You are on page 1of 16

PROFIL PUSKESMAS A

Puskesmas A berada di Kecamatan A, dengan letak geografis di tanah datar, namun


jaraknya jauh dari Ibukota Kabupaten. Puskesmas A adalah puskesmas rawat inap
dengan kategori puskesmas di kawasan pedesaan. Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas A sebesar 30.000 jiwa, dengan penduduk laki-laki 12.000 jiwa dan
perempuan 18.000 jiwa. Puskesmas sedang dalam proses akreditasi puskesmas.

Hasil survey kualitatif terhadap pimpinan puskesmas melalui wawancara dengan


beberapa orang staf puskesmas, bahwa pimpinan puskesmas seorang yang
berkepribadian low profile, disiplin namun kurang tegas serta terlalu mudah percaya
kepada beberapa petugas kesehatan saja. Kepercayaan yang diberikan acapkali tidak
sesuai dengan kematangan dan kemampuan seseorang. Tindakan tersebut menjadi
sorotan di antara petugas puskesmas dan membuat susasana kerja menjadi tidak
kondusif dan mengarah kepada timbulnya konflik. Menurut petugas puskesmas, saat
ini memerlukan seorang pimpinan yang mampu berpikir secara holistik dan menghargai
pengalaman kerja/senioritas staf puskesmas untuk membangun kerjasama antara
petugas puskesmas untuk mewujudkan visi dan misi puskesmas menjadi puskesmas
terbaik/terakreditasi di Kabupaten X tahun 2017. Mereka menunggu perubahan yang
terjadi di puskesmas tersebut, karena kabupaten tersebut memeiliki vivi misi Pemda
menjadi pelayan bagi masyarakat dan memberikan pelayanan inovatif yang
mengangkat kearifan lokal.

Untuk SDM puskesmas terdiri dari 2 dokter, 1 dokter gigi, 1 apoteker, 1 tenaga ahli
laboratorium medik, 8 perawat, 7 bidan, 1 tenaga kesehatan lingkungan, 2 tenaga
kesehatan masyarakat (termasuk tenaga promosi kesehatan), 2 tenaga gizi dan 3
tenaga administrasi (termasuk bendahara JKN dan BOK). Jika dilakukan perhitungan
menggunakan standar ketenagaan minimal, maka SDM Kesehatan di Puskesmas
sudah mencukupi, tetapi kebutuhan SDMK tersebut belum mempertimbangkan Analisis
Beban Kerja.

Di wilayah kerja Puskesmas A tersebut, terdapat 1 klinik pratama, 1 dokter praktik


swasta, 1 laboratorium swasta, 2 lembaga swadaya masyarakat ditambah UKBM yang
ada di setiap desa, seperti Posyandu, Posbindu, dll. Wilayah kerja Puskesmas A terdiri
dari 8 desa, yaitu desa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.

Masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dapat dilihat dari 10 penyakit


terbanyak menunjukkan bahwa PTM seperti HT, jantung, DM, trennya mengalami
peningkatan dibandingkan penyakit menular (TB, ISPA, Diare, dll.). Selain itu masalah
kematian ibu hamil, pemberian ASI eksklusif yang masih rendah, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang belum maksimal (data D/S sangat
bervariasi di tiap desa) sehingga mempengaruhi status gizi anak balita, belum lagi
masalah imunisasi, masalah perilaku masyarakat dan kesehatan lingkungan.

Dalam mendukung PIS, penguatan manajemen puskesmas diupayakan dengan


pendekatan keluarga sehat. Puskesmas mendata untuk mendapatkan IKS melalui
kunjungan rumah dan membangun komunikasi interpersonal antar petugas puskesmas
dan anggota keluarga langsung, sehingga keluarga menjadi berdaya untuk hidup
sehat.

Sebagai informasi, bahwa Puskesmas A telah melakukan pengelolaan data secara


non-elektronik, dan pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual. Data
menunjukkan bahwa ketersediaan obat di Puskesmas A masih sering mengalami
kekosongan, sehingga mengganggu pelayanan kesehatan.

Puskesmas A sedang dalam proses akreditasi Puskesmas, dan telah sampai pada
langkah penyusunan dokumen akreditasi. Sudah ada pokja-pokja, di Puskesmas yang
terdiri Pokja Admen, UKM dan UKP yang bertugas menyiapkan akreditasi Puskesmas
untuk Tim Mutu belum dibentuk belum disusun pedoman mutu dan belum ada
penetapan indikator mutu Puskesmas.

Di lain pihak, diketahui bahwa Puskesmas A memiliki pelayanan UKP antara lain rawat
jalan, rawat inap, poli gigi, poli KIA dan KB, UGD 24 jam, pelayanan obat/farmasi,
pelayanan laboratorium, ruang bersalin dan PONED, poli TB dan HIV, poli gizi, poli
lansia PTM dan poli kesling. Akan tetapi pelaksanaan keselamatan pasien di
Puskesmas belum dilaksanakan dan dimonitoring dengan baik.

Program JKN telah diimplementasikan di Puskesmas A. Pembiayaan Puskesmas


menggunakan skema pembiayaan meliputi Kapitasi, Non-Kapitasi, BOK dan didukung
APBD Pemda kabupaten yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam
mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus mengalami hambatan
dalam aspek pembiayaan.

Jumlah dan jenis sarana, prasarana dan alkes di Puskesmas telah memenuhi standar
minimal di PMK 75 tahun 2014. Namun banyak alkes dan kendaraan operasional yang
rusak di Puskesmas tersebut. Biaya pemeliharaan alkes diperoleh dari hibah dana
dekonsentrasi maupun tugas pembantuan dan dropping pengadaan pusat yang
diserahkan ke daerah. Aplikasi sarana dan prasarana dan alkes (ASPAK) telah
diupayakan, akan tetapi pemeliharaan sarana prasarana dan alkes belum dilakukan di
Puskesmas A tersebut. Petugas pengentri ASPAK dan BMN adalah orang yang sama.
Sedangkan kondisi saat ini harus melakukan pemenuhan kebutuhan SPA untuk
mendukung PIS-PK.

Puskesmas A telah melakukan pendataan di wilayah kerjanya pada pertengahan tahun


2017. Hasil pendataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Berikut tabel penghitungan IKS Keluarga 1 pada Desa 1 profil Puskesmas A
Pertanyaan Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Ayah Ibu
Keluarga (16 thn) (48 bln) (12 bln) Keluarga
A B C D E F G H I
Keluarga mengikuti
1 N Y 1
program KB
Persalinan ibu di
2 Y 1
fasyankes
3 Bayi mendapatkan IDL T 0
Bayi mendapatkan ASI
4 Y 1
Eksklusif
Perumbuhan balita
5 Y T 0
dipantau
Penderita TB paru
6 yang berobat sesuai N N N N
standar
Penderita HT yang
7 T Y Y 0
berobat teratur
Penderita gangguan
jiwa berat berobat,
8 Y T
diobati dan tidak
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak
9 T Y Y Y Y 0
ada yang merokok
Keluarga sudah
10 Y Y Y Y Y 1
menjadi anggota JKN
Keluarga memiliki
11 akses/menggunakan Y Y Y Y 1
sarana air bersih
Keluarga memiliki
12 akses/ menggunakan Y Y Y Y 1
jamban keluarga
Σ indikator bernilai 1/(12–ΣN) 7/(12-1)
Indeks keluarga Sehat (IKS) 0,636
Petunjuk Pengisian :
Berikan tanda silang (X) pada Jawaban yang Saudara anggap paling benar pada
lembar jawaban yang telah disediakan. Waktu 90 menit.

1. Sebutkan kekuasaan yang dimiliki Pimpinan Puskesmas A :


a. Legitimate power (kekuasaan yang sah)
b. Referent power (kekuasaan rujukan)
c. Coercive power (kekuasaan paksaan)
d. Expert power (kekuasaan keahlian)

2. Strategi pemimpin yang efektif dalam mengubah lingkungan kerja yang kondusif di
Puskesmas A adalah :
a. Mengembangkan visi pemimpin, menumbuhkan dan menyepakati budaya
saling menghargai, dan membuka perspektif cara berpikir di dalam tim
b. Mengembangkan perspektif luas, membangun jejaring kerja, menggunakan
legitimasi dan belajar dari kesalahan
c. Mengembangkan kebersamaan, membangun jejaring kerja, menghargai
perbedaan dan belajar dari pengalaman
d. Mengembangkan visi pemimpin, membangun jejaring kerja, menghargai
perbedaan dan meningkatkan kapasitas untuk menangani ketidakpuasan.

3. Sebutkan teknik pembuatan keputusan yang tepat untuk dilakukan Pimpinan


Puskesmas A berdasarkan kasus di atas adalah dengan cara :
a. Berdasarkan wewenang (otoritas)
b. Berdasarkan pengalaman
c. Berdasarkan keputusan rasional
d. Berdasarkan fakta

4. Model kepemimpinan yang efektif untuk mewujudkan visi dan misi puskesmas
menjadi puskesmas terbaik/terakreditasi di Kabupaten X tahun 2017 dan
mengatasi masalah kepemimpinan di Puskesmas A adalah kepemimpinan dengan
karakter memiliki :
a. Model kepemimpinan di mana watak individu yang melekat pada diri para
pemimpin, seperti kecerdasan, kejujuran, kematangan, ketegasan, kecakapan
berbicara, kesupelan bergaul, status sosial ekonomi mereka dll.
b. Model kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan yang
karismatik, inspirasional dan mempunyai visi (visioner)
c. Model kepemimpinan dengan pengembangan model watak kepemimpinan
dengan fokus utama faktor situasi sebagai variabel penentu kemampuan
kepemimpinan
d. Model pendekatan kepemimpinan yang mengutamakan komunikasi dua arah,
partisipasi dan hubungan manusiawi (human relations)

5. Sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014, tugas Puskesmas A adalah


melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Kecamatan
Sehat.
Yang mana dari pernyataan berikut yang merupakan contoh pelaksanaan tugas
Puskesmas A?
a. Menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerja
b. Menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat kedua di wilayah kerja
c. Merumuskan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya Kabupaten
Sehat
d. Merumuskan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
Kecamatan Sehat

6. Puskesmas A melakukan PIS melalui upaya paradigma sehat (dalam bentuk


penguatan upaya promotif preventif), penguatan pelayanan kesehatan dan
mendukung pelaksanaan JKN.
Upaya Puskesmas dalam mewujudkan paradigma sehat di antaranya :
a. Mengadakan pelayanan laboratorium di Puskesmas
b. Memeriksa pasien sesuai SOP
c. Melakukan skrining tumbuh kembang anak usia sekolah
d. Melakukan lokakarya mini

7. Puskesmas A melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah


kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
Pelaksanaan perencanaan tersebut merupakan kewenangan Puskesmas terkait
dengan fungsi Puskesmas sebagai :
a. Penyelenggara UKM tingkat pertama
b. Penyelenggara UKP tingkat pertama
c. Penyelenggara manajemen di wilayah kerjanya
d. Penyelenggara standar pelayanan minimal
8. Puskesmas A melaksanakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamananan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
Pelaksanaan pelayanan tersebut merupakan kewenangan Puskesmas terkait
dengan fungsi Puskesmas sebagai :
a. Penyelenggara UKM tingkat pertama
b. Penyelenggara UKP tingkat pertama
c. Penyelenggara manajemen di wilayah kerja
d. Penyelenggara standar pelayanan minimal

9. Puskesmas A terdiri dari 8 desa dan menggerakkan serta bertanggung jawab


terhadap pembangunan kesehatan di 8 desa tersebut.
Prinsip yang mendasari pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu :
a. Prinsip paradigma sehat
b. Prinsip pertanggungjawaban wilayah
c. Prinsip kemandirian masyarakat
d. Prinsip pemerataan

10. Puskesmas A terdiri dari 8 desa dan Puskesmas A berupaya menyelenggarakan


pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh penduduk di
wilayah Puskesmas A secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi,
agama, budaya masyarakat.
Prinsip yang mendasari pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu :
a. Prinsip paradigma sehat
b. Prinsip pertanggungjawaban wilayah
c. Prinsip kemandirian masyarakat
d. Prinsip pemerataan

11. Dari hasil identifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas A, PTM
mengalami peningkatan dibandingkan penyakit menular. Selain itu masalah
kematian ibu hamil, pemberian ASI eksklusif yang masih rendah, pemantauan
tukem anak balita yang belum maksimal, imunisasi, perilaku masyarakat dan
kesehatan lingkungan juga menjadi masalah di Puskesmas.
Upaya apa yang harus dilaksanakan terlebih dahulu oleh Puskesmas dalam
menyikapi berbagai masalah tersebut?
a. Penetapan urutan prioritas masalah antara lain melalui metode 5W1H
b. Penetapan urutan prioritas masalah antara lain melalui metode USG
c. Mencari akar penyebab masalah antara lain melalui metode ishikawa
d. Mencari akar penyebab masalah antara lain melalui kesepakatan antara
anggota tim

12. Jika hasil identifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas A merupakan
data tahun 2016, dimana PTM trennya mengalami peningkatan dibandingkan
penyakit menular, selain itu masalah kematian ibu hamil, pemberian ASI eksklusif
yang masih rendah, pemantauan tukem anak balita yang belum maksimal,
imunisasi, perilaku masyarakat dan kesehatan lingkungan, juga menjadi masalah di
Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan tahun berapa yang disusun mempergunakan data
tersebut?
a. Tahun 2016
b. Tahun 2017
c. Tahun 2018
d. Tahun 2019

13. Puskesmas A akan menyusun RUK tahun 2017 dengan menggunakan data PKP
data KS.
Kapan Puskesmas A mulai menyusun RUK tersebut?
a. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2014
b. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2015
c. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2016
d. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2017

14. Puskesmas A akan menyusun RPK tahun 2017.


Kapan Puskesmas A mulai menyusun RPK tersebut?
a. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2014
b. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2015
c. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2016
d. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2017

15. Puskesmas A akan menyusun Rencana Lima tahunan untuk periode tahun 2020
sampai dengan tahun 2024.
Kapan Puskesmas A mulai menyusun Rencana Lima Tahunan tersebut?
a. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2016
b. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2017
c. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2018
d. Pada lokakarya mini bulanan pertama tahun 2019
16. Jika dari hasil penentuan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
A diketahui bahwa jumlah kematian ibu yang tinggi merupakan masalah prioritas.
Upaya apa yang harus dilaksanakan selanjutnya oleh Puskesmas?
a. Mencari akar penyebab masalah dengan Diagram sebab akibat dari
ishikawa
b. Mencari akar penyebab masalah dengan Metode USG
c. Mencari akar penyebab masalah dengan curah pendapat
d. Mencari akar penyebab masalah dengan Tabel Cara pemecahan Masalah

17. Jika dari hasil penentuan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
A diketahui bahwa jumlah kematian ibu yang tinggi merupakan masalah prioritas
dan akar penyebabnya yaitu maldistribusi tenaga bidan desa.
Upaya apa yang harus dilaksanakan selanjutnya oleh Puskesmas?
a. Menetapkan cara pemecahan masalah dengan diagram sebab akibat dari
Ishikawa
b. Menetapkan cara pemecahan masalah dengan metode USG
c. Menetapkan cara pemecahan masalah dengan curah pendapat
d. Menetapkan cara pemecahan masalah dengan Tabel Cara Pemecahan
Masalah

18. Dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya agar dapat


mencapai tujuan yang diharapkan, Puskesmas A melakukan proses
penyelenggaraan yang dilaksanakan secara baik dan benar serta bermutu,
berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi
yang akurat.
Dalam hal ini, Puskesmas A telah berupaya melakukan proses penyelenggaraan
secara :
a. Efisien
b. Evidence based
c. Efektif
d. Akuntabel

19. Dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas A


memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat melaksanakan upaya
kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan
target kinerja yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini, Puskesmas A telah berupaya melakukan proses penyelenggaraan
secara :
a. Efisien
b. Evidence based
c. Efektif
d. Akuntabel

20. Di akhir 2016, Puskesmas A melakukan penilaian kinerja terhadap seluruh upaya
yang dilakukan. Hasil PKP diperoleh cakupan pelayanan kesehatan pencapaian
85% dan cakupan manajemen dengan pencapaian 7. Hasil PKP telah diverifikasi
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
Dikelompokkan berkinerja apakah Puskesmas A dari hasil penilaian kinerjanya?
a. Tingkat kinerja baik
b. Tingkat kinerja baik sekali
c. Tingkat kinerja cukup
d. Tingkat kinerja kurang

21. Puskesmas A mengalami masalah kematian ibu hamil, pemberian ASI eksklusif
yang rendah, pemantauan tukem anak balita yang belum maksimal. Untuk
menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas A kan meminta
dukungan lintas sektor di tingkat kecamatan pada Musrenbangcam. Sebelum
pelaksanaan Musrenbangcam, Puskesmas A akan melakukan lokakarya mini untuk
penyiapan bahan.
Lokakarya mini apa yang diselenggarakan Puskesmas A?
a. Lokakarya mini bulanan pertama
b. Lokakarya mini bulanan kedua
c. Lokakarya mini tribulanan pertama
d. Lokakarya mini tribulanan kedua

22. Untuk pengelolaan SDMK di Puskesmas A diperlukan perencanaan SDMK.


Kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk Puskesmas salah satunya dalah
regulasi pedoman dalam menyusun perencanaan kebutuhan SDMK.
Apakah regulasi yang dimaksud?
a. Permenkes No. 81 tahun 2004
b. Permenkes No. 33 tahun 2015
c. Permenkes No. 75 tahun 2015
d. Permenkes No. 43 tahun 2014
23. Puskesmas A merupakan puskesmas rawat inap dengan kategori puskesmas di
kawasan pedesaan. Selain program UKP dan UKM, Puskesmas mendukung
‘Keluarga Sehat’. Puskesmas A harus mempunyai metode penghitungan
kebutuhan SDMK untuk melihat kesesuaian jumlah dan jenis SDMK.
Apakah metode yang paling tepat digunakan?
a. Standar Ketenagaan Minimal dan ABK-Kes
b. Rasio tenaga kesehatan terhadap tenaga kesehatan tertentu
c. Standar kebutuhan tenaga kesehatan terhadap alat kesehatan
d. Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk

24. Pada profil Puskesmas A, saat pengadaan alat dan bangunan baru, maupun
penghapusan, apakah upaya yang dapat dilakukan oleh penanggung jawab
aplikasi SPA di Puskesmas tersebut?
a. Melakukan pemuktahiran data / update pada ASPAK
b. Melakukan pemuktahiran data / update pada SIMAK BMD
c. Melakukan pemuktahiran data / update pada peralatan secara fiktif untuk
meningkatkan kinerjanya
d. Melakukan pemuktahiran data / update pada saat dana DAK diajukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

25. Pada profil Puskesmas A, saat pengadaan peralatan dan bangunan baru, maupun
penghapusan, apakah upaya yang dapat dilakukan oleh manajer di Puskesmas,
agar penanggung jawab aplikasi di Puskesmas tersebut dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab?
a. Memberikan punishment
b. Membuat SK Penunjukan
c. Memberikan perintah secara lisan
d. Memberikan pelatihan entri aplikasi

26. Obat yang akan didistribusikan oleh Puskesmas, harus berdasarkan proses berikut:
a. Obat yang datang terlebih dahulu harus didistribusikan terlebih dahulu, serta
dilihat waktu kadaluarsanya
b. Obat dengan waktu kadaluarsa lebih pendek harus didisribusikan terlebih
dahulu, dan bila ada obat dengan waktu kadaluarsa sama tetapi waktu
kedatangan berbeda maka obat yang datang terlebih dahulu yang akan
didistribusikan
c. Obat dengan waktu kadaluarsa lebih pendek harus didistribusikan terlebih
dahulu, dan bila ada obat dengan waktu kadaluarsa sama tetapi waktu
kedatangan berbeda maka obat yang datang belakangan yang akan
didistribusikan
d. Tidak perlu mempertimbangkan waktu kedatangan obat, distribusi obat hanya
mempertimbangkan waktu kadaluarsanya

27. Berdasarkan data LPLPO bualn Februari di Puskesmas A, jumlah pemakaian obat
K adalah 500 tablet, sisa stok pada akhir bulan Februari 0, karena obat sudah
habis 5 hari kerja terakhir. Data yang benar terkait hasil tersebut :
a. Pemakaian rata-rata perhari adalah 20 tablet, jumlah obat yang dibutuhkan
pada waktu kekosongan obat adalah 100 tablet
b. Pemakaian rata-rata perhari adalah 25 tablet, jumlah obat yang dibutuhkan
pada waktu kekosongan obat adalah 125 tablet
c. Pemakaian rata-rata perhari adalah 20 tablet, jumlah obat yang dibutuhkan
pada waktu kekosongan obat adalah 125 tablet
d. Pemakaian rata-rata perhari adalah 25 tablet, jumlah obat yang dibutuhkan
pada waktu kekosongan obat adalah 100 tablet

28. Pada profil Puskesmas A, ada dana kapitasi JKN yang dibayarkan oleh BPJS
Kesehatan kepada Puskesmas Non-BLUD dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pembiayaan dukungan operasional kesehatan sebagaimana diatur dalam
Permenkes No. 21 tahun 2016.
Apakah bentuk kegiatan yang termasuk dalam dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan?
a. Membayar jasa tenaga kerja sukarela
b. Membayar gaji pegawai kontrak di puskesmas
c. Transportasi pasien dari rumah ke puskesmas
d. Transportasi pegawai untuk pelayanan kesehatan luar gedung

29. Puskesmas A menerima Alkes Hibah Droping dari Ditjen Pelayanan Kesehatan
kemenkes pada tahun 2012. Alkes tersebut akan dihibahkan kepada Dinas
Kesehatan.
Peraturan Menteri Keuangan mana yang mengatur tentang proses tersebut?
a. Peraturan Menteri Keuangan No. 83/PMK 06/2016
b. Peraturan Menteri Keuangan No. 87/PMK 06/2016
c. Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK 06/2016
d. Peraturan Menteri Keuangan No. 111/PMK 06/2016
30. Profil Puskesmas A dari 10 penyakit terbanyak menunjukkan bahwa PTM trennya
mengalami peningkatan. Dalam rangka pengendalian PTM di Puskesmas
dilaksanakan upaya Pelayanan Terpadu PTM.
Apakah yang dapat diupayakan di pelayanan Terpadu PTM?
a. PPOK
b. Katarak
c. Kanker
d. DM dan Hipertensi terpadu

31. Profil Puskesmas A, dari 10 penyakit terbanyak menunjukkan bahwa PTM trennya
mengalami peningkatan. Pengendalian PTM ditujukan pada semua umur dari
semua kelompok. Siapa saja sasaran dalam melaksanakan pengendalian PTM?
a. Populasi sehat, populasi berisiko, populasi sakit
b. Promosi kesehatan, populasi berisiko, populasi sakit
c. Promosi kesehatan dilakukan pada populasi baik, populasi berisiko, populasi
sakit
d. Promosi kesehatan dilakukan pada populasi sehat, populasi berisiko, populasi
sakit

32. Pada profil Puskesmas A dilakukan pelayanan gizi dan pelayanan KIA, akan tetapi
pemantauan tukem anak balita belum maksimal sehingga dapat mempengaruhi
status gizi anak balita.
Jika ditemukan balita usia 3 tahun dengan gizi kurang. Apakah intervensi yang
perlu dilakukan?
a. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit
b. Pelayanan Imunisasi Dasar
c. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
d. Pelayanan Promosi Kesehatan

33. Pada profil Puskesmas A, pada saat penyelidikan adanya wabah, maka peran apa
saja yang dapat dilakukan di Puskesmas?
a. Kajian epidemiologi kewaspadaan dini KLB, PTM dan emerging disease
b. Kajian epidemiologi penyakit menular dan tidak menular serta peningkatan
kesiapsiagaan KLB
c. Kajian epidemiologi KLB, peringatan kewaspadaan dini KLB dan
peningkatan kesiapsiagaan KLB
d. Kajian epidemiologi KLB, peningkatan kesiapsiagaan KLB, dan penyakit yang
sedang menjadi pemberitaan
34. Pada profil Puskesmas A sasaran skrining kesehatan di FKTP dimulai pada usia :
a. < 60 tahun
b. > 40 tahun
c. > 30 tahun
d. 15 – 59 tahun dan > 60 tahun

35. Pada profil Puskesmas A Penggerakan dan pelaksanaan Upaya Kesehatan


dimana tata cara penyelenggaraan dimuat dalam Pedoman manajemen Umum
Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Ajang berbagi hasil pelaksanaan kegiatan pertemuan teknis atau pelatihan
upaya kesehatan
b. Dilaksanakan melalui forum Loakakarya Mini Bulanan dan Lokakarya Mini
Tribulanan Lintas Sektor
c. Sosialisasi kebijakan kesehatan terkini, seperti sosialisasi Germas melalui PIS-
PK
d. Sosialisasi prioritas penggunaan Dana Desa, sosialisasi Dana BOK dan
Jampersal, sosialisasi Akreditasi Puskesmas, dll.

36. Pada profil Puskesmas A, program upaya Kesmas telah terintegrasi dengan
Manajemen Puskesmas secara umum, yaitu mulai P1, P2, dan P3. Pada hasil
pendataan KS berupa IKS, berikut ini merupakan kegiatan-kegiatan utama pada
forum Lokakarya Mini Puskesmas yang merupakan luaran sosialisasi informasi
terkini adalah :
a. Identifikasi masalah dan akar masalah yang menjadi hambatan pada bulan
sebelumnya
b. Dukungan lintas program dan lintas sektor yang diharapkan untuk mencapai
target program
c. Kegiatan inovasi atau best practice yang dilakukan Puskesmas atau ditemukan
di masyarakat terkait upaya kesehatan
d. Kesepakatan lintas program dan/atau lintas sektor untuk kesuksesan
pelaksanaan upaya kesehatan (who does what)

37. Di wilayah Puskesmas A yang terdiri dari 8 desa telah dilakukan pendataan KS
dengan teknik wawancara yang menggunakan instrumen family folder. Dari hasil
pendataan tersebut didapatkan hasil data IKS tingkat Puskesmas A sebagai
berikut.
Berdasarkan analisis cakupan indikator, indikator manakah yang menjadi prioritas
dilakukan intervensi
a. Imunisasi
b. ASI eksklusif
c. Hipertensi
d. TB Paru

38. Kegiatan pengumpulan data dilakukan sebagian besar dengan cara wawancara.
Pada saat wawancara seorang enumerator harus melakukan probing agar
mendapatkan jawaban yang sebenarnya terkait indikator gangguan jiwa. Manakah
probing yang tepat untuk dilakukan?
a. Apakah di keluarga ibu ada yang mengalami gangguan jiwa berat?
b. Apakah di keluarga ibu ada yang menderita schizoprenia?
c. Apakah di keluarga ibu ada yang dipasung?
d. Apakah di keluarga ibu ada yang suka melamun atau kadang bicara
sendiri?

39. Dari hasil pendataan kesehatan keluarga yang telah dilakukan di tingkat desa 1
pada profil Puskesmas A didapat matriks berupa data base KS tingkat desa
Manakah RT yang akan saudara prioritaskan untuk dilakukan intervensi?
a. RT 1
b. RT 2
c. RT 1 dan RT 2
d. RT 5 dan RT 6

40. Keberlanjutan dari intervensi kegiatan untuk mendukung tercapainya KS perlu


dilakukan pembinaan, pemantapan, pelestarian dan perluasan kegiatan. Motivasi
masyarakat dapat menurun bersama waktu, oleh karena itu motivasi masyarakat
harus tetap dijaga. Kegiatan manakah yang dapat dilakukan oleh petugas
Puskesmas bersama dengan masyarakat?
a. Menyelenggarakan kegiatan hanya difokuskan pada UKP
b. Mengajak tamu atau desa lain untuk berkunjung dan bersenang-senang
c. Memberikan stimulan dana untuk mendukung kegiatan UKBM
d. Jawaban A dan C

You might also like