Professional Documents
Culture Documents
Keperawatan Maternitas II
OLEH KELOMPOK 4 :
1. RAHMI (016.01.3317)
2. RESTU WAHYU INAYAH (016.01.3318)
3. RIZKATUL HIKMAH (016.01.3319)
4. SINTA PERMATA SARI (016.01.3320)
5. SITO FEBIYATI (016.01.3321)
6. SUCI NIRMALA (016.01.3322)
7. SUNARDI (016.01.3323)
8. SYARIFUDDIN (016.01.3324)
9. TEGUH GAMA ZARKASYI(016.01.3325)
10. ZUKRON AULA (016.01.3326)
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Maternitas II,
yaitu Kekerasan Terhadap Perempuan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, maka kami dengan senang hati menerima kritikan serta saran –
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, melalui kesempatan ini kami,penyusun makalah mengucapkan banyak
terima kasih.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................2
Daftar isi.................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3.Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kekerasan, dan ancaman kekerasan, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dan
kehidupan kita saat ini. Penculikan, penjarahan, penganiayaan dan pembunuhan telah
menjadi fakta keseharian. Aksi-aksi teror dan intimidasi yang bermunculan di mana-mana
merenggut rasa aman, menyebarkan ketakutan dan menambah ketidakpastian dan
kebingungan masyarakat. Sungguh sebuah tantangan tersendiri dalam upaya kita
membuka lembar sejarah baru di era reformasi ini.
Kekerasan terhadap perempuan merupakan bagian integral dari fenomena kekerasan
secara umum. Serangan-serangan seksual terhadap perempuan muncul sejalan dengan
meningkatnya kekerasan di masyarakat dan sama-sama berakar pada kegagalan sistem
politik, ekonomi dan sosial untuk mengelola konflik. Tetapi, berbeda dengan kaum
lakilaki, perempuan mengalami kekerasan dalam bentuk yang lebih kompleks. Hal ini
berkaitan dengan posisi perempuan yang serba dinomorduakan dan yang penuh dengan
tabu dan stereotip. Tabu dan stereotip membuat perempuan bungkam atas kekerasan yang
dialaminya, sedangkan bias jender masyarakat membuat perempuan korban kekerasan
dituding bersalahan atas musibah yang menimpa dirinya sendiri.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian tindak kekerasan terhadap perempuan ?
2. Apa saja bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan ?
3. Apa saja faktor-faktor penyebab tindakan kekerasan terhadap perempuan
4. Bagaimana siklus kekerasan dalam rumah tangga
5. Bagaimana karakteristik korban dan pelaku penganiayaan
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu, untuk mengetahui :
1. Pengertian tindak kekerasan terhadap perempuan
2. Bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan
3. Faktor-faktor penyebab tindakan kekerasan terhadap perempuan
4. Siklus kekerasan dalam rumah tangga
5. Karakteristik korban dan pelaku penganiayaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Kekerasan Psikologis/Nonfisik
Yaitu tindakan yang bertujuan merendahkan citra seorang perempuan, baik
metalui kata-kata maupun perbuatan (ucapan menyakitkan, kata-kata kotor, bentakan,
penghinaan, ancaman) yang menekan emosi perempuan. Tindakan tersebut
mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kernampuan untuk
bertindak, rasa tidak berdaya dan penderitaan psikis berat pada seseorang.
Dalam Moerti Hadiati Soeroso (2010:81), bentu nonfisik dari tindakan
kekerasan yaitu, penghinaan, komntar-komentar yang dimaksudkan merendahkan dan
melukai harga diri dari pihak istri, melarang istri bergaul, ancaman-ancaman berupa
akan mengembalikan istri ke orang tua, akan menceraikan dan memisahkan istri dari
anak-anaknya.
3. Kekerasan Seksual
Yaitu kekerasan yang bernuansa seksual, termasuk berbagai perilaku yang tak
diinginkan dan mempunyai makna seksual yang disebut pelecehan seksual, maupun
berbagai bentuk pemaksaan hubungan seksual yang disebut sebagai perkosaan.
Tindakan kekerasan ini bisa diklasifikasikan dalam bentuk kekerasan fisik maupun
psikologis. Tindak kekerasan seksual meliputi perkosaan, pelecehan seksual.
Kekerasan seksual yaitu pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan
terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut. Selain itu juga
berarti pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial atau tujuan tertentu, tertera
dalam pasal 8 Undang-Undang No 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga (Moerti Hadiati Soeroso, 2010:83-84). Kekerasan seksual
meliputi pengisolasian istri dari kebutuhan batinnya, pemaksaan hubungan seksual
dengan pola yang tidak dikehendaki atau disetujui oleh istri, pemaksaan hubungan
seksual ketika istri tidak menghendaki, istri sedang sakit atau menstruasi, memaksa
istri menjadi pelacur atau sebagainya.
Adapun Tindak kekerasan seksual meliputi:
1. Pernaksaan hubungan seksual (perkosaan) yang dilakukan terhadap orang yang
menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut : Perkosaan ialah hubungan seksual
yang terjadi tanpa dikehendaki oleh korban. Seseorang laki-laki menaruh penis,
jari atau benda apapun kedalam vagina, anus, atau mulut atau tubuh perempuan
tanpa sekendak perempuan itu.
2. Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang anggota dalam lingkup
rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan / atau tujuan
tertentu.
3. Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual
yang dilakukan secara sepihak dan tidak diinginkan oleh orang yang menjadi
sasaran. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti di
tempat kerja, dikampus/ sekolah, di pesta, tempat rapat, dan tempat urnum
lainnya. Pelaku pelecehan seksual bisa teman, pacar, atasan di tempat kerja.
4. Tindak kekerasan ekonomi: yaitu dalam bentuk penelantaran ekonomi dimana
tidak diberi nafkah secara rutin atau dalarn jumlah yang cukup, membatasi dan/
atau metarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah, sehingga
korban di bawah kendati orang tersebut (yudhim. blogspot : 2008)
FASE II
insiden pemukulan akut terjadi pria melihatnya sebagai suatu kelemahan, marah
dengan tindak kekerasan verbal, dengan sikap wanita yang mengacuhkan dirinya, dan
fisik, dan seksual; berlangsung menyebabkan kemarahannya memuncak
dalam beberapa jam sampai 24
jam atau lebih
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran