You are on page 1of 5

Pengolahan Limbah Cair Industri Pulp dan Kertas Dengan Metode SR-

AOP (Sulfate Radical-Advanced OxidationProcess) Menggunakan Katalis


Nanomaterial Cobalt Framework (Co@NC)

) 2) 2) 1) 2)
Eka Trisnawati1 , Edy Saputra , Chairul Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Dosen
Jurusan Teknik Kimia Laboratorium Pemisahan dan Pemurnian
Program Studi Teknik Kimia S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR.
Soebrantas Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Email : ekatrisnawati1010@gmail.com

ABSTRACT

Catalyst cobalt nanomaterial (Co@NC) was prepared by MOF strategy using rhombic
dodecahedral cobalt based on Zeolitic Imidazolate Framework -67 (ZIF-67) as an effective
precursor and template. Co@NC was successfully synthesized by reacting cobalt (II) nitrate and
2-methylimidazole with methanol solvent at room temperature and allowed to stand for 48 hours
at room temperature to form a purple solid. Then it is carbonized at 600oC for 6 hours with
argon. Their properties were characterized by X-ray diffraction (XRD). The Catalyst Co@NC
catalyst has 4 peaks that appear at an angle of 2θ: 44.24 °, 51.70 °, 71.03 °, 79.73 ° which are
perfectly indexed to the metal characteristics of Co [JCPDS File No. 89-4307]. The catalyst
activity of Co@NC was evaluated for the oxidation degradation of organic compounds in the
pulp and paper industrial wastewater with radical sulfate. Effect of catalyst concentration (0;
0.1; 0.2; 0.3; 0,4 g/L) and reaction time 120 minutes was investigated in this study. The optimum
conditions with the percentage of COD removal reached 80,92% obtained at 120 minutes,
catalyst concentration 0.4 g/L, concentration of peroxymonosulfate 2 g/L, reaction temperature
of 30oC. Therefore, the Co@NC nanomaterial is very feasible as a catalyst in industrial
applications that will be used for wastewater treatment effectively.

Keywords: AOP, COD, MOF, Nanomaterial, Wastewater

1. Pendahuluan Beberapa upaya telah dilakukan untuk


menangani masalah lingkungan yang
Perkembangan industri kimia, selain
tercemar akibat aktivitas industri. Namun,
dapat menghasilkan produk yang sangat
metode yang digunakan masih belum
bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat
sepenuhnya dapat menangani permasalahan
juga tidak jarang merugikan masyarakat,
tersebut (Risna, 2013).
yaitu berupa timbulnya pencemaran
Industri pulp dan kertas merupakan
lingkungan akibat buangan limbah industri.
salah satu komoditas agroindustri unggulan
Hal ini akan sangat berpengaruh pada
Indonesia. Kapasitas produksi mencapai 10
kehidupan tanaman, hewan dan manusia.
juta ton dan 17 juta ton untuk produksi pulp
Pencemaran ini terjadi pada perairan, udara
dan kertas dengan kebutuhan bahan baku
dan tanah akibat berbagai aktivitas industri.

Jom FTEKNIK Volume 6 Edisi 1 Januari s/d Juni 2019 1


mencapai 45 juta m3 (Kemenperin, 2017). oxidation, ultraviolet light, titanium oxide,
Pada industri pulp dan kertas membutuhkan photo catalyst, sonolysis, electron beam,
air proses yang besar mencapai 200 m3 air electrical discharges (plasma) serta
per ton selulosa yang digunakan tegantung beberapa proses lainnya untuk menghasilkan
jenis proses dan bahan kimia yang radikal bebas (Esplugas dkk., 2002).
digunakan. Air proses digunakan dalam Beberapa peneliti sebelumnya telah
beberapa tahapan proses seperti persiapan mencoba menerapkan beberapa kombinasi
kayu, pencucian, pemasakan, bleaching dan berbagai zat oksidator untuk mendegradasi
pembuatan kertas (Karat, 2013). Limbah senyawa organik dalam air limbah industri.
cair yang dihasilkan dari proses produksi Saputra dkk. (2013), pada penelitiannya
pulp dan kertas mengandung senyawa tentang me-nangani masalah air dengan
organik dan anorganik seperti lignin yang menggunakan kombinasi peroxymono-
mengakibatkan limbah berwarna hitam dan sulfate dan α-Mn2O3-cubic sebagai katalis
mimiliki nilai COD (Chemical Oxygen untuk mendegradasi senyawa phenol dalam
Demand) yang tinggi (Hernaningsih, 2016). air, ternyata mampu mereduksi senyawa
Pengolahan limbah secara organik tersebut sebesar 90,5% dengan
konvensional saja seringkali belum cukup phenol (25 ppm), katalis (0,4 g/L), dan
menurunkan kadar COD dan BOD sampai o
oxone (2 g/L) pada suhu 25 C.
ambang batas yang dapat ditolerir, sehingga Kreetachat dkk. (2007), pada
pengolahan lanjutan masih sangat penelitian tentang menginvestigasi efek dari
diperlukan untuk menurunkan kadar proses ozonisasi pada pulp and paper mill
polutan organik yang tinggi (Nurhayati dan effluents untuk pengurangan zat warna dan
Mahmudin, 2012). Metode pengolahan penghilangan kadar TOC. Hasilnya pada
yang umumnya diterapkan adalah metode reaksi selama 45 menit, pH 10, dan suhu
pengolahan biologis dengan sistem o
pengolahan limbahcair lagoon atau pond 25 C 90% zat warna dan 24,6% TOC dapat
anaerobik terbuka. Sistem tersebut akan dihilangkan dengan kapasitas laju ozon 20
merombak kandungan polutan karbon dan mg/L.
nitrogen menjadi gas metan, karbon Jaafarzadeh dkk. (2017) juga
dioksida, dan senyawa lainnya oleh melakukan penelitian tentang AOP
mikroorganisme anaerobik. Sistem ini menggunakan kombinasi peroxymonosulfate
mampu menurunkan konsentrasi bahan (PMS)/UV/ Co3O4 sebagai oksidator untuk
organik limbah cair dengan efisiensi mereduksi COD pada limbah cair pulp and
penurunan cukup tinggi, namun pengolahan paper. Kondisi optimum yaitu konsentrasi
dengan cara tersebut membutuhkan kolam oxone 2mM konsentrasi katalis 0,6 g/L dan
yang banyak dan besar sehingga waktu reaksi 60 menit dan pH 7,1 dengan
memerlukan lahan yang besar [Nugrahini penurunan COD sebesar 52,4%.
dan Sulistiono, 2013]. Pada penelitian ini, akan dilakukan
Salah satu metode alternatif yang proses oksidasi lanjutan terhadap limbah
menjanjikan adalah Advanced Oxidation cair industry pulp dan kertas. Metode yang
Processes (AOPs) dimana metode ini digunakan yaitu SR-AOP (Sulfate Radical-
memberikan persentase penurunan material Advanced Oxidation Process) menggunakan
organik yang tinggi, ekonomis dan ramah oksidan peroxymonosulfate (2KHS5.
lingkungan. AOP adalah satu atau KHSO4.K2SO4) dan katalis berupa
kombinasi dari beberapa proses seperti Nanomaterial Cobalt Framework
ozone, hydrogen peroxide, chemical (Co@NC). Kombinasi tersebut diharapkan
akan menghasilkan sulfat radikal yang

Jom FTEKNIK Volume 6 Edisi 1 Januari s/d Juni 2019 2


mampu mendegradasi senyawa organik Kemudian katalis dianalisa menggunakan
berbahaya dalam air limbah dengan efektif. analisa XRD (X-Ray Diffraction).
Proses degradasi katalitik dilakukan
2. Metodologi Penelitian dengan menggunakan katalis Co@NC dengan
Bahan baku yang digunakan dalam oksidan Oxone. Terlebih dahulu dipersiapkan
penelitian ini yaitu Cobalt (II) nitrat limbah cair sebanyak 250 ml, dimasukkan
hexahydrate (Co(NO3)2. 6H2O), 2- kedalam beaker glass 500 ml. Kemudian
methylimidazolate (C4H6N2), metanol ditambahkan oksidan Peroxymonosulfate 2
(CH3OH), aquades, Potassium g/L dan katalis dengan variasi 0; 0,1; 0,2;
Peroxymonosulfate (Oxone), pereaksi erak 0,3 dan 0,4 g/L. Kemudian dilakukan
sulfat, asam sulfat, kalium dikromat, fero pengadukan konstan 400 rpm pada temperatur
aluminium sulfate, indicator feroin dan gas ruang (30±2oC). Selanjutnya dilakukan sampling
menggunakan syringe filter (± 5 mL) pada pada
argon. Alat yang digunakan yaitu gelas
waktu 120 menit, kemudian dilakukan analisa
kimia, hotplate, magnetic stirrer, oven, tube COD.
furnace, kertas saring, syringe filter 0,45
mm, pipet tetes gelas ukur, buret, dan 3. Hasil dan Pembahasan
heatblock.
Nanomaterial Co@NC diperoleh
Adapun tahapan yang akan dilakukan
melalui karbonisasi material ZIF-67 pada
pada penelitian ini adalah persiapan bahan, o
pembuatan katalis, analisa katalis dan suhu 600 C selama 5 jam. Karakterisasi
terakhir adalah proses oksidasi katalitik serta katalis Co@NC menggunakan difraksi
analisa hasil terhadap penurunan zat organik sinar-x (XRD) bertujuan untuk mengetahui
dengan analisa kadar COD (Chemical struktur, kristalinitas dan analisis terbentuk
Oxygen Demand) dengan metode titrimetri atau tidaknya material Co@NC dalam
(SNI 6989.73:2009). katalis yang telah disintesis. Pola XRD
Limbah cair diperoleh dari output dimonitor pada sudut 2θ antara 10-100°.
Cooling Tower sebelum mengalami Katalis Co@NC memiliki 4 puncak
pengolahan limbah di PT. RAPP sebanyak yang munculpada sudut 2θ: 44,24°,
10 L. Tahap awal yaitu menganalisa nilai 51,70°, 71,03°, 79,73° yang diindeks
pH, COD, dan TOC limbah. Nanomaterial sempurna ke karakteristik logam Co [JCPDS
magnetik cobalt framework Co@NC dapat File No. 89-4307]. Nilai tersebut didominasi
disintesis dari material ZIF-67 dengan dengan puncak tertinggi pada sudut 2θ:
metode solvothermal dengan cara 44,28° dengan intensitas relatif 100% yang
melarutkan 2 mmol Co(NO3)2.6H2O dan 8 menandakan pembentukan kristal Cobalt
mmol 2-methylimidazolate masing-masing (Co) dengan derajat tertinggi kristal dengan
ke dalam 25 mL metanol. Larutan kemudian bentuk kristal Rhombohedral. Dari data
diaduk dengan menggunakan magnetic XRD, nilai θ, dan B (nilai FWHM (Full
stirrer selama 1 jam. Kemudian campuran Width at Half Maximum)) dari puncak
larutan didiamkan dalam suhu ruang selama dengan intensitas tertinggi dimasukkan ke
48 jam hingga terbentuk padatan ungu. dalam persamaan scherer, maka didapatkan
Kemudian disentrifugasi dan dicuci diameter kristal rata-rata dari puncak
menggunakan metanol dan dikeringkan pada tertinggi yaitu 9,98 nm.
suhu 60oC selama 12 jam. Untuk Penelitian ini dilakukan untuk
mensintesis Co@NC, bubuk katalis ZIF-67 mengetahui pengaruh konsentrasi katalis
dikarbonisasi pada suhu 600oC selama 5 jam terhadap proses degradasi limbah cair
dengan dialirkan gas argon (Li dkk., 2016). industri pulp dan kertas. Konsentrasi

Jom FTEKNIK Volume 6 Edisi 1 Januari s/d Juni 2019 3


peroxymonosulfate yang digunakan adalah 2 persentase COD removal, karena
g/L, suhu reaksi 30° C, waktu reaksi 120 meningkatnya pembentukan hidroksil
menit dan variasi konsentrasi katalis 0-0,4 radikal (OH•) bebas [Peng dkk., 2016].
g/L. Reaksi yang terjadi pada proses ini Semakin banyak radikal bebas yang
bertujuan untuk mengurangi kadar zat terbentuk, baik hidroksil (OH•) maupun
organik di dalam limbah yang ditunjukkan sulfat (SO4•-) radikal maka jumlah molekul
dengan penurunan nilai COD. Hal ini senyawa organik yang bereaksi akan
dilakukan untuk memperbaiki kualitas air semakin banyak dan laju reaksi degradasi
yang tercemar oleh senyawa organik akan meningkat.
berbahaya tersebut. Pengaruh variasi Efisiensi degradasi zat organik dengan
konsentrasi katalis pada reaksi oksidasi zat variasi katalis 0,1-0,4 g/L telah memenuhi
organik limbah cair pulp dan kertas dapat baku mutu limbah cair industri pulp dan
dilihat pada Gambar 1.1. kertas dengan nilai COD yang aman dibuang
ke badan air yaitu sebesar 350 mg/L
100 menurut KepMen LH No.5/MENLH/2014,
sedangkan tanpa penambahan katalis (0 g/L)
Efisiensi COD

80 Katalis 0 g/L
Removal (%)

belum memnuhi baku mutu yang ditetapkan


60 Katalis 0,1 g/L
dengan nilai kadar COD 1009 ppm.
40 Katalis 0,2 g/L
20 Katalis 0,3 g/L 4. Kesimpulan
0 Katalis 0,4 g/L Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa Katalis
Waktu (120 menit)
nanomaterial cobalt framework Co@NC
Gambar 4.1 Pengaruh variasi waktu reaksi diperoleh melalui karbonisasi ZIF-67 pada
suhu 600oC selama 5 jam dengan bentuk
Proses degradasi tanpa penambahan Kristal kubik. Hasil optimum dari penelitian
katalis dan konsentrasi Oxone 2g/L tidak ini adalah pada suhu 30 oC, waktu reaksi
menunjukkan peningkatan persentasi COD 120 menit, pengadukan 400 rpm,
removal yang signifikan yaitu mencapai penambahan peroxymonosulfate 2 g/L dan
1,75% Hal ini disebabkan karena proses katalis 0,4 g/L dengan efisiensi COD
self-regeneration SO4•- dari oxone itu sendiri removal sebesar 80,92%.
tidak mampu mendegradasi senyawa
organik yang ada pada limbah cair industri Daftar Pustaka
pulp dan kertas, sehingga dibutuhkan
penambahan katalis untuk proses aktivasi Badan Standarisasi Nasional. (2009). Air
oxone menjadi sulfat radikal (SO4•-). dan Air Limbah - Bagian 73: Cara Uji
Efisiensi COD removal pada Kebutuhan Oksigen Kimiawi
konsentrasi katalis 0,1; 0,2; 0,3; dan 0,4 g/L (Chemical Oxygen Demand/COD)
berturut-turut adalah 64,42; 69,88; 79,85; dengan Refluks Tertutup Secara
dan 80;92%. Meningkatnya konsentrasi Titrimetri. Badan Standarisasi
katalis (0-0,4 g/L), maka persentasi Nasional. SNI 6989.2:2009.
degradasi senyawa organik akan semakin Hernaningsih, T. (2016). Tinjauan
baik. Hal ini disebabkan karena semakin Teknologi Pengolahan Air Limbah
meningkatnya total active site pada Industri Dengan Reviews of
permukaan katalis. Meningkatnya total Electrocoagulation Process on Waste
active site memiliki peranan utama untuk Water Treatment. Pusat Teknologi

Jom FTEKNIK Volume 6 Edisi 1 Januari s/d Juni 2019 4


Lingkungan, Badan Pengkajian dan Nugrahini, P.F, dan Sulistiono. 2013.
Penerapan Teknologi. 9(1), 31–46. Penentuan Parameter Kinetika Dalam
Pengolahan Limbah Cair Industri
Jaafarzadeh, N., Ghanbari, F., Ahmadi, M.,
Kelapa Sawit Menggunakan 4 Reaktor
dan Omidinasab, M. (2017). Efficient
Upflow Anaerobic Sludge Blanket
integrated processes for pulp and paper
(UASB). Seminar Nasional Sains &
wastewater treatment and
Teknologi V Lampung. 19-20
phytotoxicity reduction:
November: 1-12.
Permanganate, electro-Fenton and
Co3O4/UV/peroxymonosulfate. Peng, K., Fu, L., Yang, H. dan Ouyang, J.,
Chemical Engineering Journal, 308, 2016, Perovskite LaFeO3/
142–150. montmorillonite nanocomposite:
synthesis, interface characteristics and
Karat, I. (2013). Advanced Oxidation
enhanced photocatalytic activity,
Processes for Removal of COD from
Scientific Reports, 6(19723), 1-10.
Pulp and Paper Mill Effluents. A
Technical, Economical and Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Environmental Evaluation. Thesis. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
Master of Science Thesis: Stockholm. 2014 Baku Mutu Air Limbah. 14
Oktober 2014. Lampiran XXXV
Kementrian Perindustrian Replubik
Tentang Baku Mutu Air Limbah Cair
Indonesia. Pengembangan Industri
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri
Pulp dan Kertas.
Karet.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/7
807/Pengembangan-Industri -Pulp- Risna. 2013. Strategi Pengelolaan
dan-Kertas. 13 Januari 2018. Lingkungan PT.Industri Kapal
Indonesia Makassar Dalam
Kreetachat, T., Damrongsri, M., Punsuwon,
Mengendalikan Pencemaran Air Dan
V., Vaithanomsat, P., Chiemchaisri,
Udara. Tesis. Program Pascasarjana
C., dan Chomsurin, C. (2007). Effects
Universitas Hasanuddin. Makassar.
of Ozonation Process On Lignin-
Derived Compounds In Pulp And Saputra, E., Muhammad, S., Sun, H., Ang,
Paper Mill Effluents. Jurnal H.M., Tade, M.O., dan Wang, S.
Hazardous Materials. 142, 250–257. (2013). A Comparative Study of
Spinel Structured Mn3O4, Co3O4 and
Li, X., Zeng, C., Jiang, J., dan Ai, L. (2016).
Magnetic cobalt nanoparticles Fe3O4 Nanoparticles in Catalytic
Oxidation of Phenolic Contaminants in
embedded in hierarchically porous
Aqueous Solutions. Jurnal Colloid and
nitrogen-doped carbon frameworks for
Interface Science. 407, 467–473.
highly efficient and well-recyclable
catalysis. Journal of Materials Saputra, E., Muhammad, S., Sun, H., Ang,
Chemistry A, 4(19), 7476–7482. H.M., Tade, M.O., dan Wang, S.
(2014). Shape-controlled Activation of
Nurhayati dan Mahmudin, I. (2012).
Peroxymonosulfate by Single Crystal
Pengolahan Limbah Cair Kertas dan
α-Mn2O3 For Catalytic Phenol
Pulp Menggunakan Aerasu dan
Degradation in Aquaeous Solution.
Tekanan Filter Karbon Aktif. Jurnal
Applied Catalysis B: Environmental
Ilmiah Fakultas Teknik – Universitas
154-155, 246-251
Satya Negara Indonesia LIMIT’S Vol.
8 No. 1.

Jom FTEKNIK Volume 6 Edisi 1 Januari s/d Juni 2019 5

You might also like