangat rendah. Dengan
atau deteksi dini dan pelayanan pertama menjadi vital kekuatan hubungan yang sangat rendah tersebut
dalam pencegahan gizi buruk saat ini, maka peneliti membuktikan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi
tertarik untuk mengidentifikasi tentang hubungan anak usia 0 – 5 tahun, sangat kurang atau bahkan
pengetahuan ibu tentang gizi anak usia 0-5 tahun tidak memberikan pengaruh pada status gizi anak.
dengan status gizi anak. Menurut Notoatmojo (2004), pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting
METODE PENELITIAN untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain seorang ibu tentang gizi anak akan mempengaruhi
penelitian Cross Sectional. Untuk status gizi pada sikap dan cara ibu dalam memberikan asupan gizi
anak usia 0 - 5 tahun, ditentukan dengan pada anaknya. Asupan gizi anak akan memberikan
menggunakan standar baku berdasarkan WHO - dampak langsung dan mempengaruhi status gizi anak
NCHS, dengan cara menilai berat badan anak menurut tersebut (Almatsier, 2003).
umur Maka, untuk menganalisa data, penelitian ini Dari hasil pengujian hubungan antara dua variabel
menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Uji ini didapatkan faktor bahwa pengetahuan ibu tentang gizi
digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya anak usia 0 – 5 tahun tidak memberikan pengaruh
hubungan antara dua variabel. terhadap status gizi anak. Menjelaskan bahwa
pengetahuan ibu bukanlah sesuatu yang mutlak
HASIL PENELITIAN mempengaruhi kondisi anak. Karena terdapat banyak
Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan dengan Status faktor lain yang mempengaruhi status gizi anak.
Gizi Anak 0-5 Tahun Menurut Agus Trisno (2001), faktor – faktor yang
Status Gizi Anak Total mempengaruhi status gizi anak antara lain : jumlah
Penge- Baik KEP KEP KEP Gizi dan jenis makanan yang dikonsumsi, pembagian
tahuan RIngan Sedang Berat Lebih makanan dalam keluarga, daya terima terhadap jenis
Baik 6 2 1 0 1 10 dan jumlah makanan, adanya pantangan dan kesukaan
Cukup 12 5 0 1 2 20 terhadap jenis makanan tertentu, status ekonomi
Kurang 1 1 0 2 0 4 keluarga, kebiasaan dan selera makan serta sanitasi
Total 19 8 1 3 3 34

Jurnal AKP 27 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


makanan yang meliputi cara penyiapan, penyajian, yang sebagian sudah baik dapat di pertahankan
dan penyimpanan makanan. Faktor yang berikutnya dan status gizi buruk dan gizi lebih dapat diatasi.
adalah adanya prasangka buruk terhadap bahan 3. Disarankan kepada pihak akademi
makanan tertentu. mendokumentasi karya tulis ini sebagai media
Pada keluarga dengan status ekonomi rendah informasi dan tambahan referensi bagi mahasiswa
memiliki daya beli yang kurang terhadap hal – hal atau peneliti selanjutnya.
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, 4. Diharapakan hasil penelitian ini dapat dijadikan
contohnya adalah pangan yang memiliki nilai gizi sebagai masukan dan referensi dalam penelitian
yang baik, sehingga akan mempengaruhi dari jumlah berikutnya.
dan jenis makanan yang diterima oleh anak. Apabila 5. Para ibu hendaknya tetap meningkatkan
jumlah dan jenis makanan tidak sesuai dengan pengetahuannya, khususnya tentang gizi dengan
kebutuhan anak, maka keadaan gizinya pun akan senantiasa aktif mencari informasi sehingga yang
terpengaruhi. Pada golongan masyarakat dan keluarga baik bisa dipertahankan dan keadaan gizi buruk
tertentu, ada yang menjunjung tradisi tentang serta gizi lebih bisa diatasi dan dihindari.
makanan. Beberapa jenis bahan makanan dipercaya 6. Masyarakat diharapkan untuk lebih meningkatkan
tidak diperbolehkan diberikan kepada bayi atau balita perhatian terhadap kesehatan gizi pada balita
,padahal makanan tersebut bisa saja mengandung nilai dengan senantiasa meningkatkan pengetahuan
gizi yang baik bagi anak. Kesukaan anak terhadap tentang gizi sehingga status gizi balita dapat
jenis makanan tertentu akan membuat anak kurang tercapai pada status yang optimal yaitu bergizi
menyukai makanan yang lain, sehingga nilai gizinya baik.
kurang seimbang. Cara penyiapan, penyajian dan
penyimpanan juga sangat penting. Bahan makanan KEPUSTAKAAN
harus disiapkan sebaik – baiknya, khususnya masalah
kebersihannya. Cara penyajian makanan juga sangat Agus Trisno, Moch. (2002). Dasar-Dasar Ilmu Gizi.
mempengaruhi selera makan. Beberapa faktor diatas Malang: UMM Pres
tidak diteliti dalam peneletian ini, tetapi tidak dapat Almatsier, S. (2001). Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu
dipungkiri bahwa faktor – faktor tersebut dapat Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
mempengaruhi status gizi anak. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
KESIMPULAN Arisman. (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan.
Jakarta: EGC
Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang Asydhad dan Mardiah. (2006). Makanan Tepat Untuk
gizi anak usia 0 - 5 tahun dengan status gizi anak. Balita. Jakarta: Kawan Pustaka
Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai sig.(2 - Efendy, N. (1998). Dasar Keperawatan Kesehatan
tailed) 0,263 > 0,05 : H0 diterima. Correlation Masyarakat. Jakarta: EGC
Coefficient sebesar +0,197 menunjukkan sangat Mansjoer, A, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran
rendahnya kekuatan hubungan antara kedua variabel. Ed. 3. Jilid II. Jakarta: Media Aesculapius
FKUI
SARAN Nurachmah, E. (2001). Nutrisi Dalam Keperawatan.
Jakarta: CV. Info Medika.
1. Diharapkan dapat mempertahankan dan lebih Notoatmojo, S. (2005). Metodologi Penelitian
meningkatkan perhatian dan pelayanan terhadap Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
kesehatan anak. Sehingga tercapai status gizi anak Nursalam dan Pariani, S. (2001). Pendidikan Praktis
yang baik secara mutlak. Terutama pada anak usia Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:
0 - 5 tahun yang rentan terhadap gangguan gizi. Salemba Medika
2. Hendaknya Posyandu dapat memberikan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. (1997).
pelayanan yang menyeluruh dan dilengkapi Penuntun Diit Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka
dengan penyuluhan kesehatan khususnya tentang Utama
gizi bagi anak, sehingga tingkat status gizi anak

Jurnal AKP 28 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010


Sediaoetama, A.J. (2000). Ilmu Gizi Untuk ______ (2005). Gizi Buruk Ancaman
Mahasiswa Dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Generasi Yang Hilang. http:// io.ppi-jepang.org.
Rakyat (download : 5 Oktober 2007)
Suandi. (1998). Diit Pada Anak Sakit. Jakarta: EGC
_______ (2006). Pedoman Penata Laksanaan Kurang
Protein. www.gizi.net. (download: 5 Oktober
2007)

Jurnal AKP 29 Vol. 1 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2010

You might also like