Professional Documents
Culture Documents
Pecah
Dini
shafira d.r
16-119
Definisi Selaput ketuban yang membatasi rongga amnion terdiri atas amnion
dan korion yang sangat erat kaitannya. Selaput ketuban berfungsi
menghasilkan air ketuban dan melindungi janin terhadap infeksi
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau
awal kala II. Bisa juga belum pecah sampai saat ibu mengedan sehingga
perlu dipecahkan dengan amniotomi
KPD Kehamilan preterm dibagi menjadi KPD awal yaitu <12 jam setelah pecah
ketuban ; dan KPD berkepanjangan yang terjadi ≥12 jam setelah pecah ketuban
KPD adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dimana bila
terjadi sebelum UK 37 mgg disebut KPD pada kehamilan prematur.
Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami KPD. 2
Epidemiologi
4
Gejala Klinis
1. Keluarnya air dari jalan lahir yang tidak dapat ditahan (berwarna
jernih). Adanya ketuban berbau dan warna kehijauan merupakan
tanda infeksi
5
Klasifikasi
6
1. Pastikan diagnosis
Diagnosa
2. Tentukan UK
3. Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal/infeksi janin
4. Apakah dalam keadaan inpartu, terdapat
kegawatan janin
Tentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya USG tentukan usia kehamilan; pada KPD dapat
cairan ketuban di vagina dikonfirmasi adanya oligohidroamnion
Jika tidak ada dapat dicoba dengan menggerakan Cek tanda-tanda infeksi : suhu >38˚C serta air
sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien ketuban yang keruh dan bau, bayi takikardi
batuk atau mengedan LAB infeksi jika leukosit >15.000/mm3
Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan Tentukan tanda-tanda persalinan skoring pelvik
pemeriksaan Nitrazine test merah menjadi biru
Tentukan adanya kontraksi yang teratur
pH vagina perempuan hamil sekitar 4.5; bila ada
Periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan
cairan ketuban akan menjadi sekitar 7.1-7.3
terminasi kehamilan 7
Tata Laksana
KONSERVATIF 2. Jika UK 32-37 minggu (sudah inpartu, tidak
ada infeksi) beri tokolitik (salbutamol),
1. Rawat RS berikan antibiotik (ampisilin 4x500
deksametason, dan induksi sesudah 24 jam
mg / eritromisin bila tidak bisa diberikan
ampisilin, dan metronidazol 2x500mg selama 3. Jika UK 32-37 minggu (ada infeksi) beri
7 hari) antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda
infeksi
2. Jika UK <32-34 minggu dirawat selama
air ketuban masih keluar atau sampai air 4. Pada UK 32-37 minggu berikan steroid
ketuban tidak lagi keluar untuk memacu kematangan paru janin
deksametason 6 mg i.m selama 12 jam
3. Jika UK 32-37 minggu (belum inpartu, tidak
diberikan 4 kali
ada infeksi, tes busa (-)) beri deksametason
obsv tanda infeksi & kesejahteraan janin 8
AKTIF
Kehamilan >37 minggu induksi dengan oksitosin
Bila gagal segera SC
Dapat diberikan misoprotosol 25 µg - 50µg intravaginal tiap jam max 4 kali
Bila ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri
Bila skor pelvik <5, lakukan pematangan serviks, kemudian induksi. Jika (x), akhiri persalinan dengan SC
Bila skor pelvik >5, induksi persalinan
9
Komplikasi
1. Persalinan prematur
○ Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan
○ Pada kehamilan aterm, 90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah
○ Pada kehamilan antara 28-34 minggu, 50% persalinan dalam 24 jam
○ Pada kehamilan <26 minggu, persalinan terjadi dalam 1 minggu
2. Infeksi
○ Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada KPD.
○ Pada ibu menjadi hidroamnionitis
○ Pada bayi terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis.
○ Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi
○ Pada KPD prematur, infeksi lebih sering drpd aterm