Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 49 tahun
Alamat : Bone
Agama : Islam
Pendidikan : IRT
Pekerjaan :-
Pasien masuk ke Poli Jiwa di RSKD Dadi Kota Makassar pada tanggal 8 April 2019
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Sulit tidur
Seorang laki-laki berusia 21 tahun dibawa ke Poli Jiwa di RSUD Kota Makassar oleh
ibunya untuk yang pertama kalinya. Pasien mengalami ketakutan yang dialami sejak 2
bulan yang lalu. Pasien takut karena selalu mendengar bisikan-bisikan yang mengancam
pasien. Pasien merasa takut pada tempat sempit. Selain itu, sejak sebulan lalu pasien jadi
suka menyendiri dan tidak mau pergi ke kampus. Pasien lebih sering mengurung diri di
dalam kamar, kadang tidak mau bergerak untuk beraktivitas dan pasien tidak mau makan
dan minum. Pasien juga tidak mau mandi. Pasien juga tidak melaksanakan ibadah shalat
karena ketakutan dengan suara-suara bisikan yang melarang pasien untuk beribadah.
pasien masih SMA kelas 2, pasien pernah mengalami dihipnotis dan hpnya dirampas
saat itu. Sejak saat itu pasien mengaku sering mendengar suara-suara bisikan yang
tidak begitu jelas sehingga membuat pasien merasa diancam. Semenjak itu, pasien
selalu curhat kepada ibunya mengenai hal-hal yang pasien rasakan dan menceritakan
suara-suara yang pasien dengar. Kemudian ± 1 bulan yang lalu, pasien sudah tidak
pernah ke kampus, tidak mau mandi, tidak mau makan karena dilarang oleh suara-
suara bisikan yang pasien dengar dan pasien merasa gelisah dan semakin ketakutan
tidak pernah marah dan selalu mendapat peringkat dan nilai yang bagus saat sekolah
dan di tempat kuliah. Ketika pasien memiliki suatu masalah, pasien lebih memilih
orang bersaudara pasien yang paling sabar dan paling sering diganggu oleh saudara-
saudaranya. Setelah mengonsumsi obat yang diberikan, ibu pasien merasa tidak ada
2. Hendaya Fungsi
4. Hubungan gangguan sekarang dengan gangguan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya
Riwayat infeksi : -
Riwayat trauma : -
Riwayat kejang : -
Riwayat merokok: -
Riwayat alkohol : -
Riwayart NAPZA: -
Menurut penuturan ibu kandung pasien, awal perubahan perilaku, ketika pasien masih SMA
kelas 2, pasien pernah mengalami di hipnotis dan hpnya dirampas saat itu. Sejak saat itu
pasien mengaku sering mendengar suara-suara bisikan yang tidak begitu jelas sehingga
membuat pasien merasa diancam. Semenjak itu, pasien selalu curhat kepada ibunya
mengenai hal-hal yang pasien rasakan dan menceritakan suara-suara yang pasien dengar.
Kemudian ± 1 bulan yang lalu, pasien sudah tidak pernah ke kampus, tidak mau mandi,
tidak mau makan karena dilarang oleh suara-suara bisikan yang pasien dengar dan pasien
merasa gelisah dan semakin ketakutan ketika mendengarnya. Saat kejadian tersebut, pasien
langsung dibawa ke dokter spesialis jiwa. Pasien mendapatkan 2 macam obat (Risperidone
dan THD).
Sebelumnya, pasien dikenal sebagai orang yang tenang, rajin ibadah, sabar, tidak pernah
marah dan selalu mendapat peringkat dan nilai yang bagus saat sekolah dan di tempat
kuliah. Ketika pasien memiliki suatu masalah, pasien lebih memilih memendamnya. Pasien
merupakan anak keempat dari 7 bersaudara, dan diantara 7 orang bersaudara pasien yang
paling sabar dan paling sering diganggu oleh saudara-saudaranya. Setelah mengonsumsi
obat yang diberikan, ibu pasien merasa tidak ada perubahan pada pasien.
Pasien lahir normal dan cukup bulan di Rumah Sakit dan dibantu oleh bidan. Tidak
ditemukan cacat lahir ataupun kelainan bawaan. Selama kehamilan, ibu pasien dalam
keadaan sehat.
Di usia ini, pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Sejak pasien dilahirkan pasien
mendapat ASI hingga usia ± 1 tahun. Pada saat bayi, pasien tidak pernah mengalami
demam tinggi dan kejang. Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak lain seusianya.
Pasien diasuh oleh kakek neneknya di Polmas. Pasien mulai bersekolah SD di usia 6
tahun, pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan selalu menjadi juara kelas.
Usia remaja, pasien masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan setelah tamat
Sekolah Menengah Pertama (SMP) pasien kembali ke Makassar. Kemudian setelah lulus
masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kelas XII SMA, dan melanjutkan kuliah
- Riwayat Pekerjaan : Pasien saat ini belum bekerja, pasien masih berstatuskan
mahasiswa
- Riwayat Agama : Pasien memeluk agama Islam. Sebelum perubahan perilaku, pasien
- Aktivitas Sosial : Sebelum perubahan perilaku, pasien dikenal sebagai orang yang
tenang, rajin ibadah, sabar, tidak pernah marah dan selalu mendapat peringkat dan
nilai yang bagus saat sekolah dan di tempat kuliah. Ketika pasien memiliki suatu
masalah, pasien lebih memilih memendamnya. Pasien merupakan anak keempat dari 7
bersaudara, dan diantara 7 orang bersaudara pasien yang paling sabar dan paling
Pasien merupakan anak ke-4 dari 7 bersaudara (♂, ♂, ♂, ♂, ♂, ♀, ♀). Pasien belum
menikah. Saat ini pasien tinggal bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Tidak ada
Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki / : Meninggal
: Menikah
: Pasien
F. Situasi Sekarang :
Pasien tinggal dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Pasien selalu merasa ketakutan
dan gelisah. Pasien sekarang belum bekerja, pasien merupakan mahasiswa di Fakultas
Pasien menyadari dirinya sakit tetapi tidak ada usaha mengobati. (tilikan 5)
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan : Seorang laki-laki datang ke Poli Jiwa RSUD Kota Makassar, wajah
sesuai umur (21 tahun), memakai baju hitam bermotif garis hijau dan celana jeans
selutut dan sandal berwarna hitam. Perawakan tinggi dan kurus, kulit sawo matang,
2. Kesadaran : Baik
1. Mood : hipotimia
2. Afek : terbatas
3. Orientasi :
D. Gangguan Persepsi :
laki yang menyuruhnya) tidak terus menerus dan halusinasi taktil (pasien merasa ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran :
Produktivitas : cukup
Kontinuitas : Relevan
2. Isi Pikiran :
H. Daya Nilai :
1. Norma Sosial : baik
I. Tilikan (Insight) : Pasien menyadari dirinya sakit tetapi tidak ada usaha mengobati.
(tilikan 5)
Pemeriksaan Fisik :
Status Internus : TD 100/70 mmHg, N = 80 x/I, S = 36,4 oC, P = 20x/i. Konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak icterus, jantung, paru, abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas
Status Neurologis
Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor
2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas
dalam batas normal, tidak ditemukan refleks patologis. cara berjalan kesan normal,
keseimbangan baik
Seorang laki-laki berusia 21 tahun dibawa ke Poli Jiwa di RSUD Kota Makassar oleh
ibunya untuk yang pertama kalinya. Pasien mengalami ketakutan yang dialami sejak 2
bulan yang lalu. Pasien merasa takut kepada tempat sempit. Selain itu, pasien juga lebih
suka menyendiri dan tidak mau pergi ke kampus. Pasien lebih sering mengurung diri di
dalam kamar, kadang tidak mau bergerak untuk beraktivitas dan pasien tidak mau makan
dan minum. Pasien juga tidak mau mandi. Pasien juga tidak melaksanakan ibadah shalat
pasien masih SMA kelas 2, pasien pernah mengalami di hipnotis dan hpnya dirampas
saat itu. Sejak saat itu pasien mengaku sering mendengar suara-suara bisikan yang
tidak begitu jelas sehingga membuat pasien merasa diancam. Semenjak itu, pasien
selalu curhat kepada ibunya mengenai hal-hal yang pasien rasakan dan menceritakan
suara-suara yang pasien dengar. Kemudian ± 1 bulan yang lalu, pasien sudah tidak
pernah ke kampus, tidak mau mandi, tidak mau makan karena dilarang oleh suara-
suara bisikan yang pasien dengar dan pasien merasa gelisah dan semakin ketakutan
Sebelumnya, pasien dikenal sebagai orang yang tenang, rajin ibadah, sabar,
tidak pernah marah dan selalu mendapat peringkat dan nilai yang bagus saat sekolah
dan di tempat kuliah. Ketika pasien memiliki suatu masalah, pasien lebih memilih
orang bersaudara pasien yang paling sabar dan paling sering diganggu oleh saudara-
saudaranya. Setelah mengonsumsi obat yang diberikan, ibu pasien merasa tidak ada
Organobiologik:
Psikologik:
Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga memerlukan psikoterapi.
Sosiologi:
Didapatkan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
besar
kesembuhan pasien
a. Psikofarmakoterapi
- Risperidone 2mg 2 x 1
b. Psikoterapi
- Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam
mungkin timbul selama pengobatan, serta memotivasi pasien supaya mau minum
- Sosioterapi
keadaan pasien dan memberikan dukungan moral serta menciptakan lingkungan yang
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, tanda-tanda vital pasien
dan efektifitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.