You are on page 1of 1

saya sering mengajukan pertanyaan ini di kelas evaluasi pembelajaran yang saya ampu

..

'jika dalam suatu ujian tertentu seluruh siswa yang Bapak Ibu ajar mendapatkan
nilai 100, kira-kira Bapak Ibu akan berbangga atau bersedih?'

jelaskan alasannya juga ya ..

atau kebalikannya, misalkan nyaris seluruh siswa mendapatkan nilai 0, hal apa yang
kali pertama akan Bapak Ibu duga sebagai penyebabnya?

Sebagai seorang pendidik saya akan merasa senang dan bangga ketika ada peserta
didik dapat menghasilkan nilai yang sempurna. Hal tersebut menjadi tolak ukur
terhadap penyampaian materi yang saya ajarkan terhadap ketercapaian kompetensi yang
diserap oleh siswa dan ini juga bisa menjadi motivasi kedepannya untuk selalu
berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik.

Tetapi dibalik kesempurnaan tersebut tidak setiap siswa mendapat nilai sempurna,
misalkan ada siswa yang mendapat nilai 0. Tentunya hal tersebut adalah sebuah
kegagalan bagi saya sebagai pendidik. Hal tersebut bisa menjadi bahan refleksi
terhadap diri saya pribadi dan evaluasi terhadap pembelajaran yang saya ajarkan.
Analisis yang dilakukan adalah letak kesalahannya itu berpusat di peserta didik
atau guru. JIka permasalahannya ada dipeserta didik, guru harus bisa melakukan
pendekatan yang sesuai dengan karakteristik peserta didik tersebut dengan
memberikan perhatian lebih misalnya. Tetapi jika permasalahannya terletak pada
guru, maka hal yang harus dipastikan adalah metode, gaya belajar, dan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa agar siswa bisa menyerap materi
yang disampaikan oleh guru.

You might also like