Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
YOGA SUGEMA
1610211038
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
II.3.2 Klasifikasi...................................................................................................10
II.6 Hipotesis............................................................................................................16
BAB III........................................................................................................................17
METODE PENELITIAN............................................................................................17
III.1 Jenis Penelitian.................................................................................................17
PENDAHULUAN
II.3.2 Klasifikasi
1) Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada remaja atau anak, dan terjadi karena kerusakan
sel β (beta) (WHO, 2014). Canadian Diabetes Association (CDA) 2013 juga
menambahkan bahwa rusaknya sel β pankreas diduga karena proses autoimun, namun
hal ini juga tidak diketahui secara pasti. Diabetes tipe 1 rentan terhadap ketoasidosis,
memiliki insidensi lebih sedikit dibandingkan diabetes tipe 2, akan meningkat setiap
tahun baik di negara maju maupun di negara berkembang (IDF, 2014).
1) Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada usia dewasa (WHO, 2014). Seringkali diabetes
tipe 2 didiagnosis beberapa tahun setelah onset, yaitu setelah komplikasi muncul
sehingga tinggi insidensinya sekitar 90% dari penderita DM di seluruh dunia dan
sebagian besar merupakan akibat dari memburuknya faktor risiko seperti kelebihan
berat badan dan kurangnya aktivitas fisik (WHO, 2014).
2) Diabetes gestational Gestational
diabetes mellitus (GDM) adalah diabetes yang didiagnosis selama kehamilan (ADA,
2014) dengan ditandai dengan hiperglikemia (kadar glukosa darah di atas normal)
(CDA, 2013 dan WHO, 2014). Wanita dengan diabetes gestational memiliki
peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan dan saat melahirkan, serta memiliki
risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi di masa depan (IDF, 2014).
3) Tipe diabetes lainnya
Diabetes melitus tipe khusus merupakan diabetes yang terjadi karena adanya
kerusakan pada pankreas yang memproduksi insulin dan mutasi gen serta
mengganggu sel beta pankreas, sehingga mengakibatkan kegagalan dalam
menghasilkan insulin secara teratur sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sindrom
hormonal yang 14 dapat mengganggu sekresi dan menghambat kerja insulin yaitu
sindrom chusing, akromegali dan sindrom genetik (ADA, 2015).
3 Mala Azitha, Hubungan Aktivitas Variabel Independen: Simpulan studi ini ialah
Dinda Aprilia, Fisik dengan Kadar Aktifitas fisik tidak terdapat
Yose Ramda Glukosa Darah Variable Dependen: hubungan yang
Ilhami Puasa pada Pasien Gula darah bermakna antara
Diabetes Melitus Perbedaan: aktivitas fisik dengan
yang Datang ke Poli Hanya menggunakan kadar glukosa darah
Klinik Penyakit satu variable puasa pada pasien
Dalam Rumah Sakit independent saja. diabetes melititus yang
M. Djamil Padang Subjek penelitian datang ke poliklinik
Tempat pengambilan rumah sakit M. Jamil
sample. Padang
Resistensi insulin
Keterangan.
Insulin dalam darah meningkat
Variabel yang tidak diteliti
Diabetes melitus tipe2
II.6 Hipotesis
H1 : Terdapat hubungan Aktivitas fisik dan BMI dengan kadar gula darah
sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe 2
BAB III
METODE PENELITIAN
III.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di Ciputra
Hospital yang memenuhi kriteria inklusi.
III.4 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
III.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut..
Responden yang bersedia mengisi kuisioner penelitian.
Responden yang tidak sedang menjalani pengobatan metformin.
III.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Penderita DM tipe 1
Penderita diabetes gestasional
Pasien dengan indeks aktivitas berat
P
2
(¿ ¿ 1−P 2)
n= 2
[Z 1−α / 2 √2 P ( 1−P ) +Z 1− β √ P1 ( 1−P1 ) + P2 (1−P 2)]
¿
2
( 1.64 √ 2(0.779)( 1−0.779 ) +0.84 √ 0.575 ( 1−0.575 ) +0.204 (1−0.204)) Dimana
(0.575−0.204)2
n : besar sampel
Z1-α/2 : nilai Z pada derajat kepercayaan tertentu (1.64)
Z1-β : nilai Z pada kekuatan uji tertentu (0.84)
P1 : Proporsi yang terdapat hubungan pada penelitian sebelumnya (0.575)
P2 : Proporsi tidak terdapat hubungan pada penelitian sebelumnya (0.204)
( P 1+ P 2 )
P :
2
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan jumlah sampel sebanyak 21
responden dan akan ditambahkan 10% dari besar sampel dengan maksud untuk
mengatasi responden yang drop out sehingga jumlah responden pada penelitian ini
sebanyak 24 responden. Kemudian responden dikalikan dua menjadi 48 responden
yang dibutuhkan pada penelitian kali ini.
III.7 Variabel Penelitian
III.7.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah aktivitas fisik dan BMI.
III.7.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah Kadar gula darah sewaktu pada
pasien diabetes melitus tipe 2 diCiputra Hospital Jakarta Barat.
Penyusunan Proposal
Sidang proposal
Pengambilan data
Pengolahan data
Laporan penelitian
Sidang skripsi
III.13 Rancangan Penelitian
Kriteria Eksklusi
Kriteria
Responden setujuInklusi
untuk menjadi
subyek penelitian
Pengambilan Data
Pengisian Kuisioner