Professional Documents
Culture Documents
Sejarah dan Penyebaran Kentang, Tepung, dan Bahan Pembantu Pada Pembuatan
Kerupuk
jenis ikan dan berjuta-juta macam ikan tersebut tersebar di beberapa perairan dari
seluruh permukaan bumi. Habitat air dimana ikan hidup banyak menentukan
bentuk tubuh, macam alat tubuh, dan cara ikan bergerak. Ada beberapa ikan yang
tubuhnya bersisik, ada pula yang tidak bersisik. Sedangkan dunia ikan sendiri
dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu ikan berangka rawan dan ikan
berangka tulang. Ada beberapa pula yang mengklasifikasikan ikan menjadi ikan
bertulang belakang atau ikan bersirip yang biasa dikenal dengan istilah ikan,
sedangkan ikan yang tidak bertulang belakang dan dikenal dengan nama kerang
atau kerang-kerangan. Ikan badan ditutupi dengan sisik sedangkan kerang badan
dibungkus kulit keras yang terdiri dari kritin. Namun demikian tentunya masih
besar yaitu : ikan berlemak rendah dengan kandungan lemak kurang dari 2 persen,
ikan berlemak medium dengan kandungan lemak berkisar antara 2-5 persen,
sedangkan ikan berlemak tinggi memiliki kandungan lemak lebih besar dari
ikan mas, lemuru, patin, dan salmon. Contoh ikan berlemak tinggi adalah sardin,
makanan, dan sebagai umpan pada jaring ikan. Mereka menjadi makanan ikan
kecil, Crustacea dan cumi-cumi yang lain dan dalam perlengkapan lingkaran
tentacel yang lebih pendek ketika makanan itu terenggut dengan kekuatan seperti
sehingga akan turun ke perut untuk di cerna. Radula adalah pita tanduk pada lidah.
mereka lakukan, mereka mempunyai tiga jantung. Cumi-cumi berdarah biru. Dua
dari jantung mereka berlokasi dekat dengan masing-masing insangnya. Hal ini,
mudah. Cumi-cumi memiliki pokok sistem pernafasan senyawa tembaga. Hal ini
senyawa besi. Jika terlalu tertutup pada permukaan dimana terdapat air panas,
cumi-cumi dapat mati dengan mudah karena mati lemas. Kemungkinan hidup di
air dalam selama musim dingin, tetapi sekitar bulan Mei dia memasuki air dangkal
2.2 Kerupuk
Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang khas, yang dibuat dari
rakyat yang sudah dikenal di Indonesia. Dijual dalam bentuk mentah dan
gorengan. Produk ini juga dikenal di Jepang, Kanada, Perancis, dan Amerika.
kasar dan kerupuk halus. Kerupuk kasar dibuat dari bahan baku tapioka dengan
ditambah bumbu-bumbu. Sedangkan kerupuk halus selain dibuat dari bahan baku
tapioka dan bumbu-bumbu, juga sering ditambah udang, ikan, susu, atau telur.
kemplang. Kerupuk mie adalah kerupuk yang terbentuknya tersusun atas adonan
bergaris tengah satu sampai dua milimeter dan melingkar, sedangkan kerupuk
kemplang atau irisan adalah kerupuk yang berbentuk irisan tipis atau dicetak
Kerupuk yang merupakan suatu produk makanan kering yang telah lama
dikenal di Indonesia adalah salah satu alternatif upaya penganeka ragaman produk
banyaknya serta nilai barang hasil produksi menurut jenis barang 2001 (Badan
dengan menggunakan lemak atau minyak pangan. Terdapat dua cara menggoreng,
yaitu menggoreng sangrai (tanpa minyak) dan deep fat frying (bahan terendam
seluruh bagian permukaan bahan mendapat perlakuan panas yang sama, sehingga
penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi, dan kalori dalam
bahan pangan. Lemak yang baik untuk menggoreng adalah oleostearin atau
lemak nabati dihidrogenasi dengan titik cair 350C sampai 400C, seperti minyak
kelapa, minyak kacang tanah, dan minyak kelapa sawit. Minyak yang termasuk
dalam golongan setengah mengering (semi drying oil) atau minyak mengering
(drying oil), misalnya minyak biji kapas, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Minyak biji matahari tidak dapat digunakan sebagai minyak goreng, karena
minyak tersebut bila kontak dengan udara pada suhu tinggi akan cepat teroksidasi
Menurut Weiss (1983), suhu minyak yang baik untuk menggoreng berkisar
antara 1630C sampai 1960C, tergantung bahan yang digoreng. Kerupuk kentang
paling baik digoreng pada suhu 1880C dengan waktu 2 sampai 3 menit. Suhu
minyak yang rendah (kurang dari 1630C) akan menyebabkan terjadinya kekerasan
yang tidak diinginkan pada makanan (bantat). Suhu minyak yang tinggi (lebih
dari 1960C) akan menyebabkan makanan gosong pada bagian luar sedangkan pada
terkandung dalam bahan. Ruang tempat air yang teruapkan itu lalu diisi oleh
yang mengembang dan renyah. Pada proses penggorengan kerupuk mentah yang
kering mengalami pemanasan sehingga air yang terangkap dalam struktur kerupuk
mentah menguap dan menghasilkan gelembung-gelembung gas ke permukaan
ikan, kerupuk udang, kerupuk kedelai, kerupuk singkong, kerupuk terasi, kerupuk
ramba, dan kerupuk uli (Rudy Wahyono,1996). Komposisi energi kerupuk yang
Kerupuk goreng adalah kerupuk yang telah digoreng dan siap untuk
dimakan. Kadar minyak dalam kerupuk yang telah digoreng untuk jenis kerupuk
ikan atau udang adalah 23,7%, sedangkan dalam kerupuk kemplang adalah
25,9 %.
Kualitas kerupuk dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain bahan baku,
bahan penunjang dan peralatan, proses produksi dan pengemasan (Mahdar, 1992).
Mutu produk ikan ditentukan oleh kandungan ikan yang ditambahkan semakin
tinggi mutu kerupuk. Untuk lebih jelasnya mutu kerupuk dapat dilihat pada
Tabel 2.
Asal mula tanaman kentang itu belum jelas. Akan tetapi menurut beberapa
catatan, sumber terbesar tanaman kentang liar itu ada di Amerika Selatan, yakni :
Sunarjono 1976, menyatakan bahwa kentang itu dibawa dari Peru ke Eropa yang
sifatnya adalah berhari pendek (short day). Menurut bahan-bahan herbarium kuno
bersifat hari panjang (long day) mula-mula dibawa dari Chili ke Eropa oleh orang
Spanyol.
Menurut Howard 1960 yang kutip dari Sumiati 1977, menyatakan bahwa
dari jenis liar Solanum andigenum (long day). Karena mutasi, seleksi, dan lain
sebagainya jenis-jenis kentang liar itu akhirnya menjadi kentang yang enak
pada tahun 1794, telah diketemukan tanaman kentang Cisarua dan pada tahun
1811 telah tersebar luar ke daerah pegunungan tinggi seperti : Karo, Palembang,
Aceh, Padang, Minahasa, Flores, Bali, Seram, dan Timor. Di Jawa daerah-daerah
Class : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanoceae
Genus : Solanum L
Species : Solanum tuberosum L
Varietas : Katadhin, Katela, Marita
lain : varietas, keadaan tanah yang ditanami, pupuk yang dipergunakan, umur
umbi ketika dipanen, waktu dan suhu penyimpanan. Komposisi utama dari
1978).
sumber mineral (fosfor, besi, dan kalium) dan vitamin C, vitamin B1, dan vitamin
B2 rendah. Mengenai komposisi kimia kentang secara lengkap dapat dilihat pada
2.4 Tepung
Tepung terigu berasal dari biji gandum yang digiling. Biji gandum
dihasilkan oleh tanaman Triticum sp, yang tumbuh di daerah sub tropis (Arpah,
keras (hard wheat) dan gandum lunak (soft wheat). Gandum keras mengandung
banyak gluten dan gandum lunak mengandung gluten yang rendah (Gaman dan
Sherrington, 1992).
yaitu tepung kuat dan tepung lemah. Tepung yang kuat adalah tepung yang
terbuat dari gandum kuat dengan kadar protein 11-13 %, menghasilkan adonan
yang sukar meregang, kenyal, mempunyai daya serap air yang tinggi, memiliki
daya kembang yang baik, dan mempunyai sifat dapat menahan gas yang baik.
Tepung yang kuat cocok untuk membuat roti. Tepung yang lemah adalah tepung
yang terbuat gandum lemah dengan kadar protein 8-9 %, menghasilkan adonan
yang kurang merenggang, kurang kenyal dan mempunyai daya serap air yang
rendah. Tepung jenis ini cocok untuk membuat cake, pastel, biscuit, dan kue
kering (US wheat Associates, 1981). Selain diketahui jenis tepung kuat dan
tepung lemah, adapula jenis tepung kombinasi, yaitu tepung yang dihasilkan dari
penggilingan campuran gandum kuat dan lemah, dan cocok untuk membuat mie,
Gluten pada tepung terigu terbentuk dari dua senyawa yaitu gliadin dan
glutenin. Pembentukan gluten terjadi bila tepung gandum dicampur dengan air.
(deMan, 1997).
Gluten mempunyai sifat penting, yaitu ketika gluten ditambah air akan
protein, sehingga dapat memberikan adonan yang kuat. Sementara tepung terigu
tidak membentuk adonan yang elastis seperti halnya gluten, karena tepung terigu
akan menyerap air dan bila ditambahkan air kemudian dipanaskan pada suhu 57oC
sampai 70oC akan membentuk pasta dan terjadi gelatinisasi (Potter dan Hotokiss,
1995).
daging, bahan perekat, dan baik untuk makanan yang dipanggang, seperti roti,
cake, biscuit, creakers. Dalam produk makanan, tepung terigu memiliki sifat
emulsi yang baik dibandingkan dengan lainnya. Hal ini dikarenakan kandungan
rendah dari pada amilopektin. Kadar amilosa dalam tepung terigu 25 %. Tepung
terigu mempunyai daya serap air yang lebih rendah dibandingkan tapioka dan
beras. Hal ini terjadi karena tepung terigu mempunyai kandungan karbohidrat
2.4.2 Tapioka
yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Ubi kayu menghasilkan umbi yang
mengandung (karbohidrat) sebanyak 32,4 gr per 100 gram ubikayu. Salah satu
bentuk olahan dari umbi ubikayu adalah ubikayu atau dikenal dengan nama
Tapioka adalah pati yang diperoleh dari hasil ekstraksi ubikayu (Manihot
yang lebih banyak, yaitu 84,64 persen. Tingginya komponen dalam tapioka,
mengakibatkan daya serap air lebih tinggi dibandingkan tepung beras dan terigu
Tapioka memberikan cita rasa yang lunak, dan dapat digunakan sebagai
bahan pengental, bahan pengisi, serta bahan pengikat dalam industri makanan,
seperti dalam pembuatan pudding, makanan bayi, kerupuk dan sosis (Matz, 1997).
Beberapa sifat tapioka yang penting adalah tidak berasa manis, tidak
mudah larut dalam air dingin, membentuk pasta dan gel dalam air panas, sebagai
granul. Hidrolisa akan menghasilkan glukosa dan bila hidrolisa tidak sempurna
akan menghasilkan dekstrin dan sifat viskositasnya yang besar dapat digunakan
karena itu tapioka mudah dan cepat membengkak bila dipanaskan dalam air.
Granula pati dalam air dingin akan menyerap air dan membengkak namun
jumlah air yang terserap hanya mencapai kadar 30 persen. Granula pati akan
menyerap air dan terjadi peningkatan volume dalam air pada suhu 55oC sampai
dibuat membengkak luar biasa, tetapi bersifat tidak kembali lagi pada kondisi
semula. Perubahan tersebut disebut gelatinisasi. Suhu pada saat granula pati
pecah disebut suhu gelatinisasi yang dapat dilakukan dengan penambahan air
diperoleh dengan cara penggilingan dan pengayakan dari varietas beras biji
serbuk berwarna putih, beraroma beras (tidak bau asam dan apek), dan flavornya
lembut (Matz, 1997). Komposisi kimia tepung beras dapat dilihat pada Tabel 6,
sebagai berikut :
Tabel 6. Komposisi Kimia Tepung Beras.
Komponen Jumlah (%)
Air 11
Karbohidrat 79,4
Protein 7,5
Lemak 0,8
Abu 0,7
Serat 0,6
Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI, (2000).
Karbohidrat sebagian besar dalam tepung beras terdiri atas pati (starch).
Tepung beras tersusun atas serangkaian unit-unit glukosa, yang terdiri dari dua
fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan
fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Amilosa terdiri dari 70 sampai dengan
350 unit glukosa yang berikatan membentuk rantai lurus dengan ikatan -(1,4)-
(Winarno, 1997).
beras setelah pati. Protein beras giling dari 5 persen albumin (larut dalam air),
10 persen globulin (larut dalam garam), kurang dari 5 persen prolamin (larut
dalam alkohol) dan lebih besar dari 80 persen glutelin (larut dalam alkali).
Diantara fraksi-fraksi protein, albumin mengandung kadar lisin tertinggi (4-9 %).
Glutelin mengandung lisin (3-5 %), globulin (2-6 %) dan terendah prolamin
(0-5 %). Walaupun kadar lisin dalam beras tertinggi diantara protein serealia
lainnya, tetapi lisin, masih merupakan asam amino pembatas pertama dalam
diklasifikasikan menjadi beras kadar amilosa rendah (7-20 %), sedang (20-25 %),
dan tinggi (25-33 %). Tepung beras yang berasal dari penggilingan biji beras
bentuk hasil pemanasan, misalnya tekstur dan sifat mengkilapnya. Tepung beras
biasa dengan kadar amilosa sedang, memiliki tekstur yang tidak lengket dan tidak
Bahan pembantu adalah bahan yang sengaja diberikan dengan maksud dan
tujuan tertentu, misalnya untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, cita rasa,
dan sebagainya. Bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ini
antara lain garam dapur, bawang putih, kuning telur, dan bahan pengembang.
Garam juga dapat meningkatkan kekuatan antar ion dari daging dan membentuk
cita rasa yang diperlukan untuk berbagai jenis makanan ringan, manisan, dan
lain-lain. Salah satu petunjuk garam dapur yang mudah dikenal adalah rasa asin.
Garam dapat menurunkan kadar air bahan pangan dengan cara osmosis.
mati karena kekurangan air, sehingga jumlahnya dalam bahan pangan berkurang
(Winarno, 1984).
agar produk memiliki cita rasa dan aroma yang merangsang. Bawang putih
2.5.3 Telur
untuk meningkatkan kandungan zat gizi, protein, dan rasa dari kerupuk tersebut.
Kerupuk yang ditambahkan kuning telur akan menghasilkan kerupuk dengan rasa
dalam adonan akan melepaskan CO2, lalu dengan teratur membebaskan gas