You are on page 1of 6

Copyright©2005 by Medical Faculty of Diponegoro University

Volume 2, Nomor 1 Januari – April 2016


ARTIKEL ASLI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEYAKINAN DAN HARAPAN


PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT

Madya Sulisno1), Rida Pratika Sari2)

THE REALTIONSHIP BETWEEN NURSE CARING BEHAVIOR WITH FAITH AND HOPE OF PATIENTS IN HOSPITAL

ABSTRACT

Background: Patients with chronic diseases such as cancer may have experience various problems of biological, psychological, social, and spiritual.
This condition can be lowered their faith and hope, so they need a social support. During the patient's treatment in hospital, the social support can be
provided by nurses with applying caring behavior. The aim of this study was to determine the relationship between nurse caring behaviors with faith
and hope of patients.
Methods: This study is a correlative descriptive design with cross sectional method. Total sample of this research is 39 respondents.
Results: The results showed that 64.1% of respondents perceive that the nurses have good caring behavior, 51.3% of respondents have a good faith,
and 61.5% of respondents have a good hope. The data was analyzed with a statistical analysis Chi-Square with significance level 0,05. The results
showed that p value for the relation between nurses caring behavior with faith is 0.034 and p value for the relation between nurses caring behavior with
hope is 0.013.
Conclusion: From these results, it known that there is a relationship between caring behavior with faith and caring behavior with hope.

Keywords: Caring Behaviors, Faith, Hope


ABSTRAK

Latar belakang: Penderita penyakit kronis seperti kanker dapat mengalami berbagai masalah biologis, psikologis, sosial, dan spiritual
yang dapat menurunkan keyakinan dan harapan sehingga pasien perlu mendapat dukungan sosial. Selama pasien menjalani
perawatan di rumah sakit, maka dukungan sosial dapat diberikan oleh perawat dengan mengaplikasikan perilaku caring. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring perawat dengan keyakinan dan harapan pasien.
Metode: Metode yang digunakan adalah desain deksriptif korelatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 39
responden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,1% responden mempersepsikan perilaku caring perawat baik, 51,3% responden
mempunyai keyakinan baik, dan 61,5% responden mempunyai harapan baik. Hasil uji statistik Chi-Square dengan nilai alpha 0,005
diperoleh p-value : 0,034 untuk hubungan perilaku caring perawat dengan keyakinan dan p-value : 0,013 untuk hubungan perilaku
caring perawat dengan harapan.
Simpulan: Disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara perilaku caring perawat dengan keyakinan dan harapan pasien.

Kata kunci: Perilaku caring, Keyakinan, Harapan

1)
Staf Pengajar Manajemen Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
2) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016 7


PENDAHULUAN rutinitas pengobatan pada saat perawat datang
untuk melakukan asuhan keperawatan sambil
Tahun 2012, terdapat 14,1 juta kasus baru diberikan motivasi dan penguatan agar dapat
kanker di dunia. Lebih dari 60% dari total kasus melewati keadaannya serta diberi informasi
baru terjadi di Afrika, Asia, Amerika Tengah, dan mengenai penyakitnya. Hal tersebut menunjukkan
Amerika Selatan. Kanker menjadi salah satu keyakinan dan harapan pasien yang baik saat
penyebab utama kematian di dunia. Pada tahun perawat bersikap caring. Berdasarkan hal tersebut,
2012, terdapat 8,2 juta kematian akibat penyakit ini. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Kasus kanker diprediksi akan terus meningkat tentang hubungan perilaku caring perawat
dalam dua dekade mendatang.1 Pengendalian terhadap keyakinan dan harapan pasien yang
Kanker Internasional (UICC) memprediksi akan terdiagnosa kanker di RS PKU Muhammadiyah
terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker Yogyakarta.
sebesar 300% di seluruh dunia pada tahun 2030.
Sebanyak 70% dari jumlah tersebut berada di METODE
negara berkembang seperti Indonesia.2
Data kanker di Indonesia tahun 2013 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menunjukkan prevalensi kanker di Indonesia kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi
adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330 pada penelitian ini adalah pasien kanker di RS PKU
orang. Jenis kanker tertinggi di Indonesia pada Muhammadiyah Yogyakarta. Sampel penelitian
perempuan adalah kanker payudara dan kanker berjumlah 39 pasien dengan menggunakan teknik
serviks, sedangkan pada laki-laki adalah kanker total sampling. Alat ukur penelitian menggunakan
paru-paru dan kanker kolorektal. Prevalensi kanker kuesioner The Caring Behavior of Nurses, General Self
tertinggi terdapat di DI Yogyakarta yaitu 4,1% Efficacy, dan The Herth Hope Index.
diikuti Jawa Tengah sebanyak 2,1%.3 Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 21
Kanker merupakan penyakit kronik yang dapat Mei – 22 Juni 2015 di RS PKU Muhammadiyah
mengakibatkan berbagai masalah biologis, Yogyakarta. Lembar permohonan dan persetujuan
psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini diberikan kepada responden untuk ditandatangi.
mengakibatkan penderita kanker mengalami Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah
penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup menggunakan analisa univariat dan analisa
membawa penderita kanker ke dalam suatu bivariat.
penderitaan di kehidupannya secara tidak
langsung berupa penurunan nilai terhadap HASIL
kesehatan.2 Aspek dominan pembentukan kualitas
hidup penderita kanker adalah aspek psikologis Karakteristik responden paling banyak
berupa keyakinan dan harapan.4 berdasarkan umur adalah lansia awal (38,5%).
Keyakinan dan harapan dapat ditingkatkan Perempuan menderita penyakit kanker lebih
dengan memberikan dukungan sosial.5 Semakin banyak dibandingkan laki-laki (69,2%). Sebagian
tinggi dukungan sosial yang diberikan maka besar responden telah menikah (82,1%) dan bekerja
semakin tinggi juga keyakinan dan harapan yang sebagai pegawai negeri sipil (38,5%). Rata-rata
dimiliki.6 Dukungan sosial bisa didapat dari berpendidikan terakhir tamat SMA/SMK/MA/
keluarga, teman-teman, penyedia layanan sederajat. Stadium kanker kanker paling banyak
kesehatan, dan tim kesehatan.4 Pada saat seseorang yaitu stadium 2 (56,4%).
sedang dirawat di rumah sakit maka dukungan Sebagian besar pasien mempersepsikan
sosial didapat dari tim kesehatan, salah satunya perilaku caring perawat di RS PKU Muhammadiyah
perawat melalui asuhan keperawatan dengan Yogyakarta baik yaitu 64,1% (Tabel 2).
menggunakan perilaku caring meliputi 10 faktor Sebagian besar pasien kanker di RS PKU
karatif.7 Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang keyakinan baik yaitu 51,3% (Tabel 3).
dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Sebagian besar pasien kanker di RS PKU
pasien terlihat lebih bersemangat menjalani Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai harapan

8 Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016


HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEYAKINAN DAN HARAPAN
PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 3. Distribusi Frekuensi Keyakinan Pasien Kanker

Variabel Frekuensi Persentase (%) Keyakinan Frekuensi Persentase (%)

Umur Keyakinan Baik 20 51,3


Dewasa Awal (26–35 th) 2 5,1 Keyakinan Kurang 19 48,7
Dewasa Akhir (36–45 th) 12 30,8 Jumlah 39 100
Lansia Awal (46–55 th) 15 38,5
Lansia Akhir (56–65 th) 7 17,9
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Harapan Pasien Kanker
Manula (>65) 3 7,7
Jenis Kelamin Harapan Frekuensi Persentase (%)
Perempuan 27 69,2
Laki-Laki 12 30,8 Harapan Baik 24 61,5
Harapan Kurang 15 38,5
Status Pernikahan
Jumlah 39 100
Menikah 32 82,1
Belum Menikah 3 7,7
Cerai/Duda/Janda 4 10,3 Tabel 5. Hubungan Perilaku Caring dengan Keyakinan Pasien Kanker
Pekerjaan
Perilaku Keyakinan Total % p
Ibu Rumah Tangga/ Buruh/Petani 7 17,9
Caring Baik Kurang
Pegawai Negeri Sipil 15 38,5 Perawat
n % n %
Pensiunan 4 10,3
Wiraswasta 5 12,8 Baik 16 64,0 9 36,0 25 100 0,034
Pegawai Swasta 8 20,5 Kurang 4 28,6 10 71,4 14 100
Pendidikan Terakhir Jumlah 20 51,3 19 38,7 39 100
Tamat SD/ Tidak Sekolah 3 7,7
Tamat SMP/ MTS. Sederajat 9 23,1
Tabel 6. Hubungan Perilaku Caring dengan Harapan Pasien Kanker
Tamat SMA/ SMK/ MA/ Sederajat 14 35,9
Tamat D3/ S1 13 33,3 Perilaku Harapan Total % p
Stadium Kanker Caring Baik Kurang
Perawat
Stadium 1 9 23,1 n % n %
Stadium 2 22 56,4
Baik 19 76,0 6 24,0 25 100 0,013
Stadium 3 8 20,5 Kurang 5 35,7 9 64,3 14 100
Jumlah 24 61,5 15 38,5 39 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat

Perilaku Caring Perawat Frekuensi Persentase (%) PEMBAHASAN

Perilaku Caring Baik 25 64,1 Hubungan Perilaku Caring dengan Harapan


Perilaku Caring Kurang 14 35,9 Pasien Kanker
Jumlah 39 100 Keyakinan merupakan kepercayaan dalam diri
baik yaitu 61,5% (tabel 4). seseorang untuk mengorganisasi dan melakukan
Terdapat hubungan antara perilaku caring tindakan-tindakan yang perlu dilakukan dalam
perawat dengan keyakinan pasien kanker di RS mencapai tujuan dengan kemampuannya di bawah
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tingkat kondisi tertentu. 8 Seseorang yang memiliki
kepercayaan (α=0,05) dimana nilai p-value 0,034 (p- keyakinan baik mempunyai potensi untuk dapat
value<0,05) seperti terlihat pada tabel 5. mengubah keadaannya, bertindak, dan berhasil
Terdapat hubungan antara perilaku caring dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai
perawat dengan harapan pasien kanker di RS PKU keyakinan kurang.9 Keyakinan memiliki tiga
Muhammadiyah Yogyakarta pada tingkat dimensi yaitu, dimensi magnitude, dimensi strength,
kepercayaan (α=0,05) dimana nilai p-value 0,013 (p- dan dimensi generality. Dimensi magnitude
value<0,05) seperti terlihat pada tabel 6. berhubungan dengan tingkat kesulitan. Dimensi

Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016 9


strength berhubungan dengan tingkat kemantapan Hubungan Perilaku Caring dengan Harapan
seseorang terhadap keyakinannya. Dimensi Pasien Kanker
generality berhubungan dengan keyakinan Harapan merupakan pemikiran yang
seseorang untuk menyelesaikan keadaan tertentu berorientasi pada tujuan sehingga seseorang
dengan tuntas dan baik.8 merasa bahwa mereka dapat menentukan cara
Keyakinan pasien dapat ditingkatkan dengan menuju ke tujuan yang diinginkan.13 Harapan
memberikan perilaku caring oleh perawat. Perilaku dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya
caring merupakan praktik keperawatan dimana dukungan sosial.5 Menurut penelitian Shofiyah,
perawat membantu klien pulih dari sakitnya.10 dukungan yang diberikan dapat mempengaruhi
Kehadiran, kontak mata, bahasa tubuh, nada suara, tingkah laku seperti penurunan rasa cemas dan
sikap mau mendengarkan, serta memiliki sikap peningkatan harapan.13
positif yang dilakukan kepada pasien akan Dukungan sosial dapat diberikan oleh berbagai
membentuk suasana keterbukaan dan saling pihak seperti keluarga, teman, dan petugas
mengerti. Perilaku caring yang diberikan perawat kesehatan. Peran petugas kesehatan khususnya
kepada pasien memungkinkan dan mendukung perawat sangat penting dalam memberikan
munculnya sistem keyakinan yang dapat membuat dukungan sosial. McQueen mengatakan bahwa
perubahan dalam berperilaku ke arah peningkatan perawat berada pada posisi yang ideal untuk
status kesehatan. Perawat yang dapat meyakinkan memberikan dukungan kepada pasien dalam
pasien akan memperoleh kepercayaan dari pasien rangka memandirikan dan melibatkan pasien
sehingga secara tidak langsung dapat membantu dalam mencapai kondisi kesehatannya.14
membentuk sikap positif seperti keyakinan.11 Perilaku caring yang yang dilakukan oleh
Salah satu faktor karatif caring adalah perawat merupakan salah satu bentuk dukungan
menanamkan keyakinan, sehingga hal tersebut sosial yang bisa meningkatkan harapan pasien. Hal
akan menghasilkan output berupa peningkatan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sehgal
keyakinan pasien. Hal ini sesuai dengan teori yang dimana dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa
dikemukakan oleh Bandura bahwa dengan semakin tinggi perilaku caring yang diberikan,
memberikan perilaku caring kepada pasien maka maka semakin tinggi pula harapan yang dimiliki
akan membuat pasien memperoleh informasi dan pasien.15 Hal ini dikarenakan perilaku caring yang
motivasi dari perawat yang kemudian informasi diberikan kepada pasien kanker dapat menambah
tersebut akan diproses oleh pasien. Keadaan ini rasa percaya diri dan motivasi untuk menghadapi
dinamakan proses kognitif. Setelah melalui proses penyakitnya. Menurut penelitian Davinson &
kognitif, timbul motivasi dari diri pasien sendiri Simpson yang dilakukan kepada pasien dengan
untuk melakukan atau membentuk hal-hal maupun penyakit kronis, interaksi antara penyedia
tujuan berdasarkan informasi yang diproses pelayanan khususnya perawat dengan pasien
melalui proses kognitif. Setelah itu, pasien akan menghasilkan harapan-harapan pasien yang sangat
memasuki proses afektif yaitu proses pengaturan penting untuk kesinambungan pelayanan dan
kondisi dan reaksi emosial. Dalam proses ini, pasien peningkatan status kesehatan.16 Hal tersebut juga
akan mempersiapkan koping untuk menghadapi dipertegas oleh penelitian Reziansyah bahwa
kemungkinan-kemungkinan negatif yang akan pelayanan tenaga kesehatan sangat penting untuk
terjadi. Kemudian pasien akan mengalami proses membangun harapan individu. Dalam penelitian
seleksi, yaitu memilih hal-hal yang akan dilakukan tersebut dijelaskan bahwa harapan yang dimaksud
dari segala informasi yang didapat setelah meliputi harapan individual, harapan terhadap
melakukan pemilahan.8 Hal ini sesuai dengan kehidupan sehari-hari, harapan terhadap
penelitian yang dilakukan Aswendo yang informasi, dan harapan terhadap perawatan
menyatakan bahwa semakin sering seseorang klinis.17
diberikan sugesti dan perlakuan positif, maka
keyakinan yang dimiliki semakin meningkat.12 SIMPULAN

Ada hubungan perilaku caring perawat


dengan keyakinan pasien kanker di RS PKU

10 Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016


HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEYAKINAN DAN HARAPAN
PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT

Muhammadiyah Yogyakarta dengan hasil p=0,034 6. Barbara H. Partee. Religious Belief, Social Support, Self-
efficacy, and Adjustment to Cancer. Journal Psyco-
(p< 0,05).
Oncology, 18(10), 10691079. 2009
Ada hubungan perilaku caring perawat dengan 7. Jean Watson. Nursing The Philosophy and Science of
harapan pasien kanker RS PKU Muhammadiyah Caring. 2008
Yogyakarta dengan hasil p= 0,013 (p< 0,05). 8. Albert Bandura. Self-Efficacy: The Exercise of Control. 1997
9. Barbara Kozier, Berman G Erb. Buku Ajar Fundamental
Dibutuhkan adanya edukasi kepada calon
Keperawatan. 2010
tenaga perawat sejak dari pembelajaran dan 10. Perry Potter. Fundamental of Nursing (7th ed.). 2010
sosialisasi dan pelatihan mengenai perilaku caring 11. Singgih & Yulia. Psikologi Keperawatan.2012
dalam pelayanan. 12. Arswendo. Hubungan Pendidikan Kesehatan dengan Self
Efficacy. 2008
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
13. Shofiyah. Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kecemasan
mengungkap predictor perilaku caring perawat Penderita Kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2011
sehingga dapat diketahui bagaimana 14. Anne C.H McQueen. Emotional Intelligence in Nursing
meningkatkan perilaku caring perawat. Work. Journal Advance Nursing, 47(1), 101108. 2012
15. Ashwini Sehgal. Hope of Patient. JAMA, 287(15), 98116. 2003
16. Sara N Davinson. Hope and Advance Care Planning in
DAFTAR PUSTAKA Patients with End Stage Cancer Diseases: Qualitative
Interview Study. Journal of Acute Disease, 10 (1136), 15.
1. WHO. Cancer. 2003 2006
2. UICC.Berdamai dengan Kanker: Kiat Hidup Sehat Survivor 17. Raziansyah. Pengalaman dan Harapan Pasien yang
Kanker. 2014 Menjalani Hemodialisis di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
3. Depkes RI. Riset Kesehatan Dasar. 2013 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 15(2), 8692. 2012
4. Cynthia Brown. Hope and Quality of Life in Hospice
Patients with Cancer. 2005
5. Coleen Weil. Exploring Hope in Patients With End Stage
Renal Disease on Chronic Hemodialysis. ANNA Journal,
27(1), 219223. 2000

Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016 11


12 Volume 2, Nomor 1 | Januari – April 2016

You might also like