You are on page 1of 16

Modul Fisika 1

BAB II
GERAK

A. CEK KEMAMPUAN
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Dapatkah anda menyebutkan pengertian gerak suatu benda
2 Dapatkah anda menjelaskan pengertian gerak lurus
beraturan
3 Dapatkah anda menjelaskan pengertian gerak lurus
Berubah beraturan
4 Dapatkah anda menjelaskan perbedaan pengertian glb. dan
glbb.
5 Dapatkah anda menjelaskan pengertian gerak vertikal
6 Dapatkah anda menjelaskan pengertian gerak parabola
7 Dapatkah anda membedakan gerak lurus, gerak parabola
dan gerak vertikal

Apabila anda menjawab “tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajarilah materi
pada bab ini.

Apabila anda menjawab “ya” pada semua pertanyaan diatas maka lanjutkan dengan
mengerjakan LKS dan evaluasi yang tersedia.

B. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR


Setelah selesai mempelajari materi pada bab ini
1. Menyebutkan pengertian gerak suatu benda
2. Menjelaskan pengertian gerak lurus beratruran
3. Menjelaskan pengertian gerak lurus berubah beraturan
4. Menjelaskan perbedaan pengertian glb. dan glbb.
5. Menjelaskan pengertian gerak vertikal
6. Menjelaskan pengertian gerak parabola
7. Membedakan ketiga jenis gerak

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 1


Modul Fisika 1
BAB 2
GERAK

1. GERAK LURUS
Gerak adalah perubahan kedudukan (posisi) suatu benda terhadap titik awal (titik
asal). Cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak disebut mekanika.
Berdasarkan lintasannya gerak dibedakan menjadi 3 macam :
1. gerak lurus
2. gerak melingkar
3. gerak parabola

1.1.Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan bila lintasannya merupakan garis lurus
dan kecepatan setiap saat tetap.
Atau gerak dimana dalam selang waktu yang sama dapat menmpuh jarak yang sama dan
lintasannya merupakan garis lurus.

Benda bergerak dari A ke B dengan kecepatan


v v v maka :

A B s = v. t
s

Keterangan :
s = jarak yang ditempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

dari rumus diatas menunjukkan bahwa :

- (v) berbanding terbalik dengan (t)


- (s) berbanding lurus dengan (t)

Bila dilukiskan dalam bentuk diagram sebagai berikut:


v s

v C B s

s = v. t

O A
0 t t 0 t t

(1) (2)
Gambar:
(1) Grafik/diagram v-t : hasil kali v dan t merupakan luas OABC
(2) Grafik/diagram s-t : perbandingan antara jarak (s) dengan waktu (t) merupakan
kecepatan :

v = s/t
tg α = s/t

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 2


Modul Fisika 1
Soal latihan :
1. Berapa kecepatan yang dialami oleh suatu benda yang menempuh 30 m dalam
waktu 6 sekon ?

2. Berapakah jarak yang ditempuh oleh sebuah mobil yang mempunyai kecepatan
tetap 60 km/jam dalam waktu 20 menit?

3. A mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tetap 15 m/s. B dari tempat yang
sama mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tetap 12 m/s. A dan B
berangkat bersama-sama. Berapa selisih jarak yang ditempuh A dan B dalam
waktu 6 menit?

1.2.Gerak Lurus berubah beraturan (GLBB)


a. Pengertian dipercepat
Setiap benda dikatakan mengalami GLBB dipercepat bila lintasannya lurus, setiap
saat kecepatannya bertambah dengan harga tetap.
Jadi percepatan (a) : pertambahan kecepatan setiap saat.

∆v v2 – v1
a = ─── atau a = ────
∆t t 2 – t1

Hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) bisa dilihat seperti gambar dibawah ini:

v v
vt B
vt

vo vo C D

0 t4 t 0 A t
(1) (2)

Gambar :
(1). Bila to = 0, kecepatannya vo
bila t1 = t, kecepatannya vt
dari rumus diatas akan diperoleh :

vt – vo
a = ──── atau vt = vo + a.t
t–0
Keterangan :
vt = kecepatan pada t detik (m/s)
vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

(2). Bila kita perhatikan bangun yang diarsir merupakan bangun trapesium
Berarti jarak yang ditempuh oleh benda yang mengalami GLBB dipercepat sama
dengan luas trapesium.

L trap. = ( jumlah garis // ) x ½ tinggi


= ( AB + OC ) x ½ DC
= ( vt + vo ) x ½ t ……………( vt = vo + a.t )
= ( vo + a.t ) + vo ) x ½ t
= ( 2 vo + a.t ) x ½ t

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 3


Modul Fisika 1

St = vo t + ½ a.t2 Ket.: St = jarak yang ditempuh (m)


vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = waktu (s)

Grafik s - t berupa parabola ;

St
S1

0 t
t1 t

b. Pengertian diperlambat
Sebuah benda dikatakan mengalami GLBB diperlambat bila lintasannya lurus dan
setiap saat kecepatannya berkurang secara teratur.
Secara metematis perlambatan ini merupakan percepatan negatif.
Jadi rumus diatas juga berlaku untuk gerak diperlambat hanya tandanya negatif.

vt = vo - a.t
St = vo t - ½ a.t2

Grafik v – t Grafik s – t
V S

0 t 0 t

Bila persamaan diatas disubstitusi dengan menghitung variable t, diperoleh persamaan


sebagai berikut :
Ket.: tanda (+) dipercepat
vt2 = vo2 ± 2 a. St tanda (-) diperlambat

Contoh soal :
1. Kecepatan kereta api mula-mula diam. Dalam waktu 50 sekon kecepatan menjadi
72 km/jam. Berapa
a. percepatan yang dialami benda?
b. jarak yang ditempuh kereta api ?
diket : vo = 0
vt = 72 km/jam = 20 m/s
t = 50 sekon

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 4


Modul Fisika 1
dit.: a. a ?
b. St ?
jwb.: a. vt = vo + a.t
v − vo 20 − 0 2
a = t = = = 0,4m / s 2
t 50 5

b. St = vo t + ½ a.t2

= 0.50 + ½ .0,4.502 = 500 m

2. Mobil meluncur dengan kecepatan 90 km/jam kemudian direm, dalam waktu 8 sekon
kecepatan menjadi 54 km/jam. Berapa besar percepatan mobil tersebut?
diket : vo = 90 km/jam = 25 m/s
vt = 54 km/jam = 15 m/s
dit.: a ?
jwb.: vt = vo - a.t
v − vo 15 − 25 10
a = t = = = 1,25m / s 2
t 8 8

2. GERAK VERTIKAL
Gerak vertical adalah contoh istimewa gerak lurus berubah beraturan
a. Gerak vertical ke atas.

Pada gambar samping melukiskan benda yang dilemparkan


Vertical keatas dengan kecepatan awal (vo), maka makin la-
Ma kecepatannya makin berkurang sehingga pada titik ter-
Tinggi kecepatan benda nol (sesaat benda berhenti).
h vo Persamaan geraknya dinyatakan sebagai berikut:

vt = vo – g.t dan jarak yang ditempuh dinyatakan :

St = vo .t – ½ g.t2

Sedang waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi :


Syarat :
v
vt = 0 jadi tmax = o
g

2
vo
dan tinggi maksimum (Ymax) Ymax =
2g

keterangan : Ymax = tinggi benda (m)


vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
vo = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
t = waktu (s)

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 5


Modul Fisika 1
b. Gerak vertical ke bawah (gerak jatuh bebas)

Gambar samping menunjukkan gerak vertical kebawah


dari ketinggian y dengan kecepatan awal (vt)
karena garak vertical kebawah merupakan contoh gerak
vo Glbb dipercepat maka persamaannya memenuhi sebagai
h berikut :
vt = vo + g.t
vt2 = vo2 + 2 g h
St = vo .t – ½ g.t2

Vt
Untuk gerak jatuh bebas : vo= 0 maka persamaan untuk gerak jatuh

bebas dinyatakan sebagai berikut :


2h
- waktu yang diperlukan : t=
g

- kecepatan saat t detik : vt =√ 2gh

Contoh soal :
1. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 125 m diatas tanah (g= 10 m/ s2). Berapa
waktu yang ditempuh benda ketika berada 45 m diatas?
diket.: h1 = 125 m
h2 = 45 m
g = 10 m/ s2
dit.: t?
2h 2(h1 − h2 ) 2(125 − 45) 2(80) 160
jwb.: t = = = = =
g g 10 10 10
t = 16 = 4sekon

2. Sebuah batu dilempar vertical keatas dari sebuah puncak menara yang tingginya 6 m,
dengan kecepatan awal 5 m/s. Tentukan ketinggian maksimum batu diukur dari
permukaan tanah (g = 10 m/s2)
Diket.: h1 = 6 m
Vo = 5 m/s
g = 10 m/ s2
dit.: h ?
jwb.: h = h1 + h2
vt2 = vo2 - 2 g h2
0 = (5)2- 2.10. h2
0 = 25 – 20. h2
h2 = 1,25 m
jadi h = (6 + 1,25) m = 7,25 m

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 6


Modul Fisika 1
3. GERAK PARABOLA
Gerak parabola adalah suatu gerak lengkung yang lintasannya berupa parabola.
Contoh: gerak peluru, seperti gambar dibawah ini

Y
vy B vB

A vx

voy vo ymax

α
C vx
0 vox

xmax vy

Keterangan:
~ sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal (vo) dengan sudut elevasi (α)
terhadap mendatar
~ gerak benda terhadap sb-x : glb
~ maka persamaan rumusnya sesuai dengan rumus-rumus pada glb. dan glbb.
diperlambat.

Terhadap sumbu-x terhadap sumbu- y

Vx = vo. cos α vy = vo.sin α – g.t


Xt = vo. cos α.t Yt = vo.sin α. t– ½ g.t2

a). Kecepatan di titik A (sembarang):

vy
vy = (v x ) 2 + (v y ) 2 sedang arah tg =
vx
b). Tinggi maksimum (ymax)
syarat mencapai titik tertinggi vy = 0

v . sin 2 α
2
v . sin α
tmax = o. sehingga ymax = o.
g 2g

c). Jarak maksimum (xmax)


syarat mencapai titik terjauh y = 0

v . sin 2α
2
2v . sin α
tterjauh = o. sehingga x max = o.
g g

catatan:
Jauh tembakan mencapai harga maksimum bila sin 2α = 1
Sin 2α = 1
2α = 90o
α = 45o

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 7


Modul Fisika 1
Soal latihan
Pilihan ganda
1. Sebuah perahu motor menyeberangi sungai dengan arah kecepatan tegak lurus dengan
arah arus sungai. Kecepatan perahu 0,4 m/s dan kecepatan arus 0,3 m/s, bila perahu
mencapai seberang dalam waktu 200 sekon, maka lebar sungai adalah
a. 40 m d. 80 m
b. 50 m e. 100 m
c. 140 m

2. Grafik hubungan kecepatan (v), terhadap waktu (t), menunjukkan gerak sebuah sepeda
motor. Bila dalam waktu t sekon sepeda motor menempuh jarak 40 m, maka t adalah
…. v (m/s)
a. 2 sekon
b. 4 sekon 14
c. 6 sekon
d. 10 sekon 6
e. 12 sekon

0 t t(s)

3. Gerak lurus beraturan mempunyai ….


a. kecepatan dan percepatan nol
b. kecepatan tetap
c. kecepatan dan percepatan berubah
d. percepatan tetap
e. kecepatan dan percepatan

4. Perubahan kecepatan tiap waktu disebut ….


a. Kecepatan d. usaha
b. Momentum e. kelajuan
c. Percepatan

5. Kecepatan benda sebesar 108 km/jam. Jika dinyatakan dalam m/s sama dengan
a. 30 d.15
b. 25 e. 10
c. 20

6. Sebuah benda bergerak lurus beraturan dengan kecepatan awal 25 m/s dan percepatan
2 m/s2. kecepatan benda saat 10 sekon adalah ….
a. 35 m/s2 d. 60 m/s2
b. 45 m/s2 e. 65 m/s2
2
c. 55 m/s

7. Kereta api mula-mulankecepatannya 5 m/s bergerak dipercepat menjadi 15 m/s. jarak


yang ditempuh kereta api selama 5 sekon adalah ….
a. 30 m d. 360 m
b. 50 m e. 720 m
c. 100 m

8. Benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian 122,5 m. jika percepatan
grafitasi 9,8 m/s2, maka waktu untuk mencapai ketinggian 78,4 m dari tanah adalah
….
a. 5 sekon d. 2 sekon
b. 4 sekon e. 1 sekon
c. 3 sekon

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 8


Modul Fisika 1
9. Grafik suatu benda yang jatuh bebas dilukiskan dengan….
a. v (m/s) d. v (m/s)

t (s) t (s)

b. v (m/s) e. v (m/s)

t (s) t (s)

c. v (m/s)

t (s)

10. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 20 m/s dan diperlambat dengan
percepatan 4 m/s2. bila titik awal benda bergerak dianggap sebagai titik acuan, maka
persamaan gerak benda dapat dinyatakan dengan ….
a. s = 20 t2 + 4 t d. s = -2 t - 20 t2
b. s = 4 t2 – 20 t2 e. s = -2 t2 + 20 t
2
c. s = 20 t – 4 t

Soal Essay
1. Kecepatan kereta api berkurang 25 m/s menjadi 10 m/s sepanjang 525 m. berapa jauh
lagi kereta api bergerak sampai berhenti dan berapa lama untuk menghentikannya?

2. Dari ketinggian 300 m di atas tanah dilemparkan sebuah benda tegak lurus ke bawah
dengan kecepatan awal 20 m/s, pada saat yang sama dari tanah ditambahkan peluru
tegak lurus keatas dengan kecepatan awal 55 m/s. dimana benda dan peluru itu
bertemu? (g = 10 m/s2)

3. Sebuah batu dijatuhkan dari jembatan yang tingginya 45 m di atas air. Batu yang
kedua dilemparkan vertikal ke bawah 1 detik setelah batu pertama dijatuhkan . kedua
batu mencapai air dalam waktu yang bersamaan? (g = 10 m/s2)
a. Berapa kecepatan awal batu yang kedua?
b. Berapa kecepatan batu pertama dan kedua pada saat jatuh di air?

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 9


Modul Fisika 1
4. Grafik berikut melukiskan benda yang bergerak lurus berubah beraturan, tentukan
a. percepatan benda yang terjadi?
b. Jarak yang ditempuh dalam waktu 10 sekon?
v (m/s)

15

10 t (s)

5. Obeng jatuh dari seorang mekanik yang sedang berada di atas gedung. Dalam waktu
3 sekon obeng sampai ditanah, bila g = 9,8 m/s2. tentukan :
a. ketinggian obeng dari permukaan tanah?
b. kecepatan saat mencapai tanah ?

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 10


Modul Fisika 1
4. GERAK MELINGKAR

a. Gerak Melingkar Beraturan

v
M A
R

Yaitu gerak yang lintasannya berupa lingkaran gambar diatas melukiskan sebuah
benda yang mengalami gerakan yang lintasannya berupa lingkaran dengan jari-jari R
dan untuk selanjutnya disebut “gerak melingkar”.

Keterangan :
- bila jarak titik M – A adalah jari-jari (R)
- panjang busur yang ditempuh S
- besar sudut yang dibentuk ( ) maka :

S
θ= atau S=R
R

Bila persamaan diatas ruas kiri dan kanan dibagi waktu (t) maka diperoleh :

S θ
= R → v = ω .R
T t

Bila waktu yang diperoleh/diperlukan untuk mengelilingi lingkaran satu putaran


disebut periode (T)

2π 2πR
Maka : ω = dan v= → v = 2π . f .R
T T

Keterangan :
ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linear (m/s)
T = periode (s)
R = jari jari (m)

Bila banyaknya putaran tiap detik disebut frekuensi (f), maka :

1 1
f = atau T=
T f

ƒ = frekuensi (Hz = 1/sec)

Catatan : 2π = 3600
360 o
1 rad = = 57,3o ……( π = 3,14 )

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 11


Modul Fisika 1
● Percepatan Sentripental dan Gaya Sentripental
- Percepatan Sentripental (as) adalah percepatan pada gerak melingkar beraturan
yang arahnya selalu menuju kepusat lingkaran.
Rumus :

v2
as = atau as = ω 2 .R
R

4π 2 R
as = atau as = 4π 2 . f 2 ..R
T2

Keterangan :
as = Percepatan Sentripental
V = Kecepatan linear (m/s)
T = Waktu
R = jari jari (m)
T = Periode (detik)
ƒ = Frekuensi (Hz)

- Gaya Sentripental adalah gaya yang menyebabkan timbulnya percepatan


Sentripental.
- Arah gaya sentripental selalu menuju kepusat lingkaran.
- Berdasarkan hokum Newton II :

F = m.a maka Fs = m. as
v2
Jadi Fs = m.
R
Fs = m. ω 2. R

Fs = m. 4π2.f2. R

b. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (Gmbb)


- GMBB adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan kelajuan
berubah-ubah secara beraturan.
- Rumus-rumus pada gerak melingkar berubah bereaturan analog dengan GLBB
sebagai berikut :

GLBB GMBB
a. vt = vo ± a.t a. ω t = ω o ± α .t
b. St = vo.t ± ½ a.t2 b. θ = ω o .t ± 1 / 2.α .t 2
c. vt2 = vo2 ± 2 a.St c. ω t2 = ω o2 ± 2.α .θ
d. a = α . R d. α = a / R
e. S = θ . R S
e. θ =
R

Keterangan :
ω o= kecepatan sudut mula-mula
ω t = kecepatan sudut setelah t detik
α = percepatan sudut
θ = sudut yang ditempuh selama t detik
(+) = gerak dipercepat
(-) = gerak diperlambat

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 12


Modul Fisika 1
c. Gerak Roda-Roda
Dalam suatu mesin, banyak dijumpai pemindahan gerak putar dari suatu bagian ke
bagian lain . misalnya pada mesin mobil, terdapat pemindahan gerak dari poros engkol
ke generator ke kipas angin.
Gerak putar diperlukan oleh generator untuk menghasilkan arus listrik dan gerak putar
yang diterima oleh kipas angin digunakan untuk pendinginan mesin.
Cara pemindahan gerak putar dari suatu roda ke roda lain dapat dibedakan menjadi :
- pemindahan gerak pada dua roda yang satu poros (sepusat)
- pemindahan gerak pada dua roda yang bersinggungan
- pemindahan gerak pada dua roda yang dihubungkan dengan sabuk (belt), tali
atau rantai.

1) Pemindahan pada dua roda sepusat (satu poros)

Gambar berikut memperlihatkandua roda yang sepusat. Kedua roda tersebut


memiliki periode (T) atau frekuensi (f) sama. Dengan demikian kedua roda
mempunyai kecepatan sudut sama

R1

R2

Keterangan :
v1 v 2
ω 1= ω o atau = ω 1 dan ω 2 = kecepatan sudut roda 1 & roda2 (rad/s)
R1 R2
v1 dan v2 = kecepatan linier roda 1 & rode 2 (m/s)
R1 dan R2 = jari-jari roda 1 & rode 2 (m)

2) Pemindahan gerak pada dua roda yang bersinggungan


Contoh: pemindahan gerak dengan roda yang bersinggungan, misalnya
pemindahan gerak dengan roda gesek dan roda gigi

R1 R2

Pada pemindahan gerak ini. Kedua roda memiliki periode (T) dan frekuensi (f)
tidak sama. Sehingga kecepatan sudut ( ω ) kedua roda juga tidak sama. Tetapi
besar kecepatan linier (v) pada kedua roda adalah sama.

v1 = v2
ω 1.R1= ω 2.R2

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 13


Modul Fisika 1
ω1 R2
=
ω 2 R1

Dengan mengingat persamaan ω = 2πf, persamaan diatas dapat juga ditulis:


2πf 1 R2
=
2πf 2 R1
f 1 R2
=
f 2 R1

3) Pemindahan gerak pada dua roda yang dihubungkan dengan sabuk (belt),
tali atau rantai.
Pada pemindahan gerak dengan roda yang bersinggungan, arah putaran roda yang
digerakkan menjadi berlawanan dengan arah putaran roda yang menggerakkan.
Lain halnya pada pemindahan gerak dengan sabuk, tali atau rantai, roda penggerak
arah putarannya sama dengan roda yang digerakkan.
Pada gambar di bawah ini jika roda 1 berputar searah jarum jam, maka roda 2 juga
berputar searah jarum jam.
Dengan demikian, untuk roda-roda yang dihubungkan dengan sabuk, tali atau
rantai maka besar dan arah kecepatan adalah sama.

v1 = v2
ω 1.R1 = ω 2.R2

R2

R1 R2

Soal-soal latihan :
Pilihan Ganda
1. Sebuah benda mula-mula bergetar dengan frekuensi 3 Hz, kemudian berubah
menjadi 5 Hz, perbandingan periode mula-mula dengan periode akhir adalah
a. 1 : 4 d. 5 : 2
b. 2 : 5 e. 5 : 3
c. 3 ; 5

2. Sebuah roda berputar 300 putaran tiap menit, kecepatan sudut roda tersebut adalah
….
a. 10 π rad/s d. 50 π rad/s
b. 30 π rad/s e. 300 π rad/s
c. 40 π rad/s

3. Roda mesin berdiameter 30 cm dan bermassa 5 kg, berputar dengan percepatan


sentripetal 20 π2 m/s2, besar gaya sentripetal pada roda tersebut ….
a. 24 π2 N d. 120 π2 N
b. 30 π2 N e. 600 π2 N
2
c. 100 π N

4. Sebuah kereta bermassa 1000 kg, mengelilingi suatu kurva dasar berjari-jari 150 m
dengan kecepatan 54 km/jam. Besar gaya sentripetal kereta terhadap rel adalah ….
a. 1,5 kN d. 15 kN
b. 3,2 kN e. 150 kN
c. 5,4 kN

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 14


Modul Fisika 1

5. Roda sepeda meter yang berdiameter 70 cm berputar pada kecepatan 600 putaran /
menit. Kecepatan sepeda motor tersebut adalah ….
a. 11 m/s d. 2200 m/s
b. 22 m/s e. 13200 m/s
c. 1100 m/s

6. Suatu gergaji berbentuk piringan dengan diameter 50 cm, berputar sehingga ujung
matanya bergerak sebanyak 6 putaran/detik. Kecepatan ujung gergaji tersebut
adalah ….
a. 3 π m/s d. 3 π m/s
b. 3 π m/s e. 3 π m/s
c. 3 π m/s

7. Dua puly I dan II dihubungkan dengan streng RI = 4 cm dan RII = 10 cm. Jika
rpm1 = 120 maka besar rpm2 adalah ….
a. 12,4 rpm d. 50 rpm
b. 32,5 rpm e. 300 rpm
c. 48 rpm

8. Sebuah batu diikta dengan seutas tali panjangnya 1,5 cm dengan ujung tali yang
lain sebagai pusat, tali diputar dalam bidang horizontal dengan kecepatan linier
sebesar ….
a. 0,5 π m/s d. 2,5 π m/s
b. 1,5 π m/s e. 3 π m/s
c. 2 π m/s

9. Sebuah gergaji bentuk piringan mempunyai diameter 0,5 m. berputar sebanyak


6 Hz, kecepatan linier ujung mata gergaji tersebut adalah ….
a. 0,5 π m/s d. 30 π m/s
b. 6 π m/s e. 60 π m/s
c. 8,7 π m/s

10. Dua roda berjari-jari masing-masing 5 cm dan 20 cm bersinggungan dan berputar,


kecepatan linier dan kecepatan sudutnya adalah ….
a. v1 = v2 ; ω 1 = ω 2
b. v1 = v2 ; ω 1 = 4 ω 2
c. v1 = v2 ; ω 2 = 4 ω 1
d. v1 = 4 v2 ; ω 1 = 4 ω 2
e. v1 = 4 v2 ; ω 1 = ω 2

Soal essay
1. Seorang pembalap mengendarai sepeda dengan kecepatan 10 m/s, melewati
lintasan melingkar berjari-jari 20 m, jika massa sepeda dan pembalap 80 kg,
Berapa gaya sentripetal yang dialami ?

2. Sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda yang massanya 5 kg, dan
menyebabkan benda tersebut bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan
2 m/s pada lingkaran yang berjari-jari 2 m. Hitung besar gaya tersebut ?

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 15


Modul Fisika 1

DAFTAR PUSTAKA

Suratman. 1994. Fisika SMK Teknologi dan Industri. Bandung : Armico


Sukatma. 1998. Lingkungan Hidup. Malang : Indah Offset
Suprihatin, Agung. 1997. Sampah dan Pengelolaannya. Malang : Indah Offset
Wardana, Wisnu Arya. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan.
Yogyakarta:Andi
Sutedjo, S.Pd. 2006. Fisika SMK Teknologi dan Industri Jakarta : Yudhistira
Kanginan, M. 1996. Fisika SMU untuk kelas 2 dan 3. Jakarta : Erlangga
Kamajaya, 1986. Fisika SMA untuk kelas 1,2,dan 3, Bandung : Ganeca Exact
Iskandar Daud, 1986. Fisika untuk STM untuk kelas 1, 2, dan 3.Bandung : Yrama
Widya
Sunardi, 2007. Fisika Bilingual untuk SMA kelas X, XI dan XII . Bandung :Yrama
Widya
Kumpulan soal-soal Ujian Nasional Tahun 1997 – 2002

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 16

You might also like