Professional Documents
Culture Documents
Gayus Tambunan. Sosok yang tidak henti-hentinya menuai kontroversi itu kini
berulah kembali. Awal November ini, kita dikejutkan dengan peristiwa kaburnya
Gayus dari tahanan Brimob Kelapa Dua Depok untuk sekedar melepas penat
menonton sebuah turnamen tenis internasional di Bali. Satu lelucon lagi
dipertontonkan di tengah banyaknya musibah yang melanda negeri ini,
Berbagai rentetan peristiwa tersebut tentu saja meninggalkan sebuah tanda tanya
besar bagi kita semua, mengapa hal tersebut dapat terjadi? apa yang sebetulnya
sedang terjadi di negeri ini?
Rasanya sulit menerima alasan logis yang dapat menjelaskan kasus ini kecuali
hanya semakin membuktikan kepada kita semua, bahwa ketika uang telah
bermain, betapa hukum menjadi tidak berdaya. Betapa hebat kekuasaan uang
memporak-porandakan negeri ini. Dengan uang-uangnya, Gayus dengan mudah
membungkam para penjaga tahanan, mempecundangi hukum dan pengadilan,
kemudian melenggang dengan leluasa membeli kebebasan keluar masuk penjara.
1
Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UI angkatan 2008, anggota divisi kajian dept. Kajian
dan Aksi Propaganda BEM UI 2010 dan Lembaga Kajian Keilmuan (LK2) Fakultas Hukum UI.
enggan untuk melepaskan cengkeramannya dari negeri ini. Kalau sudah seperti
ini, apa kita, rakyat Indonesia perbuat?
Cukup. Hentikan semua drama politik ini. Rakyat sudah muak melihat semua
kebobrokan negeri ini dipertontonkan dengan terang di depan mata. Sekarang
saatnya giliran kita semua untuk memilih, apakah hanya akan menjadi penonton
dan duduk manis saja atau bergerak untuk melakukan sesuatu?