You are on page 1of 11

32

STRATEGI PEMBELAJARAN KALIGRAFI


BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Etika Vestia
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Quran (STAIDA)
Payakumbuh
etikavestia@gmail.com

Abstract
Arabic language is one of most foreign language studied by indonesian
people, learn arabic language is relationship with arabic calligraphy.
In islamic cultural heritage arabic handwriting is known as islamic
calligraphy. Which has important role, because it’s one of skill
(maharah) from four skill (maharah) in arabic disipline, it’s part of
maharah al-kitabah (writing skill), beside callipraphy is islam religion
symbol because al-quran is writted using arabic script, same with hadist
prophet Muhammad SAW, And it’s including the symbol of islamic art
because development in line with spirit Al Quran. It is supported by the
verses of al-quran as motivator and a source of inspiration which is
Q.S. al-“Alaq” dan Q.S. “Nun”. While in indonesia, its development is
not so exceptional, both in terms of art, and its usefullness in
development of education, because this calligraphy, is a media in
express knowledge and can be used as a media learning islam religion
also learning arabic media. Along with the development of the schools
the nuances of Islam in Indonesia, began from Madrasah Ibtidaiyyah,
MTs, Madrasah Aliyah and integrated Islamic schools more demand by
public Indonesia that the majority embraced Islam. To develop the
necessary strategies according to the educational level of students, so
that calligraphy can be developed along with the development of Islamic
Studies and Arabic Sciences developments. In this discussion express
about the definition of learning strategies, definition of Islamic
calligraphy, and the effectiveness of learning calligraphy for children of
primary school.

Key Words: islamic calligraphy, primary school

PENDAHULUAN tulisan yang dipakai dalam


Tulisan yang pertama sekali menuliskan al-Quran, kitab suci umat
diperkenalkan kepada seorang Islam sebagai umat mayoritas di
pembelajar di Indonesia adalah negeri ini. Tulisan Arab dikenal juga
tulisan latin sebagai tulisan utama, dengan kaligrafi Islam. Disebabkan
kemudian disusul oleh tulisan Arab, Latar belakang keyakinan penduduk
karena tulisan Arab ini merupakan Indonesia mayoritas menganut
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 33

agama Islam, jadi tidak salah kiranya Kemahiran menulis Arab


jika tulisan Arab ini bisa berkembang apalagi yang sesuai dengan kaidah
dengan pesat di Indonesia. imla’ sudah harus diperkenalkan
Sama halnya dengan mengaji, kepada anak sejak usia dini sampai
menulis dengan menggunakan aksara ke tingkat sekolah menengah atas,
Arab atau yang biasa juga dikenal supaya kesalahan menulis Arab tidak
dengan huruf hijaiyyah ini telah terbawa sampai ke perguruan tinggi.
diajarkan sejak dini di Indonesia, Untuk mengubah kebiasaan yang
bahkan semenjak anak berada di usia salah sehingga mahasiswa mampu
sekolah dasar. Namun yang menjadi menulis tulisan Arab dengan baik
problematika bagi seorang pendidik, meskipun itu adalah hal yang berat,
mengajar menulis tulisan Arab bagi namun itu semua tidak mustahil
anak sekolah dasar ini tentu tidak untuk diwujudkan. Bagaimanapun
semudah mengajarkan anak-anak kesalahan itu sudah menjadi
usia SMP, SMA bahkan Perguruan kebiasaan sejak anak tersebut berada
Tinggi. Akan banyak ditemui di sekolah dasar. Problematika inilah
problematika-problematika dalam yang harus diperhatikan oleh guru
pengajarannya, mengingat usia karena kesalahan ini sebetulnya tidak
mereka yang masih kanak-kanak. bisa dianggap sepele, apalagi jika
Menurut Ahmad Izzan (2004:75) anak tersebut nantinya memutuskan
tulisan Arab ini berbeda dengan untuk melanjutkan pendidikan ke
tulisan latin, karena itu tidak heran perguruan tinggi Islam yang tidak
walaupun sudah duduk di perguruan akan lepas dari tulisan Arab.
tinggi seorang mahasiswa masih Berdasarkan masalah diatas
sering membuat kesalahan dalam maka penulis merasa perlu untuk
menulis tulisan Arab ini, baik tulisan mengkaji atau mengsiasati strategi
mengenai pelajaran bahasa maupun pembelajaran tulisan Arab ini pada
ayat-ayat al-Quran dan Hadis, anak usia sekolah dasar supaya
termasuk buku catatan dan karangan mereka suka, betah dan mampu
ilmiah. menguasai dasar-dasar penulisan
aksara Arab ini.
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 34

PEMBAHASAN rencana tentang cara-cara


1. Pengertian Strategi pendayagunaan dan penggunaan
Pembelajaran
potensi dan sarana yang ada untuk
Strategi merupakan suatu cara meningkatkan efektiftas dan efisiensi.
atau upaya yang dilakukan seseorang Sedangkan menurut pendapat lain
atau kelompok tertentu untuk strategi pembelajaran adalah cara-
mewujudkan suatu keinginan yang cara yang dipilih oleh guru dalam
hendak dicapai, atau dengan kata lain proses pembelajaran yang dapat
strategi merupakan suatu taktik yang memberikan kemudahan atau
direncanakan untuk memperoleh fasilitas bagi siswa demi tercapainya
hasil yang diinginkan. Strategi yang tujuan pembelajaran. (Supriadi
optimal biasanya akan mendatangkan Saputro dkk, 2002:21).
hasil yang maksimal, karena Sedangkan pembelajaran (al-
keoptimalan strategi ini akan sangat ta’lim/al-tadris), yaitu proses yang
berpengaruh terhadap kualitas hasil. identik dengan kegiatan mengajar
Sedangkan di dalam kamus yang dilakukan guru sebagai arsitek
Bahasa Indonesia strategi berarti: kegiatan belajar agar terjadi kegiatan
Rencana yang cermat mengenai belajar. Di dalam Kamus Besar
kegiatan untuk mencapai sasaran Bahasa Indonesia edisi IV (2008, h.
ilmu dan seni seni memimpin bala 23) disebutkan bahwa pembelajaran
tentara untuk menghadapi musuh berasal dari kata “ajar” yang
dalam kondisi perang atau dalam ditambah dengan awalan “pe” dan
kondisi yang menguntungkan ilmu akhiran ‘an” menjadi “pembelajaran”
dan seni mengembangkan semua yang berarti proses, perbuatan, cara
sumber daya bangsa untuk mengajar, atau mengajarkan
melaksanakan kebijaksanaan tertentu sehingga anak didik mau belajar.
dalam perang dan damai. Tempat Begitu juga pembelajaran
yang baik menurut siasat perang. merupakan terjemahan dari kata
(Tim Penyusun Kamus Besar, instruction yang dalam bahasa
1990:859). Menurut Slameto Yunani disebut Intructus atau
(1991:90) strategi adalah “suatu instruksional adalah menyampaikan
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 35

pikiran atau ide yang telah diolah seutuhnya kaligrafi adalah


secara bermakna melalui kepandaian menulis elok atau tulisan
pembelajaran. (Aminuddin Rasyad, elok. Bahasa Arab sendiri
2003: 110). menyebutnya khat yang berarti garis
Menurut pendapat Muhammad atau tulisan indah. Garis lintang,
Surya (2004:7), pembelajaran adalah equator atau khatulistiwa terambil
uatu proses yang dilakukan oleh dari kata Arab “khatulistiwa”,
individu untuk memperoleh suatu melintang elok membelah bumi jadi
perubahan perilaku yang baru secara dua bagian yang indah. (Didin
keseluruhan, sebagai hasil dari Sirojuddin AR, 1992: 1).
pengalaman individu itu sendiri Defenisi secaran Istilah tentang
dalam interaksi dengan khat/kaligrafi menurut Syekh
lingkungannya. Pengertian ini lebih Syamsuddin al-Akfani dalam
menekankan kepada murid sebagai kitabnya IrsyadulQosid yaitu,
perilaku perubahan. Khat/kaligrafi adalah suatu ilmu
Sedangkan menurut Oemar yang memperkenalkan bentuk-
Hamalik (2003:57), pembelajaran bentuk huruf tunggal, letak-letaknya
adalah suatu komposisi yang dan cara-cara merangkainya menjadi
tersusun melalui unsur-unsur sebuah tulisan yang tersusun atau
manusiawi, material, fasilitas apa-apa yang ditulis diatas garis-
perlengkapan dan prosedur yang garis, bagaimana cara menulisnya
saling mempengaruhi dalam dan menentukan mana yang tidak
mencapai tujuan pembelajaran. perlu ditulis, menggubah ejaan yang
perlu digubah dan menentukan cara
2. Pengertian Tulisan Arab bagaimana untuk menggubahnya.
(Kaligrafi)
(Didin Sirojuddin AR, 1992:1). Seni
Ungkapan kaligrafi berasal menurut kamus besar bahasa
bahasa Inggris yang disederhanakan Indonesia adalah seni menulis indah.
diambil dari bahasa latin “kalios” (Depdikbud, 1995:434).
yang berarti indah dan “graph” yang Seni adalah bagian dari
berarti tulisan atau aksara. Arti kehidupan dan perkembangan jiwa
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 36

manusia.Sejak anak dilahirkan, dia media tertentu. (Acep Hermawan,


lebih memiliki beberapa aspek 2011: 129-135). Menyimak sebagai
tertentu yang menjadi bagian salah satu keterampilan reseptif,
pengalaman alami dari kehidupan keterampilan menyimak menjadi
manusia.Semasa kecil, anak telah unsur yang harus lebih dahulu
melihat seni dari ibunya. Tumbuh dikuasai oleh pelajar. Untuk situasi
menjadi besar, dia mulai mencari dan seperti di Indonesia, materi
mengasah jiwa seninya dengan nilai menyimak bahasa asing (khususnya
estetika yang bersumber pada bahasa Arab) bias disajikan dalam
fikiran/ide dan diwujudkan dengan empat fase, yaitu: fase pengenalan,
materi atau benda (alat tulis) yang fase pemahaman permulaan, fase
diatur oleh peraturan dan kaidah pemahaman pertengahan dan fase
tertentu. pemahaman lanjutan.
Tulisan Arab (kaligrafi) b. Kemahiran Berbicara
merupakan hasil dari yang ditulis, Kemahiran berbicara (maharah
sedangkan menulis merupakan salah al-kalam / speaking skill) merupakan
satu kemahiran dari keempat kemampuang mengungkapkan
kemahiran berbahasa Arab. bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
Kemahiran berbahasa Arab ini untuk mengekspresikan pikiran
terbagi kepada empat bagian,yaitu berupa ide, pendapat, keinginan, atau
kemahiran menyimak, kemahiran perasaan kepada mitra bicara.
berbicara, kemahiran membaca dan Secara umum kemahiran
yang terakhir adalah kemahiran berbicara bertujuan agar pelajar
menulis. mampu berkomunikasi lisan secara
a. Kemahiran Menyimak baik dan wajar dengan bahasa yang
Keterampilan menyimak mereka pelajari. Untuk mencapai
(maharah al-istima’I / listening skill) kepandaian berkomunikasi
adalah kemampuan seseorang dalam diperlukan latihan-latihan yang
mencerna atau memahami kata tau memadai dan mendukung. Subyakto
kalimat yang diujarkan oleh orang Nababan (1993: 175) membagi
lain baik langsung maupun melalui
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 37

aktifitas ini kedalan dua bagian, yaitu yaitu imlak (al-imla`), kaligrafi (al-
prakomunikatif dan komunikatif. khat), dan mengarang (al-insa`).
c. Kemahiran Membaca 1. Keterampilan Imlak
Kemahiran membaca (maharah Merupakan kategori menulis
al-qira`ah/ reading skill) adalah yang menekankan kepada
kemampuan mengenali dan rupa/postur huruf dalam membentuk
memahami isi sesuatu yang tertulis kata-kata dan kalimat, atau dengan
(lambing-lambang tulis) dengan kata lain menuliskan huruf-huruf
melafalkan ataumencernanya di sesuai dengan posisinya dengan
dalam hati. benar dalam kata-kata untuk menjaga
Dalam makna yang lebih luas, terjadinya kealahan makna.
membaca tidak hanya terpaku kepada Kecakapan dasar yang terdapat
kegiatan melafalkan dan memahami dalam kategori ini adalah kecermatan
makna bacaan dengan baik, yang mengamati, mendengar, dan
hanya melibatkan unsure kognitif kelenturan tangan dalam menulis.
dan psikomotorik, namun juga Secara garis besar ada ada tiga
menyangkut penjiwaan atas isi macam teknik yang harus
bacaan. diperhatikan dalam pembelajaran
d. Kemahiran Menulis imlak, yaitu menyalin (al-imla` al-
Kemahiran menulis (maharah manqul), mengamati ( al-imla` al-
al-kitabah/ writing skill) adalah manzhur), menyimak (al-imla` al-
kemampuan dalam mendeskripsikan istima’i) dan tes (al-imla` al-
atau mengungkapkan isi pikiran, ikhtibari). (Acep Hermawan, 2011:
mulai dari aspek yang sederhana 129-135).
seperti menulis kata-kata sampai 2. Keterampilan Kaligrafi
kepada aspek yang kompleks yaitu Kaligrafi disebut juga tahsin
mengarang. al-khat (membaguskan tulisan)
Dalam pelajaran bahasa Arab adalah kategori yang tidak hanya
menulis dapat dibagikepada tiga menekankan rupa/postur huruf dalam
kategori yang tidak dapat terpisahkan, membentuk kata-kata dan kalimat,
tetapi juga menyentuh aspek-aspek
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 38

estetika. Maka tujuan utama latihan yang cukup, baik formal


pembelajaran kat adalah adalah agar maupun non fomal.
para pelajar terampil menulis huruf-
huruf dan kalimat Arab dengan benar 3. Pengertian Anak Sekolah Dasar
dan indah. Menurut Salim Afifi Sekolah dasar yang biasa
(2002:17) yang dikutip oleh Acep disingkat dengan SD adalah tingkat
Hermawan mengatakan bahwa pendidikan paling dasar pada
kaligrafi Arab adalah salah satu pendidikan formal di Indinesia, yang
cabang informasi dan cabang budaya ditempuh selama 6 tahun. Pada
yang bernilai estetika. umumnya pelajar sekolah dasar ini
Sebagai sarana informasi, berusia 6-12 tahun. Di Indonesia
kaligrafi digunakan untuk sekolah dasar formal ini terbagi ke
menyampaikan informasi baik beberapa macam, mulai dari sekolah
informasi masa lalu maupun kini dasar biasa baik negeri maupun
bahkan informasi dari Allah swasta, Madrasah Ibtidaiyyah Negeri
sebagaimana tercantum dalam al- maupun swasta (MIN/MIS), dan
Quran. (Acep Hermawan, 2011: 129- Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
135). Lulusan dai sekolah dasar ini bias
Sebagai cabang budaya yang melanjutkan pendidikannya ke
bernilai estetika, kaligrafi merupakan jenjang yang lebih tinggi seperti
produk manusia muslim yang maju SMP, MTsN dan lain-lain.
dalam mengekspresikan nilai-nilai
keindahan lewat goresan-goresan 4. Strategi Pembelajaran khat
Arab yang Efektif untuk Anak
tinta, cat atau benda-benda lainnya.
Sekolah Dasar
Dengan berbagai karakter
Pembelajaran khat Arab untuk
huruf Arab yang jauh berbeda
anak sekolah dasar bisa
dengan huruf-huruf latin, mulai dari
dikelompokkan berdasarkan
arah penulisan sampai I’rab, tentu
tingkatan kelasnya, untuk kelas satu
saja menulis kaligrafi ini sangat ketat
dan dua, belum pas rasanya jika
dengan kaidah khattiyah, maka untuk
seorang pendidik menitik beratkan
menguasainya perlu waktu dan
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 39

kepada kaidah imlaiyyah dan insya`, rill di kelasnya atau melihat


mengingat usia mereka yang masih tingkatan kelas anak tersebut.
sangat dini dan keterbatasan Langkah-langkah yang sebaiknya
kemampuan mereka dalam hal dilakukan oleh guru adalah:
membaca dan menulis aksara Arab
tersebut. a. Pembelajaran Khat Arab untuk
kelas I dan II SD
Sebelum masuk kepada kitabah
imlaiyyah tentu saja mereka harus Cara yang paling efektif dalam
melalui terlebih dahulu tahapan- mengajarkan kaligrafi kepada anak
tahapan belajar kaidah khattiyyah, kelas I dan II SD adalah diawali
bagaimana mungkin seseorang dengan memberikan lembaran-
tersebut bisa mengarang dengan baik lembaran huruf hijaiyyah yang diberi
dan benar sementara mereka belum ruang di tengahnya untuk diwarnai,
mampu untuk menulis atau mencipta beberapa kali diulang-ulang sambil
tulisan Arab, jangankan tulisan Arab, memperkenalkan huruf-huruf
tulisan Latin saja mungkin belum hijaiyyah tersebut kepada siswa.
sempurna betuknya. Apalagi anak- Dimaksudkan agar siswa merasa asik
anak sekolah dasar kelas satu dan dalam belajar sambil sedikit demi
dua ini masih terkenal dengan dunia sedikit memasukkan teori-teori
bermain mereka, belum bias diajak penulisan kaligrafi, menerangkan
fokus untik belajar layaknya orang huruf yang terletak di atas garis dan
dewasa, setiap apa yang akan separoh di atas garis kemudian
diajarkan biasanya guru harus lebih separohnya lagi di bawah garis
kreatif untuk menciptakan suasana seperti huruf ‘ain, ghain, jim, ha, kha
belajar sambil bermain supaya dan lain-lain.
mereka betah, tidak bosan dan tidak Pada siswa kelas II dilanjutkan
jenuh dalam menggeluti pelajaran dengan menyambung-nyambungkan
tersebut. huruf hijaiyyah, bisa dengan
Strategi pembelajaran Kaligrafi membuat titik-titik kemudian
yang harus dipertimbangkan oleh menyuruh mereka menyambungnya
guru adalah dengan melihat kondisi menjadi satu kata utuh, atau
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 40

membuat huruf-huruf tunggal c. Pembelajaran Khat Arab untuk


kelas V dan VI SD
kemudian menyuruh mereka
merangkainya. Untuk kelas V dan VI SD
siswa sudah bisa diajarkan kaidah
b. Pembelajaran Khat Arab untuk khat naskhi yang baik dan benar,
kelas III dan IV
dengan memperhatihan kaidah
Setelah terlewati langkah khattiyyah yang benar sesuai dengan
pertama di atas, untuk kelas III bisa kaidah-kaidah khat naskhi yang ada,
dilanjutkan dengan guru dengan berpedoman kepada tulisan
mencontohkan huruf-huruf hijaiyyah guru di papan tulis dan buku-buku
di papan tulis dengan panduan menulis kaligrafi yang
menitikberatkan kepada kaidah- banyak beredar, dengan selalu
kaidah khattiyyah yang baik dan memberikan mereka latihan-latihan
indah, biasanya khat yang dipakai mencontoh tulisan master, dan
adalah jenis khat naskhi, yang latihan-latihan membuat kalimat baik
merupakan jenis khat dasar dalam itu ayat al-Quran, Hadis Nabi SAW,
belajar kaligrafi, ciri-cirinya bentuk peribahasa Arab dan bisa juga
tulisannya jelas, mudah dibaca dan dengan menyuruh mereka menulis
biasanya lengkap dengan harkat- nama mereka dan anggota keluarga
harkatnya, atau seperti tulisan yang dengan tulisan Arab yang telah
dipakai dalam penulisan al-Quran. dipelajari tersbut.
Selanjutnya dilanjutkan dengan
mengajarkan huruf awal, tengah dan 5. Tujuan Pembelajaran Kaligrafi
untuk Anak Sekolah Dasar
akhir, sampai terciptalah suatu kata
yg sudah bagus dipandang dan Tujuan Umum dari
mempunyai makna, tidak lagi huruf- pembelajaran kaligrafi untuk anak
huruf tunggal seperti sebelumnya, SD adalah sebagai berikut:
begitu seterusnya diulang-ulang (a) Coretan dan mewarnai adalah
dalam latihan menuliskan kata-kata. bahasa emosi, karena dengan
coretan dan mewarnai anak
dapat mengungkapkan
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 41

perasaannya, rasa senang, lucu, 1. Kaligrafi merupakan suatu


kagum, haru dan lain-lain. pelajaran yang penting untuk
(b) Gerakan pada tangan merupakan diajarkan kepada siswa sekolah
aktifitas anak yang tiada dasar, bisa dijadikan mata
hentinya.Mencoret-coret adalah pelajaran wajib, pilihan dan eksra
kegiatan kreatif. Mencoret yang kurikuler di sekolah dasar, supaya
diarahkan ke kaligrafi dapat mereka terlatih untuk menulis
mengembangkan imajinasi. (N. dengan tulisan yang mudah dibaca
Imas Fathonah, 2008). dan mengandung nilai-nilai
(c) Mengenalkan Huruf-huruf estetika, karena sebagai seorang
hijaiyyah dan ayat-ayat pendek muslim apalagi pelajar di sekolah
kepada anak sejak dini. agama tidak akan terlepas dari
(d) Mengembangkan kemampuan kegiatan tulis baca dalam bahasa
dan keterampilan peserta didik Arab ini.
melalui jenis, bentuk, dan proses 2. Melalui tahap dasar dalam belajar
maupun teknik dalam kaligrafi bisa menarik daya
menghasilkan karya seni yang motorik anak, merancang
bias dilanjutkan sampai ke tahap kreatifitas peserta didik, serta
yang lebih tinggi atau mengembangkan kemampuan dan
profesional. keterampilan peserta didik.
Kejelasan tulisan dan
DAFTAR RUJUKAN
keindahan kaligrafi akan
memudahkan informasi dan Depdikbud. 1995. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:
komunikasi baik di kalangan guru
Balai Pustaka.
maupun murid.
Fathonah, Imas. 2008. Seni Kaligrafi
Salah Satu Media
PENUTUP Pembelajaran di Raudatul
Athfal disampaikan pada acara
Berdasarkan uraian
pelatihan peningkatan mutu
pembahasan di atas, dapat fasilitator pendidikan anak usia
dini tingkat Provinsi Jawa
disimpulkan bahwa:
Barat.
Strategi Pembelajaran ... (Etika Vestia) 42

Hamalik, Omar. 2003. Kurikulum


dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi


Pembelajaran Bahasa Arab.
Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.

Izzan, Ahmad. 2004. Metodologi


Pembelajaran Bahasa Arab.
Bandng: Humaniora Utama
Press

Rasyad, Aminuddin. 2003. Teori


Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Uhamka Press.Saputro,
Supriadi dkk. 2002. Strategi
Pembelajaran, Bahan Sajian
Program Pendidikan Akta
Mengajar. Universitas Negeri
Malang.

Sirojuddin AR, Didin. 1992. Seni


Kaligrafi Islam, Cet ke-1.
Jakarta: Multi Kreasi
Singgasana.

Slameto. 1991. Proses Belajar


Mengajar dalam system Kredit
Semester. Jakarta: Bumi
Aksara.

Surya, Muhammad. 2004. Psikologi


Pembelajaran dan Pengajaran.
Bandung: Pustaka Bani
Quraisy.

Tim Penyusun Kamus Besar.1990.


Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

You might also like