Professional Documents
Culture Documents
1
II. LANDASAN TEORI
1.2 Perumusan Masalah
Untuk daerah perkotaan yang
Bagaimana merancang sistem
sudah terjangkau aliran listrik PLN,
PLTS dan PLN untuk rumah perkotaan
biasanya sel surya dipasang secara grid
serta menganalisis seberapa efektif sistem
connected. Revolusi aplikasi sel surya pada
PLTS dan PLN untuk rumah perkotaan?
bangunan arsitektur telah mengalami
perkembangan yang pesat, mulai dari
1.3 Tujuan Penelitian
teknologi biasa sampai teknologi tinggi
Untuk merancang sistem PLTS dan pada generasi ke-3, yaitu :
PLN untuk rumah perkotaan dan
menganalisis seberapa efektif sistem hibrid a. Generasi Pertama (tahun 1980 an),
PLTS dan PLN untuk rumah perkotaan. panel-panel/deretan sel surya modul
dengan rangka besi hanya diletakkan
(mounting) pada bidang atap
1.4 Batasan Masalah
datar bangunan dengan alat penyangga
Batasan masalah pada penelitian ini (tracking).
mencakup perancangan sistem PLTS dan b. Generasi Kedua (tahun 1990an), sel
PLN untuk rumah perkotaan, serta surya dikembangkan lebih menyatu
menganalisis perancangan sistem hibrid menjadi bagian material bangunan
PLTS dan PLN untuk rumah perkotaan. yaitu: bahan atap (genting, sirap).
c. Generasi Ketiga (tahun 1997), sel surya
1.5 Metodologi Penelitian dikembangkan menjadi kesatuan
integrasi bangunan arsitektur dalam
berbagai materi bangunan dan aplikasi
canggih. Pemasangan sel surya secara
grid connected dengan jaringan listrik
PLN, dapat digunakan sebagai:
2
3. Sebagai Peak Cliping :
a. Pada aplikasi grid connected
bisa terjadi koinsidensi beban
puncak dan radiasi puncak .
a. Pada kondisi ini energi surya dapat
langsung berdampak
pada penurunan konsumsi untuk
beban puncak dari jaringan Gambar 3 Kurva Beban Harian Rumah
Tangga
listrik.
Pada sistem hibrid yang
III. PERANCANGAN SISTEM dirancang, PLTS mensuplai sebesar 30%
PLTS DAN PLN dari energi keseluruhan. Besar energi
beban yang akan disuplai oleh PLTS
Sistem hibrid PLTS dengan listrik adalah sebesar:
PLN (grid connected) atau sumber
pembangkit listrik yang lain dapat EA= 30% x EB
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
tanpa baterai dan yang menggunakan. = 30% x 16551 WH
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai
sistem hibrid PLTS dengan PLN yang = 4965,3 WH
menggunakan baterai sebagai penyimpan
energi listrik (storage system). Sistem
Asumsi rugi-rugi (losses) pada
hibrid PLTS dengan listrik PLN dapat
sistem dianggap sebesar 15%, karena
diterapkan pada rumah diperkotaan, serta
keseluruhan komponen sistem yang
menganalisis faktor yang mempengaruhi
digunakan masih baru (Mark Hankins,
besarnya energi listrik yang dihasilkan sel
1991: 68). Total energi sistem yang
surya berkaitan dengan waktu kerja sistem
disyaratkan adalah sebesar:
PLTS. PLTS akan memasok energi listrik
sekitar 30% dari beban keseluruhan ET = EA + rugi-rugi system
peralatan listrik rumah tangga, sedangkan
70% listrik sisanya dari PLN. = EA + (15% x EA)
= 5710 WH (Pembulatan)
3
Dengan beban maksimal tegangan
Gambar 4 Kurva Insolasi Matahari sistem adalah 24 volt maka kapasitas arus
Bulanan Daerah Makassar
yang mengalir di BCR:
Faktor penyesuaian pada
kebanyakan instalasi PLTS adalah 1,1
(Mark Hankins, 1991 Small Solar
Electric System for Africa page 68).
Kapasitas daya modul surya yang
dihasilkan adalah:
4
maka, Tabel 2 Perbandingan Tingkat Insolasi
EA = ET / 1,15 Matahari Terendah dan Tertinggi
= 9020,4 Wh / 1,15 Tingkat Tingkat
= 9023,25 Wh Insolasi Insolasi
Terendah Tertinggi
EA = % x EB
% = E A / EB Beban yang
mampu
disuplai 30% 54,52%
PLTS
= 54,52 % Energi yang
dihasilkan 7312 WH 11552 WH
Apabila data yang digunakan modul surya
adalah data insolasi matahari yang
terendah, yaitu 4,57 maka energi yang
dihasilkan modul dapat dihitung sebagai Analisis Kinerja Sistem Hibrid PLTS
berikut: dan PLN
Eout = Ei x insolasi matahari
= 1600 W x 4,57 H Baterai dalam menyimpan energi
= 7312 WH dari modul membutuhkan waktu yang
Energi yang dihasilkan modul adalah 7312 tidak relatif singkat. Pada sistem PLTS
WH. yang dirancang, baterai yang digunakan
memiliki tegangan 12V sebanyak 6 buah
Apabila data yang digunakan dipasang seri dan paralel. Baterai 12V
adalah data insolasi matahari yang yang digunakan memiliki batas atas +1,8V
tertinggi, yaitu 7,22. Berdasarkan dan batas bawah -1V.
persamaan diatas maka energi yang
dihasilkan modul dapat dihitung sebagai Berarti pada sistem PLTS,
berikut: tegangan batas atas adalah 27,6V,
Eout= 1600 W x 7,22 H tegangan batas bawah adalah 22V, dan
= 11552 WH tegangan batas bawah rekoneksi 23,3V.
Energi yang dihasilkan modul Sistem PLTS akan bekerja (on) apabila
adalah 11552 WH. tegangan baterai mencapai batas bawah
rekoneksi dan tidak bekerja (off) apabila
tegangan baterai mencapai batas bawah.
Baterai akan terisi penuh sampai pada
tegangan batas atas.
5
Tabel 3 Profil Tegangan Battery Charge
Regulator yang Mempengaruhi Kerja
PLTS*
Kondisi
21.00 22 22 22 22 22 22
22.00 22 22 22 22 22 22
23.00 22 22 22 22 22 22
24.00 22 22 22 22 22 22
01.00 22 22 22 22 22 22
02.00 22 22 22 22 22 22
6
Berdasarkan gambar 4, gambar 5, DAFTAR PUSTAKA
dan gambar 6 dengan berbagai macam
kondisi dari kondisi pertama sampai 1. Rahardjo Amien, Herlina dan Husni
dengan kondisi ketujuh, dapat diketahui Safruddin. 2008. Optimalisasi
bahwa lama waktu kerja sistem PLTS Pemanfaatan Sel Surya Pada
dipengaruhi oleh faktor beban dan faktor Bangunan Komersial Secara
cuaca. PLTS dapat bekerja relatif lebih Terintegrasi Sebagai Bangunan Hemat
lama apabila beban yang dipasok kecil Energi.Seminar Nasional Sains dan
dan kondisi cuaca cukup baik (cerah). Teknologi, Universitas
PLTS dapat bekerja relatif lebih pendek Indonesia,Jakarta
apabila beban yang dipasok besar dan
kondisi cuaca buruk (mendung). 2. Jati, I Nengah. 2011. Studi
Pemanfaatan Sistem Hibrid dengan
PLN di Vila Adleson Ubud,
V. PENUTUP Tesis,Program Studi Manajemen
Kesimpulan Energi,Universitas Udayana, Denpasar.
1.Perancangan sistem PLTS dengan
jala-jala listrik PLN telah berhasil 3.http://armand10dma.blogspot.com/2011/
dilakukan dan detail sistem yang akan 08/panel-surya.html(2012)
digunakan adalah:
4.http:/www.scribd.com/doc/90940380/B
Modul Surya 100Wp 16 buah
AB-III-Baru-Lagi(2012)
Baterai 110 Ah 12V 6 buah
Battery Charge Regulator 100 5. Ek Bien, Liem, Ishak Kasim dan Wahyu
Amp 24V Wibowo.2008.Perancangan Sistem
Inverter 100 Amp dengan Hibrid PLTS dengan Jala-jala Listrik
tegangan input 24 VDC dan output PLN untuk Rumah
220 VAC. Perkotaan.Universitas Trisakti. Jakarta
7
DATA PENULIS