You are on page 1of 9

LBM 6

KELUAR DARAH SAAT BAB

STEP 1

1. mukosa anoperineal: mukosa anus yg berada diperitoneal

STEP 2

1. anatomi dari anoperineal?

Tortora, Gerard J; Bryan Derrickson; Principles of Anatomy and Physiology 14th Edition; 2014; USA :
Wiley
Snell, Richard S. ; clinical Anatomy by system ; Lippincott Williams & Wilkins
2. Fisiologi dari defekasi normal?
Pengiriman sinyal ingin defekasi  m.spinchter ani internus & m.spinchter ani externus
[kontraksi]  menghambat defekasi  jika ingin defekasi  m.spinchter ani eksternus relaksasi

Medulla spinalis  n.ienterikus  m.spinchter ani internus relaksasi (lemah)


Gerakan motilitas
Defekasi

3. apa etiologi dari skenario

etiologi belum jelas, taoi masih dihubungkan dengan faktor genetic/keturunan dan faktor risiko
yang ada. Faktor resiko :

- BAB sulit
- Pola buang BAB yang salah
- Peningkatan tekkanan intrabdominal
- Kehamilan
- Usia tua
- Konstipasi kronik
- Diare kronik atau diare akut yang berlebbihan
- Hubungan seks per anal
- Kurang minum air
- Kurang makan makanan berserat
- Imobilisasi
Setia, Siti; dkk; Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Edisi Keenam Jilid II; 2014; Jakarta :
Interna Publishing

4. Mengapa pasien tdk merasa nyeri didaerah anus?


Because internal hemorrhoids occur in the upper half of the anal canal, where the mucous
membrane is innervated by autonomic afferent nerves, they are painless and are sensitive
only to stretch
Snell, Richard S. ; clinical Anatomy by system ; Lippincott Williams & Wilkins

5. Patogenesis dari skenario?


Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi vena hemoroidalis yang
disebabkan oleh faktor-faktor resiko/pencetus.
Setia, Siti; dkk; Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Edisi Keenam Jilid II; 2014; Jakarta :
Interna Publishing

6. Apa hub bab dg mengejan?


Mengejan  meningkatkan tekanan intraabdomen

7. Apa hubungan tdk makan sayur dg skenario?


Dietary fiber consists of indigestible plant carbohydrates such as cellulose, lignin, and
pectin—found in fruits, vegetables, grains, and beans. Insoluble fiber, which does not
dissolve in water, includes the woody or structural parts of plants such as the skins of fruits
and vegetables and the bran coating around wheat and corn kernels. Insoluble fiber passes
through the GI tract largely unchanged but speeds up the passage of material through the
tract. Soluble fiber, which does dissolve in water, forms a gel that slows the passage of
material through the tract. It is found in abundance in beans, oats, barley, broccoli, prunes,
apples, and citrus fruits. People who choose a fiber-rich diet may reduce their risk of devel-
oping obesity, diabetes, atherosclerosis, gallstones, hemorrhoids, diverticulitis, appendicitis,
and colorectal cancer. Soluble fiber also may help lower blood cholesterol. The liver
normally converts cholesterol to bile salts, which are released into the small intestine to help
fat digestion. Having accomplished their task, the bile salts are reabsorbed by the small
intestine and recycled back to the liver. Since soluble fiber binds to bile salts to prevent their
reabsorption, the liver makes more bile salts to replace those lost in feces. Thus, the liver
uses more cholesterol to make more bile salts and blood cholesterol level is lowered.

Tortora, Gerard J; Bryan Derrickson; Principles of Anatomy and Physiology 14th Edition; 2014; USA :
Wiley

8. Mengapa penderita selalu mengalami diare dan konstipasi berganytian

9. Mengapa ditemukan benjolan dan darah?


Darah pada pemeriksaan histologis, hemoroid terdiri atas pembuluh-pembuluh
submukosa, berdinding tipis, berdilatasi, yang menonjol dibawah anus atau mukosa rectum.
Dalam posisi menonjol tersebut rentan terkena trauma dan berdarah.
Vinay Kumar, Abul K. Abbas, Jon C. Aster; Buku Ajar Patologi Robbins; 2013; Singapura :
Elsevier

10. Apa interpretasi dari rectal toucher?

11. Pemeriksaan penujang ?


Lee Goldman, Andrew I. Schafer. ; GOLDMAN’S CECIL MEDICINE, 24TH EDITION ; 2008

12. Diagnosis dan DD?

Lee Goldman, Andrew I. Schafer. ; GOLDMAN’S CECIL MEDICINE, 24TH EDITION ; 2008
13. Klasifikasi dari diagnosis?

Table 297-5 The Staging and Treatment of Hemorrhoids

Stage Description of Treatment


Classification
I Enlargement with Fiber supplementation Cortisone suppository Sclerotherapy
bleeding
II Protrusion with Fiber supplementation Cortisone suppository
spontaneous reduction
III Protrusion requiring Fiber supplementation Cortisone suppository Banding
manual reduction Operative hemorrhoidectomy (stapled or traditional)
IV Irreducible protrusion Fiber supplementation Cortisone suppository Operative
hemorrhoidectomy
Harrison's™ PRINCIPLES OF INTERNAL MEDICINE Eighteenth Edition ; 2012; The McGraw-Hill
Companies, Inc

Lee Goldman, Andrew I. Schafer. ; GOLDMAN’S CECIL MEDICINE, 24TH EDITION ; 2008
14. Komplikasi dari diagnosis
Perdarahan banyak yang menimbulkan anemia dan presyok/syok, infeksi dapat terjadi
sebagaii komplikasi, syok atau presyok dapat terjadi bila perdarahannya banyak sekali.
Setia, Siti; dkk; Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Edisi Keenam Jilid II; 2014; Jakarta :
Interna Publishing

15. Faktor resiko ?


16. Bagaimana penatalaksaan ?
Non-farmakologis
- Perbaikan pola hidup
- Perbaikan pola makan dan minum  banyak minum, banyak makan serat
- Perbaiki pola/cara defekasi.
Dianjurkan defekasi dengan posisi jongkok
- Merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4x/hari.  membersihkan eksudat
yang lengket atau sisa tinja yang lengket dan susah dibersihkan  jika dibiarkan
menimbulkan iritasi dan rasa gatal.
- Tidak banyak duduk dan tidur

Medis farmakologis

- Memperbaiki defekasi  fiber supplement [pssilium dan isphagula husk (vegeta, mulax
dll)] dan pelican tinja (stool softener) {dulcolax, microlax, dll)
- Obat simptomatik meredakan keluahn penyerta seperti nyeri, kerusakan kulit dll
Suppositoria (hemoroid interna) dan ointment (hemoroid eksterna): anusol, boraginol
N/S, faktu
- Obat menghentika perdarahan
- Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid

Penatalaksanaan minimal invasive

- Jika pengobattan non farmako dan farmako tidak berhasil.


- Tindakan skleroterapi hemoroid, ligase hemoroid, pengobatan hemoroid dengan terapi
laser, fotokoagulasi infra red, pembekuan (terapi krio), probe bipolar dan elektrik.
Setia, Siti; dkk; Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM Edisi Keenam Jilid II; 2014; Jakarta :
Interna Publishing
STEP 3
1. anatomi dari anoperineal?
REGIO anoperitoneal
Batas-batas:
Post: ujung os.oxygys
Kanan dan kiri: tuber ischiadicum
Belakang garis khayal: regio analis. Otot yg membentuk: m.spingter ani. M. Refator ani

2. Fisiologi dari defekasi normal?


Feses terakumulasi dicolon spingter ani kontraksi mengirim ke medula oblongata
merangsang defekasi m.ani externus feses kembali ke rectum(akan kembali
terakumulasi directum)
Rectum tempat lewat feses. Sangat sensitive merangsang ke otak untuk defekasi
- Involunter: tdk bisadi duga
- Volunter:disadari. Menghambat agar tdk defekasi. Medula spinalis feses
3. apa etiologi dari skenario
- bab dengan jongkok terlalu meningkatkan pelebaran vena
- konstipasi: kesulitan bab. Harus mengejan karena feses mengeras.
- Diet rendah serat akan menimbulkan konstipasi.
- Olahraga berat: angkat besi
- Pekerjaan. Duduk terlalu lama, angkat barang berat.

4. Mengapa pasien tdk merasa nyeri didaerah anus?


Hemoroid Eksterna: nyeri hebat
Hemoroid interna: tdk nyeri
5. Patogenesis dari skenario?
-Mengejan saat defekasi, kehamilan, konstipasi menahun, obesitas tekanan intraabdomen
meningkat ditransmisikan ke anorectal elevasi berulang v.hemoroidalis prolaps
gatal/ pruritus anus(iritasi hemoroid dg feces) perdarahan tekanan terlalu kuat adan feses
yg keras sel mast sitokin oleh granul vasokontriksi vasopermeabilitas dan kontraksi
otot polos oleh histamin vena mukosa melemah

v.rectalis superior(bermuara ke vena porta hepatika , tdk punya katup tergantung pd tek.
Intraabdomen. Rentan terjd hipertensi porta, feses terlalu keras) hemoroid interna
v. Rectalis media( dari v.iliaca interna)
v. Rectalis inferior( berada disuperficial. Bermuara ke v.mesenterika) hemoroid eksterna
6. Apa hub bab dg mengejan?
7. Apa hubungan tdk makan sayur dg skenario?
Sayur mengandung serat(kacang,buah)
Fiber larut memperlambat pengeluaran feses
Fiber tdk larut ada selulosa(protein tinggi) dicerna langsung dikeluarkan(mempercepat
defekasi, bentuknya tetap, bisa mendorong makanan selain serat)
Fiber makanan dari bakteri juga
8. Mengapa penderita selalu mengalami diare dan konstipasi bergantian?
9. Mengapa ditemukan benjolan dan darah?
Benjolan: dari polip, carsinoma colorectal, hemoroid
Pembuluh Darah vena kolaps( karsinoma: keras)

10. Apa interpretasi dari rectal toucher?


Mukosa berbenjol krena hemoroid rapuh, sarung tangan: darah(pembuluh darah yg
terluka, lendir banyak: lapisa mukosa bnyak lendirnya)
11. Pemeriksaan penujang ?
- Anaskopi: mukosa rectal dan mengevaluasi pembesaran hemoroid
- Sigmoidcopi: lesi didaerah anorectal.
- Ronten usus halus: kelainan diususnya sperti colitis.
- Px feses
12. Diagnosis dan DD?
13. Klasifikasi dari diagnosis?
14. Komplikasi dari diagnosis?
15. Faktor resiko ?
16. Bagaimana penatalaksaan ?

STEP 4

DIARE, KONSTIPASI, BAB DARAH, BENJOLAN PF RECTAL TOUCHER PX.PENUNJANG


HEMOROID TERAPI

You might also like