You are on page 1of 13

Kondisi Klaster Industri Batik Pekalongan

 Konstruk Faktor Kondisi


Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Sumber Daya Manusia
Indikator Pernyataan Analisis
Dalam pembelian bahan baku klaster ini
biasanya membeli disekitar pekalongan,
Asal bahan baku yang selama ini digunakan(X1)
karena didalam klaster belum terdapat
penyedia bahan baku. Tempat pembelian
bahan baku di Kota Pekalongan.
Bahan baku yang digunakan sudah
Spesifikasi Bahan Baku yang digunakan(X2) memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
Selain itu kerjasama dengan supplier bahan
baku sudah terjadi lebih dari 10 tahun.
Harga beli bahan baku sudah sesuai dengan
harga dipasaran. Proses pembelian biasanya
Harga beli bahan baku sesuai dengan harga
dipasaran(X3) terjadi sebulan sekali. Atau apabila
permintaan meningkat menjadi 2 minggu
sekali.
Pemasok Jumlah yang didapat sesuai dengan yang
Bahan Baku diinginkan, apabila supplier pertama tidak
Kesesuaian jumlah bahan baku yang didapat(X4)
bisa memenuhi permintaan, akan dilakukan
permintaan pada supplier cadangan yang
letaknya dikabupaten Pekalongan.
Karena jarak yang dekat, waktu pengiriman

Ketepatan waktu pengiriman bahan baku(X5) cenderung tepat. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan dipilihnya Pekalongan sebagai
tempat pembelian bahan baku.
Harga yang diberikan juga cenderung wajar
dan bersaing. Efisiensi dalam biaya kirim
Tingkat kewajaran harga dari pemasok(X6)
menjadikan harga jual pemasok lebih murah
dibandingkan supplier yang berada diluar
Pekalongan.
Sistem pergantian pemasok(X7) Tidak sering terjadi pergantian pemasok, hal
ini bersifat kondisional. Tergantung apabila
supplier tidak sanggup dalam memenuhi
permintaan, maka pengusaha akan membeli
di beberapa supplier cadangan
Apabila ada bahan baku yang tidak sesuai
maka supplier bersedia menukar dengan
Penerimaan complain dari pengusaha terhadap
pemasok(X8) bahan baku baru. Hal ini diseabkan karena
kerjasama yang dilakukan sudah bertahun-
tahun. Akan tetapi hal ini jarang terjadi
Kebanyakan para pekerja berasal dari dalam

Asal para tenaga kerja(X9) klaster . karena klaster bersifat aglomerasi


maka biasanya tetangga disekitar menjadi
alternatif pekerja.
Jarang terjadi sistem pergantian pekerja.

Sistem Pergantian Pekerja(X10) Karena tempat yang berdekatan


menyebabkan pekerja senang bekerja kepada
Tenaga
pengusaha disekitarnya.
Kerja
Tenaga subkontrak digunakan apabila
Sistem penggunaan tenaga subkontrak dalam
perusahaan(X11) dibutuhkan. Dan hal ini jarang terjadi.
Biasanya pada proses packing barang
Pendapatan para pengrajin sudah sesuai

Kesesuaian Pendapatan Pekerja(X12) dengan rata-rata pendapatan pekerja batik


diPekalongan. Gaji biasanya dibayar
perminggu.

Konstruk masalah solusi Mengapa Apa yang waktu Penanggung


solusi dibutuhkan jawab
diperlukan
Faktor
Kondisi
Kondisi
Permintaan
Industri
Pendukung
dan Terkait
Strategi dan
Persaingan
Usaha
Peran
Pemerintah
Industri Pendukung (Pemasok Teknologi, Mesin dan Barang Material)
Sistem Pemasok Input Industri Pembatikan Industri Pakaian Jadi Sistem Jasa & Input
Bahan Baku Utama · Mesin & Peralatan · Teknologi Desain & Mesin & Peralatan
· Sistem Pemasok Input · Teknologi Proses Labelling · Teknologi
· Teknologi Produksi · Teknologi Pengolahan Limbah · Teknologi Proses · Mesin & Peralatan
· Teknologi Pencelupan · Mesin & Peralatan · Proscessing Supplies
· Spare Parts · Industri Asesoris · Energi
· Sistem Kualitas · Spare Parts · Pengepakan
· Peralatan Transpotasi · Sistem Kualitas
· Penyimpanan di Gudang · Peralatan Transpotasi
· Stasiun Distribusi · Penyimpanan di Gudang
· Pengepakan · Stasiun Distribusi
· Teknologi Desain & Labelling · Pengepakan

Pondasi Ekonomi
· Kemampuan Teknologi dan
R&D Bahan Baku Rantai Suplai
·Sistem Informasi dan Proses Kain Polos Ekspor,Jasa Pasar
(Mori, Prisma Industri Pembatikan Industri Pakaian
· Sumber Daya Alam antar
·Iklim/Cuaca dll), Kain Dobi Penggambaran Pewarnaan Jadi Ekspor
Pembatikan Pencucian, Pengeringan
·Lingkungan motif Non Pencelupan/
Canting cap, Perebusan dan
· Infrastruktur Fisik Pensil, Canting Woven Menguas Industri Produk Penyimpanan/
Canting tulis, malam kain Penyetrikaan Domestik

Pencelupan
·Energi dan Malam Warna Batik Lainnya Penggudangan
·Transportasi · Distributor
· Peralatan dan Distribusi
·Komunikasi · Grosir
Rumah Tangga · Retailer
· Sumberdaya Manusia Malam/Lilin
· Industri tas, Pemasaran · Butik
· Kualitas
sepatu, Domestik dan · FO
· Kuantitas
· Ketersediaan dan
cinderamata Penggudangan · Pasar Publik
Pewarna · Departemen
Ketanggapan Utilisasi Produk
t Store
· Jasa Pendukung Sampingan & Waste
· Sumberdaya Modal,
Keuangan

· Perbankan · Jasa · Jasa Desain · Jasa · Jasa · Perbaikan · Jasa Ekspor


· Jasa R & D
Pendidikan & · Jasa Labelling Transportasi Pemasaran Mesin dan · Jasa
· Produksi Pelabuhan
· Pengembanga
Pelatihan dan Komunikasi dan Perawatan
· Pelatihan · Jaringan Jalan & Pelayanan · Akuntansi
n Produk · Manajemen
· Pengembanga Jembatan · Periklanan
· Keamanan Proyek
n Keahlian · Transportasi · Transportasi
Produk dan · Jasa
Udara & Laut inter & intra
Sistem Kualitas Konsultan
pulau
Industri dan Jasa Terkait
Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Sumber Daya Pengetahuan
Indikator Pernyataan Analisis
Kebijakan pemerintah belum sepenuhnya
mendukung terselenggaranya transfer
teknologi di industri pengecoran logam
Ceper, hal ini terjadi karena kebijakan
- Keikutsertaan dalam pelatihan tentang pemerintah belum sepenuhnya mencakup
pengembangan klaster (X13)
- aspek penting pada industri pengecoran,
seperti penerapan tarif listrik yang semakin
tinggi setiap tahunnya. Padahal industri cor
logam di Ceper menggunakan listrik dalam
Pelatihan
jumlah besar.
Upaya pemerintah untuk membantu
pengembangan teknologi di klaster industri
pengecoran logam Ceper masih kurang. Saat
- Keikutsertaan dalam pelatihan tentang proses ini pemerintah hanya mengadakan pelatihan
produksi (X14)
- yang berkaitan dengan teknologi pengecoran,
sedangkan fasilitas penelitian yang khusus
menangani tentang pengembangan teknologi
belum ada
- Keikutsertaan dalam pelatihan tentang kerjasama
antar dan dalam klaster (X15)
-
- Keikutsertaan dalam pelatihan tentang
enterpreneurship (kewirausahaan) (X16)
-
- Manfaat pelatihan dapat dirasakan langsung setelah
mengikuti pelatihan (X17)

Pemda Klaten mendirikan laboratorium


logam di Ceper. Namun, laboratorium
- Frekuensi adanya kumpul dengan paguyuban dalam tersebut juga digunakan sebagai tempat
klaster(X18)
- belajar dan mengajar Polman. Selain itu, juga
didirikan Unit Pelayanan Teknis (UPT)
Sharing
logam di Ceper, Klaten.
Informasi
Pemerintah mengadakan pelatihan yang
- Banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya berkaitan dengan industri pengecoran, seperti
sharing informasi dengan sesama anggota klaster.
(X19) pelatihan tenaga kerja tentang pengendalian
mutu produk, pelatihan tentang quality
control, pelatihan teknik pengecoran, dll

Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Sumber Daya Fisik

Indikator Pernyataan Analisis


Alat proses Pemerintah belum menyediakan dana khusus
- Sistem penggunaan alat secara bersama-sama dalam
produksi klaster(X20) untuk pengembangan industri logam di
-
Ceper.
- Kompleksitas alat yang digunakan saat ini(X21) Sebagian besar pelatihan menggunakan dana
dari pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemerintah menyediakan dana untuk
penyelenggaraan pelatihan di klaster
pengecoran logam Ceper.
Dukungan dana berasal dari pemerintah
Adanya dukungan dana dari pemberi
maupun perusahaan penerima transfer
maupun penerima transfer teknologi
teknologi

Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Sumber Daya Kapital

Indikator Pernyataan Analisis


- Frekuensi Penggunaan sistem pinjaman baik ke Pemerintah belum menyediakan dana khusus
bank maupun badan keuangan seperti koperasi guna
Sumber menunjang usaha (X22) untuk pengembangan industri logam di

modal Ceper.

Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Lokasi

Indikator Pernyataan Analisis


Pemerintah belum menyediakan dana khusus
- Kestrategisan Letak Klaster saat ini (X23)
untuk pengembangan industri logam di
Ceper.
Posisi Klaster - Letak akses pendukung seperti tempat hiburan
disekitar Klaster (X24)

Selain showroom dirumah, alternatif tempat menjual


lainnya, misal:pasar grosir (X25)

Tabel 4. Kondisi Klaster Industri Batik Kauman Pekalongan Dimensi Budaya


Indikator Pernyataan Analisis
Pemerintah belum menyediakan dana khusus
- Pengaruh sejarah dengan motif yang diciptakan
(X26) untuk pengembangan industri logam di
Posisi Klaster
Ceper.
Keunikan motif hal yang penting(X27)

 Konstruk Kondisi Permintaan


Tabel 4. 1 Kondisi Klaster Industri Pengecoran Logam Ceper Dimensi Biaya dan Akses Penelitian
Indikator Pernyataan Analisis
Transfer teknologi membutuhkan anggaran
dana yang besar. Karena dana yang diberikan
Sumber - Permintaan dari luar negeri akan meningkatkan
persaingan usaha dalam klaster (X28) pemerintah terbatas, maka motivasi
Permintaan
mengikuti kegiatan transfer teknologi karena
menghemat anggaran dana menjadi rendah.
- Permintaan dari dalam negeri akan meningkatkan
persaingan usaha dalam klaster (X29)
-
- Keterikatan Konsumen/pengepul dengan
pengusaha(X30)
-
- Sistem Share permintaan dalam klaster(X31)
Jumlah - Banyaknya permintaan dari dalam negeri(X32) Motivasi industri dan Polman melakukan
Permintaan kegiatan transfer teknologi adalah untuk
mempermudah akses penelitian. Industri
dapat menggunakan fasilitas laboratorium
Polman untuk membantu kegiatan penelitian
dan pengembangan perusahaan. Sedangkan
Polman mendapatkan akses yang mudah
untuk melakukan penelitian ke industri
- Banyaknya permintaan dari luar negeri(X33)
- Cakupan lokasi pemasaran produk(X34)
Produk
- Pengaruh Peningkatan Kualitas batik yang
diproduksi saat ini(X35)
-
- Kualitas batik yang diproduksi saat ini(X36)
-
- Frekuensi Terjadi complain terhadap kualitas
produk yang ditawarkan(X37)
-
- Keberagaman tipe kualitas dalam produk yang
ditawarkan(X38)

 Konstruk Industri Pendukung dan Terkait


Tabel 4. 2 Kondisi Klaster Industri Pengecoran Logam Ceper Dimensi Absorpsi
Indikator Pernyataan Analisis
Perusahaan memahami pengetahuan yang
diberikan Plman kepada perusahaan. Hal ini
- Lokasi pembelian pewarna sebagai bahan
Letak pendukung(X39) dibuktikan dengan beberapa perusahaan yang
menerapkan pengetahuan teknis dalam
proses produksinya.
- Lokasi pembelian p canting sebagai bahan
pendukung(X40)
-
- Jarak klaster dengan industri pendukung(X41)
Perusahaan mampu menyesuaikan diri
dengan teknologi baru, walaupun
- Tingkat kemudahan dalam mencari bahan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sistem pendukung(X42)
Perusahaan harus belajar terlebih dahulu agar
dapat memanfaatkan teknologi tersebut
dengan baik.
- Kualitas bahan pendukung saat ini(X43)
-
- Adanya system pengembalian apabila barang tidak
sesuai (pembelian bahan pendukung)(X44)

 Konstruk Strategi dan Persaingan Usaha


Tabel 4. 3 Kondisi Klaster Industri Pengecoran Logam Ceper Dimensi Kerjasama Internal
Indikator Pernyataan Analisis
Kondisi internal industri mitra berlangsung dengan
- Persaingan antar klaster batik di Indonesia
(X45) baik. Tidak ada masalah berarti yang dihadapi oleh
-
industri mitra.
Persaingan
Di dalam industri mitra tidak terjadi konflik
- Kecukupan Persaingan pengusaha dalam
klaster (X46) internal. Semua masalah yang terjadi dapat
-
diselesaikan dengan baik.
- Kecukupan Persaingan pengusaha luar
klaster (X47)
-
Strategi - Animo masyarakat terhadap produk yang Beberapa karyawan di dalam perusahaan
ditawarkan(X48)
melakukan sharing pengetahuan yang diperoleh
ketika mengikuti pelatihan. Beberapa dari mereka
juga menerapkan pengetahuan teknis yang
diperoleh dari pelatihan.
- Kompleksitas teknologi yang
digunakan(X49)

 Konstruk Peran Pemerintah


Tabel 4. 4 Kondisi Klaster Industri Pengecoran Logam Ceper Dimensi Kerjasama Eksternal
Indikator Pernyataan Analisis
Kebijakan - Segala kebijakan pemerintah berpengaruh
terhadap pertumbuhan klaster batik (X50)
Pemerintah
- Birokrasi pemerintah menyulitkan pengembangan
usaha(X51)
- Pemerintah memberikan bantuan berupa alat
Bantuan Real untuk proses produksi(X52)
-
- Pemerintah memberikan bantuan berupa dana
segar(X53)
-
- Pemerintah memberikan bantuan berupa
pelatihan (X54)
-
- Tingkat kinerja pemerintah dalam memberikan
pelatihan(X55)
-
- Kinerja pemerintah dalam mengurus
pengembangan klaster kota pekalongan(X56)

 Konstruk Pertumbuhan

Tabel 4. 52 Kondisi Klaster Industri Pengecoran Logam Ceper Dimensi Kerjasama Eksternal (lanjutan)
Indikator Pernyataan Analisis
Pertumbuhan - Peningkatan Volume Produksi selama 3 Industri mitra bersama-sama Polman melakukan
tahun (2006-2009) (X57)
kerjasama untuk meningkatkan teknologi
perusahaan dan menggunakan teknologi tersebut
dengan benar. Kerjasama ini dapat berupa
pelatihan maupun kerjasama untuk mencari
masalah yang dihadapi industri mitra.
- Pendapatan Produkyang diproduksi selama Beberapa perusahaan melakukan penelitian
3 tahun (2006-2009). (X58)
dengan Polman untuk meningkatkan teknologi
yang dimiliki perusahaan. Ketika mengalami
krisis bahan baku, Polman bersama-sama
perusahaan melakukan penelitian untuk mencari
solusi permasalahan tersebut.
- Jumlah tenaga kerja yang dimiliki untuk 3
tahun (2006-2009) telah mengalami
peningkatan.(X59)

You might also like