Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
2015
I . PENDAHULUAN
Darah tersusun atas sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit) yang
bersirkulasi dalam cairan yang disebut plasma (Meyer & Harvey 2004). Jika darah
diberi antikoagulan dan dilakukan sentrifugasi, maka dapat terlihat darah terdiri
dari plasma 55% dan sel 45% yang terdiri dari leukosit, eritrosit dan trombosit.
Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit dan
trombosit.Menurut Colville dan Bassert (2008), fungsi darah adalah sebagai
sistem transportasi, sistem regulasi, dan sistem pertahanan.
1.2 Tujuan
2.1 Materi
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, gelas
objek, gelas penutup, tisu, beker glass, spuit 1mL.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah hewan coba,
methanol absolut, alkohol 70%, pewarna Giemza 7%, air mengalir.
3.1 Hasil
3
2
Keterangan:
1. Basofil
2. Limfosit
3. Neutrofil
4. Monosit
3.2 Pembahasan
Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan
kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan
tubuh yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Guyton
2008). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah
putih (Miale, 1972), bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan
kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum
tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit (Weiss, 2010).
Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh
untuk digunakan.
Pada hasil praktikum dapat dilihat bahwa pada preparat terdapat beberapa
jenis leukosit, yaitu monosit, neutrofil, basofil, limfosit, dan plateletes. Dari
preparat terlihat paling banyak adalah sel limfosit dan basofil. Hal ini belum
sesuai dengan pustaka yang menyebutkan bahwa neutrofil merupakan komponen
terbesar leukosit (Weiss, 2010).
Ada 2 macam tipe leukosit yaitu granular dan agranular. Granulosit adalah
leukosit sirkular dan memiliki granule pada sitoplasmanya. Sedangkan agranulosit
tidak memiliki granule pada sitoplasmanya. Granulosit terdiri atas 3 tipe yaitu sel
metrofil, dimana paling banyak dijumpai, mewarnai dirinya dengan pewarna
netral atau campuran pewarna asam basa dan tampak berwarna ungu; sel
eusinofil, dimana sel ini sedikit dijumpai, penyerap warna yang bersifat asam atau
eosin dan kelihatan merah; sel basofil yang menyerap pewarna basa dan menjadi
biru. Sedangkan agranulosit terdiri atas monosit, yang berfungsi untuk menutup
daerah luka, membungkus dan memfagosit setelah netrofil dan basofil (Pearce,
2002). Limfosit yang jauh lebih umum dalam sistem limfatik. Limfosit dibedakan
dengan memiliki inti dalam pewarnaan yang mungkin eksentrik di lokasi, dan
jumlah yang relatif kecil dari sitoplasma (Hiremath, 2010)
1. Neutropenia:
Neutrofil berkontribusi sampai 70% dari sel-sel darah putih dalam tubuh
kita. Mereka membantu tubuh melawan patogen. Neutropenia disebabkan karena
berkurangnya jumlah neutrofil dalam darah. Ada beberapa penyebab neutropenia.
Efek samping dari setiap obat, kemoterapi, dan infeksi virus adalah beberapa
penyebab. Pembentukan memadai neutrofil di sumsum tulang atau kerusakan
neutrofil dalam aliran darah, bisa menyebabkan sejenis neutropenia disebut
neutropenia autoimun. Demam atau infeksi sering bisa menjadi gejala
neutropenia. Neutropenia didiagnosa dengan menentukan jumlah sel darah putih.
Normal jumlah neutrofil adalah 3000-8000 (per mikroliter darah). Neutropenia
didiagnosa ketika jumlah neutrofil di bawah 2000. Perawatan untuk neutropenia
bergantung pada penyebabnya. Obat-obatan yang dapat membantu meningkatkan
jumlah neutrofil dianjurkan untuk pasien tersebut. Dalam kasus yang jarang,
transplantasi sumsum tulang dilakukan.
2. HIV / AIDS
3. Lymphocytopenia
5. Eosinofilia
Leukosit adalah bagian dari sel darah yang berinti, disebut juga sel darah
putih . Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh yang
terdiri dari neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit. Leukosit dalam
darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan rasio 1 : 700.
Ada 2 macam tipe leukosit yaitu granular dan agranular. Granulosit terdiri
atas 3 tipe yaitu sel metrofil, sel eusinofil, dan sel basofil. Sementara agranular
terdiri dari monosit dan limfosit.
DAFTAR REFERENSI
Colville T, Bassert JM. 2008. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary
Technician. Missouri: Elsevier.
Guyton AC. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Textbook of Medical Physiology.
Miale JB. 1972. Laboratory Medicina Hematology.St. Louis: The C.V. Mosby
Companya.
Weiss DJ, Wardrop KJ. 2010. Schalm’s Veterinary Hematology. USA: Blackwell
Publishing Ltd.