You are on page 1of 16

Modul Fisika 2

PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI
Modul fisika ini terdiri dari satu bagian materi yaitu tentang Suhu dan kalor, fluida dan
hukum thermodinamika.
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memiliki kompetensi sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui masalah yang berhubungan dengan suhu dan kalor
2. Dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan fluida (statis dan dinamis)
3. Dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Hukum termodinamika

B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini pada dasarnya adalah
pengetahuan dasar tentang materi fisika kelas 1 semester gasal dan genap.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Penjelasan bagi siswa
a. Pelajari modul ini dengan seksama dan mencoba mengerjakan soal-soal yang
pada evaluasi
b. Isilah cek kemampuan yang ada di awal bab dengan menjawab “ya” atau “tidak”
pada salah satu pertanyaan.
Apabila anda menjawab “tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka
pelajarilah materi pada bab ini.
Apabila anda menjawab “ya” pada semua pertanyaan diatas maka lanjutkan
dengan mengerjakan LKS dan evaluasi yang tersedia.
2. Penjelasan bagi guru
Sebagai pembimbing dari siswa, guru diharapkan dapat :
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas latihan yang dijelaskan dalam tahap-
tahap belajar
c. Membantu siswa dalam mempelajari konsep yang disajikan dalam modul
d. Merencanakan penilaian dan mempersiapkan perangkatnya
e. Melaksanakan penilaian tehadap aktivitas siswa maupun hasil kerja siswa
f. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap pengetahuan dan ketrampilan kerja dari
suatu kompetensi yang masih perlu disempurnakan.

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 1


Modul Fisika 2

SUHU DAN KALOR

A. CEK KEMAMPUAN
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Dapatkah anda menyebutkan pengertian suhu
2 Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian kalor
3 Dapatkah anda menjelaskan tentang perubahan wujud
benda
4 Dapatkah anda menyebutkan contoh macam-macam satuan
suhu
5 Dapatkah anda menjelaskan contoh perubahan wujud
benda
6 Dapatkah anda menjelaskan tentang perubahan kalor
7 Dapatkah anda menjelaskan tentang pemuaian
8 Dapatkah anda menjelaskan tentang maca-macam
pemuaian
9 Dapatkah anda menjelaskan tentang perpindahan kalor

Apabila anda menjawab “tidak” pada salah satu pertanyaan di atas maka pelajarilah materi
pada bab ini.

Apabila anda menjawab “ya” pada semua pertanyaan diatas maka lanjutkan dengan
mengerjakan LKS dan evaluasi yang tersedia.

B. TUJUAN KEGIATAN BELAJAR


Setelah selesai mempelajari materi pada bab ini
1. Menyebutkan pengertian suhu
2. Menjelaskan tentang pengertian kalor
3. Menjelaskan tentang perubahan wujud benda
4. Menyebutkan contoh macam-macam satuan suhu
5. Menjelaskan contoh perubahan wujud benda
6. Menjelaskan tentang perubahan kalor
7. Menjelaskan tentang pemuaian
8. Menjelaskan tentang maca-macam pemuaian
9. Menjelaskan tentang perpindahan

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 2


Modul Fisika 2

BAB VII
SUHU DAN KALOR

7.1. Pengertian Suhu


7.1.1. Pengertian suhu suatu benda
Panas dingin dapat dirasakan lewat indra peraba, tetapi indra kita tidak dapat
mengukur derajat panas dinginnya suatu benda, yang dinamakan suhu atau temperature dan
bisa diukur dengan alat yang disebut Termometer.
Zat cair yang biasa untuk mengisi thermometer bias air raksa (mercuri) atau alkohol
karena :
- kedua zat tersebut perubahan volume teratur
- untuk air raksa titik beku -39 oC, titik didih 357 oC ; sedang untuk alcohol titik
beku -115 oC dan titik didih 78 oC
- tidak membasahi dinding kaca
- untuk air raksa sebagai konduktor yang baik

Perbandingan skala pada thermometer

C R F K
_▐_____▐____▐_____▐_______________
▐ 100 ▐ 80 ▐ 212 ▐ 373 titik didih air
▐ ▐ ▐ ▐
▐ ▐ ▐ ▐
▐ ▐ ▐ ▐
_▐ ____ ▐____▐_____▐ _______________
▐0 ▐ 0 ▐ 32 ▐ 273 titik beku air
▐ ▐ ▐ ▐

perbandingan diatas bias dirumuskan sebagai berikut :


C:R:F:K = 100 : 80 : 180 : 100
C:R:F:K = 5:4:9:5
_____________________________
Maka C R (F-32) (K-273)
── = ── = ─── = ─────
5 4 9 5
_____________________________
contoh soal ;
1. suhu pada skala Celsius menunjukkan angka 25 oC, berapa angka yang ditunjukkan
dalam skala :
a. Reamur
b. Fahrenheit
c. Kelvin
Jawab :
a. C R b. C (F-32)
── = ── ── = ───
5 4 5 9
25 R 25 (F-32)
── = ── ── = ───
5 4 5 9
o
R = 20 5 (F-32) = 25 . 9
5F = 225 + 160
F = 385 = 77 o
c. 25 oC = (25+273) K 5
= 297 K

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 3


Modul Fisika 2

7.1.2. Pengertian Kalor ( Q )


Kalor adalah salah satu bentuk energi . oleh para ahli fisika dan kimia, dianggap sejenis
zat alir yang tidak terlihat oleh manusia, intuk selanjutnya satuan kalor ditetapkan dengan
nama kalori.

Diff. : 1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air
sehingga suhunya naik sebesar 1 oC.

a. Pengertian kalor jenis zat (c)


Yaitu banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 gram zat
itu sebesar 1 oC.
dirumuskan sebagai berikut :

Q
c = —— atau Q = m.c.∆t
m.∆t

Keterangan :
Q = kalor (joule/kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg.oC ; atau kal/gr.oC)
∆t = perubahan suhu (oC)

b. Pengertian kapasitas kalor (C)


Yaitu banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda
sebesar 1 oC
Dirumuskan sbb :

Q
C = —— atau Q = C.∆t
∆t

keterangan :
Q = kalor (joule/kal)
C = kapasitas kalor (J/oC atau kal./oC)
∆t = perubahan suhu (oC)

c. Pengertian kalor lebur (L)


Yaitu besar kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat setiap gram bila terjadi perubahan
wujud.
Dirumuskan sbb:

Q
L = —— atau Q=m.L
m

keterangan ;
Q = kalor (joule/kal)
m = massa benda (kg)
L = kalor lebur (J/kg atau kal./gram)

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 4


Modul Fisika 2

7.1.3. Kalorimeter
Yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan besarnya kalor jenis suatu zat.
Kalorimeter bekerja berdasarkan Azas Black
Yaitu ;
“ jumlah kalor yang dilepas = jumlah kalor yang diterima”
atau dirumuskan sbb:

Q lepas = Q terima

Contoh soal :
1. Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 20 gr es dari -4 oC
menjadi 30 oC? kalor lebur es 80 kal/gr; kalor jenis es 0.5 kal/gr.oC; kalor jenis air
1 kal.gr.oC.

Diket : mes = 20 gr t (oC)


o
t1 = -4 C
t2 = 0 oC 30 ---------------------
o
t3 = 30 CLes = 80 kal gr
Les = 80 kal/gr
ces = 0.5 kal/gr.oC Q3
o
cair = 1 kal/gr. C
Dit. : Q total ?
Jawab : 0 Q2 t (oC)
Q = Q1 + Q2 + Q3 -4 Q1
= mes. ces. ∆t1 + mes.Les + mair. cair . ∆t2
= 20.0.5.(0-(-4))+ 20.80 + 20.1. (30-0)
= 40 + 1600 + 600 = 2240 kal = 2.24 kkal

2. 30 gram es dari 0 oC dimasukkan kedalam bejana yang berisi air 350 gr dari 100 oC. kalor
lebur es 80 kal/gr, berapa suhu akhir campuran itu ?
Diket : mes = 30 gr
t1 = 0 oC t (oC)
t2 = 100 oC 100 ------------------------
mair1 = 30 gr t2 Q3
mair2 = 350 gr
Les = 80 kal/gr ----------------- ------ ta ?
cair = 1 kal/gr. oC
Dit : t akhir (ta) ? t1 Q2
Jawab:
Q lepas = Q terima Q1 t (oC)
Q3 = Q1 + Q2
mair2. cair . ∆t2 = mes.Les + mair1. cair . ∆t1
350. 1.(100- ta ) = 30.80 + 30.1. (ta – 0)
35.000 – 350 ta = 2400 + 30 ta
37400 = 380 ta
ta = 37400 = 98,42 oC
380

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 5


Modul Fisika 2

7.2. Kalor dan Perubahan wujud


a. Perubahan Wujud
adalah perubahan keadaan suatu zat. Benda dibagi dalam 3 wujud yaitu padat, cair
dan gas. Contoh perubahan wujud adalah sebagai berikut :
- perubahan wujud dari padat ke cair disebut melebur
- perubahan wujud dari padat ke gas disebut melenyap
- perubahan wujud dari cair ke padat disebut membeku
- perubahan wujud dari cair ke gas disebut menguap
- perubahan wujud dari gas ke cair disebut mengembun
- perubahan wujud dari gas ke padat disebut menyublin

Perubahan wujud zat ini terjadi tanpa adanya perubahan suhu (suhu tetap)
Contoh :
Es pada 0 oC → menjadi air 0 oC
Air pada 100 oC → menjadi uap 100 oC

Besarnya kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat bila terjadi perubahan wujud memenuhi
persamaan sebagai berikut :

Q=m.L

keterangan ;
Q = kalor (joule / kal)
m = massa benda (kg)
L = kalor lebur/laten (J/kg atau kal./gram)

Pengaruh tekanan dan suhu pada suatu zat diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini
(dikenal diagram P-T).
P P
D D
gl gl cair
cair padat K

padat gu gu
Tr Tr
gs gas gs gas

0 T 0 T
Untuk Es,perak,galium, besi, bismuth untuk semua zat kecuali Es,perak
galium,besi dan bismuth

keterangan :
- garis batas antara daerah padat dan cair disebut garis lebur (gl)
- garis batas antara daerah cair dan gas disebut garis uap (gu)
- garis batas antara daerah padat dan gas disebut garis sublim (gs)
- ketiga garis ini bertemu di satu titik yang disebut dengan titik Tripel (Tr),dalam
keadaan ini wujud cair,padat dan gas seimbang.
- Ujung garis uap disebut titik kritis
- Di atas suhu ini tidak ada lagi wujud cair
- Garis lebur tidak berhenti di D saja , tapi masih bias diteruskan

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 6


Modul Fisika 2

b. Kenaikan Suhu
Suatu zat yang menerima kalor, selain terjadi pemuaian (perubahan wujud) maka
pada zat tersebut dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan sbb :

Q = m. c.∆t

Keterangan :
Q = kalor (joule/kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kg.oC ; atau kal/gr.oC)
∆t = perubahan suhu (oC)

Contoh soal :
1. 460 gr campuran es dan air pada suhu 0oC ada dalam bejana yang kapasitas kalornya
diabaikan, kemudian dimasukkan 80 gr uap air dari 100 oC kedalam bejana. Kalau
kalor lebur es 80 kal/gr dan kalor penguapan air 540 kal/gr sedang suhu akhir 80 oC,
berapa banyaknya air mula-mula?
Diket : misal mair = a gr
mes = (460-a) gr
t 1 = 0o C
muap = 80 gr
t2 = 100oC
Les = 80 kal/gr
Luap = 540 kal/gr
takh = 80oC
cair = 1 kal/gr. oC
Dit. : mair atau (a) ?
Jawab : Q lepas = Q terima …………(azas Black)

muap . cair . ∆t2 + muap. Luap = m(es + air). cair . ∆t1 + mes. Les
80 . 1.(100-80) + 80 . 540 = 460 . (80-0) + (460 – a) 80
1.600 + 43.200 = 36800 + 36800 – 80a
44.800 = 73.600 – 80a
80a = 73.600 – 44.800
a = 28.800 = 360 gram
80

7.3. Pemuaian zat


Pada umumnya bila suatu zat diberikan kalor maka zat itu akan bertambah besar atau
memuai. Sedang ukuran pertambahan benda tergantung pada :
- jenis benda
- ukuran benda mula-mula
- besar kalor yang diberikan
Dalam zat padat, cair dan gas pada kenaikan suhu akan menambah energi getaran sehingga
jarak antara partikel bertambah besar, tetapi hal tersebut di atas tidak berlaku sepenuhnya
pada air (ada perkecualian).
Contoh : volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dari 0 oC sampai 4 oC, peristiwa
ini disebut Anomali air.

7.3.1. Pemuaian zat padat


(a). Pemuaian Panjang (L)
Bila sebuah batang dipanasi maka panjangnya akan bertambah, pertambahan panjang
karena pemuaian disebut pemuaian panjang.
/----- Lo -----------/-∆L--/

/------------- Lt -----------/

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 7


Modul Fisika 2

Pada gambar di atas melukiskan suatu batang mula-mula panjang (Lo) pada suhu to,
dipanaskan sampai suhu t sehingga bertambah panjang sebesar (∆L), dan akhirnya
panjangnya menjadi ( Lt).
Dari hasil pengamatan pertambahan panjang ∆L adalah :
- berbanding lurus dengan panjang mula-mula (Lo)
- berbanding lurus dengan kenaikkan suhu (∆t)
- berbanding lurus dengan jenis zat
dirumuskan sbb:

∆L = α. Lo. ∆t
atau Lt = Lo. ( 1 + α. ∆t )

Keterangan :
∆L = pertambahan panjang
α = koefisien muai panjang
Lo = panjang mula-mula
Lt = panjang akhir pada suhu t
∆t = pertambahan/kenaikan suhu

(b). Pemuaian luas (A)


Prinsip pemuaian luas pada dasarnya sama dengan pemuaian panjang. Pada gambar
dibawah ini menunjukkan suatu bidang luas mula-mula (Ao),dipanaskan sehingga terjadi
kenaikan suhu ( ∆t ) maka pada bidang akan bertambah luas sebesar (∆A).

At yang dirumuskan sbb:

Ao ∆A = β. Ao. ∆t
atau At = Ao. ( 1 + β. ∆t )

∆A β =2α

Keterangan :
∆A = pertambahan luas
β = koefisien muai luas
Ao = luas mula-mula
At = luas akhir pada suhu t
∆t = pertambahan/kenaikan suhu

(c). Pemuaian volume/ruang (V)


Prinsipnya juga sama seperti pada pemuaian panjang. Gambar dibawah ini
menunjukkan volume suatu benda mula-mula (Vo), dipanaskan sehingga suhunya naik sebesar
(∆t), dan volume bertambah sebesar (∆V).

Yang dirumuskan sbb:

∆V ∆V = γ. Vo. ∆t γ=3α
Vt = Vo. (1 + γ. ∆t )

Vt
Keterangan :
∆V = pertambahan volume
γ = koefisien muai volume
Vo = volume mula-mula
Vt = volume akhir pada suhu t
∆t = pertambahan/kenaikan suhu

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 8


Modul Fisika 2

contoh soal :
1. Hitung pertambahan panjang kawat tembaga 500 cm,bila suhunya dinaikan dari 120 oC
menjadi 320 oC, bila harga α = 17 x 10-6 / oC
diket : Lo = 500 cm
∆t = (320-120) oC =200 oC
α = 17 x 10-6 / oC
dit : ∆L ?
jawab : ∆L = α. Lo. ∆t
= (17 x 10-6 ).(500). (200)
= 17 x 10-1 = 1,7 cm

2. Sebuah logam jika dipanasi dari 20 oC menjadi 80 oC, bertambah panjang sebesar 1 mm,
jika batang lain dari logam yang sama panjangnya adalah dua kali semula, dipanasi dari
20 oC menjadi 50 oC ,berapa besar pertambahan logam yang kedua tersebut ?
diket : ∆L1 = 1 mm
∆t1 = (80-20) = 60 oC
Lo2 = 2 x Lo1
∆t2 = (50-20) = 30 oC
dit : ∆L2 ?
jawab : ∆L1 = α. Lo1. ∆t1
Lo1 = ∆L1 = __1__
α. ∆t1 α . 60
∆L2 = α. Lo2. ∆t2
= α . 2 x Lo1. (30)
= α. 2 x __1__ x (30)
α . 60
∆L2 = 1 mm

7.3.2. Pemuaian pada zat cair


Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume, sehingga hanya mempunyai koefisien
muai volum/ruang (γ).
Dengan persamaan sbb :
∆V = γ. Vo. ∆t ….. (γ = 3 α)
Vt = Vo. (1 + γ. ∆t )

7.3.3. Pemuaian pada Gas


Seperti halnya pada zat cair, gas juga hanya mempunyai koefisien muai ruang atau
volum (γ )
Pemuaian pada gas bisa terjadi dengan berbagai cara :
- tekanan tetap (isobarik)
- volume tetap (isokhorik)
- suhu tetap (isotermis)
- tekanan,volume & suhu berubah (adiabatik)

(a). Tekanan tetap (isobarik)


Dari hasil yang dilakukan oleh J.A Charles & J.L Gay Lussac pada tahun 1802,
menemukan hubungan antara volume, suhu, dan gas pada tekanan tetap.
Sedang harga koefisien muai volum/ruang (γ) = 1/273 oC-1
Dari perumusan yang sama diperoleh :

Vt = Vo. (1 + γ. t ) dimana (γ) = 1/273 oC-1


Jadi, Vt = Vo. (1 + 1/273. t )
= Vo. (273 + t ) ……. Bila suhu dinyatakan dalam Kelvin :
273

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 9


Modul Fisika 2

V 1 Vo
maka : Vt = Vo T1 atau =
To T 1 To

secara umum persamaannya :

V1 V 2 V =k
= atau yang dikenal dengan Hukum Gay Lussac.
T1 T 2 T

(b). Volume tetap (isokhorik)


Prinsipnya sama dengan pada tekanan tetap, bahwa pada berbagai suhu dan tekanan,
ternyata perubahan tekanan :
- sebanding dengan kenaikan suhu
- sebanding dengan tekanan semula

Dirumuskan : Pt = Po. (1 + γ. t ) dimana (γ) = 1/273 oC-1


Maka :

P1 P 2 P =k
= atau yang dikenal dengan Hukum Gay Lussac.
T1 T 2 T

(c). Suhu tetap (isotermis)


Pada tahun 1660 Robert Boyle mengumumkan hasil percobaannya sbb :
“Jika suatu benda dijaga tetap sedang volumenya diubah-ubah, maka tekanannya
berubah-ubah pula”.
Hubungan ini dirumuskan :

P1 V1 = P2 V2 atau PV = k yang dikenal dengan Hukum Boyle

Catatan :
Bila ketiga besaran yang menentukan keadaan gas adalah P,V dan T dibiarkan sama-sama
berubah. Maka bentuk persamaannya merupakan gabungan diantara kedua persamaan yang
telah dikemukakan diatas (Hukum Boyle dan Hukum Gay Lussac) yang dinyatakan sbb :

P1.V 1 P 2.V 2
=
T1 T2

Hukum diatas berlaku apabila :


- jumlah masa gas tidak berubah
- susunan gas tidak berubah dengan kata lain dalam gas tidak terjadi reaksi kimia dan
tidak ada perubahan wujud.

Hukum diatas dikenal dengan Hukum Boyle Gay Lussac.

Contoh soal :
1. Gas amoniak berada pada tempat 40 cm3 pada tekanan 758 mm Hg, hitung volumenya
bila tekanannya diubah menjadi 634 mm Hg pada suhu tetap?
Diket : V1 = 40 cm3
P1 = 758 mm Hg = 75,8 cm Hg
P2 = 634 mm Hg = 63,4 cm Hg

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 10


Modul Fisika 2

Dit : V2 ….?
Jawab : P1 V1 = P2 V2
75,8. 40 = 63,4. V2
3032 = 63,4. V2
V2 = 47,8 cm3.

Latihan soal-soal :
Pilihan ganda
1. Temperatur ruang laboratorium komputer menunjukkan angka 77 oF, jika ruang
tersebut diukur dengan temperatur skala celcius angka yang ditunjukkan ….
a. 84 oC d. 25 oC
b. 77 oC e. 20 oC
o
c. 60 C

2. Berapakah suhu suatu benda, sehingga angka yang ditunjukkan oleh skala Celsius
sama dengan skala Fahrenheit ….
a. 0 d. - 40
b. -32 e. + 42
c. +38

3. Sepotong es bermassa 5 kg, suhu mula-mula – 5 oC, es tersebut suhunya dinaikan


sehingga es yang melebur ½ bagian (kalor lebur es 80 kal/gr; kalor jenis es
0.5 kal/gr.oC), kalor yang diserap oleh es adalah ….
a. 412,5 kkal d. 206,25 kkal
b. 225,5 kkal e. 200 kkal
c. 212,5 kkal

4. Sebuah batang besi pada suhu 100 oC panjangnya 2 m. bila koefisien muai panjang
besi 2 x 10-5 / oC, maka panjang besi menjadi 2,0004 m pada saat suhu batang ….
a. 90 oC d. 130 oC
o
b. 110 C e. 125 oC
c. 120 oC

5. Lempeng besi (koefisien muai panjang baja 11 x 10-6 / oC), berbentuk lingkaran
memiliki 40 cm2 pada suhu 25 oC, luas lempeng baja pada suhu 175 oC adalah ….
a. 40,022 cm2 d. 40,132 cm2
b. 40,066 cm2 e. 40,154 cm2
2
c. 40,076 cm

6. Grafik yang menunjukkan antara tekanan (P) dan volume (V) gas pada suhu tetap
adalah ….
a. P c. P e. P

b. P d. P

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 11


Modul Fisika 2

7. Volume gas ideal dibuat 2 kali semula sedangkan temperaturnya dibuat setengahnya,
maka tekanannya menjadi ….
a. ¼ kali d. ½ kali
b. 4 kali e. 2 kali
c. 2,5 kali

8. 1 liter gas dengan tekanan 1 atmosfer dan temperaturnya – 23 oC, berapa tekanan
tersebut bila ditekan menjadi ½ liter dan temperaturnya menjadi 27 oC
a. 2 atm d. 4 atm
b. 2,4 atm e. 4,5 atm
c. 2,5 atm

9. Kedalam kalorimeter yang berisi 200 gram air yang bersuhu 20 oC , dimasukkan
20 gram air bersuhu 60 oC, ternyata suhu campurannya 40 oC. kapasitas kalor pada
kalorimeter tersebut sama dengan ….
a. 1,01 kal/ oC d. 40,00 kal/ oC
o
b. 20,00 kal/ C e. 62 kal/ oC
c. 22,00 kal/ oC

10. Sepotong tembaga bermassa 200 gram, suhunya 100 oC dimasukkan kedalam air
100 gram air yang bersuhu 20 oC. kalor jenis tembaga 0,1 kal/gr oC, suhu
kesetimbangan campuran tersebut ….
a. 40,1 oC d. 25,0 oC
o
b. 36,0 C e. 21,0 oC
c. 33,3 oC

Soal esay
1. Sebatang baja dengan koefisien muai panjang = 10-5 /oC, panjangnya 100 cm pada
suhu 30 oC, bila panjang batang baja itu sekarang menjadi 100,1 cm. Berapa besar
suhu akhirnya?

2. Pada temperatur 15 oC sebuah piringan berdiameter 30 cm dan diameter sebuah gelang


besi 29,96 cm. berapa derajad harus dipanaskan gelang besi tersebut supaya piringan
dapat masuk kedalam gelang tersebut? koefisien muai panjang besi = 11 x 10-6 /oC.

3. Hitung pertambahan volume air raksa dari 100 cm3, bila temperaturnya naik dari 10 oC
menjadi 35 oC. koefisien muai volume air raksa = 18 x 10-5 /oC.

4. Jarak sambungan antara dua buah rel kereta api yang terbuat dari besi adalah 1 cm
pada suhu 25 oC. Bila tiap-tiap rel panjangnya 50 m, pada suhu berapakah sambungan
rel tersebut akan menjadi berimpit, bila diketahui koefisien muai panjang besi
11 x 10-6 /oC.

5. Suatu plat tipis lebarnya 30 cm dan panjangnya 50 cm dibuat dari logam yang
koefisien muai panjangnya 0,000012 oC, suhu mula-mula 20 oC. Berapakah besar
pertambahan luas plat itu bila dipanaskan sampai 100 oC ?

6. Helium 1 liter pada tekanan 1 atmosfer dan suhu 27 oC, dipanaskan hingga tekanan
dan volumenya menjadi 2 kali semula, berapakah temperatur akhirnya ?

7. Suatu gas dalam ruang tertutup bila volumenya di empat kalikan sedang temperatur
mutlak dibuat menjadi ½ kalinya , berapa besar tekanan akhirnya?

8. Hitung temperatur akhir yang diperlukan untuk merubah 10 liter helium pada
temperatur 100 oK dan tekanan 0,1 atmosfer menjadi 20 liter helium pada tekanan 0,2
atmosfer ?

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 12


Modul Fisika 2

7.4. Perpindahan kalor


Pada prinsipnya energi kalor itu berpindah bukan dengan cara mengalir seperti aliran
fluida melainkan berpindah melalui perubahan energi dalam dari medium penghantar,
hantaran ini mungkin bisa terjadi apabila terdapat perbedaan suhu.
Dengan kata lain kalor merambat dari tempat yang bersuhu tinggi ketempat yang bersuhu
rendah.
Secara garis besar rambatan/perpindahan kalor ada 3 macam :
- konduksi (hantaran)
- konveksi (aliran)
- radiasi (pancaran)
syarat terjadinya perpindahan kalor :
- adanya perubahan suhu
- adanya medium perambat kecuali untuk radiasi tanpa medium bisa terjadi.

7.4.1. Perambatan kalor secara konduksi (hantaran)


Rambatan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor/panas yang terjadi dimana
medium tidak berpindah, yang berpindah hanyalah energi saja.
Rambatan kalor secara konduksi kebanyakan terjadi dalam zat padat (untuk zat cair
dan gas hanya sebagian kecil saja)
Contoh : peristiwa konduksi pada zat padat
Q

T1
L

T2
P
H
Batang dipanaskan pada salah satu ujungnya
- kalor akan merambat dari temperatur tinggi ke temperatur rendah (dari P ke Q)
- ternyata jumlah kalor yang mengalir tiap detik (H) adalah :
a. berbanding lurus dengan luas penampang (A)
b. berbanding lurus dengan suhu mutlak (∆T)
c. berbanding terbalik dengan panjang batang (L)
d. bergantung pada jenis benda (k)

selanjutnya dirumuskan sebagai berikut :

keterangan : H = jumlah kalor tiap detik ( watt)


A. ∆T k = koefisien konduksi termal (watt/m. K)
H = k ───── ∆T= selisih suhu (K)
L A = luas penampang batang (m2)
L = panjang batang

7.4.2. Perambatan kalor secara konveksi (aliran)


Rambatan kalor secara konveksi adalah perambatan kalor yang terjadi dimana yang
berpindah energi kalor beserta medium perambatannya.
Kebanyakan perambatan kalor konveksi terjadi dalam zat cair dan sebagian dalam
gas.
Pada gambar dibawah ini melukiskan sebuah tabung terbuat dari kaca diisi air dan
dimasukkan serbuk gabus.

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 13


Modul Fisika 2

Molekul air

lilin

Tabung yang berisi air dan serbuk gabus dipanaskan sehingga air memuai. Karena air
berada didasar tabung suhunya naik maka massa jenisnya berkurang (ρ < 1) sedangkan massa
jenis air bagian atas masih tetap (ρ = 1) akibatnya air didasar tabung naik dan diatas turun.
Hal ini terlihat dengan gerakan gabus.
Sedang jumlah kalor yang merambat tiap satuan waktu (H)
Adalah :
- berbanmding lurus dengan luas penampang (A)
- berbanding lurus dengan selisih waktu (∆T)
- bergantung pada jenis zat

untuk selanjutnya dirumuskan sbb: H = h . A . ∆T

Keterangan :
H = jumlah kalor tiap detik (joule/sekon atau watt)
h = koefisien konveksi termal (joule/m2.s. c)
A = luas penampang batang (m2)
∆T = selisih suhu (c)

sedang harga h (koef.konveksi termal) bergantung pada bentuk dan kedudukan geometrik
permukaan-permukaan tertentu yang bersangkutan, serta pada sifat fluida yang menjadi
perantara.

7.4.3. Perambatan kalor secara radiasi (pancaran)


Walaupun matahari jauh dari bumi dan bagian terbesar ruang diantaranya hampa
energi dari matahari tiba juga di bumi dan diserap sebagai kalor. Dalam hal ini energi
dipancarkan oleh matahari sebagai gelombang elektromagnetik.
Cara rambatan ini disebut Radiasi.
Jadi perambatan kalor secara Radiasi adalah perambatan energi kalor melalui
(pancaran) gelombang elektromagnetik.

matahari

Bumi

Berarti pula tanpa medium perambatan kalor secara radiasibisa terjadi. Sebenarnya semua
benda pada setiap saat memancarkan energi, tetapi dalam keseimbangannya diserap pula
energi sebesar yang dipancarkan tadi.
Pada benda yang menyerap kalor dengan baik maka benda itu juga memancarkan kalor
dengan baik

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 14


Modul Fisika 2

Benda yang menyerap seluruh radiasi padanya disebut benda hitam sempurna (black
body),dari hasil percobaan oleh Yosep Stefan Boltzman (1835-1893) dinyatakan bahwa :
“Energi yang dipancarkan tiap satuan luas permukaan benda perdetik sebanding
dengan pangkat empat suhu mutlak (T), benda tersebut”
untuk selanjutnya dirumuskan sbb :

W = e. σ.T4
H = e. σ. T4
A
H = A. e. σ. T4

Keterangan :
H = energi per satuan waktu atau daya (watt ; joule/sekon)
W = energi yang dipancarkan tiap satuan waktu
e = emisivitas benda
σ = konstanta Stefan Boltzman (σ = 5,67 x 10-8 watt/m2.K4)
T = suhu mutlak

Sedang e (emisivitas benda), besarnya tergantung pada sifat permukaan benda. Untuk benda
hitam sempurna (black body), mempunyai harga e = 1 (benda ini mempunyai pemancar dan
penyerap yang baik).
Jika benda-benda disekelilingnya bersuhu T pula, maka benda-benda tersebut juga akan
memancarkan energi, yang dalam tiap satuan waktu besarnya juga sebanding dengan T-4.
tetapi dari energi ini yang diserap tiap satuan waktu oleh tiap satuan luas benda pertama hanya
W1.
Maka persamaannya sbb:
W1 = a. σ.T4
Keterangan :
W1 = W
e = a ……. ( a = absorbsi benda)

contoh soal :
1. Salah satu ujung batang aluminium yang panjangnya 1 m ,luas penampangnya 2 cm2
dipanaskan. Hitung jumlah kalor yang melewati penghantar itu, jika selisih suhu
antara kedua ujungnya 50 oC (k = 0,5 kal/ oC.sekon.cm).
Diket : L = 1 m = 100 cm
A = 2 cm2
∆T = 50 oC
k = 0,5 kal/ oC.sekon.cm
Dit : H …?
Jawab: A. ∆T
H = k ───── = 0,5. 2. 50 = 50
L 100 100
H = 0,5 kal/sekon

2. Hitung jumlah kalor yang dialirkan tiap detik di dalam air ( h = 0,14 kal/m2.s. oC),
dimana selisih suhu 80 oC dan luas penampang 1 m2 ?
diket : h = 0,14 kal/m2.s. oC
∆T = 80 oC
A = 1 m2
Dit : H = ………?
Jawab : H = h . A . ∆T
= 0,14. 1. 80
H = 11,2 kal/sekon

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 15


Modul Fisika 2

3. Luas bola 400 m2 mempunyai suhu 1000 K, sedang suhu sekelilingnya 500 K,
hitung besar energi radiasi total tiap waktu jika permukaan bola dianggap hitam
ideal? σ = 5,67 x 10-12 watt/cm2.K4.

diket : A = 400 m2
T1 = 1000 K
T2 = 500 K
σ = 5,67 x 10-12 watt/cm2.K4
e =1
dit : H ….. ?
jawab : H = A. e. σ. T4 ………..(dimana T4 = T1 4 – T2 4 )
= 400. 1. 5,67 x 10-12. (10004 – 5004 )
= 22,7 x 10-10. ( 1012 – 625.108 )
= 22,7 x 10-10. ( 104.108 – 625.108)
= 22,7 x 10-10. (9375. 108 )
= 212812,5. 10-2
H = 21,28 . 102 watt

Soal Pilihan Ganda


1. Air dalam kolam yang terkena sinar matahari menyebabkan suhu seluruh air lebih
hangat. Proses perpindahan kalor dari permukaan kolam ke dasar kolam disebut
a. Konveksi d. absorbsi
b. Konduksi e. konduksi dan radiasi
c. radiasi
2. Kawat baja dengan luas penampang 1 mm2, panjang 75 m. ujung kawat yang satu
dipanaskan hingga suhunya mencapai 100 oC.jika daya hantar kalor 4,6.10-6 J/s dan
konduktivitas termal baja (k = 4,6 J/K.m.s), maka suhu ujung kawat yang lain adalah
….
a. 20 oC d. 35 oC
b. 25 oC e. 40 oC
o
c. 30 C
3. Filamen lampu pijar luas permukaannya 50 mm2, bersuhu 2127 oC, dengan
menganggap energi listrik dari lampu teradiasi semuanya (e = 0,83) maka daya yang
harus diberikan pada lampu untuk dapat berfungsi adalah ….
(σ = 5,67 x 10-8 watt/m2.K4 )
a. 11 watt d. 78 watt
b. 75 watt e. 79 watt
c. 76 watt

Soal esay:
1. Dua batang P dan Q dengan ukuran yang sama tetapi jenis logam yang berbeda
diletakkan seperti gambar dibawah ini.

90 oC P Q 0 oC

ujung kiri P bersuhu 90o C dan ujung kanan Q bersuhu 0 oC, jika koefisien konduksi
termal P adalah dua kali koefisien konduksi termal Q, berapakah besar suhu pada
bidang batas P dan Q ?
2. Jumlah kalor yang mengalir tiap menit melalui tembaga yang panjangnya 0,5 m adalah
0,4 kalori. Hitung luas penampang tersebut jika selisih suhu antara kedua ujungnya
25 oC (k = 0,9 kal/ oC.sekon.cm ).?
3. Hitung jumlah kalor yang mengalir tiap detik dalam air, jika diketahui selisih suhu
80 oC, luas penampang 0,25 m2 dan h = 0,14 kal/m2.s. oC.?
4. Kawat pijar dalm sebuah lampu panjangnya 40 cm dan garis tengah 0,02 mm. Hitung
energi radiasi yang dipancarkan pada suhu 4000 K (σ = 5,67 x 10-12 watt/cm2.K4 ).?

Tim Teaching SMK Muhammadiyah 3 16

You might also like