Professional Documents
Culture Documents
“ADSORPSI”
Disusun oleh:
Firdaus Prafiqa ()
Mega Dwi Fauzi ()
Miko Hermas ()
Mir’atul Jannah ()
Tahak ()
Titania Septi Hapsari (1731410105)
2018-2019
BAB II
Alat Bahan
Kolom adsorbsi Larutan CaCO3
Pompa air Larutan MgCO3
Statif Sampel air limbah
Klem penjepit Adsorbent bentonite/batu apung
Beaker glass 50 ml
Erlenmeyer 250 ml
Buret 50 ml
Labu takar 1000 ml
Labu takar 50 ml
Gelas arloji
Spatula
Botol semprot
Corong
Neraca analitik
Pipet ukur 10 ml
Pipet volume 25 ml
Ball pipet
Pipet tetes
II.3 Skema Kerja
- Analisa Turbidity
II.4 Pembahasan
Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang
dapat membahayakan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Limbah
adalah semua benda yang berbentuk padat, cair, maupun gas merupakan bahan
buangan yang berasal dari aktivitas manusia perorangan maupun hasil aktivitas
kegiatan lainnya, seperti industri, rumah sakit, laboratorium, reaktor nuklir dan
lain-lain. Air limbah mengandung parameter Biochemical Oxygen Demand
(BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS),
minyak dan lemak. Apabila keseluruhan parameter tersebut dibuang langsung ke
lingkungan, maka akan mengakibatkan pencemaran air. Oleh karena itu, sebelum
dibuang ke lingkungan, terlebih dahulu harus diolah sehingga dapat memenuhi
standar air yang baik.
1. Adsorpsi Fisika
Adsorpsi fisika juga disebut adsorpsi Van Der Waals yang bersifat
terbalikkan (reversible), terjadi karena gaya interaksi antar molekul. Kalor
pada adsorpsi fisika rendah, yaitu 5-10 kalori per molar, yang setingkat
dengan kalor penguapan.
2. Adsorpsi Kimia
2. Jenis adsorbat
3. Suhu
Tingkat adsorpsi akan meningkat dengan meningkatnya suhu yang akan
menurun dengan menurunnya suhu. Tapi jika reaksi-reaksi adsorpsi yang
terjadi adalah eksoterm maka dari itu tingkat adsorpsi umumnya
meningkat sejalan dengan menurunnya suhu
4. Waktu kontak
Waktu kontak merupakan hal yang sangat menentukan dalam proses
adsopsi. Gaya adsorpsi molekul dari suatu zat terlarut akan meningkat
apabila waktu kontaknya dengan adsorben makin lama. Waktu kontak
yang lama memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul zat
terlarut yang teradsorpsi berlangsung lebih baik.
Pada percobaan yang pertama dengan adsorben batu apung sebanyak 300
gram variabelnya adalah flow rate dari CaCO3, CaCO3 yang digunakan sebanyak
2 liter. Variabel pertama dengan flowrate 8,67 ml/s dan variabel kedua flowrate
3,61 ml/s. Setiap mencapai 10 menit dilakukan pengambilan sampel yang
digunakan untuk mengetahui turbidity dan kesadahan total sehingga di dapatkan
grafik sebagai berikut.
600
500
Turbidity (NTU)
100
0
0 20 40 60 80
Waktu (menit)
Gambar II.1 Perbedaan nilai turbidity dari waktu ke waktu dengan laju alir
yang berbeda
Pada Gambar II.1 dapat diketahui bahwa nilai turbidity terhadap setiap
waktu yang dihasilkan naik turun. Pada variabel pertama flow rate 6,67 ml/s
mengalami kenaikan turbidity pada menit ke 0 hingga ke 10 nilai selanjutnya nilai
turbiditynya naik turun dari menit ke 15 hingga ke 60. Pada variabel kedua
dengan flow rate 3,61 ml/s mengalami kenaikan turbidity pada menit ke 0 hingga
ke 5 setelah itu nilai turbidity yang dihasilkan naik turun, pada menit ke 50 nilai
turbidity mengalami peningkatan dan mengalami penurunan pada menit ke 55 dan
60. Nilai turbidity menunjukkan kekeruhan dari suatu larutan CaCO3. Pada flow
rate 6,67 ml/s dengan flow rate 3,6 ml/s menunjukkan bahwa semakin besar besar
flow rate nilai turbidity cenderung nya semakin kecil. Hal tersebut menunjukkan
adanya penyimpangan dengan literature seharusnya semakin kecil flow rate maka
semakin kecil kecil pula nilai turbiditynya dikarenakan proses kontak dengan
adsorben akan semakin lama sehingga semakin banyak limbah CaCO3 yang
diserap oleh adsorben dan limbah CaCO3 yang dihasilkan akan lebih jernih yang
menyebabkan nilai turbiditynya akan rendah. Hasil turbidity naik turun
diakibatkan karena sebagian kapur mengendap karena tidak rutin dilakukan
pengadukan sehingga mempengaruhi kekeruhan dari sampel sebelum melewati
kolom adsorpsi.
4.5
4
3.5
kesadahan total ppm
3
2.5
laju alir (6,67ml/s)
2
laju alir (3,6 ml/s)
1.5
1
0.5
0
0 20 40 60 80
waktu (menit)
Gambar II.2 Perbedaan kesadahan total dengan laju alir yang berbeda
setiap 5 menit
Pada percobaan yang kedua dengan flow rate 1,19 ml/s dengan variabel
massa batu apung. CaCO3 yang digunakan sebanyak 2 liter. Variabel pertama
dengan massa adsorben sebanyak 200 gram dan variabel kedua dengan massa
adsorben 400 gram . Setiap mencapai 10 menit dilakukan pengambilan sampel
yang digunakan untuk mengetahui turbidity dan kesadahan total sehingga di
dapatkan grafik sebagai berikut.
600
500
400
Turbidity (NTU)
100
0
0 20 40 60 80
-100
Waktu (menit)
Gambar II.3 Perbedaan nilai turbidity dari waktu ke waktu dengan massa
adsorben yang berbeda
Pada Gambar II.3 dapat diketahui bahwa nilai turbidity terhadap setiap
waktu yang dihasilkan naik turun. Pada variabel pertama menggunakan adsorben
sebanyak 200 gram pada gambar II.3 terlihat nilai turbidity mengalami penurunan
pada menit ke 0 hingga ke 10 selanjutnya nilai turbiditynya naik turun dari menit
ke 15 hingga ke 60. Pada variabel kedua dengan menggunakan adsorben sebanyak
400 gram mengalami penurunan nilai yang derastias pada menit ke 0 menuju ke 5
menit selanjutnya nilai turbidity yang dihasilkan naik turun pada menit ke 10
hingga ke 55. Nilai turbidity menunjukkan kekeruhan dari suatu larutan CaCO3.
Pada berat adsorben 400 gram menunjukkan bahwa nilai turbidity nya cenderung
lebih kecil dari pada menggunakan adsorben sebanyak 200 gram. Hal tersebut
menunjukkan adanya kesesuaian dengan literature karena dengan laju alir CaCO3
semakin banyak adsorben yang digunakan maka semakin banyak limbah CaCO3
yang diserap oleh adsorben dan limbah CaCO3 yang dihasilkan akan lebih jernih
karena waktu kontak dengan adsorben akan semakin lama yang menyebabkan
nilai turbiditynya akan rendah. Hasil turbidity naik turun diakibatkan karena
sebagian kapur mengendap karena tidak rutin dilakukan pengadukan sehingga
mempengaruhi kekeruhan dari sampel sebelum melewati kolom adsorpsi.
3.5
3
kesadahan total ppm
2.5
0.5
0
0 20 40 60 80
waktu (menit)
Gambar II.4 Perbedaan kesadahan total dengan laju alir yang berbeda
setiap 5 menit
Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2011. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi dan Filtrasi
Pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan Vol. 1 No. 2. UPN Veteran. Jawa Timur.
Isnaini, Sany.2010.http://showroom-cetak.blogspot.com/2013/11/alat-sederhana-
penjernih-air.html (diakses pada tanggal 25 Maret 2019)
Setiabudi, Aditya
A.2014.http://adityaagungsetiabudi.blogspot.com/2014/04/penjernihan-air-
menggunakan-batu-apung_27.html (diakses pada tanggal 25 Maret 2019)
LAMPIRAN
Data Pengamatan
Percobaan 1: Percobaan 2:
Percobaan 1 Percobaan 2
Berat adsb : 300 gram Berat adsb : 300 gram Berat adsb : 200 gram Berat adsb : 400 gram
EDTA Turbidity EDTA Turbidity EDTA Turbidity EDTA Turbidity
(ml) (NTU) (ml) (NTU) (ml) (NTU) (ml) (NTU)
3,2 218 3,9 248 4,5 304 3,9 540
3 266 2,9 281 2,8 180 2,9 167
3,8 246 2,9 280 2,5 156 2,7 306
3,4 253 2,4 224 2,7 187,2 2,8 168
3,3 161 2,6 186 2,3 202 2,7 170,6
2,9 260 2,9 264 2,6 178,8 2,6 155
2,8 199 2,5 269 2,5 188,4 3,0 175
3,0 212 2,6 198 2,5 193 3,0 170,6
2,8 139 2,5 260 2,5 187 3,0 174
2,7 116 2,6 192 2,5 177,2 2,5 168
2,8 180 2,5 516 2,2 252 2,3 166
2,7 268 2,6 340 2,2 226 2,7 194
2,6 228 2,8 141,6 2,5 212 2,5 197
Percobaan 1 Percobaan 2
Berat adsb : 300 gram Berat adsb : 300 gram Berat adsb : 200 gram Berat adsb : 400 gram
Kesadahan Kesadahan Kesadahan Kesadahan
Waktu Total Waktu Total Waktu Total Waktu Total
1.90171 2.317709063 2.674279688 1.158854531
0 0 0 0
1.782853125 1.723424688 3.3282585 3.446849375
5 5 5 5
2.258280625 1.723424688 1.604567813 0.802283906
10 10 10 10
2.020566875 1.4262825 1.66399625 3.3279925
15 15 15 15
3.922276875 3.09027875 1.604567813 1.604567813
20 20 20 20
1.723424688 1.723424688 1.545139375 1.545139375
25 25 25 25
3.3279925 1.485710938 1.782853125 3.56570625
30 30 30 30
1.782853125 3.09027875 1.782853125 1.782853125
35 35 35 35
3.3279925 2.971421875 1.782853125 1.782853125
40 40 40 40
3.209135625 3.09027875 1.485710938 2.971421875
45 45 45 45
3.3279925 2.971421875 1.366854063 2.733708125
50 50 50 50
1.604567813 3.09027875 1.604567813 3.209135625
55 55 55 55
1.545139375 3.3279925 1.485710938 2.971421875
60 60 60 60
Gambar