You are on page 1of 18

MAKALAH

AL ISLAM

SHALAT

Disusun Oleh :

1. Muuminah
2. Nia Mediawati
3. Nia Uswatun Hasanah
4. Nina Kania Safitri
5. Nisya Rafikoh TJ
6. Novira Egan Cahyaningrum

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyeslesaikan tugas makalah ini. Solawat
beriring salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu sehingga memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terimakasi sebesar-besarnya kepada pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susuna kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalh ini dapat bermanfaat dan menginspirasi
untuki para pembaca.

Wassalamualaikum wr.wb

Mataram,20 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shalat

2.2 Dasar Hukum Shalat

2.3 Syarat Syarat Shalat

2.4 Rukun Shalat

2.5 Cara Shalat Yang Benar

2.6 Azab Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat

2.7 Hikmah Shalat

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibadah merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia terhadap Tuhan nya dan dengan
ibadah manusia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti. Bentuk dan
jenis ibadah sangat bermacam-macam, seperti sholat, puasa, naik haji, membaca Al-
Qura’n , jihad dan lainnnya.
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh berakal,
dan harus dikerjakan bagi seorang mukmin. Sholat merupakan rukun islam kedua setelah
syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satnya adalah shalat, sehingga
barang siapa yang mendirikan shalat, maka dia telah mendirikan agama, dan barang siapa
yang meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam).
Shalat yang wajib didirikan dalam sehari semalam sebanyak 5 kali, berjumlah 17 rakaat.
Shalat tersbut wajib dilaksanakan oleh muslim baligh tanpa terkecuali baik dalam
keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan susah maupun senang, lapang ataupun
sempit. Selain shalat wajib yang lima ada juga shalat sunnah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Shalat?
2. Apa Hukum Dasar Shalat?
3. Apa Syarat-Syarat Shalat?
4. Apa Rukun Shalat?
5. Bagaimana Cara Sholat Yang Benar?
6. Apa Azab Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat?
7. Apa Hikmah Dari Shalat?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Shalat
2. Untuk Mengetahui Hukum Dasar Shalat
3. Untuk Mengetahui Syarat-Syarat Shalat
4. Untuk Mengetahui Rukun Shalat
5. Untuk Mengetahui Cara Shalat Yang Benar
6. Untuk Mengetahui Azab Bagi Orang Meninggalkan Shalat
7. Untuk Mengetahui Hikmah Dari Shalat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shalat

Pengertian Sholat – Sholat berasal dari bahasa arab yang artinnya ‘’do’a’’. Sedangkan
menurut isltilah sholat adalah ibadah yang dimulai dengan bacaan takbiratul ikhrom
dan diakhiri dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu. Segala
perkataan dan perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai arti dan makna
tertentu yang bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan Penciptannya.

2.2 Dasar Hukum Shalat

Sholat adalah kewajiban kita sebagai manusia kepada Tuhan penciptanNya, dan pada
dasarnya manusia yang membutuhkan Ibadah Sholat. Yang jikerjakan mendapat
pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa. Pahala sholat akan lebih banyak jika
dikerjakan berjamaah daripada sendirian. Kewajiban ini menjadi pondasi seperti tiang.
Jika tiangnya roboh maka seluruh amalan kita juga tidak sempurna.

QS. Adz Dzariyat: 56

‫نس ْال ِجن َخلَ ْقت َو َما‬ ِ ْ ‫ون ِإّل َو‬


َ ‫اْل‬ ِ ‫ – ِل َي ْعبد‬51:56
Artinya :

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
(QS. Adz Dzariyat: 56)

Dalil tujuan pelaksanaan sholat terdapat dalam Al-quran surat (20:14) yang tertera
sebagai berikut :
‫ – ِل ِذ ْك ِري الص ََلة َ َوأَقِ ِم فَاعْبدْنِي أَنَا ِإّل ِإ َٰلَهَ َّل ّللا أَنَا ِإننِي‬20:14
Artinya :
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan
laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. ( Surah Taha [20:14] )

Dalam surat Ta Ha (20:14) tersebut menjelaskan bahwa tujuan sholat adalah agar
setiap hambanya senangtiasa selalu berdzikir kepada Allah. Arti berdzikir disini
adalah selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun.
Seperti ketika kita takbir membaca ‘’ Allahuakbar’’ yang beratri Allah maha besar
menjelaskan tentang keagungan Allah. Ketika hati kita selalu mengingat Allah
membuat jiwa kita menjadi tenang dan tentram.

1) Sholat Wajib

Sholat adalah kewajiban yang mempunyai hukum wajib dan sunah tergantung jenis
sholatnya. Solat yang termasuk fardu ada dua yaitu fardu ain yaitu sholat yang
wajib dikerjakan dan tidak boleh digantikan oleh orang lain seperti sholat 5 waktu
dan sholat jum’at bagi laki-laki sedangkan fardu kifayah adalah sholat yang wajib
dikerjakan dan tidak berkaitan dengan dirinnya seperti solat jenazah. Sholat Wajib
ada 5 yaitu ; Sholat Subuh, Sholat Dzuhur, Sholat Ashar, Sholat Magrib, Sholat
Isya.

2) Sholat Sunah

Sedangkan sholat sunah adalah sholat yang dianjurkan jika dikerjakan mendapat
pahala jika ditinggalkan tidak berdosa. Contoh Sholat sunah yang biasanya
dilakukan setiap hari yaitu Sholat Dhuha, Sholat Tahajud dll. Sholat sunah ada dua
yaitu sunah muakkad yaitu sholat yang dianjurkan dengan penekanan kuat seperti
sholat di hari raya idul fitri dan idul adha sedangkan sholat sunah ghairu muakkad
adalah solat yang dianjurkan tetapi tidak dengan penekanan kuat seperti sholat
rawatib.

2.3 Syarat – Syarat Shalat

Syarat-syarat shalat ada 10 :

1. Islam
2. Tamyiz
3. Suci dari dua hadast yaitu hadast kecil dan hadast besar
4. Suci anggota badan, pakaian dan tempat shalat dari najis
5. Menutup aurat
6. Menghadap qiblat
7. Masuk waktu shalat
8. Mengetahui shalat fardhu dan shalat sunnat
9. Jangan menyakini bahwa yang fardhu itu adalah sunnat
10. Menjauhi semua yang membatalkan wudhu da yang membatalkan shalat
Hal yang membatalkan wudhu :
a. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur. Misalnya kentut, kencing, berak dan
sebagainya
b. Hilang akal karena gila, mabuk, pingsan dan sebagainya
c. Tidur, kecuali tidur dengan duduk dan tetap tempat duduknya
d. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan, kecuali maharim(perempuan-
perempuan yang haram dinikahi)
e. Menyentuh kemaluan dengan tapak tangan, atau jari-jari dengan tidak memakai
sarung tangan.
Adapun yang membatalkan shalat itu ada tiga belas, yaitu :
a. Berhadast, yakni keluar apa saja dari qubul dan dubur
b. Bercakap-cakap dengan sengaja selain dari bacaan shalat
c. Terbuka aurat (kecuali segera ditutup)
d. Bergerak tiga kali berturut-turut, misalnya menggaruk-garuk
e. Terkena najis, umpamanya tahi atau kencing
f. Makan, minum sedikit dengan sengaja, atau makan, minum banyak walaupun
tidak disengaja (lupa)
g. Menghadap ke lain qiblat
h. Melangkah atau memukul yang berlebihan
i. Tertawa terbahak-bahak
j. Menambah rukun fi’li dengan sengaja, misalnya menambah rakaat dsb
k. Makmum mendahului imam sampai dua rukun
l. Berubah niat (berniat membatalkan shalat)
m. Murtad (berpaling dari agama islam)

Keterangan :

Aurat laki-laki yaitu dari pusat sampai lutut.

Aurat perempuan yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan.
2.4 Rukun Shalat

Rukun shalat ada 13, yaitu :

1. Berdiri bagi yang mampu, dan diperbolehkan duduk atau terlentang bagi yang
sakit
2. Niat
3. Takbiratul ihram allaahu akbar yang pertama
4. Membaca Fatihah
5. Ruku’ serta thuma’ninah (berhenti sebentar)
6. I’tidal (bangkit dari ruku’ berdiri tegak) serta thuma’ninah
7. Sujud dua kali serta thuma’ninah
8. Duduk antara dua sujud serta thuma’ninah
9. Duduk yg akhir
10. Tahiyat akhir
11. Shalawat atas nabi pada tasyahud akhir
12. Salam pertama
13. Tertib (mendahulukan yg dahulu dan mengakhiri yg kemudian)

2.5 Cara Shalat yang Benar

1. CARA-CARA MENGERJAKAN SHALAT


1) Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengerjakan shalat.niat shalat menurut
shalat yang sedang di kerjakan,misalnya subuh dan sebagainya.[niat shalat
adalah di dalam hati]
2) Lalu mengangkat ke dua belah tanganm serta membaca allahu Abar.
3) Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedakepkan pada
dada.kemudian membaca doa iftitah
2. Bacaan doa iftitah
ALLAHU AKBAR KABIRAA WAL HAMDU LILLAHI KAATSIRA
WASUBAHANNALLAHI BUKRATAN WA-ASILAA
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZI FATHARASSA MAAWAATI WAL
ARDLA HANIFAN MUSLIMAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKINA
INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMATII LILLAHI
RABBIL’AALAMINA.LAASYARIKALAHU WABIDZAALIKA UMIRTU WA
ANAA MINAL MUSLIMIN.
Artinya:suci allah sepanjang pagi sore.kuhadapkan muka hatiku kepada dzat yang
menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku
bukanlah dari golongan kaum musyrikin.sesungguhnya shalatku ibadahku,hidupku
dan matiku semata hanya untuk allah seru sekalian alam.tidak ada sekutu bagi-
Nya.dan aku dari golongan orang muslim.
3. Surat fatihah
Selesai membaca doa iftitahkemudian membaca surah fatihah
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM . ALHAMDULILLAHIRABIL ALAMIN
ARRAHMANIRAHIM MAALIKI YAUMIDDIN.IYYAKA
NA’BUDUWAIYYAKANASTA’IN. IHDINASH SHIRATHALMUSTAQIM.
SHIRATAL LADZIINA AN-AMTA ALAIHIM.
GHAIRILMAGHDLUUBI’ALAIHIM WALADL DLAALIIN. AAMIN
Artinya :
“ Dengan nama Allah pengasuh dan penyanyang. Segala puji Allah, Tuhan seru
sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang, yang menguasai hari kemudian pada-
Mu lah aku mengabdi. Dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan tunjuklah
kami kejalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang orang yang telah engkau beri
nikmat. Bukan jalan mereka yang pernah engkau murkai, atau jalannya orang orang
yang sesat.
4. Bacaan surah-surah yang pendek dan mudah dihafal.
Selesai membaca fatihah dalam rakaat pertama dan kedua bagi orang yang shalat
sendirian atau imam, disunnahkan membaca surah atau ayat al-qur’an
Surat an-nas
BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM.QUL A’UDZU BIRABBIN NAS MALIKIN
NAAS,ILAAHIN NAAS. MIN SYARRIL WAS-WASIL KHANNAS. ALLADZII
YUWASWISU FII SHUDUURIN NAAS. MINAL JINNATI WAN-NAAS

Artinya:

“Dengan nama allah pengasih dan penyayang.katakanlah [hai Muhammad] aku


mohon perlindungan pada tuhannya manusia.yang menguasai manusia.[yang menjadi]
tuhan manusia.mohon perlindungan dari pada kejahatan was was [pengganggu hati]
yang mengoda. Iyalah yang menggoncangkan hati manusia.baik dari jenis jin manusia
Surah ikhlas :

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.QUL HUWALLAHU AHAD.ALLAHUSH


SHAMAD.LAM YALID WALAM YUULAD.WA LAM YAKUL LAHUU
KUFUWAN AHAD

Artinya:

“dengan nama allah pengasih dan penyayang.katakanlah[hai Muhammad] allah itu


esa.allah tempat meminta.tiadalah beranak dan tidak pula dilahiran.dan tak ada bagi-
Nya seorangpun menyerupai-Nya”.

5. Ruku
Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya
membaca “ Allahu Akbar”,trus badannya membungkuk,kedua tangannya
memegang lutut dan ditekankan antara pinggung dan kepala supaya rata.
Setelah cukup sempurna bacallah tasbih sebagai berikut:
SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIMI WABIHAMDIHI 3X
Artinya:
Maha suci tuhan agung serta memujillah aku kepada-Nya.
6. I’tidal
Selesai ruku’ trus bangkitlah tegang dengan mengangkat kecua belah tangan
setengah telinga,seraya membaca,sbb:
SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH
Artinya:
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Pada waktu berdiri tegak [I’tidal] trus membaca
RABBANA LAKAL HAMDU MIL USSAMAAWATI WA MIL-UL ARDLI
WASMIL-U MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU
Artinya:
“Ya allah tuhan kami ! Bagi-mu segala puji,sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh
barang yang kau hendaki sesudah itu”.
7. Sujud
Setelah I’tidal terus sujud [tersungkur ke bumi] dengan meletakkan ke bumi,dan
ketika turun seraya membaca “Allahu Akbar”, dan setelah sujud membaca tasbih
sbb:
SUBHAANA RABBIYAL A ‘ LAA WABIHAMDIHI 3X

Artinya:

“Maha suci allah,serta memujilah aku ke pada-Nya.

8. Duduk antara dua sujud


Setelah sujud kemudian duduk serta membaca “Allahu Akbar” dan setelah duduk
membaca:
RABBIGFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAH-
DINII WA’AAFINI WA’FUANNII
Artinya:
Ya allah,ampunilah dosaku,belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala
kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizki kepadaku,dan berilah aku
petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berillah ampunan kepadaku”
9. Sujud ke dua
Sujud ke dua ketiga dan ke empat di kerjakan seperti pada waktu sujud yang
pertama,baik cara maupun bacaannya.
10. Duduk Tsyahud/tahyat wal
Pada raka’at kedua,kalau shalat kita tiga raka’at atau empat raka’at,maka pada
raka’at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud/tahyat awal dengan duduk
kaki kanan dan telapak kaki kiri di duduki.
ATTAHIYATULMUBARRAKATUSH SHALAWATUTH
THAYYIBAATULILLAH. ASSALAMU’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU
WARAHMATULLAAHI WABARAKATUH ASALAMU’ALAINNA
WA’ALAA’IBAADILLAHISH SHAALIHIIN. ASY-HADU ALLAA ILAAHA
ILLALLAAH, WA-ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH AL-
LAAHUMA SHALLI’ALLA SAYYIDINAA MUHAMMAD
Artinya:
“segala kehormatan,keberkahan,kebahagiaan dan kebaikan bagi allah. Salam rahmat
dan berkah-Nya. Ku panjatkan kepadamu wahai nabi [Muhammad]. Salam
[keselamatan] semoga tetap untuk kami seluruh haba yang shaleh-shaleh.aku
bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan allah.dan aku brsaksi bakwa nabi Muhammad
adalah utusan allah.Ya allah ! Limpahillah rahmad kepada nabi Muhammad”.
11. Tasyahud akhir
Bacaan tasyahud/tahyat ahir ialah seperti tahyat awal yang di tambah dengan
shalawat atas warga nabi Muhammad,dan lafadznya sbb:
WA’ALAA AALI SAYIDINAA MUHAMMAD
Artinya:
“Ya allah! Limpahillah rahmat atas keluarga nabi Muhammad!”
Cara duduk pada tahyat ahir ialah
1) Supaya pantat langsung ke tanah,dan kaki kiri di masukkan kebawah kaki
kanan
2) Jari jari kanan tetap menunjuk ke depan
Pada tahyat akhir di sinahlkan membaca shalawat ibrahimiyah:
KAMAASHALAITA A’LAA SAYYIDINAA IBRAHIMA WA’ALAA
AALI SAYYIDINA IBRAHIMA WABARIK’ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMAD WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAHIM
FIL’ALAMINA INNAKA HAMIDUM MAJIID
Artinya:
“sebagaimana pernah engkau beri rahmat kepada nabi ibrahim dan
keluarganya. Dan limpahillah berkah atas nabi Muhammad beserta para
keluarganya. Sebagaimana engkau member berkah kepada nabi Ibrahim dan
keluarganya.Diseluruh alam semesta engkaulah yang terpuji,dan maha
mulia.
12. Salam
Selesai tahyat akhir,kemudian salam dengan menengok ke kanan dan kekiri dengan
membaca:
ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Artinya:
“keselamatan dan rahmat allah serta barokah tetap pada kamu sekalian.
Keterangan
1) Waktu membca salam yang pertama,muka kita menengok ke kanan,dan
waktu membaca salam yang ke dua muka kita menengok ke kiri.
2) Dengan salam ini maka berakhirlah shalat kita.
2.6 Azab Bagi Orang yang Meninggalkan Shalat

Adapun dosa meninggalkan shalat fardhu adalah sebagai berikut:

1). Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama
30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.

2) Shalat Zuhur : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan membunuh


1.000 orang umat Islam.

3) Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan


menutup/meruntuhkan ka’bah.

4) Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan
orang tua.

5) Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridha Allah SWT tinggal di bumi
atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.

Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang
balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang
berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan shalat fardhu.

1) Siksa di dunia orang yang meninggalkan shalat fardhu

a. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.

b. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.

c. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.

d. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam Islam.

e. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah
SWT.

f. Allah tidak akan mengabulkan doanya.


2) Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu ketika menghadapi sakratul
maut

a. Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan
hina.

b. Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.

c. Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.

3) Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu di dalam kubur

a. Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.

b. Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.

c. Di siksa sampai hari kiamat tiba.

4) Siksa orang yang meninggalkan shalat fardhu ketika bertemu Allah

a. Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh


malaikat.

b. Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.

c. Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat
pedih di neraka.

Dilihat dari azab bagi orang meninggalkan shalat tersebut, patutlah kita sadar dan
menyesal atas kelalaian kita terhadap shalat selama ini.

Sabda Rasulullah SAW mengenai balasan orang yang meninggalkan shalat fardhu
juga di perlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu,
setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada
keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah
bertanya: “siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “mereka ini orang yang
berat kepalanya untuk menunaikan shalat fardhu”. (Riwayat Tabrani).
Al-Qur’an juga menceritakan kepada kita mengenai salah satu gambaran akhirat
melalui dialog orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir penghuni neraka
Saqar, sebagaimana dalam surah al Muddatstsir ayat 42-46 yangberbunyi:

Artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? ‘mereka


menjawab: kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat
dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin dan kami membicarakan yang
bathil bersama dengan orangorang yang membicarakannya dan kami mendustakan
hari pembalasan”. (QS. al Muddatstsir: 42-46)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa lambang kekafiran dan dosa mereka yang pertama
ialah meninggalkan shalat. Selain ayat-ayat tersebut, penulis dapati hadist dari
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang
melalaikan shalat maka jawab Baginda SAW yaitu mengakhirkan waktu Shalat
dari waktu asalnya hingga sampai waktu Shalat lain. Mereka telah menyia-
nyiakan dan melewatkan waktu shalat maka mereka diancam dengan Neraka Wail.

Ibn Abbas dan Said bin al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas yaitu orang yang
melengah lengahkan shalat mereka sehingga sampai kepada waktu shalat lain, maka
bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka
Jahannam tempat kembalinya”. Maksud 1hadits: “siapa meninggalkan shalat dengan
sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
2.7 Hikmah Mengerjakan Shalat

1. Mendekatkan diri dengan Allah SWT.


2. Menjaga kesadaran dan pengendalian diri.
3. Memupuk rasa persamaan, persatuan dan persaudaraan.
4. Mencegah perbuatan keji dan munkar.
5. Menanamkan disiplin diri terhadap waktu.
6. Menolong memecahkan masalah.
7. Mendapat rahmat dan petunjuk.
8. Sholat melebur dan menghapus dosa.
9. Sholat akan menentramkan jiwa hati.
10. Sholat sebagai wujud syukur kepada Allah.
BAB III

PENUTUP

3..1 Kesimpulan

Sholat berasal dri bahasa arab yang artinnya ‘’do’a’’. Sedangkan menurut isltilah
sholat adalah ibadah yang dimulai dengan bacaan takbiratul ikhrom dan diakhiri
dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu. Segala perkataan dan
perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai arti dan makna tertentu yang
bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan Penciptannya.

Sholat menjadi dasar dan pedoman dari setiap aktifitas kehidupan manusia. Karena
sholat adalah amalan yang pertamakali akan dihisap di akhirat kelak. Oleh karena itu
sholat merupakan ibadah yang mengatur segala aktifitas baik itu diperintahkan
maupun dilarang Tuhan. Aktifitas manusia berhubungan dengan Allah sebagai Tuhan
penciptannya yang disebut habluminallah sedangkan aktifitas yang berhubungan
dengan manusia disebut habluminannas.

Tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah dengan amal kebaikan dan
menyembah kepadannya. Menyembah disini berarti beribadah dan salah satunnya
adalah sholat. Kita hidup didunia ini hanya sementara dan dari kehidupan di dunia
inilah penentu kehidupan kita selanjutnya yaitu kehidupan akhirat yang merupakan
kehidupan kekal selamannya. Amalan perbuatan kita yang akan menentukan kita akan
masuk surga ataupun neraka yang menjadi tujuan hidup manusia sesungguhnya.

3.2 Saran

Dengan segala kekurangan pada makalah ini kami berharap pembaca dapat
memberikan kritik dan saran sekiramya makalah ini kurang berkenan.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal S.A, 2001. Kunci Ibadah. Semarang : Karya Toha Putra Semarang.

Rabbani, Abu Fakhri Nabahan, 2012. Panduan dan Pelatihan Shalat Khusyuk
Dengan Hypnotherapy & Self-Hypnosis. Bandung : Internusa Publishing.

You might also like