Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
terjadi. Dapat terjadi secara akut maupun kronik. Urtikaria (kaligata, gidu,
tegas, berwarna merah, lebih pucat pada bagian tengah, dan memucat
bila ditekan, disertai rasa gatal. Urtikaria dapat berlangsung secara akut,
dari 6 minggu disebut urtikaria akut dan yang berlangsung (baik secara
phase cutaneous response. Pada anak, hal ini terutama terjadi akibat
urtikaria dengan perantara IgE adalah makanan dan obat. Hal lain yang
adalah mekanisme non imunologik dan tidak melibatkan IgE. Dalam hal ini
terjadi pelepasan histamin, baik secara langsung, maupun akibat infeksi
urtikaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.A. Definisi
bagian tengah, dan memucat bila ditekan, disertai rasa gatal. Urtikaria
Gambar 1. Urtikaria(3)
II.B. Klasifikasi
mekanisme patofisiologi(1,2).
1) Durasi
a. Akut
dapat diketahui.
b. Kronik
a. Mekanisme imun
- Angioedema herediter
- Aspirin
c. Fisik
- Urtikaria kolinergik
- Urtikaria panas
- Urtikaria solar
- Angioedema getar
- Urtikaria akuagenik
d. Miscellaneous
- Urtikaria papular
- Urtikaria pigmentosa
- Mastositosis pigmentosa
b) Keganasan
- Faktor psikogenik
II.C. Patofisiologi
Hal yang mendasari terjadinya urtikaria adalah tipe respons dari
Lewis, yaitu eritem akibat dilatasi kapiler, timbulnya flare akibat dilatasi
vaskuler(1,2).
histamin, akibat degranulasi sel mast kutan atau subkutan, dan leukotrin
pembengkakan kulit lokal. Cairan serta sel yang keluar akan merangsang
ujung saraf perifer kulit sehingga timbul rasa gatal. Terjadilah bentol
terjadi tidak berbatas tegas dan tidak gatal karena jaringan subkutan
yang diperantarai IgE pada penyakit atopik. Histamin terikat pada reseptor
reseptor H1, H2, H3, H4; masing-masing memiliki efek fisiologik yang
H4 penting pada kemotaksis dan akumulasi sel pada jaringan alergik yang
Mekanisme Imun
klasik(1,2).
Reaksi tipe I dinamakan juga reaksi tipe cepat dan terbanyak terlihat
pada urtikaria akut. Bila individu terpajan dengan alergen tertentu akan
terikat pada sel sejenis (homolog), dalam hal ini adalah sel mast. Bila
maka alergen tersebut akan berikatan dengan molekul IgE yang ada pada
permukaan sel mast. Bridging dari 2 molekul IgE yang ada pada
enzim dalam sel mast sehingga terjadilah degranulasi sel mast. Akibatnya
isi granula keluar dan menimbulkan efek pada sel target, yaitu pembuluh
darah di bawah kulit. Selain IgE, antibodi igG4 juga dapat memberikan
reaksi tipe I karena sel mast juga mempunyai reseptor igG4 pada
permukaan membrannya(1,2).
Gambar 3. Degranulasi sel mast
debu rumah, serbuk sari tumbuhan, bulu binatang atau dapat pula alergen
klasik dan akan menghasilkan peptida C3a serta C5a yang dinamakan
mast melalui ikatan langsung dengan reseptor pada membran sel mast.
urtikaria(1,2).
Aktivasi komplemen melalui jalur klasik dapat diakibatkan oleh reaksi
Mekanisme non-imun
Liberator histamin
tomat dan lain-lain. Sampai saat ini masih belum jelas mngapa zat
saja(1,2).
Faktor fisik
Faktor psikis
Zat tersebut antara lain aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid, zat warna
Anafilaktosin
daerah Utan Kayu, Jakarta Timur, ternyata urtikaria terdapat pada 4,5 dari
penderita atopi(1,2).
tegas, berwarna merah dan gatal. Bentol dapat pula berwarna putih di
tengah yang dikelilingi warna merah. Warna merah bila ditekan akan
lesi terdapat pada bagian tubuh yang terbuka. Pada urtikaria dingin dan
panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena dingin atau panas. Lesi
pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting dengan predileksi di
diagnosisnya(1,2).
1) Pendekatan umum
a. Makanan/inhaled aromas
b. Obat
c. Zat Aditif
e. Pekerjaan, hobi
f. Infeksi
Anamnesis(3)
alergen berupa debu, tungau (terdapat pada karpet, kasur, sofa, tirai,
rasa, obat-obatan (misalnya: aspirin atau OAINS lainnya), dan faktor fisik
Pemeriksaan Fisik(3)
kemerahan yang memutih di bagian tengah bila ditekan. Lesi disertai rasa
gatal. Yang perlu diperhatikan adalah distribusi lesi, pada daerah yang
kontak dengan pencetus, pada badan saja, dan jauh dari ekstremitas atau
seluruh tubuh. Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah bentuk lesi
yang mirip satu sama lain, bintik kecil-kecil di atas daerah kemerahan
adanya kolik abdomen, suhu tubuh meningkat bila lesi luas, dan tanda
c. Pada urtikaria kronik: hal terpenting adalah mencari bukti dan pola
3) Pemeriksaan penunjang
dilakukan:
sel mast
Untuk alergi yang diperantarai IgE (IgE mediated) dilakukan
pemeriksaan:
- Uji intradermal
b. Urtikaria Fisik
- Angioedema herediter
- Dermatografisme
terjadi dalam 6-9 jam pada sisi yang sama dan menetap
Urtikaria dingin
- Pegang kubus es atau lebih baik benda dingin yang kering (baskom
tembaga yang diisi es, direndam dalam air dingin atau tabung
Urtikaria panas
- Tempel air panas yang dimasukkan dalam tabung pada kulit. Wheal
Urtikaria solar
laboratorium
- Wheal/eritem yang pruritik akan timbul pada kulit yang terpajan
Urtikaria tekanan
menit
Angioedema vibrator
Urtikaria akuagenik
pada kulit yang diuji. Papul multipel yang gatal seperti urtikaria
Urtikaria kolinergik
eritem yang luas timbul dalam 2-20 menit. Episode ini akan
2) Angioedema herediter
II.F. Pengobatan
1) Penanganan umum
b. Antihistamin
c. Adrenergik
Pada urtikaria akut generalisata dan disertai gejala distres
d. Kortikosteroid
dapat terjadi.
2) Penanganan khusus
3) Penanganagn topikal
identifikasi dan menghilangkan faktor penyebab, namun hal ini juga sulit
dilakukan. Untuk ini selain antihistamin reseptor H2, kombinasi lain yang
handuk, sprei, dibilas bersih dari sisa deterjen dan diganti lebih
sering.
5) Indikasi Rawat(5)
hebat.
II.G. Prognosis
kutan anafilaksis sistemik, dapat saja terjadi obstruksi jalan napas karena