You are on page 1of 7

JPD: Jurnal Pendidikan Dasar DOI: doi.org/10.21009/JPD.081.

10
http://doi.org/10.21009/JPD

PENERAPAN METODE DISKUSI INFORMASI DALAM


PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

Prapti Wirahayu
SD Negeri Pohwates I, Kepohbaru, Bojonegoro
wirahayuprapti@gmail.com

Abstract: The Government through the Ministry of Education and Culture continues to monitor and
improve the weaknesses found in the national education.Based on the observations of investigators
including teaching and learning in SDN Pohwates I still showing low result, it is because the students
havingless motivation in learning, methods that are less suited to the child's condition, and also the
inadequate environment. So it needs to find a learning method that can generate motivation and
interest of students in the classroom. With a fun method students can play an active role in the
learning process that increasethe learning outcomes. It can be done by various method, one of them
are Discussion of Information Method.This study aims to determine student’s motivation on the
subjects of Citizenship Education after the applied methods Discussion of Information.This research
was conducted in primary school of SD Negeri Pohwates I at 2016/2017 academic year, in the first
semester of the sixth grade consist of 10 students. Where researchers perform duties as teachers of
sixth grade as well as the principal. Materials studied in this research is System of Government
Affairs from Civics. This study was conducted over 2 months, October to November 2016. Through
Discussion of Information, the influence on motivation and student achievement through students' test
results are cycles prior to the study were: 64.0, Cycle 1 were: 73.0 and cycle 2 is: 85.0 (very good).

Keywords: methods discussion of Information, learning motivation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VI SD Negeri
Pohwates I Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2016/2017 pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan setelah diterapkan metode Diskusi Informasi.Penelitian ini
tepatnya dilakukan di SD Negeri Pohwates I Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro tahun
pelajaran 2016/2017, pada siswa kelas VI semester I yang berjumlah 10 siswa. Dimana peneliti
melaksanakan tugas sebagai guru pengajar kelas VI serta sebagai Kepala Sekolah. Materi yang
dipelajari pada penelitian ini adalah mata pelajaran PKn pokok bahasan Sistem Pemerintahan RI.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Oktober sampai bulan Nopember 2016.
Melalui kegiatan Diskusi Informasi berpengaruh pada motivasi dan prestasi belajar siswa melalui
hasil tes belajar siswa yaitu siklus sebelum penelitian adalah : 64,0, siklus 1 adalah : 73,0 dan siklus 2
adalah : 85,0 (sangat baik).

Kata kunci: diskusi informasi, motivasi belajar.

120
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 8, Edisi 1, Mei 2017

Pola berpikir masyarakat yang makin kritis menunujukkan hasil yang masih belum
telah melahirkan berbagai kritik, saran, maksimal, hal tersebut dikarenakan
maupun pandangan terhadap kondisi penggunaan siswa kurang mempunyai
pendidikan saat ini. Pemerintah melalui motivasi yang tinggi dalam belajar,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan metode yang kurang cocok dengan kondisi
terus berusaha memantau dan anak, dan juga lingkungan yang kurang
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang memadai masalah tersebut dapat
terdapat dalam dunia pendidikan nasional. menimbulkan anak malas untuk belajar.
Menurut Suparna (1998 : 202) Sehingga perlu dicoba suatu metode
“Pembaharuan pendidikan dilakukan untuk pembelajaran yang dapat membangkitkan
memecahkan masalah pendidikan dan motivasi dan minat siswa di kelas. Dengan
menyongsong arah perkembangan dunia metode yang menyenangkan siswa dapat
kependidikan yang lebih memberikan berperan aktif dalam proses pembelajaran
harapan kemajuan lebih pesat”. yang berdampak pada hasil belajar
Undang-undang 20 tahun 2003 meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa
tantang Sistem Pendidikan Nasional pada dapat dilakukan dengan berbagai uapaya
Bab IV pasal 10 menyatakan bahwa salah satu diantaranya pembelajaran
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak dengan Metode Diskusi Informasi.
mengarahkan ,membimbing dan
mengawasi penyelenggaraan pendidikan METODE
sesuai dengan peraturan perundang- Metode Diskusi Informasi adalah
undangan yang berlaku. Pasal 11 ayat (1) suatu penyajian bahan pelajaran dengan
dinyatakan bahwa Pemerintah dan cara siswa membahas, bertukar pendapat
Pemerintah daerah memberikan pelayanan mengenai masalah tertentu untuk
kemudahan, serta menjamin memperoleh suatu kesepakatan tapi
terselenggaranya pendidikan yang bermutu sebelum melakukan kegiatan diskusi siswa
bagi setiap warga Negara tanpa diberi informasi dulu oleh guru tentang
diskriminasi. bagaimana pelaksanaan metode diskusi
Berdasarkan pengamatan peneliti agar siswa lebih paham tentang
selama ini proses belajar mengajar di SD prosedurnya.
Negeri Pohwates I Kecamatan Kepohbaru Dalam berbagai hal manusia selalu
Kabupaten Bojonegoro masih mencari efiseinsi kerja dengan lebih dulu
121
Penerapan Metode Diskusi Informasi
dalam Pembelajaran PKn untuk
Menumbuhkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Prapti Wirahayu

menetapkan metode yang terbaik untuk hasil belajar pada umunya meningkat jika
mencapai suatu tujuan, karena metode motivasi untuk belajar bertambah. Oleh
sangat penting bagi kemungkinan karena itu, meningkatkan motivasi belajar
keberhasilan suatu tujuan belajar mengajar anak didik memegang peranan penting
sesuai dengan pendapat dari Winarno untuk mencapai hasil optimal. Motivasi
Surakhmad dalam bukunya “Dasar dan merupakan dorongan yang ada di dalam
Teknik Metodologi Pengajaran”, bahwa individu, tetapi munculnya motivasi yang
yang dimaksud dengan “Metode adalah kuat atau lemah, dapat ditimbulkan oleh
suatu cara yang di dalamnya merupka alat rangsangan dari luar. Oleh karena itu,
untuk mencapai suatu tujuan. ( Wianrno secara umum kita dapat membedakan
Surakhmad, op cit, hal. 95 ). motif menjadi dua macam, yaitu : (1)
Demikian halnya dengan metode motif instrinsik dan (2) motif ekstrinsik.
Diskusi Informasi disini berarti : suatu Kita ketahui bahwa harapan
cara penyampaian pelajaran melalui sarana (expectancy) dalam model belajar
pertukaran fikiran untuk memecahkan dianggap sebagai control yang
persoalan – persoalan yang di hadapi mempengaruhi seluruh aliran informasi
dimana siswa atau murid aktif mencari, mulai dari memperhatikan bagian-bagian
menyelidiki, membahas segala persoalan tertentu sampai mengatur respon tingkah
yang di berikan sebagai tugas yang harus laku.
dilaksanakan, dan sebaliknya cara Expectancy dapat pula dianggap
membimbing bagaiamana semestinya sebagai motivasi khusus dari pelajar untuk
masalah itu dapat diselesaikan dengan baik mencapai tujuan belajar. Expectancy dapat
berdasarkan musyawarah. dipengaruhi sehingga dapat mengaktifkan
Motivasi adalah kondisi psikologi motif-motif belajar siswa, misalnya motif
yang mendorong seseorang untuk untuk ingin tahu (curiousity) atau motif
melakukan sesuatu. Jadi, motivasi untuk untuk menyelidiki, dan motif untuk ingin
belajar adalah kondisi psikologis yang mencapainya. Dalam pelajaran PKn, guru
mendorong seseorang untuk belajar. dapat melakukan hal ini, misalnya dengan
Penemuan-penemuan penelitian bahwa mengemukakan suatu masalah yang

122
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 8, Edisi 1, Mei 2017

menyangkut salah satu pokok bahasan didik agar pada masa datang dapat menjadi
PKn pada permulaan pelajaran, misalnya patriot pembela bangsa dan Negara. Yang
topik kebanggaan. Masalah ini akan dapat dimaksud dengan patriot pembela Negara
terangsang keingintahuan siswa, dan dapat ialah pemimpin yang mempunyai
menantang motif kemampuan atau motif kecintaan, kesetiaan serta keberanian
untuk menguasai masalah tersebut. untuk membela bangsa dan tanah air
Pendidikan kewarganegaraan di melalui bidang profesinya masing-masing.
arahkan pada pembinaan sikap dan Ketika kegiatan belajar mengajar,
kemampuan bela Negara. Jadi, berbeda penulis sangat memperhatikan metode
dengan wajib latih (wala) yang lebih yang digunakan hal tersebut dilakukan
ditekankan pada aspek fisik. Pendidikan karena dengan adanya metode proses
kewarganegaraan lebih ditekankan pada pembelajaran bisa terarah dan mencapai
aspek kognif dan afektif (sikap / tujuan pembelajaran, dalam Strategi
kepribadian) bela Negara dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan umumnya
peningkatan ketahanan nasional dan dan tujuan bidang mata pelajaran
kelangsungan hidup warga Negara. Pendidikan Kewarganegaraan khususnya.
Visi pendidikan kewarganegaraan Sedangkan yang penulis perlukan
di Sekolah Dasar yakni menjadi sumber ialah pengumpulandata.Alat pengumpulan
nilai dan pedoman penyelenggaraan data yang penulis gunakan adalah alat tulis
program pengajaran dalam mengantarakan yang mana digunakan pada setiap
siswa mengembangkan kepribdiannya penelitian :
menjadi warga Negara Indonesia yang 1. wawancara,
baik. Misalnya membantu siswa selaku 2. pengamatan di lapangan,
warga Negara agar mampu mewujudkan 3. dokumentasi dan test (pre test dan
nilai-nilai dasar perjuangan bangsa post test).
Indonesia, kesadaran berbangsa dan Alat pengumpulan data yang
bernegara dalam menerapkan ilmunya berupa dokumentasi, penulis dapatkan
secara bertanggung jawab terhadap dari data penulis sendiri sebagai pengajar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pendidikan Kewarganegaraan yang
Dengan demikian pendidikan berdasarkan buku pedoman yang
kewarganegaraan dapat diartikan sebagai digunakan sebagai alat unutk mengajar.
“usaha sadar” untuk menyiapkan peserta
123
Penerapan Metode Diskusi Informasi
dalam Pembelajaran PKn untuk
Menumbuhkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Prapti Wirahayu

Data-data yang telah dikumpulkan No Nama Pre- Siklus Siklus


Murid test 1 2
harus dianalisis untuk menjawab sejumlah
1 Anggi S. 60 70 80
petanyaan / tujuan evaluasi. Ada dua jenis 2 Andik S. 70 80 90
metode analisis data, yaitu kuantitatif dan 3 Doni I. 70 80 90
kualiatatif. Metode analisis data kuantitatif 4 Fitri A. 60 70 80
5 Gilang S. 50 60 80
lebih cocok untuk menganalisis data-data 6 Nur K. 60 70 90
yang berupa angka. Metode analisis data 7 Ima N. 70 70 80
8 Maya S. 70 80 90
kuantitatif lebih misalnya, deskriptif
9 M. Rais 70 80 90
kuantitatif korelasi, regresi dan uji beda. 10 Yogi S. 60 70 80
Sedangkan metode kualitatif lebih cocok Jumlah 640 730 850
untuk menganalisis data-data kualitatif, Rata-rata 64 73 85

misalnya data uraian tertulis dari


Dari hasil reduksi data diatas maka peneliti
dokumen, data uraian wawancara, dan data
akan memaparkan hasil peningkatan nilai
uraian dari hasil wawancara.
rata-rata berdasarkan perhitungan sebagai
berikut :
HASIL
Dari serangkaian kegiatan siklus
Tabel 2.Peningkatan rata-rata hasil pre-
diatas maka untuk selanjutnya peneliti
test ke Siklus 1
akan menganalisa untuk mengetahui ada
Pre-test ke Peningkatan
tidaknya peningkatan nilai rata – rata dan Siklus 1 Nilai
prosentasi tingkat keberhasilan kegiatan 64 73 9
belajar siswa kelas VI di SD Negeri
Pohwates I Kecamatan Kepohbaru Tabel 3.Peningkatan rata-rata hasil siklus

Kabupaten Bojonegoro pada pelajaran 1 ke 2

PKn, adapun untuk mengenalisa data Siklus 1 ke Peningkatan


Siklus 2 Nilai
tersebut peneliti menggunakan reduksi dan
73 85 12
paparan data sebagai berikut :

Hasil prosentasi (%) ketuntasan belajar


Tabel 1. Reduksi data siswa

124
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 8, Edisi 1, Mei 2017

73,0  85,0 158 SD Negeri Pohwates I Kecamatan


2 = 2 = 79% Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro tahun
Maka dapat ditemukan bahwa pelajaran 2016/2017. dan dapat dikatakan
peningkatan nilai rata – rata yang terjadi bahwa penelitian ini berhasil.
dari sebelum penelitian sampai siklus 1
sebesar : 9,0 dan dari siklus 1 sampai KESIMPULAN
siklus 2 sebesar : 12,0, secara umum Berdasarkan pembahasan di atas maka
prosentasi (%) ketuntasan belajar siswa peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
dapat peneliti temukan sebesar : 79%.
1. Guru semakin meningkatkan
kinerjanya dalam mengajar, selain itu
Grafik 1.Peningkatan HasilBelajar
guru juga bangga mengajar siswa
90
80 kelas VI karena siswa semakin aktif,
85
70 73 respon terhadap materi yang diberikan
60 64
50 oleh guru.
40
30 2. Metode Diskusi Informasi dapat
20
memberikan suasana pembelajaran
10
0 yang menyenangkan bagi siswa.
Pre-test Siklus 1 Siklus 2
3. Melalui metode Diskusi Informasi
PEMBAHASAN siswa kelas VI SD Negeri Pohwates I
Berdasarkan pengamatan peneliti hasil Kecamatan Kepohbaru Kabupaten
nilai rata-rata mata pelajaran PKn pokok Bojonegoro tahun pelajaran
bahasan Sistem Pemerintahan RI dengan 2016/2017 mampu meningkat
menerapkan metode Diskusi Informasi motivasi merekapun semakin tumbuh
menunjukkan hasil belajar siswa yang seiring dengan diterapkannya proses
meningkat dari setiap siklusnya. KBM di kelas dengan menggunakan
Peningkatan tersebut dapat diketahui dari metode Diskusi Informasi.
sebelum penelitian adalah : 64,0, siklus 1
4. Peningkatan kinerja guru juga terlihat
adalah : 73,0dan siklus 2 adalah : 85,0
hal ini bisa dibuktikan dengan
(sangat baik).Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan nilai rata-rata siswa dari
peningkatan motivasi dan prestasi siswa di
125
Penerapan Metode Diskusi Informasi
dalam Pembelajaran PKn untuk
Menumbuhkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Prapti Wirahayu

siklus pertama sampai dengan siklus Hadi Sutrisno. 1987. Statistik II.
yang terakhir. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan
5. Melalui kegiatan Diskusi Informasi Fakultas Psikologi UGM
berpengaruh pada motivasi dan GBPP PKn Kurikulum 1984, Jakarta
prestasi belajar siswa melalui hasil tes (Depdikbud)
belajar siswa yaitu siklus sebelum Bambang Daruso, Dasar dan Pokok
penelitian adalah : 64,0, siklus 1 bahasan PKn, Semarang, Aneka
adalah : 73,0 dan siklus 2 adalah : Ilmu, 1986
85,0 (sangat baik). Sutrisno Hadi, Metode Resech (I, II, III),
Yogyakarta, Yayasan Penerbit
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Psikologi UGM, 1983
Depdikbud. (1993). GBPP PKn. Jakarta : ___________, Statistik II, Yogyakarta,
Proyek Peningkatan SD, Tenaga Yayasan Penerbit Fakultas UGM,
Edukatif dan BPG Jawa Timur. 1987
Depdikbud 1996, Petunjuk Tekhnis Mata ___________, Dasar-Dasar dan Tehnik
Pelajaran PKn, Jakarta : Pengantar Metodologi Ilmiah,
Depdikbud Bambang, Tarsito, 1985.
Arikunto Suharsini (1993). Dasar-dasar Winarno Ssurakhmad, 1978, Dasar dan
Evaluasi Pendidikan. Jakarta Teknik Interaksi Mengajar dan
:Bumi Aksara. Belajar, Bandung, CV. Tarsito.
Arikunto Suharsini (1993). Prosedur Team-P-3G, 1985, Pedoman Pelaksanaan
Penelitian. Jakarta : Renika Cipta Pengajaran, Bandung.

126

You might also like