UMSU-Ade-Faisal-Rekayasa Kegempaan 2-6 PDF

1/11/2018
Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
Pemodelan Struktur untuk

Analisa Nonlinear
Dr. Ade Faisal

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Medan, Indonesia
Desember 2013

Pemodelan Struktur untuk Analisa Nonlinear @ Dr. Ade Faisal
References
1. ATC-40 (1996). Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete
Buildings. Report SSC 96-01. Applied Technology Council.
2. CSI (2005b). SAP2000- Linear & Nonlinear Static & Dynamic
Analysis & Design of 3D Structures: Basic Analysis Reference
Manual. CSI.
3. McGuire dkk. (2000). Matrix Structural Analysis, John Wiley & Sons
4. Porter, L. & Powell, G.H. (1971). Static & Dynamic Analysis of
Inelastic Framed Structures, Report No. EERC71-3, Earthquake
Engineering Center, UC, Berkeley
5. Suharwardy, M.I. (1999). Performance Based Design, Modeling for
Pushover Analysis, Use of the Pushover Curve. Lecture note on
Static Pushover Analysis for Seismic Design. CSI
1
1/11/2018

References
6. Anwar, N. (2006). Building Structures’ Modeling & Analysis
Concepts. Lecture note on International Seminar on Computer
Aided Analysis & Design of Building Structures. ACECOMS, AIT.
7. Priestley dkk. (1996) Seismic Design and Retrofit of Bridges.
John Wiley & Sons.
8. Lignos, D.G. & Krawinkler, H. (2011). Deterioration modeling of
steel components in support of collapse prediction of steel
moment frames under earthquake loading. ASCE Journal of
Structural Engineering, 137(11), 1291-1302.
9. Bruneau dkk. (1998). Ductile design of steel structures (2nd ed).
New York: McGraw-Hill.
10. FEMA 461
11. FEMA 356

References
12. ATC-72-1
13. Elwood, K.J., & Moehle, J.P. (2005). Axial capacity model for
shear-damaged columns. ACI Structural Journal, 102(4), 578-
587.
14. Chiou dkk. (2013) Seismic Retrofit of Typical Low-Rise RC
School Buildings in Taiwan, in Proceedings of International
Training Program for Seismic Design of Structures 2013, Taipei.
2
1/11/2018

Jenis Analisa Struktur untuk Mengetahui

Kinerja Struktur
Beban Struktur Respon Jenis analisa struktur
Statik Elastis Linear Linear-Elastic-Static Analysis
Statik Elastis Nonlinear Nonlinear-Elastic-Static Analysis
Statik Non-Elastis Linear Linear-Inelastic-Static Analysis
Statik Non-Elastis Nonlinear Nonlinear-Inelastic-Static Analysis
Dinamis Elastis Linear Linear-Elastic-Dynamic Analysis
Dinamis Elastis Nonlinear Nonlinear-Elastic-Dynamic Analysis
Dinamis Non-Elastis Linear Linear-Inelastic-Dynamic Analysis
Dinamis Non-Elastis Nonlinear Nonlinear-Inelastic-Dynamic Analysis

Elastis vs Non-Elastis
• Material Elastis
Ketika dibebani & beban dilepas, respon (gaya, deformasi,
tegangan, regangan dll.) akan mengikuti jalur yg sama dan
respon akan kembali ke posisi awalnya bila beban
dihilangkan
• Material Tidak Elastis

Ketika dibebani & beban dilepas, respon (gaya, deformasi,
tegangan, regangan dll.) TIDAK akan mengikuti jalur yg
sama dan respon bisa jadi TIDAK kembali ke posisi
awalnya bila beban dihilangkan
Semua material akan berperilaku elastis & tidak elastis,
tergantung kepada besar pembebanan yg dimilikinya
3
1/11/2018

Linear vs Nonlinear
Analisa Linear: Respon berbanding lurus dengan
pembebanan yg diberikan
(Cth: simpangan akan membesar 2x ketika beban digandakan)
Analisa nonlinear: Respon tidak berbanding lurus
dengan pembebanan yg diberikan
(Cth: simpangan bisa membesar 5x ketika beban digandakan)
Respon yg nonlinear disebabkan oleh:

– Material yg tidak linear,
– Geometri yg tidak linear,
– Keduanya

Gaya
Gaya
Linear-Elastis
Linear-
Nonelastis
Deformasi Deformasi
Gaya
Gaya
Nonlinear-
Nonlinear-Elastis Nonelastis
Deformasi Deformasi
4
1/11/2018

Material tidak linear:

Properti bahan sbg fungsi dari keadaan tegangan atau
regangan. Ini termasuk ketidak-linearan elastisitas,
plastisitas dan rangkak
Hubungan tegangan-regangan
Beton
Harus ditentukan
utk balok & kolom core
cover
Baja


Termasuk elastisitas yg tdk linear, plastisitas dan rangkak
Kurva idealisasi utk

kurva backbone
histeresis
Harus ditentukan
utk balok & kolom!
ELASTIS NONELASTIS
Hysteresis Rule
5
1/11/2018

Persamaan Histeresis bahan ditentukan berdasarkan hasil tes lab.

Sebuah pers.histeresis bahan tidak akan sesuai utk bahan lain yg
berbeda (histeresis beton  histeresis baja). Parameter utama
histeresis (kurva backbone) ditentukan melalui hubungan momen-
kurvatur atau momen-rotasi, diperlukan utk analisa nonlinear.


Berbagai model histeresis dan
kurva backbone-nya
Kekuatan semakin
berkurang
Red line curves are estimated using moment-curvature analysis
6
1/11/2018


kurva backbone-nya
Kekakuan semakin Kekuatan & kekakuan

berkurang semakin berkurang


kurva backbone-nya
7
1/11/2018

P-M3 P-M2-M3
interaction interaction
Diperlukan
untuk kolom!

Geometri tidak linear:

Deformation is large enough that equilibrium equations must be
written with respect to the deformed structural geometry. Loads may
change direction as they increase
1) P-delta effect
2) Large displacement ?
P-delta effect
Predicted equations for multistory structures

MA= V.H MA= V.H + PD1 MA= V.H + P(D1+D2)
8
1/11/2018

Pemodelan Struktur :
Defenisi Model Struktur:

– 3D atau 2D
– Elemen Primer dan Sekunder
– Elemen non-struktural
– Fleksibilitas pondasi (pengaruh SSI)
– Efek P-Delta

Pemodelan Struktur:
• Jenis Pemodelan Elemen Struktur:
– Rangka batang - leleh & tekuk
– Balok 3D – sendi plastis utk lentur & geser pd sumbu2
utama
– Kolom 3D – sendi plastis utk interaksi momen-gaya aksial
(P-M2-M3) dan geser
– Zona panel – sendi geser
– Panel pengisi (dinding bata) – gagal geser
– Dinding geser – sendi plastis interaksi momen-aksial-
geser atau dibuat sama seperti kolom
– Pondasi – pegas linear/nonlinear
9
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Phenomenological
umum dipakai &
diatur di dalam
peraturan / code
bangunan.
ATC-72-1
Pemodelan elemen struktur: model kontinum, model non-

elastis terdistribusi (fiber), model sendi plastis terkonsentrasi

Pemodelan Struktur :
Pemodelan elemen struktur:
Model kontinum: model FEM (solid element) yg mendefenisikan
beton, tulangan utama & geser, melalui model pengganti
(constitutive model) material yg mendeskripsikan kondisi beton
saat retak & hancur; tulangan saat leleh, tekuk & gagal; serta
rekatan beton & tulangan. Defenisi kekakuan elemen dan
kapasitas gaya-deformasi elemen tidak diperlukan pd model ini.
10
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Model non-elastis terdistribusi (fiber model):
model FEM (line element) ini ada 2 jenis yaitu model fiber
terdistribusi yg memakai model pengganti material dalam
bentuk tegangan-regangan lentur yg diintegrasikan ke seluruh
penampang dan di sejumlah titik-titik pd bentang.
Jenis lainnya adalah model fiber yg terkonsentrasi (fiber based

lumped plasticity model). Model ini mirip seperti model
sebelumnya, namun model pengganti material hanya
diintegrasikan pd ujung-ujung elemen saja.

Pemodelan Struktur:
Pemodelan elemen struktur: fiber model
model fiber terdistribusi model fiber yg terkonsentrasi
11
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Model sendi plastis terkonsentrasi (lumped plasticity):
model FEM (line+spring element) ini memakai model pengganti
(constitutive model) elemen (NOT material) dlm bentuk gaya-
deformasi yg diintegrasikan ke ujung-ujung elemen pd
umumnya (ada juga di tengah elemen, utk kondisi geser pd
kolom). Model pengganti dibuat & dikalibrasi via tes di lab atau
dari nilai empirik sejumlah tes di lab.

Pemodelan Struktur:
Pemodelan elemen struktur: Untung- Rugi
Model element Keuntungan Kerugian
Model Kontinum memberikan hasil yg lebih akurat hasilnya sangat terbatas utk
tentang perubahan kondisi pd mengetahui kondisi degradasi
elemen (cth: awal retak beton, kekuatan (cth pd beton: akibat slip
awal leleh tulangan) tulangan, tekuk tulangan, gagal geser)
tidak memerlukan kalibrasi via memerlukan kalibrasi via model
tes laboratorium (seperti yg phenomenological utk mengetahui hal-
diperlukan model hal yg tdk ter-cover di dalam formula
phenomenological) FEM solid element
tidak diperlukan analisa tampang memerlukan waktu yg jauh lebih lama
(utk dapatkan M-f) sebelum dalam analisa, dibandingkan dgn
pemodelan. model lain
pengaruh gaya aksial langsung
ditinjau (tidak perlu kurva P-M)
12
1/11/2018

Pemodelan Struktur:

Non-elastis terdistribusi dapat memberikan hasil yg hasilnya sangat terbatas utk
(fiber model) lebih akurat tentang dapat mengetahui kondisi
perubahan kondisi pd elemen degradasi kekuatan (cth pd
(cth: awal retak beton, awal beton: akibat slip tulangan,
leleh tulangan) tekuk tulangan, gagal geser)
tidak diperlukan analisa memerlukan waktu yg jauh
tampang (utk dapatkan M-f) lebih lama dalam analisa,
sebelum pemodelan. dibandingkan dgn model lain
pengaruh gaya aksial
langsung ditinjau (tidak perlu
kurva P-M)

Pemodelan Struktur:

Sendi plastis dapat mengetahui pengaruh memberikan hasil yg kurang
terkonsentrasi degradasi kekuatan, tapi akurat tentang perubahan kondisi
(lumped plasticity) berdasarkan data empiris pd elemen (cth: awal retak beton,
awal leleh tulangan)
lebih sesuai dengan kondisi- diperlukan analisa tampang (utk
kondisi batasan/syarat (gaya dapatkan M-f dan interaksi P-M)
dan deformasi) yg diatur di sebelum pemodelan.
dalam code / peraturan /
standar gedung.
waktu analisa jauh lebih cepat interaksi P-M dan kekakuannya
dibandingkan dgn model ditinjau terpisah dari perilaku
kontinum element
13
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Pemodelan
Elemen Balok
Pemodelan
Elemen Kolom

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Material (Sendi Plastis) utk Elemen
Kurva backbone
M-f utk struk. balok beton
Momen
dan interaksi P-M utk struk.

kolom beton dpt dihitung
dgn analisa tampang dgn
bantuan software XTRACT,
RESPONSE2000, CUMBIA
Kurvatur, f,
atau Rotasi, 
M-f utk struk. balok baja
dan P-M3 utk struk. kolom
baja dapat dihitung dgn
metode plastis
14
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Material (Sendi Plastis) utk Elemen
Model backbone Ibarra-Krawinkler

yg dimodifikasi

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Sendi Plastis (M-) utk Balok Baja
Pers.empirik p dan pc berlaku
utk kondisi:
Lignos & Krawinkler (2011)
15
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
dimana:

Pemodelan Struktur:
dimana:
16
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Sendi Plastis (P-M) utk Kolom Baja
Utk WF pd sumbu kuat:
Utk WF pd sumbu lemah: Interaksi P-M
Bruneau dkk. (2011), FEMA 356

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Sendi Plastis (M-) utk Struktur Beton
Metode Chiou dkk (2013)
Sendi plastis balok & kolom dimodelkan sama!!
Momen leleh (My) ditentukan

via section analysis
 y  M y / K0
Sendi Plastis Lentur di ujung elemen,
K 0  6 EI / L
Momen-Rotasi (normalized)
17
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Simpangan lentur-geser gagal, s (Elwood & Moehle, 2005):
Simpangan axial gagal, a (Elwood & Moehle, 2005):

Pemodelan Struktur:
Sendi plastis geser pd balok & kolom dianggap sama!!
Sendi Plastis Geser (normalized)

di tengah-tengah elemen
18
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Simpangan gagal axial, a (Elwood & Moehle, 2005):
dimana:
 = 65
dc= tinggi inti beton yg diikat sengkang (jarak dari as ke as tul. sengkang)

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Sendi Plastis (M-f) utk Struktur Beton
Momen-kurvatur (M-f) utk kurva backbone dihitung memakai
metode Priestley dkk. (1996) termasuk panjang sendi plastis
pd elemen, Lp, yg diperlukan utk menghitung rotasi.
19
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Priestley dkk. (1996)

Pemodelan Struktur:
20
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Output analisis: (gunakan program XTRACT, CUMBIA dll)
aktual
+Pmax
idealisasi
Mmax
-Pmax (P=0, M)
M-f utk balok atau kolom Interaksi P-M utk kolom

Pemodelan Struktur:
Panjang sendi plastis, Lp, diperlukan bila backbone curve
memakai momen-kurvatur (M-f), utk menghitung rotasi, :
Sendi
plastis
Frame system
Cantilever
system:
Lp = h /2
p = Lp (fu  fy) = Lp fp
21
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Struktur
Analisa nonlinear dikerjakan setelah analisa linear berhasil:

1. Analisa modal (cek perioda; partisipasi massa > 90%;
kekakuan tdk direduksi)
2. Analisa linear statik ekivalen Kekakuan direduksi.
3. Analisa respon spektrum Hasil simpangan dari ketiga
4. Analisa respon riwayat waktu metode ini harus mendekati
WARNING! Mencari sumber kesalahan yg terjadi di dalam analisa

nonlinear akan menjadi sulit bila analisa no.2-4 di atas tdk dilakukan

Pemodelan Struktur:
Pemodelan Sendi Plastis dgn SAP2000
Setelah analisa linear berhasil, buat

defenisi sendi plastis di bagian “Hinge
Properties”
22
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Sendi plastis P-M3 utk kolom

Pemodelan Struktur:
23
1/11/2018

Pemodelan Struktur:
Bila mau memakai M- cukup

ganti Moment-Curvature menjadi
Moment-Rotation (tanpa Lp) (terkait dgn M-f dan Lp)

Pemodelan Struktur:
Bila mau memakai M- cukup

ganti Moment-Curvature menjadi
Moment-Rotation (tanpa Lp)
Sendi plastis M-f dan Lp

utk balok
24
1/11/2018
Pemodelan Struktur untuk

Analisa Nonlinear
(Analisa Statis Tidak Linear /

Pushover Analysis)
Dr. Ade Faisal

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU)
Medan, Indonesia
Desember 2013

Kenapa kita perlu Analisa Beban Dorong

(Pushover Analysis)?
• Gempa rencana menyebabkan perilaku nonlinear
pd struktur
• Dapat mengetahui perilaku struktur (kinerja) dgn
lebih baik seperti:
- dapat mengidentifikasi elemen yg tidak kuat
- dapat memperkirakan apa yg diperlukan elemen
sehingga menjadi lebih sesuai dgn kenyataan
- dapat memahami dgn baik akibat dari kriteria
hasil yg dipilih
25
1/11/2018

Pushover Analysis:
sebuah analisa struktur yg memakai analisa statik

tidak linear yg bebannya diberikan secara
meningkat bertahap sampai keseluruhan elemen
mengalami sendi plastis
analisa ini dibuat untuk mengevaluasi kinerja struktur
dgn memperkirakan kapasitas struktur dalam bentuk
gaya & simpangan global atau simpangan antar
tingkat, atau deformasi & gaya elemen. Kapasitas
struktur kemudian akan dibandingkan dengan kurva
kebutuhan (demand)

Dasar Teori: analisa statis tidak linear

• Pushover analysis adalah analisa statis tidak linear
26
1/11/2018

Analisa statis linear:
Perubahan simpangan (Du) akibat pertambahan gaya (DQ):
dengan memasukkan parameter material tidak linear (Kp):
Kp merupakan perubahan kekakuan hasil dari perilaku sistem yg

tidak linear sbg akibat dari material yg tidak linear .

Analisa statis tidak linear:
Kp disebut matriks reduksi

plastis.
Kp ditentukan melalui
hubungan momen-kurvatur
(elemen balok) dan interaksi
momen-gaya aksial (elemen
kolom)
Momen-kurvatur Interaksi momen-
gaya aksial
27
1/11/2018


Matriks reduksi plastis (Kp ) melalui model elemen lumped plasticity.
McGuire dkk. (2000)


Matriks reduksi plastis (Kp ) dapat juga ditentukan melalui konsep
yield surface (Porter & Powell, 1971).
McGuire dkk. (2000)
Yield surface Deformasi plastis Pertambahan gaya
28
1/11/2018


Konsep yield surface didasarkan kpd: kondisi elastis bila titik
gaya (p, m) ada di dalam garis, kondisi plastis bila titik gaya di
garis, dan kondisi error bila titik gaya di luar garis
Hubungan yield surface dgn momen-kurvatur
McGuire dkk. (2000)

Momen-kurvatur Interaksi momen-
Yield surface gaya aksial


Setelah mekanisme perubahan kekakuan ditentukan maka
dapat diperoleh pertambahan simpangan (termasuk simpangan
akibat kondisi plastis):
Simpangan plastis pd ujung no.1 elemen ditentukan dgn:
dimana 1 adalah magnituda deformasi

plastis & {1} adalah gradien terhadap
yield surface pd ujung no.1 elemen
29
1/11/2018


Sehingga perubahan vektor simpangan plastis pd kedua ujung
elemen dpt ditentukan melalui:
Maka perubahan vektor gaya harus memenuhi kondisi berikut:
Magnituda deformasi plastis dpt diselesaikan dgn:

Anggota matriks reduksi plastis dpt ditentukan dengan:
Sehingga akhirnya vektor perubahan gaya dpt diperoleh dengan:
30
1/11/2018


Gaya geser dasar Vb: jumlahkan semua gaya lateral (di dlm
vektor gaya {Q}) yg ada di setiap tingkat.
Kurva kapasitas pushover: plot nilai Vb vs nilai simpangan
puncak (lateral) yg ada di dalam vektor simpangan nodal {u}
utk setiap pertambahan gaya
Kurva Kapasitas

Tujuan kurva kapasitas:

memprediksi respon max bangunan & elemennya
terhadap sebuah gempa rencana
Perkiraan titik kinerja utk

Gaya Geser Dasar
sebuah gempa rencana
Batasan kinerja
(IO, LS, CP)
Simpangan
31
1/11/2018

Pemodelan Struktur: Pushover dgn SAP2000
Buat jenis beban lateral

pushover, sehingga ada jenis
beban lain selain Dead Load

Buat beban lateral pushover
32
1/11/2018

Nama tag utk sendi

plastis M- atau P-M
Angka “0” utk joint no. i dan

angka “1” utk joint nomor i+1
Select elemen dan letakkan sendi

plastis di ujung-ujung element.

Buat Analisa Statik utk Dead

Load menjadi Nonlinear
33
1/11/2018

Buat analisa pushover (POA)

34
1/11/2018


35

UMSU-Ade-Faisal-Rekayasa Kegempaan 2-6 PDF

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

UMSU-Ade-Faisal-Rekayasa Kegempaan 2-6 PDF

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

1/11/2018

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Pemodelan Struktur untuk

Dr. Ade Faisal

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Jenis Analisa Struktur untuk Mengetahui

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

• Material Tidak Elastis

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Respon yg nonlinear disebabkan oleh:

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Kurva idealisasi utk

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Persamaan Histeresis bahan ditentukan berdasarkan hasil tes lab.

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Red line curves are estimated using moment-curvature analysis

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Kekakuan semakin Kekuatan & kekakuan

Red line curves are estimated using moment-curvature analysis

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Red line curves are estimated using moment-curvature analysis

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Material tidak linear:

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Geometri tidak linear:

Predicted equations for multistory structures

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Defenisi Model Struktur:

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Pemodelan elemen struktur: model kontinum, model non-

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Jenis lainnya adalah model fiber yg terkonsentrasi (fiber based

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Pemodelan elemen struktur: fiber model

model fiber terdistribusi model fiber yg terkonsentrasi

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Model element Keuntungan Kerugian

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Model element Keuntungan Kerugian

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

dan interaksi P-M utk struk.

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Model backbone Ibarra-Krawinkler

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Lignos & Krawinkler (2011)

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara

Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara