Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Ani Rihlatun Ni'mah
NIM. 131813143038
I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapat penyuluhan selama 30 menit, keluarga dapat
mengetahui dan memahami tentang Hipertensi serta perawatan
secara umum pada keluarga yang mengalami hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga mampu :
1. Menyebutkan kembali tentang definisi Hipertensi
2. Menyebutkan kembali penyebab dan faktor resiko
Hipertensi
3. Menyebutkan kembali gejala Hipertensi
4. Menyebutkan kembali perawatan pasien dengan Hipertensi
II. Sasaran
Peserta dalam penyuluhan ini adalah klien dan keluarga binaan
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
2. Flyer
VI. Pengorganisasian
1. Pembimbing Akademik : Ferry Efendi, S.Kep.,Ns.,M.Sc., PhD
2. Pelaksana : Ani Rihlatun Ni'mah, S.Kep
pembimbing
Peserta
IX. Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Peserta yang hadir adalah anggota keluarga binaan
b. Pembuatan Susunan Acara penyuluhan (SAP), leaflet dikerjakan
maksimal sehari sebelum acara dilaksanakan
c. Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan
e. Kontrak waktu dan tempat diberikan pada satu hari sebelum
acara dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari
awal sampai akhir
c. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan Run down kegiatan
yang sudah dibuat dalam SAP
d. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah dibuat
3. Kriteria Hasil
a. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
c. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan
penyuluh dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan
penyuluhan dengan benar
MATERI PENUYULUHAN
HIPERTENSI PADA LANSIA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi secara umum adalah tekanan darah persisten dimana
tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah
diastoliknya diatas 90 mmHg tetapi pada populsi lansia didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan diastoliknya 90 mmHg
(Brunner and Suddarth, 2002). Menurut WHO yang dikutip oleh
Slamet Suyono (2001:253) batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama dengan atau
lebih dari 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Secara umum
seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah
sistolik/diastolik 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg).
Klasifikasi Hipertensi adalah sebagai berikut:
1. Tekanan darah normal : 130/80 mm Hg
2. Tekanan darah tinggi ringan: 140-159/90-99 mm Hg
3. Tekanan darah tinggi sedang: 160-179/100-109 mm Hg
4. Tekanan darah tinggi berat: 180-209/110-119 mm Hg
5. Tekanan darah tinggi sangat berat: ≥210/≥120 mm Hg
F. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata,
adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi,
obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga
agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam.
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi berupa:
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan
primer. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat
terkontrol secara normal dan stabil mungkin.
b. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus
dikontrol.
c. Batasi aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA