Professional Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
Ny. Y berumur 36 tahun. Saat ini Ny. Y sedang mengandung anak pertamanya setelah 10
tahun pernikahannya. Umur kehamilannya 35 minggu. Ny. Y datang ke Rumah Sakit Citra Indah
dengan keluhan perut mulas dan nyeri seperti ingin melahirkan dan sejak 1 jam yang lalu
mengalami pengeluaran cairan dari kemaluan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: teraba
bokong di fundus, punggung kanan, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP (4/5), DJJ : 135
kali/mnt, kontraksi 4 kali/10 menit, durasi 15 detik. Hasil VT didapatkan pengeluaran cairan
ketuban merembes, vulva/vagina normal, portio lunak, pembukaan 7 cm, eff 50%, ketuban (-).
UUK kanan depan, moulage (-), penurunan HI-II, tidak teraba tali pusat/bagian kecil anak.
3.1 Pengkajian
1.1.1 Identitas Ibu
Nama : Ny. Y
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : IRT
Lama Perkawinan : 10 tahun
Identitas Suami
Nama : Ny. Y
Umur : 40 Tahun
Pekerjaan : IRT
Lama Perkawinan : 10 tahun
1.1.2 Keluhan Utama
Pada tanggal 12 September 2016 jam 22.00 WIB Ny. Y mengatakan perutnya terasa
mulas dan nyeri, serta mengeluarkan cairan dari jalan lahir & mengatakan takut
menghadapi persalinan ini. Setelah itu ibu di bawa ke RS Citra Indah
1. Kepala
a. Rambut : bersih, Lurus, hitam.
b. Wajah : muka tampak cemas, terdapat cloasmagravidanum/
c. Mata : konjuntiva merah muda, Sclera Putih kanan/kiri fungsi penglihatan
baik.
d. Telinga : tanpa ada kotoran/serumaen, pendengaran baik.
e. Mulut/ gigi/ gusi : bersih, mukosa bibir lembab, bibir merah muda, geraham sehat,
gigi utuh.
2. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan v jugularis
3. Dada : ASI belum keluar, Aereola mamae Ada hyperpigmentasi
4. Abdomen
Inspeksi : pembesaran sesuai usia kehamilan, ada linea nigra dan linea alba, abdomen
tegang
Palpasi :
a. TFU Mc Donald : 32 cm
b. Leopold I : Pada bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
c. Leopold II : Pada sebelah kanan perut ibu teraba tahanan keras memanjang seperti
papan (punggung). Pada sebelah kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas).
d. Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu terisi bulat, keras, melenting ( kepala).
e. Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP.
5. Auskultasi
a. DJJ 120 x/menit
b. Pemeriksaan genetalia dan anus
Genetalia : bersih, tidak ada oedema atau varises, keluar ketuban (jenih).
Anus : bersih, tidak ada hemoroid.
6. Integumen : Warna kulit kuning langsat, kulit bersih, turgor kulit
baik, keluar keringat dingin.
7. Ekstremitas
a. Ektremitas atas : kuku jari pendek, tangan kiri terpasang infus.
b. Ektremitas bawah : bersih, dan varises.
3.2 Diagnosa
a. Risiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah dini.
b. Risiko asfiksia berhubungan dengan proses penyakit (ketuban pecah dini).
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan klien melaporkan
nyeri secara verbal,klien terlihat meringis.
d. Anxietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan (ketuban pecah dini)
ditandai dengan klien tampak gelisah, klien tampak khawatir, suara klien bergetar.
3.3 Perencanaan
Vital Sign
Monitoring
1. Monitor Vital
Sign Px secara
berkala
4. Anxietas Tujuan Keperawatan : Anxiety Reduction Kelompok
berhubungan Setelah diberikan asuhan (penurunan 9
dengan keperawatan selama 3 kecemasan)
perubahan x24 jam diharapkan 0. Gunakan
dalam status tingkat kecemasan klien pendekatan yang
kesehatan berkurang, dengan menenangkan
(ketuban kriteria hasil: 1. Nyatakan dengan
pecah dini) 1. Anxiety Control jelas harapan
ditandai (kontrol kecemasan) terhadap pelaku
dengan klien a. Klien mampu klien
tampak mengidentifikasi dan 2. Jelaskan semua
gelisah, klien mengungkapkan prosedur dan apa
tampak gejala cemas yang dirasakan
khawatir, b. Mengidentifikasi, selama prosedur
suara klien mengungkapkan dan 3. Temani klien
bergetar. menunjukkan tehnik untuk
untuk mengontol memberikan
cemas keamanan dan
c. Vital sign dalam batas mengurangi takut
normal 4. Berikan
d. Postur tubuh, ekspresi informasi faktual
wajah, bahasa tubuh mengenai
dan tingkat aktivitas diagnosis,
menunjukkan tindakan
berkurangnya prognosis
kecemasan 5. Libatkan
keluarga untuk
mendampingi
klien
6. Instruksikan pada
klien untuk
menggunakan
tehnik relaksasi
7. Dengarkan
dengan penuh
perhatian
8. Identifikasi
tingkat
kecemasan Bantu
klien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
9. Dorong klien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan,
persepsi
3.4 Pelaksanaan
Infection Protection
3.5 Evaluasi