Professional Documents
Culture Documents
BANGUNAN 3
PROTEKSI
KEBAKARAN
9
PROTEKSI
KEBAKARAN
Penyebaran api ke seluruh bangunan gedung dapat terjadi melalui 3
mekanisme yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan bahaya api yaitu penghuni
bangunan, isi bangunan, struktur bangunan dan bangunan yang letaknya
bersebelahan
PROTEKSI
KEBAKARAN
Sistem pencegahan
dan penanggulangan bahaya kebakaran pasif :
Kompartemen : merupakan tempat penampungan sementara
yang menahan dan membatasi penjalaran api agar dapat
melindungi penghuni/ pengguna bangunan dan barang-barang
dalam bangunan untuk tidak secara langsung bersentuhan
dengan sumber api.
PROTEKSI
KEBAKARAN
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran pasif
:
Jalan masuk kendaraan pemadam kebakaran harus:
(1) sebagai jalan masuk bagi kendaraan darurat dan lintasan dari
jalan umum,
(2) lebar bebas minimum 6 meter dan tidak ada bagian yang lebih
jauh dari 18 meter terhadap bangunan, serta di atas jalan tersebut
tidak boleh dibangun apapun kecuali hanya untuk kendaraan dan
pejalan kaki
(3) dilengkapi jalan untuk pejalan kaki yang memadai;
(4) memiliki kapasitas beban dan tinggi bebas yang memudahkan
operasi mobil pemadam kebakaran, dan ;
(5) bila terdapat jalan umum yang memenuhi (1) s.d. (4) di atas
maka jalan tersebut dapat beriaku sebagai jalan lewatnya
kendaraan atau bagian dari padanya.
PROTEKSI
KEBAKARAN
Sistem pencegahan dan
penanggulangan bahaya
kebakaran pasif :
Tinggi < 10 m
TANGGA KEBAKARAN
KEBAKARAN
a. Tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang mempunyai ketahanan
kebakaran selama 2 jam
b. Tangga dipisahkan dari ruangan-ruangan lain dengan dinding beton yang
tebalnya minimum 15 cm atau tebal tembok 30 cm yang memiliki ketahanan
kebakaran selama 2 jam
c. Bahan-bahan finishing, seperti lantai, dari bahan yang tidak mudah terbakar dan
tidak licin, susuran tangan terbuat dari besi
d. Lebar tangga minimum 120 cm.
e. Pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakaran 2 jam
f. Pintu paling atas membuka ke arah luar (atap bangunan) dan semua pintu
lainnya membuka ke arah ruangan tangga.
g. Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel, kunci,
dan pegangan yang tahan api
h. Di dalam dan di depan tangga diberi alat penerangan sebagai penunjuk arah
ke tangga dengan daya otomatis
PROTEKSI
KEBAKARAN
Denah ruang
kompartemen
PROTEKSI
KEBAKARAN
PROTEKSI
KEBAKARAN
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
pasif :
Alat ini bekerja secara otomatis untuk menutup pipa ducting yang
mengalirkan udara supaya asap dan api tidak menjalar kemana-mana
pada saat terjadi kebakaran.
b. Smoke and heat ventilating
a. Alarm - detektor
b. Hidran dan selang kebakaran
c. Sprinkler
d. Pasokan air
PROTEKSI
KEBAKARAN
1) Pendeteksi (Detektor)
2) Bel dan suara/sirine
3) Lampu tanda (healthy indicator and fire indicator)
4) Sinyal pengendali (remote signalling)
5) Tombol reset
6) Name plate berisi spesifikasi dari alarm kebakaran
tersebut
• Bila suhu kawat (kawat pada fire detector) naik atau menjadi panas,
maka kawat ini akan memuai (mengembang).
•Pemuaian ini akan meng-on-kan jala-jala listrik (tenaga P.L.N) yang
dihubungkan ke sirene (bel).
•Fire detector ini umumnya dari bimetal, atau bisa juga dari
thermokopel (alat yang mengubah besaran panas menjadi besaran
listrik).
•Sistem ini hanya memberitahukan adanya kebakaran, agar orang-
orang cepat mengetahuinya dan mengatasinya.
•Sering sistem ini dilengkapi dengan Yamato (gas pemadam
kebakaran) yang disediakan pada tiap-tiap ruang.
•Sistem ini tidak menimbulkan kotoran (seperti semprotan air pada
sprinkler) tapi memerlukan banyak alat-alat.
PROTEKSI
KEBAKARAN
1. Alat penginderaan/peringatan dini (Detektor)
Syarat pemasangan
ceiling mounted smoke
detector:
Pemasangan smoke detector di langit-
langit jaraknya tidak boleh kurang dari 4
inch (100 mm) dari dinding tembok
paling luar dan tidak boleh lebih tinggi
dari 30 feet (9 m) dari lantai.
PROTEKSI
KEBAKARAN
Syarat pemasangan
wall mounted smoke detector:
Pemasangan smoke detector di
dinding jaraknya tidak boleh kurang dari 4 inch
(100 mm), tetapi tidak boleh lebih dari 12 inch
(300 mm) di bawah langit-langit.
Announciator;
dipasang pada panel paling atas tidak lebih
dari 72 inch (1830 mm).
PROTEKSI
KEBAKARAN
Pemasangan Smoke Detector
pada Langit-langit dalam Satu Area
PROTEKSI
KEBAKARAN
Detector pada atrium:
PROTEKSI
KEBAKARAN
2. Hidran
Pemadam kebakaran yang menggunakan alat baku
air. Hidran dibagi menjadi :
a. Hidran kebakaran dalam gedung
b. Hidran kebakaran di halaman
PROTEKSI
KEBAKARAN
Ketentuan bangunan dengan kelengkapan hidran
Kepala Sprinkler
Velve cap (menahan air dalam pipa sprinkler hingga aktif saat kebakaran)
Exhaust fan
Fresh air in take
Roof
Smoke pickup
Smoke pickup
Automatic damper
opens
Sprinkler operate
PROTEKSI
KEBAKARAN
Contoh soal:
Suatu bangunan bertingkat tinggi dengan luas per lantai 1400 m2. Jumlah
pilar hidran (FHC)= 1400 m2 : 800 m2 = 2 buah FHC. FHC dengan daya
pancar = 200 galon/menit atau menyediakan air hidran untuk 1 buah
siamese (hidran halaman) dengan daya pancar (hidran halaman) = 3 x 250
galon/menit; 1 galon = 3,8 liter. Persediaan air hidran tersebut minimum 60
menit pada daerah-daerah yang jauh dari jangkauan Dinas Pemadam
Kebakaran.