Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Low mastery of physics concepts due to lack of process skills which it was
trained in the learning process. The observation result that the failure to achieve
mastery of concepts in physics due to some subject-oriented learning process in
practice only a matter of course in learning cognitive aspects. Learning model problem
based learning with inquiry approach is able to train and involve students' process skills
to solve a problem through the stages of the scientific method. This study aims to
measure the increase in the mastery of concepts and science process skills after
application of the learning model are compared with the conventional model. The
design used in this study is to pretest and posttest control group study with a sample of
students grade XI IPA-6 and XI IPA-7 in high school one of Bandung, which is
determined by purposeful sampling technique. The results showed that the significant
influence the implementation of the learning model to increase mastery of the concept
of elasticity in the experimental class with high category (<g> = 0.77) higher increase
than the control class who were categorized (<g> = 0.50), the existence of significant
influence implementation of the learning model of science process skills enhancement
with high category (<g> = 0.87) higher increase than the control class increased with
category (<g> = 0.59). And the linear correlation (F tc=3,2<F(0,99.(5⁄33)=3,635) positive
improvement of science process skills to increase after application of the concept of
mastery learning model is categorized high (0.508<ρ<0.887).
Keywords: problem based learning, model learning approach inquiry, science process
skills, mastery concept.
PENDAHULUAN pelajaran pada pertemuan ini, dan
Pembelajaran secara aktif dilakukan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
dengan mengolah pengalaman dengan cara Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran
mendengar, membaca, menulis, mendiskusi- pada beberapa pokok bahasan fisika diperoleh
kan, merefleksi rangsangan, dan memecahkan bahwa nilai rata-rata setiap pokok bahasan
masalah. Dengan demikian, upaya pengem- tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal
bangan keterampilan proses dapat dilakukan yang ditetapkan oleh sekolah. Ketidak-
dengan melakukan proses pembelajaran yang tercapaian KKM tersebut mengindikasikan
di dalamnya terdapat kegiatan yang bahwa tingkat penguasaan konsep siswa
berorientasi pada pemecahan masalah. belum tercapai. Padahal ketercapaian standar
Berdasarkan hasil pengamatan pada salah kompetensi menurut PP Nomor 19 Tahun
satu proses pembelajaran fisika di salah satu 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMA di kota Bandung diamati bahwa guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 6
membuka pelajaran dengan mengucapkan menyatakan standar nasional pendidikan yang
salam, kemudian siswa ditanya apakah ada berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
tugas pada pertemuan sebelumnya atau tidak, pada satu satuan pendidikan dimaksudkan
ternyata tidak ada tugas. Guru memberikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
contoh fenomena yang berkaitan dengan Pada proses pembelajaran, siswa hanya
kinematika kemudian memperagakan salah berperan sebagai
Padahal penerima
seharusnya materi
siswa pelajaran.
turut serta
satu contoh yang
pelajaran gerak akan
di depan kelas. Materi
dijelaskan pada mengembangkan keterampilan proses yang
pertemuan ini dibuat dalam bentuk bagan dimilikinya sehingga mampu meningkatkan
materi. Setelah selesai pembahasan contoh penguasaan konsep mengenai pokok bahasan
soal, siswa diberikan pekerjaan rumah berupa yang sedang dipelajari melalui masalah.
soal-soal yang berkaitan dengan materi Menurut Oon Sen Tan (2004:7), ketika
179
180 Jurnal Pengajaran MIPA, Volume 16, Nomor 1, April 2011, hlm. 179-184
mereka pelajari sehingga diharapkan mereka autentik dan bermakna yang diharapkan
dapat menerapkannya dalam kondisi nyata memberikan kemudahan kepada siswa dalam
pada kehidupan sehari-hari.” Ketika melakukan proses pembelajaran yang utuh.”
diterapkan model pembelajaran ini, siswa Pembelajaran yang utuh ini dapat
lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mencerminkan adanya tiga aspek yang
mereka sendiri menemukan konsep tersebut. mendukung sesuai dengan tujuan
Siswa bukan hanya sekedar memperoleh pembelajaran IPA adanya produk, proses, dan
informasi mengenai ilmu pengetahuan tetapi sikap yang dibangun ketika diterapkannya
juga membangun konsep yang dimilikinya model PBL. Ketika diterapkan PBL, terjadi
untuk membentuk struktur pengetahuan yang perubahan pusat pembelajaran dari belajar
utuh. berpusat pada guru kepada belajar berpusat
(1997)Hal ini terjadi karenabahwa:
menyatakan menurut Fogarty
“Ketika pada siswa sehingga tercipta kondisi
diterapkannya PBL, terjadi konfrontasi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan
kepada siswa dengan masalah-masalah siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau
praktis, berbentuk ill-structured, atau open memberi kesempatan kepada siswa untuk
ended melalui stimulus dalam belajar.” berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep
Karena menurut Glazer (2001) menyatakan yang dipelajarinya melalui keterampilan
bahwa: “Dengan pembelajaran bermakna proses yang diperolehnya ketika melakukan
diharapkan memberikan kemudahan kepada kegiatan percobaan. Hal ini yang menjadikan
siswa dalam melakukan proses pembelajaran adanya korelasi antara keterampilan proses
yang utuh.” dengan penguasaan konsep yang diperoleh
oleh siswa. Menurut M. Taufiq Amir (2009)
3. Hasil Penelitian Hubungan Peningkatan menyatakah bahwa: “Ketika diterapkan
Keterampilan Proses Sains terhadap model PBL, Siswa lebih memahami konsep
Peningkatan Penguasaan Konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri
Berdasarkan hasil temuan penelitian menemukan konsep.” Ketika proses itu
diperoleh nilai interval koefisien korelasi dilakukan oleh siswa, maka banyak
populasi antara peningkatan keterampilan keterampilan proses yang dilatihkan kepada
proses sains dan peningkatan penguasaan siswa.
konsep berada pada rentang 0,508<ρ<0,887 Perkembangan ilmu pengetahuan
dengan taraf signifikansi 1%. Korelasi positif berlangsung semakin cepat sehingga para
tersebut berada pada rentang 0,60<ρ≤0,80. guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua
Dapat disimpulkan bahwa nilai interval fakta dan konsep kepada anak didiknya.
koefisien korelasi dua variabel untuk populasi Sehingga dengan diterapkannya model PBL
berada
tinggi. pada Makainterval korelasi
dengan linier terkategori
diterapkan model akan menstimulus siswa untuk melakukan
pembelajaran problem based learning dengan kegitan proses pemecahan masalah yang akan
pendekatan inkuiri, terjadi peningkatan membangun konsep yang dimilikinya. Sesuai
keterampilan proses sains dengan kategori dengan pendapat
mengatakan para ahli
bahwa psikologimudah
anak-anak yang
tinggi (<g>=0,87) yang mempengaruhi memahami konsep-konsep yang rumit dan
peningkatan penguasaan konsep dengan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh
kategori tinggi (<g>=0,77). Kedua konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai
peningkatan tersebut saling mempengaruhi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi,
secara linier dibuktikan berdasarkan hasil dengan mempraktekkan sendiri upaya
pengolahan data diperoleh F =3,2 dan penemuan konsep melalui perlakuan terhadap
F tc
kenyataan fisik, melalui penanganan benda-
0,99.(5⁄33) =3,635, maka berdasarkan
atas, data tersebut berdistribusi linear kriteria di
dengan benda yang benar nyata, akan terbentuk
taraf signifikansi 5%. Adapun korelasinya penguasaan konsep yang utuh mengenai
terkategori tinggi dengan nilai koefisien permasalahan yang dihadapinya.
korelasi linier berada pada rentang
0,508<ρ<0,887 dengan taraf signifikansi 1%
terkategori tinggi. KESIMPULAN
Peningkatan keterampilan proses sains Berdasarkan kegiatan penelitian yang
tersebut mempengaruhi peningkatan 184telah dilakukan di salah satu SMA Kota
penguasaan konsep. Hal ini sesuai dengan Bandung dapat MIPA,
Jurnal Pengajaran disimpulkan
Volume 16, beberapa
Nomor 1, Aprilhal
2011, hlm. 179-184
yang diungkapkan oleh Glazer (2001) bahwa: sebagai berikut:
“Model problem based learning terdiri dari 1.Adanya peningkatan keterampilan proses
suatu proses penyajian situasi masalah yang sains yang lebih tinggi pada kelas
eksperimen dengan perbedaan sangat Publishing Company, Inc.
signifikan dibandingkan dengan Delisle, R. (1997). How to Use Problem
peningkatan keterampilan proses sains pada Based Learning in the Classroom. New
kelas kontrol. York: Springer Publishing Company,
2.Adanya peningkatan penguasaan konsep Inc.
Dent J.A. and Harden, R.M. (2005). A
yang lebih tinggi pada kelas eksperimen Practical Guide For Medical Teacher.
dengan perbedaan sangat signifikan
dibandingkan dengan peningkatan (Second Ed.). Elsevier Churchill
Livingstone.
penguasaan konsep pada kelas kontrol. Hofstein, et al. (1982). “The Role of
3.Adanya korelasi linier positif peningkatan Laboratory in Science Teaching:
keterampilan proses sains terhadap Nenglected Aspect of Research.” Review
peningkatan penguasaan konsep setelah of Educational Research. 52, (2), 201-
diterapkan model pembelajaran problem 217.
based learning dengan pendekatan inkuiri Ibrahim, M. (2005). Pengajaran Berdasarkan
terkategori tinggi. Masalah. Surabaya: University Press.
Maknun, J. et al. (2007) “Analisis Kemahiran
Generik yang Dikembangkan Pelajaran
SARAN Fisika Sekolah Menengah Kejuruan
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah (SMK) Topik Kinematika Partikel.”
dilakukan peneliti menyarankan beberapa hal Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan
sebagai berikut: INVOTEC, 1-14.
1.Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut Nelkon, M. and Parker, P. (1975). Advanced
mengenai penerapan model pembelajaran Level Physics Third edition with SI units.
problem based learning dengan pendekatan Hongkong: The Hongkong Printing Press
Ltd.
inkuiri pada pokok bahasan lain, sehingga Putu, Y. (2002). “Belajar Berdasarkan
dapat dilihat konsistensi pengaruh Masalah (Problem Based Learning)
penerapan model pembelajaran tersebut Dengan Pendekatan Kelompok
terhadap peningkatan keterampilan proses Kooperatif Sebagai Upaya Peningkatan
sains dan penguasaan konsep. Kualitas Pembelajaran Fisika Siswa
2.Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut Kelas III SLTP Negeri 2 Singaraja”.
pada aspek keterampilan proses sains secara Tesis Program Studi Pendidikan Fisika
menyeluruh sehingga dapat diketahui Jurusan Pendidikan Matematika dan
apakah penerapan model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IKIP Negeri
problem based learning dengan pendekatan Singaraja: tidak diterbitkan.
inkuiri baik diterapkan pada seluruh aspek Rustaman, N.Y. (2005). Perkembangan
keterampilan proses sains. Penelitian Pembelajaran Inkuiri Dalam
Pendidikan Sains. Makalah pada
Seminar FPMIPA Universitas
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Indonesia, Bandung.
Amir, M. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Schwartz, P. et al. (2001). Problem Based
Problem based Learning. Jakarta: Learning Case Studies, Experience, and
Prenada Media Group. Practice. London: Stylus Publishing,
Amin, Z. (2003). Basics in Medical Inc.
Education. Singapore: World Scientific Semiawan C. et al. (1992). Pendekatan
Publishing. Keterampilan Proses. Jakarta: PT
Barbara. et al. (2001). Energizing Teacher Gramedia Widiasarana Indonesia.
Education And Professional Tan, Oon Seng. (2004). Enhancing Thinking
Development with Problem Based through Problem Based Learning
Learning. Virginia: Stylus Publishing, Approaces. Singapore: Thomson
LLC. Learning.
______.(2001). The Power Of Problem Based Uno, H. (2009). Model Pembelajaran
Learning. Virginia: Stylus Publishing, Menciptakan Proses Belajar Mengajar
LLC. yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi
Barel, J. (2007). Problem based learning an Aksara.
inquiry approach. Virginia: Corwin Wenning, C. (2005). “Levels of inquiry:
Press. Hierarchies of pedagogical practices and
Barrows, H.S. dan Tamblyn, R.M. (2001). inquiry processes.” Journal Physics
Problem Based Learning An Approach Teacher Education Online. 2, (3), 3-11..
to Medical Education Springer series on
medical education. New York: Springer