You are on page 1of 16

www.teammedical.co.

cc
www.calvariatmc.blogspot.com

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi
pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau
tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut.
Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di
dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang
dalam keadaan normal ditemukan di kulit.1
Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, mata yang
berpasir, terasa silau juga tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat
berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah
dan seperti ada benda asing di dalam mata.2
Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar 5% dari keseluruhan penyakit mata
yang ada pada rumah sakit (sekitar 2-5% penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai
penyakit penyerta pada penyakit mata). Blefaritis lebih sering muncul pada usia
tua tapi dapat terjadi pada semua umur.4
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif,
dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus
alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Bentuk blefaritis yang biasanya
dikenal adalah skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.3
Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit,
eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada
mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan,
kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin
bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat
ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar
meibom.1

1
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

Dalam banyak kasus, kebersihan dan rajin membersihkan kelopak mata


bisa mencegah blefaritis. Termasuk sering keramas dan mencuci muka. Pada
beberapa kasus yang disebabkan karena bakteri, penggunaan antibiotik dapat
digantikan dengan hanya menjaga kebersihan kelopak mata. Pentingnya
membersihkan kelopak mata sebelum tidur, karena proses infeksi terjadi saat
sedang tidur.
Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis. Biasanya
blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan
kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul
adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. Blefaritis
yang kronis biasanya sulit disembuhkan, meski membuat tidak nyaman dan
menjadikan mata terlihat kotor, namun blefaritis tidak menyebabkan kerusakan
permanen pada organ penglihatan.1,3,6

2
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea
serta menyebarkan film air mata yang telah di produksi ini ke konjungtiva dan
kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi
bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak
mata juga berfungsi untuk menyebarkan film air mata ke konjungtiva dan kornea.
1,7

Gambar 1 : anatomi kelopak mata

Pada kelopak terdapat bagian-bagian:


• Satu lapisan permukaan kulit. Tipis dan halus, dihubungkan oleh jaringan ikat
yang halus dengan otot yang ada dibawahnya, sehingga kulit dengan mudah
dapat digerakkan dari dasarnya. Dengan demikian, maka edema dan
perdarahan mudah terkumpul disini, sehingga menimbulkan pembengkakan
palpebra. Di kulit ini pun terdapat kelenjar keringat Zeis dan Moll, rambut
seperti pada bagian tubuh yang lain.
• Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar
zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus dan bermuara
pada tepi kelopak mata.

3
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

• Otot seperti:
• M. Orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan
bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. M. Orbikularis berfungsi
menutup bola mata yang dipersarafi N. fasial.
• M. riolani. Otot yang ada di pinggir kelopak mata. Bersamaan dengan M.
orbikularis okuli berfungsi untuk menutup mata.
• M. Levator palpebra berjalan kearah kelopak mata atas dan berinsersi pada
lempeng tarsal. Otot ini dipersarafi oleh saraf ketiga (okulomotor).
Kerusakan pada saraf ini atau perubahan-perubahan pada usia tua
menyebabkan jatuhnya kelopak mata (ptosis) yang berfungsi untuk
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
• M. Mulleri, terletak di bawah tendon dari M levator palpebra. Inervasi
diurus oleh saraf simpatis, guna M. Levator palbebra dan M. Mulleri untuk
mengangkat palpebra.
• Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan yang rapat dengan
sedikit jaringan elastin. Gunanya untuk memberi bentuk kepada palpebra.

2.2 Definisi
Blepharitis adalah suatu peradangan pada kelopak mata dan terjadi dalam
dua bentuk, anterior (bagian luar kelopak mata) dan posterior (bagian
dalam kelopak mata). Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan
di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai
oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.1

Gambar 2 : Radang pada kelopak mata (blefaritis)

4
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

2.3 Patofisiologi
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena
adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata
yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
normal ditemukan di kulit. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara
langsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem
imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa
buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan
adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.1

2.4 Etiologi
Blefaritis dapat disebabkan infeksi staphylococcus, dermatitis seboroik,
gangguan kelenjar meibom, atau gabungan dari ketiganya. Blefaritis anterior
biasanya disebabkan karena infeksi staphylococcus atau dermatitis seboroik yang
menyerang bulu mata. Pada infeksi staphylococcus aureus, didapatkan pada 50%
pada pasien yang menderita blefaritis, tapi hanya 10% orang yang tidak
memberikan gejala blefaritis namun ditemukan bakteri staphylococcus.8
Infeksi staphylococcus epidermidis, didapatkan sekitar 95% pasien.
Blefaritis seboroik serupa dengan dermatitis seboroik, dan posterior blefaritis
(meibomian blefaritis) disebabkan gangguan kerja kelenjar meibom.
Kelenjar meibom yang ada sepanjang batas kelopak mata, dibelakang
batas bulu mata, kelenjar ini menghasilkan minyak ke kornea dan konjungtiva.
Kelenjar ini disekresikan dari lapisan luar air mata, yang bisa menghambat
penguapan air mata, dan membuat permukaan mata menjadi tetap halus, dan
membantu menjaga struktur dan keadaan mata.

Gambar 3. Blefaritis karena staphylococcus.

5
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

Dermatitis seboroik dan rosesea keduanya mempengaruhi glandula


sebassea. Pada dermatitis seboroik, glandula sebasea memproduksi secret
berlebihan. Sedangkan pada rosea glandula sebasea dihambat dan sekresi ke kulit.
Ini menjelaskan hubungan ganguan kelenjar meibom dengan dermatitis seboroik
dan rosea. 5

2.5 Frekuensi dan Insiden


Pada 5% dari total jumlah penyakit mata yang dilaporkan pada rumah
sakit (sekirtar 2-5% berasal dari konsultasi pasien yang punya kaitan dengan
penyakit mata).10
Menurut WHO, blefaritis staphylococcal sering terjadi pada wanita pada
usia rata-rata 42 tahun dan biasanya disertai dengan mata kering pada 50% kasus,
blefaritis seboroik umumnya terjadi pada pria dan wanita pada rata-rata usia 50
tahun dan disertai mata kering pada 33% kasus, sedangkan pada blefaritis meibom
juga umum terjadi pada pria dan wanita pada usia rata-rata 50 tahun, dan disertai
syndrom mata kering sekitar 20-40%.5

2.6 Klasifikasi
Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi:

• Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,


tempat dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkan
oleh infeksi bakteri (staphyloccus blepharits) atau ketombe di kepala dan
alis mata (blefaritis seboroik). Walaupun jarang, dapat juga disebabkan
karena alergi.

• Blefaritis posterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam,


bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapat
disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yang
berlebihan (blefaritis meibom) yang akan mengakibatkan terbentuknya
lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. Selain itu, dapat
pula terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jerawat atau ketombe.

6
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:


BLEFARITIS BAKTERIAL
1. Blefaritis superfisial
Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka
pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan
sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah.
Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar
Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang
biasanya menyertai.1
2. Blefaritis Seboroik

Gambar 4. Blefaritis seboroik

Blefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun),
dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret
yang keluar dari kelenjar meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia
dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion,
hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.
Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar
penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan
membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi
hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan
dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten,
keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.

7
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

3. Blefaritis Skuamosa
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau
krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya
luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di
daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak.
Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.
Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh
jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada
blefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo
palpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan
perdarahan. Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi
kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan
memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis
skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.1

4. Blefaritis Ulseratif.
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat
infeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna
kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang kecil dan
mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yang
terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai
perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut dan
lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok
(madarosis).
Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada
blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya
disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas
pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.
Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak
folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan

8
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut
yang juga dapat berakibat trikiasis.1
5. Blefaritis angularis.
Blefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di
sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata
(kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada
fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus.
Biasanya kelainan ini bersifat rekuren. Blefaritis angularis diobati dengan sulfa,
tetrasiklin dan seng sulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut
mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.

6. Meibomianitis.

Gambar 6. Meibomianitis

Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda


peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu
pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam
berulang kali disertai antibiotik lokal.1

BLEFARITIS VIRUS
1. Herpes zoster
Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf
trigeminus. Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dengan usia lanjut. Bila
yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpes
zoster pada mata dan kelopak mata atas.

9
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

Gejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan tanda-tanda


yang terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan
berasa demam. Pada kelopak mata terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea bila
mata terkena. Lesi vesikel pada cabang oftalmik saraf trigeminus superfisial
merupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes zoster mata.

2. Herpes simplek
Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yang
sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak. Dikenal bentuk
blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan dengan
terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang mengakibatkan kedua
kelopak lengket.

BLEFARITIS JAMUR
1. Infeksi superficial
2. Infeksi jamur dalam
3. Blefaritis pedikulosis.
Kadang-kadang pada penderita dengan hygiene yang buruk akan dapat
bersarang tuma atau kutu pada pangkal silia di daerah margo palpebra.

2.7 Gambaran Klinik


Pada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.
Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik dan
keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata. Blefaritis bisa
menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopak mata
terasa gatal, panas dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata
dan beberapa helai bulu mata rontok. Mata menjadi merah, berair dan peka
terhadap cahaya terang. Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi
kelopak mata, jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur,
sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.

10
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

2.8 Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak
mata. Banyak kasus blefaritis dapat didiagnosa dengan menanyakan tentang
tanda, dan melakukan pemeriksaan mata serta memeriksa adakah penyakit yang
bisa mendukung seperti dermatitis seboroik dan rosea.

2.9 Diagnosis Banding


Diagnosis banding dari blefaritis adalah:
1. Sel skuamosa, sel basal, atau karsinoma sel sebasea pada kelopak mata;
2. Dermatitis (contohnya dermatitis kontak, dermatitis atopik);
3. Infeksi (contohnya impetigo).

2.10 Penatalaksanaan
Bersihkan dengan garam fisiologis hangat kemudian diberikan antibiotik
yang sesuai. Pada blefaritis sering dilakukan kompres hangat. Pada infeksi ringan,
diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam
borat. Bila terjsdi blefaritis menahun, maka dilakukan penekanan manual kelenjar
meibum untuk mengeluarkan nanah. Pada blefaritis seborik, kelopak harus
dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argenti 1%.
Dapat digunakan salep sulfonamid untuk aksi keratolitiknya. Kompres hangat
selama 5-10 menit, tekan kelenjar meibom dan bersihkan dengan sampo bayi.
Diberikan juga antibiotik sistemik, tetrasiklin 2x250 mg atau eritromisin 3x250
mg atau sesuai dengan hasil kultur. Pengobatan pada infeksi virus bersifat
simtomatik, antibiotik diberikan bila etrdapat infeksi sekunder. Bila disebabkan
jamur, infeksi superfisial diobati dengan griseofulvin 0,5-1mg gram sehari dengan
dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejala
menurun.
Bila disebabkan kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram.
Pada infeksi jamur sistemik, bila duisebabkan aktinomises atau nokarida diobati
dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotikspektrum luas. Amfoterisin B
diberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis dan lainnya. Dimulai

11
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

dengan 0,05-0,1 mg/kg BB secara intravena lmbat selama 6-8 jam dalam
dekstrosa 5%. Dosis dinaikan sampai 1mg/kg BB, namun total tidak lebih dari 2
gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejala
berkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal. Pada blefaritis akibat alergi
dapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dengan pemakaian lama.
Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.

2.11 Komplikasi
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang
paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin
sebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain seperti
kaca mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang.
1. Syndrome mata kering.
Adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis.
Syndrome mata kering atau biasa juga ketahui sebagai keratokonjungtivis
sica) adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air mata
yang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. Ini bisa menyebabkan
mata kekurangan air dan menjadi meradang. Syndrome mata kering dapat
terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis seboroik, dan
dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air mata
yang kurang baik.
Gejalanya ditandai dengan nyeri, atau kering, sekitar mata, dan ada
yang menganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. Semua
gejala syndrome mata kering ini dapat dihilangkan dengan baik dengan
menggunakan obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk
bisa menggantikan air mata.obat tetes mata ini bisa didapatkan di apotek
atau toko obat tanpa harus dengan mengunakan resep dokter.
2. Konjungtivitis.
Konjungtivitis adalah peradangan pada mata. Ini terjadi ketika ada
bakteri di dalam kelopak mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk pada
penglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua atau

12
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

tiga minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes mata
disarankan untuk megurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi
berulang. Akan tetapi, pada beberapa kasus masih didapatkan bahwa
penggunaan antibiotik tetes tidak lebih cepat memperbaiki kondisi
dibanding dengan menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpa
pengobatan apapun.
3. Kista meibom
Adalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. Ini bisa terjadi
ketika salah satu kelenjar meibom meradang dan menyebabkan
blefaritis.kista umumnya tanpa rasa sakit, kecuali jika disertai dengan
infeksi, yang memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres hangat untuk
kista bisa membuat kista mengecil, akan tetapi kista itu sering menghilang
dengan sendirinya. Jika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan dengan
bedah sederhana dengan anastesi lokal.
4. Bintil pada kelopak mata
Bintil pada kelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yang
terbentuk di luar kelopak mata. Ini disebabkan karena infeksi bakteri pada
folikel bulu mata (yang berlokasi di dasar bulu mata). Pada kasus ringan
bisa disembuhkan dengan kompres Hangat pada daerah sekitar bintil.
Namun pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotic salep dan tablet.4

2.12 Prognosis
Pada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.

13
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

BAB III
KESIMPULAN

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata atau tepi kelopak mata
yang ditandai denagn kelopak mata yang berminyak. Disebabkan karena bakteri
jamur dan virus atau juga karena ganguan aliran kelanjar meibom pada kelopak
mata. Blefaritis memberikan gejala mata merah berair dan nyeri, rontok bulu
mata.
Blefaritis sebenarnya bisa hilang tanpa pengobatan, Karena prinsip utama
pengobatan blefaritis adalah kebersihan kelopak mata, namun untuk membantu
mempercepat penyembuhan biasanya diberikan terapi khusus sesuai dengan
penyebab blefaritis tersebut.

14
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA

1. Avisar, R., Savir, H., Deutsch, D. and Teller blepharitis, dikutip dari
http://medicinestuffs.blogspot.com/2008/01/blefaritis.html article last update : 24
maret 2005, diambil tangal 7 agustus 2008
2. Dougherty, J.M., McCulley, J.P., Silvany, R.E. and Meyer, D.R (1991) The role
of tetracycline in chronic blepharitis. Inhibition of lipase production in
staphylococci. Investigative Ophthalmology & Visual Science 32(11), 2970-2975.
Dikutip dari http://www.goodhope.org.uk /departments/eyedept/ blepharitis.html
article last update : 1 agustus 2007, diambil tanggal 7 agustus 2008
3. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.H. SpM. Ilmu penyakit Mata, FKUI, , 2002
4. Manners, T. (1997) Managing eye conditions in general practice. British Medical
Journal 315(7111), 816-817, Dikutip dari : http://www.cks.library.
nhs.uk/blepharitis/view_whole_topic# article last update: 16 januari 2004, diambil
tanggal 7 agustus 2008
5. Miller, K.V., Odufuwa, T.O.B., Liew, G. and Anderson, K.L. (2005) Interventions
for blepharitis (Cochrane Protocol). Issue 4. John Wiley & Sons, Ltd.
www.thecochranelibrary.com [Accessed: 12/12/2007]. [Free Full-text]
6. Papier, A., Tuttle, D.J. and Mahar, T.J. (2007) Differential diagnosis of the
swollen red eyelid, dikutip dari:http://www.mayoclinic.com/health/
blepharitis/DS00633 article last update 2007, diambil tanggal 8 agustus 2008
7. James, bruce.,chew, chris.,bron, Anthony. Lecture notes, Eirlangga medical series,
edisi kesembilan, Jakarta,2002. Hal. 3-4.
8. Wijana, S.D, Nana. Ilmu Penyakit Mata, edisi ketiga
9. Miller, K.V., Odufuwa, T.O.B., Liew, G. and Anderson, K.L. (2005) Interventions
for blepharitis (Cochrane Protocol). Issue 4. John Wiley & Sons, Ltd.
www.thecochranelibrary.com [Accessed: 12/12/2007].
10. Seal, D.V., Wright, P., Ficker, L. et al. Chronic blepharitis , dikutip dari :
http://www.aoa.org/Blepharitis.xml [Accessed: 12/12/2007]

15
www.teammedical.co.cc
www.calvariatmc.blogspot.com

11. http://www.indonesiaindonesia.com/f/13169-blefaritis/ 24-02-07, 09:26.


(Penulis adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran UPN Jakarta yang sedang coass
di RS. Margono - Purwokerto/h.nur)

16

You might also like