You are on page 1of 3

TUGAS METODE PENELTIAN MEMBERIKAN TANGGAPAN ATAU

KOMENTAR TERHADAP LATAR BELAKANG KINERJA


LABORATORIUM DARI CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AUS
(AC-WC) MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI POLIMER
NEOPRENE

DisusunOleh:

IRMANOPITA APRIANI (F1A 016 067)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2019
KINERJA LABORATORIUM DARI CAMPURAN BETON ASPAL LAPIS AUS (AC-
WC) MENGGUNAKAN ASPAL MODIFIKASI POLIMER NEOPRENE

Beban lalu lintas dan temperatur yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab
kerusakan perkerasan jalan. Penggunaan modifikasi polimer dalam perkerasan aspal mejadi
salah satu solusi untuk mempertimbangkan permasalahan tersebut . ketahanan pada umur
perkerasan jalan tidak terlepas dari sifat bahan pengikat. Saat ini aspal yang digunakan untuk
perkerasan jalan belum mampu mengatasi berbagai permasalahan kerusakan pada awal umur
rencana terutama yang diakibatkan oleh suhu tinggi, berat beban dan lalu lintas padat.
Tingginya kadar parafin dalam aspal tersebut juga menjadi penyebab menurunnya
kelengketan,titik lembek dan kelenturan, pertimbangan bahan polimer yang mampu
memperbaiki performa kelengketan,titik lembek dan kelenturan. Pertimbangan bahan polimer
yang mengantisipasi kondisi tersebut diatas adalah dengan polimer berjenis elastomerik yang
memiliki kelenturan tinggi diharapkan mampu bersinergi dengan campuran aspal bergradasi
menerus yaitu lapis beton aspal atau lebih dikenal AC-WC. Laston adalah campuran beton aspal
yang memiliki susunan agregat dengan gradasi menerus mengandalkan ikatan saling mengunci
diantara butir-butir agregat , merupakan hal yang penting untuk mencapai penyebaran tegangan.
Kendala rentannya Laston terhadap retak setidaknya mampu diatasi oleh campuran beton aspal
yang mengandung polimer aspal tersebut.

Paragraf diatas merupakan isi dari latar belakang kinerja laboratorium dari campuran
beton aspal lapis aus (AC-WC) menggunakan aspal modifikasi polimer neoprene. Pada susunan
kalimat per kalimat diatas dapat dilihat susunan ide yang matang. Dimana penulis telah
menemukan permasalahan di lapangan mengenai perkerasan jalan aspal. Penulis melihat
berbagai kekurangan dari aspal baik dari temperatur yang tinggi dan beban lalu lintas yang
dapat mencapai beban maksimum atau melebihi beban yang direncanakan dalam perencanaan
perkerasan aspal tersebut. Tentunya temperatur yang tinggi serta beban lalu lintas maksimum
akan mempengaruhi durabilitas, kelenturan ataupun kelengketan aspal di lapangan. Jika
permasalahan tersebut tidak ditemukan maka akan berakibat fatal bagi kepentingan umum.
Misal jalan yang berlubang, retak rambut, retak buaya atau amblasnya perkerasan aspal karena
tidak mendaptkan perhatian khusus dari pihak terkait.

Kemudian penulis memikirkan solusi dari permasalahan tersebut dengan penggunaan


polimer yang mampu memperbaiki kondisi tersebut dengan polimer berjenis elastromik yang
memiliki kelenturan tinggi pada beton aspal atau lebih dikenal AC-WC. Namun pada latar
belakang tersebut, penulis tidak menjelaskan secara detail mengenai apa itu neoprene dan
bagaimana kinerja neoprene sehingga dapat menjadi solusi yang ampuh terhadap permasalahan
beton aspal tersebut. Seharusnya penulis juga memaparkan kelemahan dan kelebihan neoprene
dibandingkan polimer-polimer yang lain serta menjelaskan apakah ada penelitian sebelumnya
yang membahas mengenai permasalahan yang sama namun dengan solusi yang berbeda atau
dapat juga dengan solusi yang sama namun penulis menyajikan sedikit perbedaan berdasarkan
kekurangan atau ide baru yang lebih baik menurut penulis untuk dilakukan penelitian.

Dalam penulisan latar belakang juga seharusnya penulis memberikan penjelasan


mengenai temperatur yang tinggi pada beton aspal itu berapa batasnya. Dan mencantumkan
wilayah yang akan dilakukan penelitian. Karena cukup diketahui bahwa temperatur tinggi
setiap daerah berbeda-beda begitupun karakteristik beton aspal di setiap wilayah juga berbeda.
Sehingga apakah hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk setiap daerah?. Jika
dicantumkan nama daerah setidaknya pembaca akan berpikir mengenai perbedaan ataumungkin
memiliki kesamaan kondisi permasalahan tersebut pada daerah nya. Untuk pembaca yang
awam tentunya tidak akan berpikir seperti itu. Untuk di indonesia saja temperatur tertinggi di
setiap wilayah berbeda begitupun juga dengan beban lalu lintas hariannya yang beranekaragam
di setiap wilayah indonesia. Sehingga sebaiknya penulis menuliskan lokasi penelitian dan
memaparkan dengan detail namun ringkas mengenai permasalahan dan solusi yang ditawarkan.

Kemudian solusi masalah tersebut dengan penggunaan modifikasi polimer neoprene,


setidaknya penulis memberikan penjelasan singkat mengenai neoprene. Dan proses pemecahan
masalah hingga dipilihnya polimer neoprene sebagai solusi yang dianggap baik oleh penulis
dari latar belakang yang dituliskan, pembaca akan merasa bingung mengenai neoprene dan apa
saja jenis polimer yang ada di masyarakat. Dan apakah polimer neoprene ramah terhadap
lingkungan serta dampak dari neoprene di lapangan sendiri tidak dijelakan.

Namun dalam penulis menuliskan kendala dalam penyusunan skripsi tersebut pada latar
belakang, hal tersebut sebenarnya kurang wajar. Karena kendala akan ditemukan setelah
penelitian diadakan. Kendala akan dirasakan apabila penelitian telah selesai diadakan. Jikapun
pada latar belakang tersebut, kendala yang dituliskan merupakan kendala peneliti sebelumnya.
Maka penulis harus menuliskan nya dengan jelas dan menyebut nama penulis tersebut sebagai
bahan referensi untuk penelitian penulis yang baru. Secara keseluruhan penulisan latar belakang
pada skripsi tersebut terlalu singkat dan kurang informatif dalam memberikan informasi
mengenai permasalahan dan solusi yang ditawarkan.

You might also like