Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KINERJA LABORATORIUM DARI CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AUS (AC-
WC) MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI POLIMER NEOPRENE
Beban lalu lintas dan temperatur yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab
kerusakan perkerasan jalan. Penggunaan modifikasi polimer dalam perkerasan aspal mejadi
salah satu solusi untuk mempertimbangkan permasalahan tersebut . ketahanan pada umur
perkerasan jalan tidak terlepas dari sifat bahan pengikat. Saat ini aspal yang digunakan untuk
perkerasan jalan belum mampu mengatasi berbagai permasalahan kerusakan pada awal umur
rencana terutama yang diakibatkan oleh suhu tinggi, berat beban dan lalu lintas padat.
Tingginya kadar parafin dalam aspal tersebut juga menjadi penyebab menurunnya
kelengketan,titik lembek dan kelenturan, pertimbangan bahan polimer yang mampu
memperbaiki performa kelengketan,titik lembek dan kelenturan. Pertimbangan bahan polimer
yang mengantisipasi kondisi tersebut diatas adalah dengan polimer berjenis elastomerik yang
memiliki kelenturan tinggi diharapkan mampu bersinergi dengan campuran aspal bergradasi
menerus yaitu lapis beton aspal atau lebih dikenal AC-WC. Laston adalah campuran beton aspal
yang memiliki susunan agregat dengan gradasi menerus mengandalkan ikatan saling mengunci
diantara butir-butir agregat , merupakan hal yang penting untuk mencapai penyebaran tegangan.
Kendala rentannya Laston terhadap retak setidaknya mampu diatasi oleh campuran beton aspal
yang mengandung polimer aspal tersebut.
Paragraf diatas merupakan isi dari latar belakang kinerja laboratorium dari campuran
beton aspal lapis aus (AC-WC) menggunakan aspal modifikasi polimer neoprene. Pada susunan
kalimat per kalimat diatas dapat dilihat susunan ide yang matang. Dimana penulis telah
menemukan permasalahan di lapangan mengenai perkerasan jalan aspal. Penulis melihat
berbagai kekurangan dari aspal baik dari temperatur yang tinggi dan beban lalu lintas yang
dapat mencapai beban maksimum atau melebihi beban yang direncanakan dalam perencanaan
perkerasan aspal tersebut. Tentunya temperatur yang tinggi serta beban lalu lintas maksimum
akan mempengaruhi durabilitas, kelenturan ataupun kelengketan aspal di lapangan. Jika
permasalahan tersebut tidak ditemukan maka akan berakibat fatal bagi kepentingan umum.
Misal jalan yang berlubang, retak rambut, retak buaya atau amblasnya perkerasan aspal karena
tidak mendaptkan perhatian khusus dari pihak terkait.
Namun dalam penulis menuliskan kendala dalam penyusunan skripsi tersebut pada latar
belakang, hal tersebut sebenarnya kurang wajar. Karena kendala akan ditemukan setelah
penelitian diadakan. Kendala akan dirasakan apabila penelitian telah selesai diadakan. Jikapun
pada latar belakang tersebut, kendala yang dituliskan merupakan kendala peneliti sebelumnya.
Maka penulis harus menuliskan nya dengan jelas dan menyebut nama penulis tersebut sebagai
bahan referensi untuk penelitian penulis yang baru. Secara keseluruhan penulisan latar belakang
pada skripsi tersebut terlalu singkat dan kurang informatif dalam memberikan informasi
mengenai permasalahan dan solusi yang ditawarkan.