Laporan Tetap Praktikum Instrumen dan Pengukuran

Konduktometer 1

Disusun oleh :

Alfia Nurfaizah (061830400289)

Azizil Tasya Bighoiri (061830400291)
Delika Amarasuli (061830400292)
Doni Pranata (061830400293)
Felisia Hanura (061830400294)
Hasna Salsabila (061830400295)
Indah Riani (061830400296)
Kelas : 2 KB
Instruktur : Yuniar, S.T., M.Si.

Jurusan Teknik Kimia

Program Studi DIII Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
2018 – 2019
 KONDUKTOMETER 1

I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan daya hantar listrik suatu larutan.

II. ALAT YANG DIGUNAKAN

 Alat yang digunakan
1. Konduktometer 660
2. Elektroda emmension cell dengan konstanta cell o,78
3. Magnetik stirrer
4. Gelas kimia 250ml, 100ml 5 buah
5. Pipet ukur 10ml
6. Labu ukur 100ml 2 buah
7. Pipet tetes
8. Kaca arloji
9. Corong
10. Spatula
 Bahan yang digunakan
1. KCl
2. Larutan NaOH 0,1 N
3. Larutan HCL 0,1 N

III. DASAR TEORI

Konduktometri merupakan salah satu metode analisis yang berdasarkan daya hantar
larutan. Daya hantar ini bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan.
Menurut hokum ohm arus (I) berbanding lurus dengan potensial listrik (E) yang digunakan,
tetapi berbanding terbalik dengan tahanan listrik (R).
𝐸
I=
𝑅
𝐼
G=
𝑅

Daya hantar (G) merupakan kebalikan dari tahan yang mempunyai satuan ohm atau
Siemens (S), bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui luas bidang elektroda (A)
dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (I), maka:
𝐼 𝐴
G= =𝑘
𝑅 𝑙

Dimana:
𝐴
= tetapan sel
𝑙
 K = daya hantar arus (konduktivitas) dengan satuan SI ohm.cm-1 atau S.cm-1

Pengukuran konduktivitas dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi.
Titrasi konduktometri dapat dilakukan dengan dua cara dan tergantung pada frekuensi arus
yang digunakan. Jika arus frekuensinya bertambah besar, maka kapasitas dan induktif akan
semakin besar.

Konduktivitas mempunyai satuan siemens per cm. Konduktivitas larutan kimia

lazimnya berkisar antara 0,1 – 200 mili siemens per cm (mS/cm). Jika dua elektroda
direndam dalam larutan yang mengandung ion – ion, maka akan mengalir arus listrik antara
kedua elektroda apabila terdapat beda tegangan listrik antara kedua elektrofa tersebut.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

 Memasang sel konduktometer pada socket “cond cell” dengan socket berwarna hitam.
 Memasang resistance thermometer pt-100 pada socket warna merah.
 Menghidupkan alat konduktometer.
 Mengecek harga konstanta cell pada elektroda emmension cell, memasukkan harga
1,00 pada “cell const” dan tekan tombol x1
 Memasukkan harga temperature pada “ temp “ dengan menekan tombol “temp”.
 Memasukkan harga koef temp, untuk larutan KCl 1,95, sedangkan untuk yang lain
dapat dilihat dari tabel, jika tidak ada dalam tabel masukkan harga 2.
 Menggunakan frekuensi 2 KHz (tombol tidak ditekan)
 Mengisi gelas kimia 50ml dengan KCl 1 N dan memasukkan elektroda ke dalamnya.
 Mengatur temperatur larutan sesuai dengan tabel atau menakan tombol “temp“.
 Memasukkan harga K pada suhu laruutan untuk menghitung konstanta cell (K)
 K = K tabel pada temp T / (K) pengukuran
 Mengkalibrasi telah selesai dan dicatat harga konduktivitas harga larutan KCl 1 N.
 Menentukan konduktivitas larutan KCl 0,1 N, 0,05 N (sesuai instruksi) dan
membandingkan perhitungan konduktivitas secara teoritis dan menghitung persen
kesalahan.

Tabel Harga o untuk Anion dan Kation

Kation o (S.cm2.mol-1) Anion o (S.cm2.mol-1)
H+ 349,8 OH- 198,3
Na+ 50,1 Cl- 76,3
K+ 73,5 I- 76,8
NH4 73,5 CH3COO- 40,9
C2O42- 74,2
HCO3 44,5

Tabel Harga K untuk penentuan Tetapan sel

T (C0) Ktabel (mS/cm) T (C0) Ktabel (mS/cm)
0 7,15 24 12,64
10 9,33 25 12,88
15 10,48 26 13,13
 20 11,67 27 13,37
21 11,91 28 13,62
22 12,15 29 13,87
23 12,39 30 14,12

Tabel konduktivitas dari beberapa senyawa

Zat C (mol/Liter) X 250C (mS/cm)
KNO3 0,001 0,142
0,01 1,33
0,1 12,0
HCl 0,001 0,421
0,01 0,13
0,1 39,1
1 332,0
LiCl 0,001 0,112
0,01 1,070
0,1 9,59
1 7,3
NH4Cl 0,001 1,43
0,01 12,9
1 111,2
NaOH 0,001 2.38
0,1 22,1

V. DATA PENGAMATAN

Nama Zat C (mol/L) L kond (ms/cm)

KCl 0,1 15,16
HCl 0,1 42,7
0,05 20,1
NaOH 0,1 23,8
0,05 12,33

KCl
Nilai K pada elektroda : 0,77
T KCl : 30ºC
K pengukuran : 15,16 mS/cm
K tabel : 14,12 mS/cm

VI. PERHITUNGAN
a. Kalibrasi dengan larutan KCl
𝐾 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
K =
𝐾 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
14,12 𝑚𝑆/𝑐𝑚
=
15,16 𝑚𝑆/𝑐𝑚
 = 0,9314
𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% kesalahan = x 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0,9314−0,77
= x 100%
0,77
= 20,96 %

b. Pembuatan larutan
1. KCl 0,1 M
Gram = M x V x BM
= 0,1 mol/L x 0,1 L x 74,55 gr/mol
= 0,7455 gram
2. NaOH 0,1 M
Gram = M x V x BM
= 0,1 mol/L x 0,1 L x 40 gr/mol
= 0,4 gram
3. NaOH 0,05 M
Gram = M x V x BM
= 0,05 mol/L x 0,1 L x 40 gr/mol
= 0,2 gram
4. HCl
Ꝭ 𝑥 % 𝑥 1000
M1 =
𝐵𝑀
𝑔𝑟
1,18 𝑥 0,37 𝑥 1000
𝑚𝑙
= 𝑔𝑟
36,5
𝑚𝑜𝑙
= 11,9 M
 0,1 M
M1V1 = M2V2
11,9 M x V1 = 0,1 M x 100 ml
V1 = 0,8 ml
 0,05 M
M1V1 = M2V2
11,9 M x V1 = 0,05 M x 100 ml
V1 = 0,4 ml

5. Konduktivitas
 KCl 0,1 M
Konduktivitas pengukuran = 15,16 ms/cm
Konduktivitas pada tabel = 14,12 ms/cm
Konduktivitas secara teori

o K+ = 73,5 S cm2/mol
o Cl- = 76,3 S cm2/mol
L K+ = o . K+ x M KCl x 1/ 1000 x L/cm3
= 73,5 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
 = 7,35 x 10-3 S/cm
= 7,35 ms/cm
L Cl- = o . Cl- x M KCl x 1/1000 x L/cm3
= 76,3 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
= 7,63 x 10-3 S/cm
= 7,63 ms/cm
L KCl = L K+ + L Cl-
= (7,35 + 7,63) ms/cm
= 14,98 ms/cm

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan terhadap teori = x 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
15,16−14,98
= x 100%
14,98
= 1,2016%
𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
% Kesalahan terhadap tabel = x 100%
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
15,16−14,12
= x 100%
14,12
= 7,3654%

 HCl 0,1 M
Konduktivitas pengukuran = 42,7 ms/cm
Konduktivitas pada tabel = 39,1 ms/cm
Konduktivitas secara teori

o H+ = 349,8 S cm2/mol
o Cl- = 76,3 S cm2/mol
L K+ = o . H+ x M HCl x 1/ 1000 x L/cm3
= 349,8 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
= 34,98 x 10-3 S/cm
= 34,98 ms/cm
L Cl -
= o . Cl- x M HCl x 1/1000 x L/cm3
= 76,3 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
= 7,63 x 10-3 S/cm
= 7,63 ms/cm
L KCl = L K+ + L Cl-
= (34,98 + 7,63) ms/cm
= 42,61 ms/cm

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan terhadap teori = x 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
 42,7−42,61
= x 100%
42,61
= 0,2112 %
𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
% Kesalahan terhadap tabel = x 100%
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
42,7−39,1
= x 100%
39,1
= 9,2072%

 HCl 0,05 M
Konduktivitas pengukuran = 20,1 ms/cm
Konduktivitas secara teori

o H+ = 349,8 S cm2/mol
o Cl- = 76,3 S cm2/mol
L K+ = o . H+ x M HCl x 1/ 1000 x L/cm3
= 349,8 S cm2/mol x 0,05 mol/L x 10-3 L/cm3
= 17,49 x 10-3 S/cm
= 17,49 ms/cm
L Cl -
= o . Cl- x M HCl x 1/1000 x L/cm3
= 76,3 S cm2/mol x 0,05 mol/L x 10-3 L/cm3
= 3,815 x 10-3 S/cm
= 3,815 ms/cm
L KCl = L K+ + L Cl-
= (17,49 + 3,815) ms/cm
= 21,305 ms/cm

𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖−𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘
% Kesalahan terhadap teori = x 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
21,305−20,1
= x 100%
21,305
= 5,6560%

Konduktivitas berdasarkan tabel

𝑦1 − 𝑦0
y = y0 + (x – x0) ( )
𝑥1 − 𝑥0
39,1−0,13
= 0,13 + (0,05 – 0,01) ( )
0,1−0,01
= 0,13 + (0,04) (433)
= 17,45 ms/cm

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
% Kesalahan terhadap tabel = x 100%
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
 20,1 −17,45
= x 100%
17,45
= 15,1862%

 NaOH 0,1 M
Konduktivitas pengukuran = 23,8 ms/cm
Konduktivitas pada tabel = 22,1 ms/cm
Konduktivitas secara teori

o Na+ = 50,1 S cm2/mol

o OH- = 76,3 S cm2/mol
L K+ = o . H+ x M HCl x 1/ 1000 x L/cm3
= 349,8 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
= 34,98 x 10-3 S/cm
= 34,98 ms/cm
L Cl -
= o . Cl- x M HCl x 1/1000 x L/cm3
= 76,3 S cm2/mol x 0,1 mol/L x 10-3 L/cm3
= 7,63 x 10-3 S/cm
= 7,63 ms/cm
L KCl = L K+ + L Cl-
= (34,98 + 7,63) ms/cm
= 42,61 ms/cm

𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan terhadap teori = x 100%
𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
42,7−42,61
= x 100%
42,61
= 0,2112 %
𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘−𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
% Kesalahan terhadap tabel = x 100%
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
42,7−39,1
= x 100%
39,1
= 9,2072%