You are on page 1of 4

Kriteria Pemilihan Turbin

Ada beberapa faktor yang mendasari perencanaan dan pemilihan suatu turbin air.
Faktor-faktor tersebut yang terutama antara lain adalah:

 1. Debit aliran air


 2. Head atau tinggi air jatuh
 3. Kecepatan spesifik
 4. Putaran turbin
 5. Putaran pesawat yang digerakkan
 6. Posisi poros turbin
 7. Biaya pembangunan instalasi

Dari sekian banyak faktor tersebut di atas, yang paling menentukan adalah debit
dan head aliran air. Ukuran atau dimensi turbin air sangat tergantung kepada debit
dan head air ini. Debit air yang besar pada head tertentu akan memerlukan turbin
air ukuran besar, dimensi turbin air cenderung lebih kecil. Dengan demikian debit
dan head air ini secara tidak langsung akan menentukan biaya pembuatan turbin air
berikut pembangkitnya.

Disamping itu debit dan head air ini beserta jumlah putaran pesawat yang
digerakkannya akan mempengaruhi juga dalam penentuan putaran turbin sekaligus
kecepatan spesifiknya. Demikian juga debit dan head air ini akan menentukan juga
posisi turbin, yang mana turbin-turbin dengan debit air yang besar biasanya
mempunyai poros vertikal.

Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air yang didapatkan dan
kurang lebih pada rata-rata alirannya. Umumnya, turbin impuls digunakan untuk
tempat dengan head tinggi, dan turbin reaksi digunakan untuk tempat dengan head
rendah. Turbin Kaplan baik digunakan untuk semua jenis debit dan head,
efisiensinya baik dalam segala kondisi aliran.

Turbin kecil (umumnya dibawah 10 MW) mempunyai poros horisontal, dan


kadang dipakai juga pada kapasitas turbin mencapai 100 MW. Poros Pelton bisa
vertikal maupun horisontal karena ukuran turbin lebih kecil dari head yang di dapat
atau tersedia. Beberapa turbin impuls menggunakan beberapa semburan air tiap
semburan untuk meningkatkan kecepatan spesifik dan keseimbangan gaya.

Kecepatan Spesifik

Kecepatan spesifik dari sebuah turbin juga dapat diartikan sebagai kecepatan ideal,
persamaan geometris turbin, yang menghasilkan satu satuan daya tiap satu satuan
head. Kecepatan spesifik tubin diberikan oleh perusahaan (dengan penilaian yang
lainnya) dan dan selalu dapat diartikan sebagai titik efisiensi maksimum.
Perhitungan tepat ini menghasilkan performa turbin dalam jangkauan head dan
debit tertentu. Adapun performan dan karakteristiknya dapat dilihat pada tabel 2.2
dan Gambar 2.33

Tabel 2.2Jenis roda turbin air dan kecepatan spesifiknya


Kecepatan Spesifik Efisiensi Tinggi Air Jatuh
Jenis Turbin
ns, (rpm) ηt, (%) H, (ft)

Pelton 2–4 85 – 90 6000 – 2000

4–7 90 – 82 2000 – 400

Francis 30 – 82 90 – 94 500

82 – 90 ’94 – 93 500 – 70

100 – 140 94 100 – 15


Propeler
140 – 250 94 – 85 15 – 10
Kriteria Pemilihan Jenis Turbin
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis
turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis
turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang
mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu :
 Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi
turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh :
turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif
beroperasi pada head rendah.
 Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia.
 Kecepatan (putaran) turbin ang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh untuk sistem
transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi
(propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow
berputar sangat lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.
Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik, Ns", yang
didefinisikan dengan formula:
Ns = N x P0.51W .21
dimana :
N = kecepatan putaran turbin, rpm
P = maksimum turbin output, kW
H = head efektif , m

Output turbin dihitung dengan formula:

P = 9.81 xQxHx qt
Dimana
Q = debit air, m 3 ldetik
H = efektif head, m
ilt = efisiensi turbin
= 0.8 - 0.85 untuk turbin pelton
= 0.8 - 0.9 untuk turbin francis
= 0.7 - 0.8 untuk turbin crossfiow
= 0.8 - 0.9 untuk turbin propellerlkaplan

Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data
eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air adalah sebagai berikut:

Turbin pelton 12≤Ns≤25


TurbinFrancis 60≤;Ns≤300
Turbin Crossflow 40≤Ns≤200
Turbin Propeller 250≤Ns≤ 1000

Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan jenis turbin
akan menjadi lebih mudah. Beberapa formula yang dikembangkan dari data eksperimental
berbagai jenis turbin dapat digunakan untuk melakukan estimasi perhitungan kecepatan
spesifik turbin, yaitu :

Turbin pelton (1 jet) Ns = 85.49/H0.243 (Siervo & Lugaresi, 1978)


Turbin Francis Ns = 3763/H0.854 (Schweiger & Gregory, 1989)

Turbin Kaplan Ns = 2283/H0.486 (Schweiger & Gregory, 1989)

Turbin Crossfiow Ns = 513.25/H0.505 (Kpordze & Wamick, 1983)

Turbin Propeller Ns = 2702/H0.5 (USBR, 1976)

You might also like