You are on page 1of 23

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP

PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen

Oleh :

NICKY AMITA PUTRI


2009210161

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2013
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Nicky Amita Putri

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 04 januari 1992

Nim : 2009210161

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Strata I

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Dan

Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia


PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP
PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI
BURSA EFEK INDONESIA

Nicky Amita Putri


STIE Perbanas Surabaya
Email: amita_niki@yahoo.com
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT
Working capital is a company's investment in short-term assets in the form of cash, securities,
receivables and inventories were used to meet the company's operations. Working capital is
greatly affected by the company's survival because it required working capital management
which includes all management functions on current assets and liabilities of companies featured
in the company to be able to finance or operating expenses of the company.
The purpose of this study was to determine the effect of cash turnover, receivables turnover, and
inventory turnover might lend some credence to the profitability and liquidity. The population is
the entire manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Period in this study was
in 2006 - 2010 with the sampling technique used is purposive sampling.
The data used in this study was to obtain quantitative data from ICMD. The data is then
processed using the SPSS is a computer program used to obtain the results of the classical
assumption test, t - test and F-test.
The results obtained from this study is the velocity of cash, accounts receivable, and inventory
simultaneously affect the profitability of the Adjusted R Square of 10.3 percent. Cash turnover,
receivable, and inventory simultaneously affect the liquidity of the Adjusted R Square of 6.7
percent. With the partial test results show that turnover negatively affect the profitability of cash,
receivables and inventory turnover while the positive effect on profitability. In affect the liquidity
of cash turnover, receivables, and inventories each negatively affect liquidity.

Key words : cash turnover, receivables turnover, inventory turnover, profitability, and liquidity

PENDAHULUAN panjangnya. Dana yang digunakan untuk


Pada dasarnya setiap perusahaan melangsungkan kegiatan operasional
mengharapkan aktivitas usahanya dapat perusahaan disebut modal kerja. Modal kerja
berjalan dengan lancar sesuai tujuan yang yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
ditetapkan sebelumnya yaitu, mendapatkan diharapkan akan dapat kembali masuk
pendapatan yang sebesar-besarnya dengan dalam perusahaan dalam waktu yang pendek
biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin melalui hasil penjualan produksinya.
sehingga perusahaan tersebut mendapatkan Perusahaan yang bergerak dalam
laba maksimalnya. Setiap aktivitas yang bidang Manufaktur membutuhkan
dilaksanakan oleh perusahaan selalu pengelolaan terhadap modal kerja secara
memerlukan dana, baik untuk membiayai lebih efisien. Maksudnya adalah, perusahaan
kegiatan operasional sehari-hari maupun sebaiknya menyediakan modal kerja
untuk membiayai investasi jangka disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan

1
tersebut karena modal kerja memiliki sifat dari pembayaran hutang. Di dalam
yang fleksibel yaitu besar kecilnya modal kontraknya dengan CV Ardi Sejahtera
kerja dapat ditambah atau dikurangi sesuai Abadi, perusahaan tersebut memiliki hutang
kebutuhan perusahaan. Adanya modal kerja jangka pendek yang jumlahnya mencapai
yang cukup sangat penting bagi suatu Rp. 681,81 juta. Permasalahan persediaan
perusahaan karena dengan modal kerja yang bahan baku yang tidak dapat memenuhi
cukup akan memungkinkan bagi perusahaan kapasitas produksi akibat harganya yang
untuk beroperasi dengan seekonomis semakin tinggi membuat profitaabilitas serta
mungkin serta, perusahaan tidak akan likuiditas PT. Daya Sakti Unggul
mengalami kesulitan atau menghadapi Corporindo Tbk mengalami penurunan.
bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena Dengan adanya kejadian tersebut dapat
adanya krisis atau kekacauan keuangan. dikatakan bahwa perusahaan memiliki
Akan tetapi adanya modal kerja yang manajemen modal kerja yang kurang baik
berlebihan terutama modal kerja dalam karena terkait dengan masalah persediaan
bentuk uang tunai dan surat berharga dapat yang akhirnya mengakibatkan profitabilitas
merugikan perusahaan karena menyebabkan perusahaan menurun. Selain itu, PT. Daya
berkumpulnya dana yang besar tanpa Sakti tidak dapat membayar hutang
penggunaan secara produktif. Hal ini lancarnya dengan menggunakan aktiva
menyebabkan hilangnya kesempatan lancar perusahaan yang terkait dengan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. menurunnya likuiditas perusahaan.
Di samping itu kelebihan modal kerja juga Berdasarkan dari uraian fenomena
akan menimbulkan inefisiensi atau yang telah diungkapkan diatas, peneliti
pemborosan dalam operasi perusahaan. tertarik untuk melakukan penelitian kembali
Modal kerja memiliki peran yang sangat secara komprehensif yaitu tentang
penting bagi kelangsungan perusahaan maka “Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja
dari itu, diperlukan adanya pengelolaan Terhadap Profitabilitas dan Likuiditas
modal kerja yang tepat karena akan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
berpengaruh pada pendapatan yang akan Efek Indonesia”.
diperoleh perusahaan. Pendapatan tersebut Berdasarkan latar belakang yang
akan dikurangi dengan beban pokok telah diuraikan sebelumnya maka
penjualan dan beban operasional atau beban permasalahan dalam penelitian ini adalah
lainnya sampai diperoleh laba atau rugi yang apakah pengelolaan kas,pengelolaan
hasilnya akan menunjukkan keuntungan piutang, dan pengelolaan persediaan
perusahaan. Selain itu, pengelolaan modal berpengaruh terhadap profitabilitas dan
kerja yang baik juga memberikan pengaruh likuiditas pada perusahaan manufaktur yang
pada kemampuan perusahaan dalam terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
membayar kewajiban jangka pendeknya Berdasarkan permasalahan penelitian
dengan menggunakan aktiva lancarnya. di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
Sebagai gambaran pentingnya dalam penelitian ini adalah untuk menguji
pengelolaan modal kerja terhadap keadaan pengaruh pengelolaan kas, pengelolaan
likuiditas dan profitabilitas perusahaan piutang, dan pengelolaan persediaan
tercermin dari kejadian keputusan BEI terhadap profitabilitas dan juga likuiditas
menghentikan perdagangan saham PT. Daya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
Sakti Unggul Corporindo Tbk. Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
ini digugat oleh krediturnya yaitu CV Ardi
Sejahtera Abadi karena dianggap mangkir

2
KERANGKA TEORITIS DAN yang digunakan adalah PT. Indocement
HIPOTESIS Tunggal Perkasa dan menggunakan metode
Berdasarkan latar belakang dan penelitian deskriptif kuantitatif sedangkan
pokok permasalahan pada penelitian ini, dalam menganalisis menggunakan analisis
maka peneliti mencoba untuk regresi linier dengan variabel bebas adalah
membandingkan kembali penelitian- modal kerja dan varibel terikatnya adalah
penelitian sebelumnya. Peneliti likuiditas (rasio lancar dan rasio cepat) dan
membandingkan terhadap hasil-hasil profitabilitas (margin laba kotor dan margin
penelitian atau jurnal yang sejenis yang laba operasi) sehingga, memperoleh hasil
memiliki kesamaan topik atau variabel bahwa hubungan modal kerja PT.
dengan yang sedang diteliti oleh peneliti. Indocement Tunggal Perkasa terhadap rasio
Dalam penelitian Tri Siswantini lancar memiliki hubungan yang positif serta
(2006) yang bertujuan untuk mengetahui modal kerja berpengaruh secara signifikan
pengaruh pengelolaan modal terhadap terhadap rasio lancar. Hubungan modal kerja
profitabilitas perusahaan manufaktur di terhadap rasio cepat juga menunjukkan
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Teknik analisis hubungan yang positif serta berpengaruh
yang digunakan adalah regresi berganda secara signifikan. Selain itu, hubungan
yang sebelumnya diuji menggunakan modal kerja terhadap margin laba kotor
analisis uji asumsi klasik yang meliputi: (1) menunjukkan bahwa modal kerja memiliki
uji multikolinieritas; (2) uji autokorelasi; (3) pengaruh yang positif terhadap margin laba
uji heteroskedastisitas; dan (4) uji normalitas kotor tetapi untuk pengaruh modal kerja
yang kemudian dilanjutkan dengan multiple terhadap margin laba kotor adalah tidak
regresion analisis yaitu dengan uji – t dan signifikan. Untuk hubungan modal kerja
uji - F. Dalam penelitian ini peneliti dengan margin laba operasi menunjukkan
menggunakan tiga variabel bebas yaitu bahwa modal kerja memiliki pengaruh yang
pengelolaan kas, pengelolaan piutang, dan positif terhadap margin laba operasi
pengelolaan persediaan serta variabel terikat perusahaan dan modal kerja mempengaruhi
yaitu profitabilitas. Hasil dari penelitian ini margin laba operasi perusahaan secara
adalah, bahwa perputaran kas, perputaran signifikan.
piutang, dan perputaran persediaan Penelitian yang dilakukan oleh
berpengaruh terhadap profitabilitas. Edman Syarief (2009) yang bertujuan untuk
Berdasarkan uji-t menunjukkan bahwa mengetahui bagaimana pengaruh dari
perputaran kas berpengaruh negatif terhadap keputusan penerapan strategi modal kerja
profitabilitas yang artinya dengan adanya terhadap likuiditas dan ukuran perusahaan
penambahan perputaran kas akan pada 14 perusahaan yang terdaftar secara
memberikan penurunan profitabilitas. terus menerus pada indeks LQ45 periode
Sedangkan untuk perputaran piutang dan Januari 2004 - Januari 2008. Dalam
perputaran persediaan memberikan menganalisis peneliti menggunakan metoda
pengaruh positif terhadap profitabilitas yang analisis deskriptif, untuk membuktikan
artinya dari kedua variabel tersebut adanya hipotesis peneliti menggunakan uji korelasi
penambahan perputaran akan memberikan pearson’s dan uji regresi linier berganda. Uji
penambahan terhadap profitabilitas. regresi memperoleh hasil bahwa hubungan
Dalam penelitiannya yang berjudul yang terjadi antara modal kerja terhadap
analisis modal kerja dalam pengendalian likuiditas berhubungan positif yang berarti
likuiditas dan profitabilitas Nusa Muktadji, bahwa kebijakan manajemen aktiva lancar
lukman Hidayat dan Melinda (2007), sampel yang relatif agresif akan diimbangi dengan

3
kebijakan manajemen pendanaan yang dengan persediaan yang menunjukkan
relatif konservatif selain itu, kebijakan adanya hubungan negatif antara perputaran
manajemen modal kerja juga berpengaruh persediaan dengan profitabilitas perusahaan
nyata dan signifikan terhadap likuiditas dan menunjukkan bahwa jika adanya penurunan
ukuran perusahaan. Dengan menggunakan mendadak dalam penjualan disertai dengan
uji korelasi pearson’s menunjukkan bahwa salahnya pengelolaan persediaan akan
terdapat perbedaan penerapan strategi modal mengakibatkan kelebihan modal dan akan
kerja baik pada manajemen aktiva lancar menurunkan keuntungan perusahaan. Oleh
maupun hutang lancar. karena itu manajer dapat menciptakan
Penelitian yang dilakukan oleh keuntungan bagi perusahaan mereka dengan
Ahsen Saghir, Faisal Hashmi, dan cara mengelola cash conversion cycle
Muhammad Nehal (2011) bertujuan untuk dengan benar dan menjaga setiap komponen
mengetahui bagaimana pengaruh yang berbeda (rekening piutang, rekening
pengelolaan manajemen modal kerja hutang, persediaan) ke tingkat optimal.
terhadap profitabilitas. Populasi pada Pengelolaan Modal kerja
penelitian ini adalah semua perusahaan Modal kerja (working capital)
tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Karachi merupakan seluruh asset jangka pendek,
dan menggunakan sampel 60 perusahaan atau asset lancar (kas, efek yang dapat
tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Karachi diperjual belikan, persediaan, dan piutang
(KSE) untuk periode 2001-2006. Variabel- usaha (Houston dan Brigham: 2007).
variabel dalam penelitian ini terdiri dari Sedangkan menurut Munawir (2004) modal
variabel independen dan dependent dimana kerja adalah kelebihan nilai aktiva yang
variabel independennya adalah number of dimiliki perusahaan terhadap seluruh
days account receivable, number of days hutang-hutangnya. Terdapat dua konsep
inventory, number of days account payable, utama modal kerja yaitu modal kerja bersih
cash conversion cycle (CCC), sedangkan dan modal kerja kotor. Modal kerja bersih
variabel dependennya adalah profitabilitas (net working capital) merupakan perbedaan
(return on assets). Dalam penelitian ini nilai uang antara aktiva lancar dan
peneliti menguji dengan menggunakan kewajiban jangka pendek sedangkan modal
korelasi pearson’s dengan jenis data kerja kotor (gross working capital) adalah
merupakan data sekunder. Metode investasi perusahaan dalam aktiva lancar
pengumpulan datanya dilakukan dengan seperti kas dan sekuritas yang dapat di
cara dokumentasi. Hasil dari penelitian ini perjualbelikan, piutang, dan persediaan (Van
menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang Horner dan Wachowicz: 2005). Berdasarkan
signifikan antara perputaran kas, perputaran pengertian-pengertian tersebut dapat
piutang, dan perputaran persediaan terhadap disimpulkan bahwa modal kerja adalah
profitabilitas. Adanya hubungan negatif investasi perusahaan pada aktiva jangka
antara profitabilitas dan cash conversion pendek dalam bentuk kas, sekuritas, piutang
cycle (CCC), yang digunakan sebagai dan persediaan yang digunakan untuk
ukuran efisiensi modal kerja manajemen memenuhi kegiatan operasi perusahaan.
selain itu, juga terdapat hubungan negatif Menurut Bambang Riyanto (2001) modal
antara perputaran piutang dan profitabilitas kerja dapat dibedakan dalam tiga konsep
perusahaan yang 'menunjukkan bahwa diantaranya adalah modal kerja menurut
perusahaan yang labanya rendah akan konsep kuantitatif, modal kerja menurut
berusaha melakukan piutang untuk konsep kualitatif dan modal kerja menurut
mengurangi kesenjangan kas. Demikian juga konsep fungsional.

4
Menurut Esra dan Apriweni (2002) disebabkan karena diantara seluruh aktiva
bahwa manajemen modal kerja adalah kas mempunyai likuiditas yang paling
kegiatan yang mencakup semua fungsi tinggi. Maka dapat dikatakan semakin tinggi
manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban kas perusahaan tersebut maka perusahaan
jangka pendek perusahaan yang terdapat tersebut dapat dikatakan semakin likuid.
dalam perusahaan agar mampu membiayai Selain itu kas juga menentukan tingkat
pengeluaran atau operasi perusahaan. profitabilitas suatu perusahaan, semakin
Sedangkan Weston dan Copeland (2002) tinggi penjualan perusahaan akan membuat
mendefinisikan manajemen modal kerja semakin tinggi kas yang dimiliki perusahaan
adalah semua aspek pengelolaan aktiva sehingga semakin tinggi pula profitabilitas
lancar dan hutang lancar. Di pihak lain, para perusahaan. Dari uraian tersebut dapat
analis keuangan berbicara tentang aktiva disimpulkan bahwa kas sangat berperan
lancar ketika mereka berbicara mengenai dalam menentukan kelancaran kegiatan
modal kerja maka menurut Van Horner dan perusahaan, oleh karena itu kas harus
Wachowicz (2005:308) manajemen modal direncanakan dan diawasi dengan baik.
kerja (working capital management) adalah Perputaran kas merupakan
tentang administrasi berbagai aktiva lancar kemampuan kas dalam menghasilkan
perusahaan yaitu kas dan surat berharga pendapatan sehingga dapat dilihat berapa
(efek dan sekuritas) yang diperjual belikan, kali uang kas berputar dalam satu periode
piutang, dan persediaan serta pendanaan tertentu. Makin tinggi tingkat perputaran kas
(terutama kewajiban jangka pendek) yang maka semakin efisien penggunaan kasnya.
dibutuhkan untuk mendukung aktiva lancar. Cash turnover (CTO) yang terlalu tinggi
Permasalahan dalam suatu berarti kas yang tersedia terlalu kecil untuk
perusahaan adalah menentukan jumlah dana volume penjualan yang bersangkutan.
yang diperlukan untuk modal kerja maka
dari itu diperlukan pengelolaan yang tepat.
Pengelolaan setiap komponen modal kerja (Siswantini, 2006 : 50)
yang paling likuid diantara komponen Pengelolaan piutang
lainnya adalah kebijakan mengenai saldo Pengelolaan piutang dagang perlu
kas, cara penjualan kredit (piutang), dan untuk dilakukan, pada umumnya
kebijakan mengenai persediaan. Ketiga pengelolaan piutang dagang menyangkut
komponen ini harus di kelolah dengan masalah pengendalian jumlah piutang,
sebaik-baiknya agar modal kerja yang pengendalian pemberian dan pengumpulan
tersedia cukup dan menguntungkan karena piutang, dan terakhir dilakukan evaluasi
terkait dengan kegiatan operasional terhadap politik kredit yang dijalankan
perusahaan sehari-hari. Maka setiap perusahaan.
perusahaan harus selalu mengawasi, Pengurusan kredit yang efisien dapat
merencanakan, serta menjaga tingkat modal menghasilkan perputaran piutang yang
kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan tinggi diamana perputaran piutang yang
perusahaan agar perusahaan dapat tinggi harus juga diimbangi dengan
beroperasi secara ekonomis atau efisien dan penagihan piutang yang cepat apabila tidak
perusahaan juga tidak akan mengalami maka, modal kerja akan terikat waktu yang
kesulitan keuangan. lebih lama dank arena hal tersebut maka
Pengelolaan kas akan mengakibatkan tidak akan tersedia
Kas sangat menentukan tingkat cukup modal kerja untuk digunakan segera
likuiditas suatu perusahaan, hal tersebut dalam siklus usaha perusahaan.

5
Munawir (2004:75) mengatakan Rasio likuiditas
bahwa Posisi piutang dan taksiran waktu Rasio likuiditas merupakan
pengumpulannya dapat dinilai dengan perbandingan yang digunakan untuk menilai
menghitung tingkat perputaran piutang dan menggambarkan posisi keuangan dalam
(turnover receivable) yaitu, dengan jangka pendek yaitu untuk mengetahui
membagi total penjualan kredit neto dengan apakah asset perusahaan likuid (mudah
piutang rata-rata. Menurut Warren and diuangkan) guna menjamin pengembalian
Reeve (2005:407) perputaran piutang usaha hutang-hutang jangka pendek pada
(account receivable turn over) adalah untuk waktunya atau jangka panjang yang telah
mengukur seberapa sering piutang usaha atau akan jatuh tempo. Rasio ini untuk
berubah menjadi kas dalam setahun. Untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
mengetahui posisi hutang dan taksiran memenuhi kewajiban finansial jangka
waktu pengumpulan diperoleh dengan pendeknya. Rasio likuiditas mengukur
menghitung tingkat perputaran piutang kemampuan likuiditas jangka pendek
sebagai berikut : perusahaan dengan melihat aktiva lancar
perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya
(Mamduh Hanafi dan Abdul Halim : 2009).
(Mamduh, 2009 : 78) Rasio likuiditas terdiri dari:
Pengelolaan persediaan a) Current ratio ( rasio lancar)
Persediaan barang sebagai elemen Menurut Mamduh Hanafi dan Abdul
yang utama dari modal kerja merupakan Halim (2009) rasio lancar mengukur
aktiva yang selalu dalam keadaan berputar kemampuan perusahaan dalam
dan secara terus menerus mengalami memenuhi hutang jangka pendeknya
perubahan. Persediaan merupakan dengan menggunakan aktiva lancarnya
komponen harta lancar yang memiliki (aktiva yang akan berubah menjadi kas
tingkat likuiditas paling rendah dibandinkan dalam waktu satu tahun atau satu siklus
dengan kas dan juga piutang dagang hal ini bisnis)
dikarenakan dibutuhkannya pemeliharaan
dan adanya kemungkinan rugi karena
kerusakan, serta dapat terjadinya penurunan (Subramanyam 2010 : 44)
kualitas yang akan dapat memperkecil Rasio lancar yang rendah menunjukkan
keuntungan perusahaan yang berdampak risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan
akan menurunkan profitabilitas perusahaan. rasio lancar yang tinggi menunjukkan
Sedangkan persediaan yang terlalu kecil adanya kelebihan aktiva lancar yang
juga berdampak menekan keuntungan atau akan mempunyai pengaruh yang tidak
menurunkan profitabilitas perusahaan baik terhadap profitabilitas perusahaan.
karena kekurangan material. Perputaran b) Quick ratio/ acid test ratio
persediaan menunjukan berapa kali Rasio ini merupakan ukuran
terjadinya penggantian persediaan dalam kemampuan perusahaan dalam
satu tahun serta tersimpannya persediaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
tersebut di dalam gudang. Untuk mengetahui pendek dengan asset yang dimiliki. Jika
tingkat perputaran persediaan dalam periode current ratio tinggi tetapi quick ratio
tertentu diketahui dengan rumus : rendah menunjukkan adanya investasi
yang sangat besar dalam persediaan.
Dari tiga komponen aktiva lancar,
(Mamduh, 2009 : 79) persediaan merupakan asset yang paling
tidak likuid. Hal tersebut karena
6
panjangnya tahap persediaan untuk digunakan untuk mengukur margin laba
menjadi kas yang mana waktu yang atas penjualan. Net profit margin
diperlukan untuk menjadi kas yang menghitung sejauh mana kemampuan
lama dan tidak pastinya nilai persediaan perusahaan menghasilkan laba bersih
tersebut. Maka dengan alasan tersebut pada tingkat penjualan tertentu. Selain
dalam perhitungan quick ratio itu, rasio ini juga dapat diintepretasikan
persediaan dikeluarkan dari aktiva sebagai kemampuan perusahaan
lancar : menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi)
di perusahaan pada periode tertentu
(Mamduh Hanafi dan Abdul Halim :
(Mamduh, 2009: 86) 2009). Rasio net profit margin dapat
dalam quick ratio tingginya persediaan dihitung dengan menggunakan rumus :
menunjukkan indikasi kelebihan kas
atau piutang, sedangkan persediaan
yang terlalu rendah menunjukkan risiko (Subramanyam 2010 : 45)
likuiditas yang lebih tinggi. Net profit margin yang tinggi
c) Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan
Cash ratio menunjukkan posisi kas menghasilkan laba yang tinggi pada
yang dapat menutupi hutang lancar tingkat penjualan tertentu dan jika net
perusahaan. Semakin tinggi cash ratio profit margin rendah menunjukkan
suatu perusahaan maka semakin tinggi penjualan yang terlalu rendah untuk
pula kemampuan likuiditas perusahaan. tingkat biaya tertentu atau biaya yang
cash ratio dapat dirumuskan dengan terlalu tinggi untuk tingkat penjualan
rumus sebagai berikut: tertentu atau kombinasi dari dua hal
tersebut.
b) Return on investmen (ROI)
(Mamduh, 2009: 86) Digunakan untuk mengukur efektifitas
perusahaan di dalam menghasilkan
Rasio profitabilitas keuntungan dengan memanfaatkan
Rasio ini digunakan untuk mengukur aktiva yang dimilikinya. Menurut
efektifitas manajemen yang dilihat dari laba Mamduh Hanafi dan Abdul Halim
yang dihasilkan terhadap penjualan dan (2009) return on investment (ROI)
investasi perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
akan memberikan jawaban akhir tentang menghasilkan laba bersih berdasarkan
efektivitas manajemen perusahaan. Rasio tingkat asset tertentu. Return on
profitabilitas yang baik menjadi daya tarik investmen (ROI) seringkali pula disebut
bagi calon investor yang akan menanamkan sebagai return on asset (ROA). Rasio
modalnya, semakin tinggi profitabilitas return on investment dapat dihitung
suatu perusahaan maka akan membuat calon dengan menggunakan rumus :
investor lebih mempertimbangkan untuk
berinvestasi. Pengukuran profitabilitas dapat
menggunakan beberapa rasio diantaranya (Mamduh, 2009: 87)
adalah : Jika Rasio return on investmen (ROI)
a) Net profit margin (NPM) tinggi menunjukkan efisiensi manajemen
Rasio profit margin atas penjualan asset, yang berarti juga merupakan
merupakan salah satu rasio yang efisiensi manajemen.

7
c) Return on equity (ROE) dilakukan oleh Supriyadi dan Fazriani
Return on equity menunjukkan tingkat (2011) juga menunjukkan hal yang sama
pengembalian (return) yang dihasilkan bahwa hubungan antara perputaran modal
manajemen atas modal yang ditanam kerja dengan curren ratio memiliki
pemegang saham, sesudah dipotong hubungan positif yang kuat selain itu juga
kewajiban kepada kreditor. Semakin menunjukkan signifikansi yang lebih kecil
tinggi rasio ROE hal tersebut dari 10 persen yang berarti bahwa
menunjukkan bahwa perusahaan berada perputaran modal kerja memiliki pengaruh
dalam kondisi yang baik. Return on yang signifikan terhadap current ratio.
equity dapat dihitung dengan Pengaruh pengelolaan modal kerja
menggunakan rumus sebagai berikut : terhadap profitabiltas
Modal Kerja yang besar tidak
menjamin suatu perusahaan memperoleh
(Kasmir, 2010: 137) profitabilitas yang tinggi, terkadang
Pengaruh pengelolaan modal kerja profitabilitas perusahaan dapat menurun
terhadap likuiditas walaupun modal kerja perusahaan tersebut
Pemeliharaan tingkat likuiditas yang cukup besar. Profitabilitas perusahaan
cukup bagi perusahaan ketika membayar tinggi atau meningkat tergantung dari
kewajiban pada waktunya membuat saling produktifitas penggunaan modal kerja yang
berhubungannya penggunaan investasi dimiliki atau dapat lebih disederhanakan
aktiva lancar dan pasiva lancar yang dimiliki bahwa profitabilitas perusahaan bergantung
oleh perusahaan atau biasa disebut dengan pada pengelolaan modal kerja. Untuk dapat
modal kerja dengan likuiditas perusahaan. memperoleh profitabilitas yang tinggi
Dalam pengelolaan modal kerja yang baik perusahaan dapat mempertahankan aktiva
dibutuhkan penyesuaian kharakteristik lancar pada tingkat yang rendah, dan tetap
penghasilan arus kas dari aktiva dengan mendukung penjualan sehingga akan
jatuh tempo sumber pembiayaan yang meningkatkan pengembalian asset total
digunakan untuk membiayai perolehannya aktiva perusahaan. Sebaliknya, proporsi
sehingga likuiditas meningkat. Perusahaan kewajiban jangka pendek yang tinggi
yang memiliki likuiditas yang tinggi terhadap total kewajiban akan membuat
merupakan perusahaan yang baik, karena semakin tingginya profitabilitas perusahaan.
dana jangka pendek kreditur yang dipinjam Dalam penelitian ini variabel yang
perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar digunakan adalah return on investment
yang jumlah relatif lebih banyak. Maka dari karena berdasarkan penelitian terdahulu
itu, diperlukan pengelolaan modal kerja menunjukkan bahwa perputaran kas,
yang baik dan tepat agar likuiditas perputaran piutang, dan perputran
perusahaan dapat meningkat. persediaan memiliki hubungan yang sangat
Dalam penelitian ini variabel yang signifikan terhadap return on investment
digunakan adalah current ratio karena (Saghir,Hashmi, dan Aali Jinah:2011).
berdasarkan penelitian terdahulu Berdasarkan permasalahan yang ada,
menunjukkan bahwa perputaran modal kerja maka kerangka pemikiran yang
memiliki pengaruh yang positif terhadap menggambarkan hubungan antara variabel
current ratio serta perputaran modal kerja independen dan variabel dependen yang
juga berpengaruh secara signifikan terhadap digunakan dalam peneltian ini adalah
current ratio (Mukriadji, Hidayat, dan sebagai berikut:
Melinda:2007). Selain itu, penelitian yang
8
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

KEGIATAN OPERASIONAL PERUSAHAAN

PENGELOLAAN MODAL KERJA

Pengelolaan Kas Pengelolaan Piutang Pengelolaan Persediaan

Likuiditas (current Profitabilitas


Ratio) (ROI)

Sumber : Tri Siswantini (2006), Nusa Muktadji (2007), Ahsen Saghir (2011), diolah.

Berdasarkan kerangka pemikiran METODE PENELITIAN


yang telah dijelaskan maka dapat ditarik Rancangan Penelitian
hipotesis sebagai berikut: Banyak definisi yang dikemukakan
H1:Pengelolaan kas, pengelolaan piutang, atas rancangan penelitian, namun apapun
pengelolaan persediaan berpengaruh secara bunyi definisi tersebut rancangan penelitian
simultan terhadap profitabilitas perusahaan pada dasarnya merupakan prosedur
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek penelitian. Dalam membuat perencanaan
Indonesia penelitian terdapat perspektif yang perlu
H2:Pengelolaan kas, pengelolaan piutang, dipertimbangkan yaitu, jenis penelitian
pengelolaan persediaan berpengaruh secara berkaitan dengan tingkatannya, metode
parsial terhadap profitabilitas perusahaan pengumpulan data, tujuan penelitian,
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek pengendalian variabel-variabel oleh peneliti
Indonesia (keterlibatan peneliti), dimensi waktu, ruang
H3:Pengelolaan kas, pengelolaan piutang, lingkup topik bahasan, lingkungan peneliti,
pengelolaan persediaan berpengaruh secara unit analisis, persepsi subjektif menurut
simultan terhadap likuiditas perusahaan Mudrajat Kuncoro (2009:69). Sedangkan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek menurut Menurut Donald R Cooper (2006)
Indonesia dalam membuat desain penelitian ada
H4:Pengelolaan kas, pengelolaan piutang, beberapa kategori yang perlu
pengelolaan persediaan berpengaruh secara dipertimbangkan yaitu, sejauh mana
parsial terhadap likuiditas perusahaan pertanyaan riset telah dikristalisasi,
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek kemampuan periset untuk memberikan efek
Indonesia pada variabel yang sedang dalam studi,
tujuan dari studi, dimensi waktu, cakupan
topik, lingkungan riset, dan persepsi mereka
yang terlibat terhadap kegiatan riset. Dalam
penelitian ini hanya empat perspektif saja

9
yang digunakan dalam beberapa kategori Bursa Efek Indonesia.Selain itu, periode
yang disebutkan diatas diantaranya adalah : penelitian yang digunakan yaitu pada tahun
(1) sejauh mana pertanyaan riset telah 2006 – 2010.
dikristalisasi (2) Metode Pengumpulan data Identifikasi Variabel Penelitian
(3) kemampuan periset untuk memberikan Variabel independen dalam
efek pada variabel yang sedang dalam studi penelitian ini adalah pengelolaan kas,
(4) tujuan dari studi. pengelolaan piutang, dan pengelolaan
Sehubungan dengan perspektif persediaan. Sedangkan, variabel dependen
pertama yang digunakan dalam penelitian adalah return on investment dan current
ini yaitu sejauh mana pertanyaan riset telah ratio.
dikristalisasi, penelitian ini merupakan Definisi operasional dan Pengukuran
penelitian dengan menggunakan study Variabel
formal karena dalam penelitian ini dimulai Untuk menghindari salah pengertian
dengan sebuah hipotesis atau pertanyaan dan terhadap masing-masing variabel yang
meliputi prosedur dan penentuan sumber digunakan, maka dalam penelitian ini perlu
data yang tepat selain itu penelitian ini dijelaskan definisi secara operasional dari
dikatakan study formal juga karena masing-masing variabel sebagai berikut :
penelitian ini bertujuan untuk menguji Perputaran kas merupakan
hipotesis atau menjawab pertanyaan kemampuan kas dalam menghasilkan
penelitian yang diajukan. Bedasarkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa
metode pengumpulan data penelitian ini kali uang kas berputar dalam satu tahun,
termasuk dalam proses pemantauan yang dapat diukur dengan menggunakan
(monitoring) karena, dalam penelitian ini rumus 1.
peneliti melakukan observasi atas data yang Perputaran piutang merupakan usaha
telah tersedia (data sekunder) tanpa berusaha untuk mengukur seberapa sering piutang
untuk menghilangkan keakuratan data yang usaha berubah menjadi kas dalam satu
ada. Jika ditinjau menurut kemampuan tahun, Perputaran piutang dapat diukur
periset untuk memberikan efek pada dengan rumus 2.
variabel yang sedang dalam studi penelitian Perputaran persediaan merupakan
ini termasuk dalam desain ex post factor rasio yang menunjukan berapa kali
karena, peniliti tidak memiliki kontrol terjadinya penggantian persediaan dalam
terhadap variabel yang diteliti dimana satu tahun serta tersimpannya persediaan
peneliti hanya dapat melaporkan apa yang tersebut di dalam gudang, yang dapat diukur
telah terjadi atau apa yang sedang terjadi. dengan rumus 3.
Menurut tujuan dari studi penelitian ini Current ratio merupakan salah satu
merupakan penelitian kausal karena didalam rasio likuiditas yang mengukur kemampuan
penelitian ini peneliti ingin menjelaskan perusahaan dalam membayar kewajiban
hubungan antar variabel. jangka pendeknya dengan menggunakan
Batasan Penelitian aktiva lancar yang dimiliki, dapat diukur
Variabel yang digunakan dalam dengan rumus 4.
penelitian ini adalah likuiditas (current Return on investment merupakan
ratio), profitabilitas (return on investment), salah satu rasio profitabilitas yang mengukur
dan modal kerja (perputaran kas, perputaran efektifitas perusahaan di dalam
piutang, dan perputaran persediaan). Dalam menghasilkan keuntungan dengan
penelitian ini, hanya terbatas pada memanfaatkan aktiva yang dimilikinya,
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dapat diukur dengan rumus 8.

10
Populasi, Sampel, dan Teknik Dalam uji normalitas peneliti menggunakan
Pengambilan Sampel analisis statistik untuk menguji apakah
Populasi dalam penelitian ini adalah model regresi residualnya bernilai 0 (nol).
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Uji normalitas dengan statistik dilakukan
Efek Indonesia. Periode penelitian yang dengan kolmogrov-smirnov test.
digunakan yaitu tahun 2006 - 2010. Teknik Uji multikolinearitas
pengambilan sampel yang digunakan adalah Uji multikolinearitas ini digunakan untuk
purposive sampling dimana peneliti menguji apakah ada hubungan atau korelasi
mengambil sampling yang sesuai dengan antara variabel bebas (independen) yang
kriteria dan kebutuhan peneliti. Karakteristik dimasukkan kedalam regresi. Model regresi
pada penelitian ini merupakan perusahaan yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek antar variabel bebas. Jika variabel
Indonesia pada periode 1 januari 2006 – 31 independen saling berkorelasi, maka
desember 2010 serta perusahaan manufaktur variabel-variabel ini tidak orthogonal.
yang memiliki kelengkapan data laporan Variabel orthogonal adalah variabel
keuangan selama 2006-2010. independen yang nilai korelasi antar sesama
Data dan Metode Pengumpulan Data variabel independen sama dengan nol.
Data yang digunakan dalam Untuk mengetahui ada atau tidaknya
penelitian ini adalah data kuantitatif dengan multikolinearitas didalam model regresi
metode dokumentasi yaitu teknik dapat dilihat dari tolerance dan variance
pengumpulan data yang dilakukan dengan inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance
memperlajari catatan-catatan yang ada pada kurang dari 1 dan nilai VIF kurang dari 10
perusahaan dan bersumber dari data maka model regresi terbebas dari asumsi
sekunder yang berupa laporan keuangan. multikolinearitas
Karena penelitian ini menyangkut perusahan Uji autokorelasi
publik, maka data yang digunakan adalah Uji autokoelasi ini digunakan untuk menguji
laporan keuangan yang dipublikasikan. Data apakah dalam model regresi ada korelasi
tersebut diperoleh dari Indonesian Capital antara kesalahan pengganggu pada periode t
Market Directory (ICMD). dengan kesalahan pengganggu pada periode
t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN dinamakan ada problem autokorelasi. Model
Uji Asumsi Klasik regresi yang baik harus bebas dari asumsi
Uji normalitas autokorelasi. Peneliti menggunakan uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji durbin-watson (DW Test) dalam penelitian
apakah dalam model regresi, variabel yang dilakukan.
pengganggu atau residual memiliki Uji heteroskedastisitas
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk
Uji-F dan Uji-t mengasumsikan bahwa nilai menguji apakah dalam model regresi terjadi
residual mengikuti distribusi normal. Jika ketidaksamaan variance dari residual antara
asumsi ini dilanggar maka uji statistik satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel variance dari residual satu pengamatan ke
kecil. Terdapat dua cara dalam mendeteksi pengamatan lain tetap, maka disebut
apakah residual berdistribusi normal atau homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
statistik. adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dalam uji

11
heteroskedastisitas peneliti menggunakan Uji Multikolinearitas
metode grafik dimana jika titik-titik yang Hasil analisis uji multikolinearitas
ada membentuk pola yang teratur maka untuk pengaruh perputaran kas, perputaran
mengindikasikan telah terjadi piutang, dan perputaran persediaan terhadap
heteroskedastisitas. Tetapi, Jika tidak ada profitabilitas diperoleh tolerance untuk
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar perputaran kas sebesar 0,998, perputaran
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y piutang sebesar 0,965, dan perputaran
maka tidak terjadi heteroskedastisitas persediaan sebesar 0,963. Selain itu hasil
VIF untuk perputaran kas sebesar 1,002,
Hasil Uji Asumsi Klasik perputaran piutan sebesar 1,037 dan
Sebelum melakukan pengujian perputaran persediaan sebesar 1,038. Dapat
hipotesis dengan multiple regresion analysis disimpulkan bahwa semua variabel memiliki
(MRA), komponen penelitian harus diuji nilai tolerance < 1 dan VIF < 10 maka,
apakah model regresinya memenuhi uji model regresi bebas dari asumsi
asumsi klasik. Berikut ini adalah hasil uji multikolinearitas.
asumsi klasik yang telah dilakukan terhadap Hasil analisis uji multikolinearitas
data penelitian : untuk pengaruh perputaran kas, perputaran
Uji normalitas piutang, dan perputaran persediaan terhadap
Dalam melakukan uji normalitas likuiditas diperoleh tolerance untuk
peneliti menggunakan analisis statistik perputaran kas sebesar 0,992, perputaran
dengan menggunakan uji kolmogrov piutang sebesar 0,947 dan perputaran
smirnov. Sebelumnya data ekstrim telah persediaan sebesar 0,952. Selain itu hasil
dikeluarkan dengan deteksi outlier dengan VIF untuk perputaran kas sebesar 1,008
mengkonversi nilai data kedalam skor perputaran piutan sebesar 1,056 dan
standardized atau yang biasa disebut dengan perputaran persediaan sebesar 1,051. Dapat
Z-Score yang memiliki nilai mean sama disimpulkan bahwa semua variabel memiliki
dengan nol dan standart deviasi sama nilai tolerance < 1 dan VIF < 10 maka,
dengan satu. Karena penelitian yang model regresi bebas dari asumsi
dilakukan peneliti memiliki sampel multikolinearitas.
tergolong besar maka standart skor dengan Uji Autokorelasi
nilai lebih besar dari 3 dan -3 dinyatakan Hasil analisis uji autokorelasi untuk
outlier. pengaruh perputaran kas, perputaran
Hasil analisis uji normalitas piutang, dan perputaran persediaan terhadap
menggunakan uji kolmogrov smirnov untuk profitabilitas diperoleh nilai Durbin-Watson
pengaruh perputaran kas, perputaran sebesar 0,228 dengan DL = 1,738 dan DU =
piutang, dan perputaran persediaan terhadap 1,799 maka, tidak ada autokorelasi positif
profitabilitas menghasilkan signifikansi sesuai dengan kriteria dalam tabel 3.1 yakni
0,068 ˃ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa 0 < 0,228 < 1,738.
residual data terdistribusi normal. Hasil analisis uji autokorelasi untuk
Sedangkan hasil analisis uji normalitas pengaruh perputaran kas, perputaran
menggunakan uji kolmogrov smirnov untuk piutang, dan perputaran persediaan terhadap
pengaruh perputaran kas, perputaran likuiditas diperoleh nilai Durbin-Watson
piutang, dan perputaran persediaan terhadap sebesar 0,139 dengan DL = 1,738 dan DU =
likuiditas menghasilkan signifikansi 0,003 1,799 maka, tidak ada autokorelasi positif
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual sesuai dengan kriteria dalam tabel 3.1 yakni
data tidak terdistribusi normal. 0 < 0,139 < 1,738.
12
Uji Heteroskedastisitas signifikan baik secara simultan ataupun
Hasil analisis uji heteroskedastisitas parsial antara variabel independen dan
untuk pengaruh perputaran kas, perputaran variabel dependen. Proses pengolahan data
piutang, dan perputaran persediaan terhadap dibantu program SPSS 11.50 for windows.
profitabilitas bahwa tidak ada pola yang Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai
jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan berikut :
dibawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat Berdasarkan uji F dapat diperoleh
dikatakan bahwa tidak terjadi hasil bahwa untuk pengaruh perputaran kas,
heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat perputaran piutang, dan perputaran
dilihat pada gambar berikut : persediaan terhadap profitabilitas besarnya
Gambar 2 signifikasi sebesar 0,000 < 0.05 serta F hitung
Hasil Uji Heteroskedastisitas Perputaran sebesar 17,098 dan Ftabel dengan α = 0,05
Kas, Perputaran Piutang, dan adalah sebesar 2,60 sehingga, dapat
Perputaran
Scatterplot
Persediaan terhadap diartikan F hitung > Ftabel. Hal ini disimpulkan
DependentProfitabilitas
Variable: ROI bahwa H0 ditolak atau perputaran kas,
Regression Standardized Predicted Value

1
perputaran piutang, dan perputaran
0
persediaan secara simultan berpengaruh
-1 terhadap return on investment. Jika dilihat
-2
dari hasil adjusted R square menunjukkan
-3

-4
angka 0,103 yang artinya bahwa 10,3 persen
-3 -2 -1

Regression Studentized Residual


0 1 2 3
variabel return on investment dipengaruhi
Hasil analisis uji heteroskedastisitas oleh perputaran kas, perputaran piutang, dan
untuk pengaruh perputaran kas, perputaran perputaran persediaan sementara sisanya
piutang, dan perputaran persediaan terhadap sebesar 89,7 persen dipengaruhi oleh
likuiditas bahwa tidak ada pola yang jelas, variabel lain yang tidak termasuk dalam
serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah penelitian.
angka 0 pada sumbu Y maka dapat Berdasarkan uji F dapat diperoleh
dikatakan bahwa tidak terjadi hasil bahwa untuk pengaruh perputaran kas,
heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat perputaran piutang, dan perputaran
dilihat pada gambar berikut : persediaan terhadap likuiditas besarnya
Gambar 3 signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 serta F hitung
Hasil Uji Heteroskedastisitas Perputaran adalah sebesar 10,762 dan Ftabel dengan α =
Kas, Perputaran Piutang, dan 0,05 adalah sebesar 2,60 sehingga, dapat
Perputaran
Scatterplot
Persediaan terhadap diartikan F hitung > Ftabel. Hal ini disimpulkan
DependentProfitabilitas
Variable: CURR bahwa H0 ditolak atau perputaran kas,
3

perputaran piutang, dan perputaran


Regression Studentized Residual

1 persediaan secara simultan berpengaruh


0
terhadap current ratio. Jika dilihat dari hasil
-1
adjusted R square menunjukkan angka
-2

-3
0,067 yang artinya bahwa 6,7 persen
-4 -3 -2 -1

Regression Standardized Predicted Value


0 1 2 3
variabel current ratio dipengaruhi oleh
Hasil Uji Hipotesis perputaran kas, perputaran piutang, dan
Pengujian hipotesis dilakukan perputaran persediaan sementara sisanya
dengan uji regresi linier berganda yang sebesar 93,3 persen dipengaruhi oleh
terdiri dari uji-F dan uji–t yang dimaksud
untuk melihat apakah terjadi pengaruh yang

13
variabel lain yang tidak termasuk dalam maka CR akan turun sebesar 0,006 satuan,
penelitian. jika perputaran piutang naik satu satuan
Hasil uji t menjelaskan bahwa untuk maka CR akan turun sebesar 0,021 satuan
pengaruh perputaran kas, perputaran dan jika perputaran persediaan naik sebesar
piutang, dan perputaran persediaan terhadap satu satuan maka CR akan turun sebesar
profitabilitas model regresi yang tebentuk 0,016 satuan. Hal ini dapat dikatakan bahwa
adalah ROI = 4,778 – 0,064 CT + 0,085 RT kenaikan atau penurunan perputaran kas,
+ 0,221 IT sehingga hal tersebut perputaran piutang, dan perputaran
menunjukkan bahwa jika perputaran kas persedian berbanding terbalik dengan
naik satu satuan maka ROI akan turun current ratio. Selain itu, signifikasi
sebesar 0,064 satuan atau dapat dikatakan perputaran kas sebesar 0,000 < 0,05 serta t
kenaikan atau penurunan perputaran kas hitung adalah sebesar -5,232 dan t tabel dengan
berbanding terbalik dengan ROI tetapi, jika α = 0,05 adalah sebesar 1,960 sehingga
perputaran piutang naik satu satuan maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau
ROI akan naik sebesar 0,085 satuan dan jika perputaran kas secara parsial berpengaruh
perputaran persediaan naik sebesar satu negatif signifikan terhadap current ratio.
satuan maka ROI akan naik sebesar 0,221 Signifikasi perputaran piutang sebesar 0,042
satuan. Selain itu, signifikasi perputaran kas < 0,05 serta t hitung adalah sebesar -2,042 dan
sebesar 0,000 < 0,05 serta t hitung adalah t tabel dengan α = 0,05 adalah sebesar 1,960
sebesar -6,645 dan t tabel dengan α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
adalah sebesar 1,960 sehingga dapat ditolak atau perputaran piutang secara
disimpulkan bahwa H0 ditolak atau parsial berpengaruh negatif signifikan
perputaran kas secara parsial berpengaruh terhadap current ratio. Signifikasi
negatif signifikan terhadap return on perputaran persediaan sebesar 0,222 > 0,05
investment. Signifikasi perputaran piutang serta t hitung adalah sebesar -1,224 dan t tabel
sebesar 0,303 > 0,05 serta t hitung adalah dengan α = 0,05 adalah sebesar 1,960
sebesar 1,031 dan t tabel dengan α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
adalah sebesar 1,960 sehingga dapat diterima atau perputaran persediaan secara
disimpulkan bahwa H0 diterima atau parsial berpengaruh negatif tidak signifikan
perputaran piutang secara parsial terhadap current ratio.
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Selain itu, peneliti juga melakukan
return on investment. Signifikasi perputaran penelitian terhadap pengaruh perputaran kas,
persediaan sebesar 0,042 < 0,05 serta t hitung perputaran piutang, dan perputaran
adalah sebesar 2,038 dan t tabel dengan α = persediaan terhadap profitabilitas dan
0,05 adalah sebesar 1,960 sehingga dapat likuiditas pada masing-masing industri pada
disimpulkan bahwa H0 ditolak atau perusahaan manufaktur. Dalam menguji
perputaran persediaan secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel
berpengaruh positif signifikan terhadap terikat pada setiap industri di perusahaan
return on investment. manufaktur peneliti hanya meneliti setiap
Hasil uji t menjelaskan bahwa untuk industri yang memiliki jumlah sampel cukup
pengaruh perputaran kas, perputaran untuk dilakukan penelitian, sebanyak
piutang, dan perputaran persediaan terhadap sembilan industri yang memiliki sampel
likuiditas model regresi yang tebentuk cukup untuk dilakukan penelitian. Adapun
adalah CR = 1,927 – 0,006 CT -0,021 RT - jenis-jenis industri beserta hasilnya adalah
0,016 IT sehingga hal tersebut menunjukkan sebagai berikut :
bahwa jika perputaran kas naik satu satuan
14
Tabel 1
Perbandingan Hasil Pengujian Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Profitabilitas Pada Masing-Masing Industri
Uji – t Uji - F
Perputaran Perputaran
Industri Perputaran Adjusted
piutang persediaan Sig. Kesimpulan
kas (CT) R Square
(RT) (IT)
Food and Negatif Positif tidak Negatif tidak
0,087 0,023 H0 ditolak
Beverages signifikan signifikan signifikan
Textile Mill Negatif Negatif Negatif tidak
0,393 0,000 H0 ditolak
Products signifikan signifikan signifikan
Apparel and
Negatif tidak Positif Negatif tidak
Other Textile 0,297 0,001 H0 ditolak
signifikan signifikan signifikan
Products
Chemical and Positif tidak Positif Negatif tidak
0,348 0,000 H0 ditolak
Allied Products signifikan signifikan signifikan
Plastics and Negatif tidak Negatif tidak Positif
-0,025 0,670 H0 diterima
Glass Products signifikan signifikan signifikan
Metal and Allied Negatif Positif tidak Negatif tidak
0,174 0,005 H0 ditolak
Products signifikan signifikan signifikan
Negatif tidak Positif Positif tidak
Cables 0,309 0,005 H0 ditolak
signifikan signifikan signifikan
Automotive and Positif tidak Positif tidak Positif tidak
0,035 0,116 H0 diterima
Allied Products signifikan signifikan signifikan
Negatif Negatif tidak Negatif tidak
Pharmaceuticals 0,309 0,000 H0 ditolak
signifikan signifikan signifikan

Tabel 2
Perbandingan Hasil Pengujian Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Likuiditas Pada Masing-Masing Industri
Uji – t Uji – F
Industri Perputaran Perputaran
Perputaran Adjusted
piutang persediaan Sig. Kesimpulan
kas (CT) R Square
(RT) (IT)
Food and Positif tidak Negatif tidak Negatif tidak
0,032 0,153 H0 diterima
Beverages signifikan signifikan signifikan
Textile Mill Negatif tidak Negatif tidak Negatif tidak
0,136 0,041 H0 ditolak
Products signifikan signifikan signifikan
Apparel and
Negatif tidak Positif Negatif
Other Textile 0,439 0,000 H0 ditolak
signifikan signifikan signifikan
Products
Negatif
Chemical and Positif tidak Positif tidak
tidak -0,005 0,436 H0 diterima
Allied Products signifikan signifikan
signifikan
Plastics and Negatif tidak Positif tidak Negatif tidak
-0,028 0,714 H0 diterima
Glass Products signifikan signifikan signifikan
Metal and Allied Negatif tidak Negatif tidak Negatif tidak
-0,010 0,489 H0 diterima
Products signifikan signifikan signifikan
Negatif tidak Positif tidak Negatif tidak
Cables 0,126 0,091 H0 diterima
signifikan signifikan signifikan

15
Uji –t Uji-F
Perputaran Perputaran
Perputaran Adjusted
Industri piutang persediaan Sig. Kesimpulan
kas (CT) R Square
(RT) (IT)
Automotive and Positif tidak Negatif Negatif tidak
0,059 0,047 H0 ditolak
Allied Products signifikan signifikan signifikan
Negatif Negatif tidak Negatif
Pharmaceuticals 0,425 0,000 H0 ditolak
signifikan signifikan signifikan

Pembahasan perputaran kas dan perputaran piutang


Pembahasan hasil penelitian seluruh berpengaruh negatif signifikan terhadap
industri perusahaan manufaktur current ratio, dan perputaran persediaan
Berdasarkan analisis dengan berpengaruh negatif tidak signifikan
menggunakan regresi linier berganda yang terhadap current ratio. Hasil dari penelitian
telah dilakukan, dapat diketahui bahwa hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
perhitungan uji statistik F menunjukkan oleh Mochamad Edman Syarief (2009) yang
bahwa variabel independen yang terdisi atas menyatakan bahwa modal kerja mempunyai
perputaran kas, perputaran piutang, dan pengaruh yang positif terhadap likuiditas
perputaran persediaan secara simultan perusahaan.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Berikut ini akan dijelaskan mengenai
variabel return on investment dengan pembahasan dari masing-masing variabel
adjuster R square menunjukkan angka 10,3 yang diteliti :
persen sementara itu sisanya sebesar 89,7 Perputaran kas
persen dipengaruhi oleh variabel lain yang Berdasarkan analisis yang telah
tidak termasuk dalam penelitian. Hal ini dilakukan, variabel perputaran kas memiliki
sesuai dengan penelitian yang telah pengaruh yang negatif terhadap ROI, artinya
dilakukan oleh Yoyon Supriyadi (2011) jika terdapat penambahan perputaran kas
serta Nusa Muktiadji (2007) yang maka akan mengakibatkan penurunan
menyatakan bahwa modal kerja memiliki profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan
hubungan yang positif signifikan terhadap perusahaan manufaktur merupakan
return on investment. Tetapi, hasil penelitian perusahaan yang mengolah bahan mentah
ini berbeda dengan hasil penelitian yang menjadi barang jadi, dalam proses
dilakukan di Pakistan oleh Ahsen Saghir pengolahan tersebut uang kas yang dimiliki
(2011) yang menyatakan bahwa modal kerja perusahaan lebih banyak masuk dalam
memiliki hubungan yang negatif terhadap persediaan ataupun piutang usaha maka dari
profitabilitas. itu kas memiliki pengaruh yang negatif pada
Hasil dari penelitian ini profitabilitas pada perusahaan manufaktur.
menunjukkan bahwa perputaran kas, Hasil pengujian tersebut memperkuat
perputaran piutang dan perputaran hasil penelitian yang dilakukan oleh Tri
persediaan secara simultan memiliki Siswantini (2006) yang menyatakan bahwa
pengaruh yang signifikan terhadap current perputaran kas berpengaruh negatif terhadap
ratio. Nilai adjuster R square menunjukkan profitabilitas. Hasil dari penelitian ini
variabel perputaran kas, perputaran piutang, bertentangan dengan teori yang telah ada,
dan perputaran persediaan mempengaruhi secara teori kas yang ada di dalam
current ratio sebesar 6,7 persen dan sisanya perusahaan yang memiliki kondisi keuangan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak baik hendaknya tidak kurang dari 5%
masuk dalam penelitian. Secara parsial sampai 10% dari jumlah aktiva lancar

16
sehingga semakin tinggi perputaran kas Saghir (2011) menunjukkan hasil yang
semakin baik. Menurut Lukman berbeda yaitu perputaran piutang
Syamsuddin (2007) semakin besar tingkat berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
perputaran kas maka semakin sedikit jumlah perusahaan.
kas yang dibutuhkan dalam operasional Berdasarkan hasil analisis yang
perusahaan sehingga profitabilitas dilakukan menunjukkan hasil bahwa
perusahaan akan semakin tinggi. perputaran piutang berpengaruh negatif
Berdasarkan hasil analisis variabel terhadap likuiditas perusahaan artinya, jika
perputaran kas berpengaruh negatif terhadap perputaran piutang naik maka akan
current ratio, artinya jika terdapat mengakibatkan penurunan current ratio. Hal
penambahan perputaran kas maka akan tersebut menunjukkan bahwa modal yang
mengakibatkan penurunan likuiditas. Hasil tertanam pada piutang yaitu melalui
dari penelitian ini sesuai dengan teori yang penjualan secara kredit dilakukan belum
dikemukakan oleh Kasmir (2010) bahwa secara efisien dimana seharusnya semakin
rasio perputaran kas digunakan untuk tinggi perputaran akan diikuti cepat
mengukur tingkat ketersediaan kas untuk pengumpulannya sehingga modal yang
membayar hutang dan tagihan atau biaya tertanam dapat cepat menjadi kas sehingga
yang timbul akibat penjualan, dapat dapat memenuhi likuiditas perusahaan. Hasil
dikatakan bahwa rendahnya jumlah kas analisis tersebut berbanding terbalik dengan
terkait dengan tingkat likuiditas perusahaan terori yang dikemukakakn oleh Munawir
dalam membayar hutang jangka pendeknya. (2004) yang menyatakan bahwa piutang
Terlepas dari teori tersebut, hasil penelitian merupakan aktiva lancar yang paling likuid
ini berbeda dengan penelitian yang pernah disbanding dengan dengan aktiva lancar
dilakukan oleh Mochamad Edman Syarief yang lainnya, sehingga kecepatan
(2009) yang memberikan hasil bahwa penerimaan hasil piutang dalam satu periode
perputaran kas memiliki pengaruh yang akan mempengaruhi likuiditas perusahaan
negatif tidak signifikan terhadap perputaran karena perputaran piutang lebih cepat dari
kas. yang diharapkan.
Perputaran piutang Perputaran persediaan
Berdasarkan uji parsial yang telah Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, variabel perputaran piutang dilakukan, variabel perputaran persediaan
memiliki pengaruh yang positif terhadap memiliki pengaruh yang positif terhadap
return on investment, artinya jika perputaran ROI, artinya jika terdapat penambahan
piutang naik maka akan mengakibatkan perputaran persediaan maka akan
kenaikan return on investment. Hasil mengakibatkan peningkatan profitabilitas.
pengujian ini memperkuat hasil pengujian Hasil penelitian tersebut berbeda dengan
yang dilakukan oleh Tri Siswantini (2006) penelitian yang dilakukan di Turki oleh
yang menunjukkan hasil bahwa perputaran Ahsen Saghir (2011) yang memperoleh hasil
piutang berpengaruh positif terhadap bahwa perputaran persediaan memiliki
profitabilitas. Hal tersebut menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap ROI. Tetapi,
bahwa semakin cepat perputaran piutang penelitian yang diperoleh peneliti
menandakan penjualan kredit perusahaan memperkuat hasil penelitian yang dilakukan
yang meningkat dan semakin kecil jumlah oleh Tri Siswantini (2006) yang
piutang yang tidak tertagih sehingga akan memperoleh hasil yang sama yaitu
meningkatkan profitabilitas perusahaan. perputaran persediaan berpengaruh positif
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahsen terhadap profitabilitas. Hal tersebut

17
menjelaskan bahwa dengan adanya Food and Beverages menunjukkan hasil
penambahan perputaran persediaan bahwa perputaran kas, perputaran piutang,
meningkatkan volume penjualaan yang dan perputaran persediaan memiliki
akhirnya dapat juga meningkatkan laba atau hubungan yang signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan. profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan
Berdasarkan analisis yang telah industri Food and Beverages merupakan
dilakukan, variabel perputaran persediaan salah satu industri yang mengelolah bahan
memiliki pengaruh yang negatif terhadap mentah dengan perputaran yang cepat dan
current ratio, artinya jika terdapat membutuhkan pengelolaan modal kerja
penambahan perputaran persediaan maka terutama persediaan yang baik sehingga
akan mengakibatkan penurunan likuiditas profitabilitas dalam industri tersebut sangat
yang berarti semakin kecil kemampuan dipengaruhi oleh pengelolaan modal kerja.
perusahaan untuk memenuhi kewajiban Dalam mempengaruhi profitabilitas
lancar atau kewajiban jangka pendek yang perputaran kas cenderung memiliki
dimilikinya. Hasil penelitian ini berbeda hubungan yang negatif dengan profitabilitas.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hal tersebut berarti jika terdapat kenaikan
Yoyon Supriyadi (2011) yang menunjukkan pada perputaran kas akan mengakibatkan
hasil bahwa perputaran persediaan memiliki penurunan pada profitabilitas. Perputaran
pengaruh yang positif terhadap likuiditas. piutang dalam mempengaruhi profitabilitas
Pembahasan hasil penelitian masing- cenderung memiliki hubungan positif yang
masing industri perusahaan manufaktur berarti bahwa jika terdapat kenaikan pada
Pada perusahaan manufaktur hampir perputaran piutang maka profitabilitas akan
sebagian besar industri perputaran kas, meningkat. Pada variabel perputaran
perputaran piutang, dan perputaran persediaan menunjukkan hasil bahwa pada
persediaan memiliki hubungan yang sebagian besar industri pada perusahaan
signifikan terhadap preofitabilitas kecuali manufaktur perputaran persediaan
untuk industri Plastics and Glass Products cenderung tidak signifikan dalam
dan Automotive and Allied Products. mepengaruhi profitabilitas. Selain itu,
Industri Automotive and Allied Products perputaran persediaan cenderung memiliki
menunjukkan hasil bahwa perputaran kas, hubungan negatif dalam kontribusinya
perputaran piutang, dan perputaran mempengaruhi profitabilitas hal tersebut
persediaan tidak memiliki hubungan yang berarti jika terdapat kenaikan perputaran
signifikan terhadap profitabilitas. Hal persediaan mengakibatkan penurunan
tersebut dikarenakan produk yang dihasilkan terhadap profitabilitas perusahaan.
oleh industri Automotive and Allied Pada perusahaan manufaktur hampir
Products bukan merupakan kebutuhan sebagian besar industri perputaran kas,
pokok yang selalu dikonsumsi terus menerus perputaran piutang, dan perputaran
sehingga proses penjualan membutuhkan persediaan tidak memiliki hubungan yang
waktu yang lebih lama. Selain itu, dalam signifikan terhadap likuiditas kecuali untuk
industri ini jumlah kas yang dimiliki industri Apparel and Other Textile Products
perusahaan lebih rendah dibandingkan dan Pharmaceuticals.
dengan piutangnya karena lebih banyak Industri Food and Beverages menunjukkan
penjualan secara kredit sehingga memiliki hasil bahwa perputaran kas, perputaran
perputaran modal kerja tidak memiliki piutang, dan perputaran persediaan tidak
pengaruh yang besar dalam profitabilitas memiliki hubungan yang signifikan terhadap
industri tersebut. Berbeda dengan industri likuiditas hal tersebut dikarenakan

18
rendahnya jumlah kas yang dimiliki mepengaruhi likuiditas selain itu, perputaran
perusahaan sehingga membuat rendahnya persediaan cenderung memiliki hubungan
kemampuan perusahaan dalam membayar negatif dalam kontribusinya mempengaruhi
hutang jangka pendeknya dengan likuiditas. Hal tersebut berarti jika terdapat
menggunakan aktiva lancar. Maka dari itu, kenaikan perputaran persediaan
dalam penelitian ini perputaran modal kerja mengakibatkan penurunan terhadap
tidak menunjukkan hasil yang signifikan. likuiditas perusahaan.
Berbeda dengan industri Pharmaceuticals Dari penjelasan diatas dapat
menunjukkan hasil bahwa perputaran kas, dikatakan bahwa variabel perputaran kas,
perputaran piutang, dan perputaran perputaran piutang, dan perputaran piutang
persediaan memiliki hubungan yang cenderung berhubungan negatif tidak
signifikan terhadap likuiditas. Hal tersebut signifikan dalam mempengaruhi likuiditas
dikarenakan industri Pharmaceuticals perusahaan.
merupakan industri yang memiliki jumlah
kas yang tinggi dan piutang yang rendah KESIMPULAN, SARAN, DAN
sehingga mengakibatkan tingginya KETERBATASAN
kemampuan perusahaan dalam membayar Penelitian ini bertujuan untuk
hutang jangka pendeknya dengan menguji pengaruh perputaran kas,
menggunakan aktiva. perputaran piutang, dan perputaran
Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa persediaan terhadap profitabilitas dan juga
perputaran kas, perputaran piutang, dan likuiditas. Sampel yang digunakan adalah
perputaran persediaan tidak memiliki perusahaan manufaktur yang terdaftar di
hubungan yang signifikan terhadap Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2010,
likuiditas pada sebagian besar industri maka, penelitian ini memberikan hasil sebagai
dalam kotribusinya mempengaruhi likuiditas berikut : (1) perputaran kas, perputaran
perputarah kas memiliki hubungan yang piutang, perputaran persediaan secara
tidak signifikan terhadap likuiditas kecuali simultan berpengaruh terhadap profitabilitas
untuk industri Pharmaceuticals yang pada perusahaan manufaktur, (2) perputaran
menunjukkan hasil bahwa perputaran kas kas secara parsial berpengaruh negatif
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
Selain itu, dalam mempengaruhi likuiditas manufaktur, perputaran piutang secara
perputaran kas cenderung memiliki parsial berpengaruh positif tidak signifikan
hubungan yang negatif hal ini menunjukkan terhadap profitabilitas perusahaan
bahwa jika terdapat kenaikan perputaran kas manufaktur, perputaran persediaan secara
mengakibatkan penurunan terhadap parsial berpengaruh positif signifikan
likuiditas perusahaan. terhadap profitabilitas perusahaan
Variabel perputaran piutang dalam manufaktur, (3) perputaran kas, perputaran
mempengaruhi likuiditas cenderung piutang, perputaran persediaan secara
memiliki hubungan negatif yang berarti simultan berpengaruh terhadap likuiditas
bahwa jika terdapat kenaikan pada pada perusahaan manufaktur, (4) perputaran
perputaran piutang maka likuiditas akan kas secara parsial berpengaruh negatif
meningkat. Pada variabel perputaran signifikan terhadap likuiditas perusahaan
persediaan menunjukkan hasil bahwa pada manufaktur, perputaran piutang secara
sebagian besar industri pada perusahaan parsial berpengaruh negatif signifikan
manufaktur perputaran persediaan terhadap likuiditas perusahaan manufaktur,
cenderung tidak signifikan dalam perputaran persediaan secara parsial

19
berpengaruh negatif tidak signifikan investasi. Jika modal kerja perusahaan
terhadap likuiditas perusahaan manufaktur. dikelolah dengan tepat maka kelangsungan
Penelitian ini memiliki beberapa operasional dan pembayaran hutang jangka
keterbatasan yang mempengaruhi hasil pendek perusahaan akan dapat terjamin.
penelitian. Penelitian ini hanya dilakukan
selama lima tahun yaitu pada tahun 2006- DAFTAR RUJUKAN
2010, Dalam penelitian ini variabel Ahsen Saghir, Faisal Mehmood Hashmi,
independen yang terdiri dari perputaran kas, Muhammad Nehal Hussain. 2011.
perputaran piutang, dan perputaran “Working Capital Management And
persediaan hanya mampu menjelaskan 10 Profitability: Evidence From Pakistan
persen atas pengaruhnya untuk profitabilitas Firms” . Interdiscilinary Journal of
sianya sebesar 90 persen dipengaruhi oleh Contemporary Research in Business.
variabel lain begitu juga untuk pengaruh Vol 3 (8). Hal 1092 – 1105.
terhadap likuiditas yang hanya dapat Awat J Napa. 1998. Manajemen Keuangan
menjelakan pengaruh variabel independen Pendekatan Matematis. PT. Gramedia
sebesar 6.7 persen. Sehingga masih banyak Pustaka Utama Jakarta.
variabel yang berpengaruh terhadap Brigham F Eugene, Huston F Joel. 2007.
profitabilitas maupun likuiditas yang tidak Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
dimasukkan dalam penelitian ini, selain itu Buku 2. Edisi 11. Salemba Empat.
pada penelitian ini data untuk penelitian Cooper, Donald R. and Pamela S. Schindler.
pengaruh perputaran kas, perputaran 2006. Business Research Methods 9th
piutang, dan perputaran persediaan terhadap Edition. New York : McHill
likuiditas tidak terdistribusi normal . International Edition.
Berdasarkan atas hasil penelitian dan Copeland, Thomas E. and Weston, J. Fred.
keterbatasan penelitian maka, saran yang 2002, Manajemen Keuangan, Edisi
dapat diberikan kepada investor dan peneliti Revisi. Binarupa Aksara Jakarta
selanjutnya adalah : Esra Martha Ayerza, Prima Apriweni. 2002.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat Manajemen Modal Kerja. Jurnal
memperluas populasi sehingga tidak hanya Ekonomi Perusahaan. STIE iBii.
mencakup perusahaan manufaktur yang Ghozali Imam. 2009. Aplikasi Analisis
terdaftar di Bursa Efek Indonesia saja. Multivariate Dengan Program SPSS.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat Cetakan IV. Universitas Diponegoro.
menambah variabel lain seperti Cash Semarang.
Conversional Cycle (CCC), perputaran Hanafi M Mamduh, Halim Abdul. 2009.
aktiva, dan lain sebagainya sehingga Analisis Laporan keuangan. Buku 1.
diperoleh hasil yang lebih bervariasi. Edisi 4. YKPN. Yogyakarta.
Penelitian selanjutnya diharapkan James C Van Home, John M Wachowicz Jr.
menambah periode penelitian agar 2005. Fundamental Of Financial
memperoleh hasil yang lebih bervariasi. Management (Prinsip – Prinsip
Para investor diharapkan dapat Manajemen Keuangan). Buku 1. Edisi
melihat pengelolaan modal kerja perusahaan 12. Salemba Empat. Jakarta.
melalui perputaran kas, perputaran piutang, Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
dan perputaran persediaan sebelum Keuangan. Edisi 1. Jakarta : Kencana
melakukan pengambilan keputusan untuk Media Group.

20
Keown J Arthur, Martin D John, Petty Efek Indonesia”. Skripsi Sarjana tak
William J, JR Scoot F David. 2010. diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
Prinsip – Prinsip dan Penerapan Nusa Muktiadji, Lukman Hidayat, dan
Manajemen Keuangan. Buku2. Edisi Melinda. 2007. “Analisis Modal Kerja
10. Index. Jakarta. Dalam Pengendalian Likuiditas dan
Koran Jakarta online. 29 desember 2009. profitabilitas (Study Kasus PT.
Halaman 10 – 11 (http://koran- Indocement Tunggal Perkasa Tbk)”.
jakarta.com, diakses 15 oktober 2012). Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol
Mochamad Edman Syarief. 2009. 7(1). Halaman 37 – 44.
“Manajemen Modal Kerja Dan Riyanto Bambang. 2001. Dasar-dasar
Pengaruhnya Terhadap Likuiditas Dan Pembelanjaan Perusahaan. BPFE.
Ukuran Perusahaan”. Jurnal Ekonomi, Yogyakarta.
Keuangan, Perbankan dan Akutansi. Tri Siswantini. 2006. “Analisis Pengelolaan
Vol 1 (1). Halaman 67-83. Modal Kerja dan Pengaruhnya
Mudjarad Kuncoro. 2009. Metode Riset Terhadap Profitabilitas Pada
Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi 3. Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Erlangga. Jakarta. Jakarta”. Jurnal ekonomi, Manajemen,
Munawir S. 2004. Analisis Laporan Akutansi. Vol 4(2). Halaman 45 – 60.
Keuangan. Edisi 4. Liberty. Warren CS, Reeve JM, Fess PE. 2005.
Yogyakarta. Financial Accounting. 9th edition.
Novita Ratnasari. 2011. “Pengaruh Mason:Thomson Southwestern
Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Wild J John, Subramanyam K. 2010.
Profitabilitas Pada Perusahaan Analisis Laporan keuangan.Buku 1.
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

21

You might also like